#19a Devil Circle Part 2

Aku terlalu terbawa pada perasaanku. Aku berusaha mencari segala cara untuk memperoleh restu dari orang tua ku. Mama lebih terbuka sehingga beliau tidak mempermasalahkan hal tersebut. Namun, prinsip papa juga benar. Tapi, saat itu aku tidak perduli dan keras kepala. Aku terlibat perang dingin dengan papa selama berbulan-bulan.

Kami hampir tidak berbicara. Aku juga tidak tahu apa yang merasukiku dan membuatku begitu keras kepala. Malam-malam kami sering diakhiri dengan perang dingin dan terjadi jarak antara aku dan papa. Meskipun kadang kami berbicara pun, kami tidak mau membahas soal hubungan saya dengan Dydy.

Sedangkan setiap di kelas kami selalu bersama-sama. Dan dengan segala gaya pacaran anak SMA. Dia selalu cemburu meski aku berbicara dengan pria manapun. Terutama Ben. Dia akan mencuekkanku dan berakhir dengan aku harus meminta maaf padanya. Terkadang tidak berakhir sampai kami pulang.
Dan aku harus melanjutkan keributan kami lewat sms.

Saat itu adalah waktu yang sangat berat bagiku. Namun, aku tetap bertahan hampir setahun. Sampai suatu hari kami berkonsultasi dengan Ben. Ben bermaksud baik dengan mengatakan bahwa tidak tepat jika Dydy terus menekanku untuk meminta restu.

Karena dia meski sedikit pesimis, tapi dia merasa ada kemungkinan jika kami berlanjut sampai akhir pun. Ada kemungkinan ketakutan papa akan terjadi. Pernikahan semarga disetujuinya memang ada kemungkinan bisa menghasilkan keturunan yang tidak baik.

Dydy merasa terancam akan pendapat Ben. Dan sikap overprotektifnya diarahkan pada Ben.