- Beranda
- Stories from the Heart
Cold Cold Ice Love
...
TS
rajifggwp
Cold Cold Ice Love

Intro :
Permisi Mimin, momod dan kaskuser sejagat raya, ane izin mau share cerita karena terinspirasi dari para sepuh2 sfth yang sering share ceritanya, jadi ane disini nubie yang ingin share cerita apa adanya, makasih
Spoiler for CCIL:
Spoiler for Index:
Diubah oleh rajifggwp 03-11-2016 11:53
anasabila memberi reputasi
1
60.2K
444
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
rajifggwp
#373
Part 22
Waktu terus berjalan semenjak kejadian balas dendam Reza yang sukses meskipun dengan sedikit bantuan gue dan pengurungan Silvi di gudang oleh si banci Adrian, hubungan gw dengan Silvi semakin dekat bak sepasang kekasih walaupun tak ada status, gw takut mengungkapkan perasaan gw padanya, gw terlalu takut dengan yang namanya perpisahan, gw terlalu takut untuk mengikat hubungan kami dengan sebuah status. Biarlah tetap begini tapi kami tetap tahu perasaan masing-masing tanpa harus diungkapkan.
Reza pun semakin akrab dengan gw, dia sering nimbrung diantara gw dan Silvi di kantin atau di kelas, semenjak kejadian itu sikapnya kini berubah drastis walaupun tetap tomboy asalkan dengan gw bicaranya selalu lembut dan dimanja-manjakan, gw jadi geli sendiri liat cewek tomboy dengan sikap manja-manja gitu, bahkan Silvi sekalipun sudah menganggap dia seperti cowok
.
Hari ini bulan Februari, bulan para pecinta, para murid sudah sibuk grasak-grusuk membahas Valentino, padahal masih lama waktunya, dari gosip-gosip murid yang masuk ke telinga gw, di hari valentine nanti ada cowok yang bakal nembak Silvi lagi, rencananya dia akan memakai setumpuk coklat-coklatan lalu menyusunnya membentuk hati dan mempersembahkan sebuket coklat. Wah, kreatip juga nih anak, gw gak sabar gimana reaksinya nanti pas Silvi memberikan jawabannya.
Gw masuk ke kelas 5 menit sebelum bel masuk, Silvi tak masuk hari ini karena sedang mengikuti olimpiade matematika, Reza langsung menggantikan posisi Silvi di samping gw tanpa gw minta dia sudah duduk anteng di sana sibuk menulis sesuatu, gw pelankan jalan gw agar lebih lama menatapnya, Reza memang tak kalah cantiknya dengan Silvi cuma satu dia tomboy dan ringan tangan, senggol patah.
Kegiatan belajar sudah dimulai, gw sangat antusias belajar hari ini, entah semangat tiba-tiba dari mana, sesekali gw melirik Reza yang sedang serius memerhatikan guru menjelaskan, saat gw tatap dari samping dikala dia sedang serius begini aura kecantikannya semakin terasa, rambutnya yang dicepol memperlihatkan keindahan lehernya yang putih dan bulu-bulu halusnya membuat tatapan gw terperangkap di sana.
Pelajaran setelah itu berlalu dengan cepat tak ada kejadian menarik kecuali Reza yang terus meledek gw soal tadi, gw jadi malu sendiri. Sampailah saat istirahat kedua siang itu gw lagi mengobrol santai dengan Reza yang biasanya istirahat sudah ngilang tapi tak pernah lagi. Joni dan rombongannya masuk ke kelas gw lalu berdiri di depan didampingi para pengawalnya
Sekolah kami mau tawuran dengan SMA V yang bawa anggota ratusan, murid laki-laki kami pun jumlahnya ratusan bila digabung dengan semua kelas, seru nih pikirku, lumayanlah anggap saja gw latihan nanti sambil meregangkan otot-otot yang semakin kaku. Reza melihat gw dengan tatapan khawatir. Tak pernah sekalipun dia begini,
Waktu terus berjalan hingga sampailah pada detik-detik yang dinantikan, pulang sekolah, setelah guru pergi salah seorang anggota Joni masuk ke kelas kami dan meminta yang laki-laki mengikutinya. Kami pun mengikutinya sampai ke lapangan belakang sekolah, di sana sudah ramai berkumpul anggota sekolah kami dengan perlatannya masing-masing termasuk yang paling mainstream, gir motor
, Joni mengatakan untuk bersiap karena sebentar lagi ratusan pasukan SMA V akan datang ke lapangan ini. Gw melakukan gerakan pemanasan sebentar, melatih kuda-kuda dan teknik-teknik melumpuhkan cepat.
10 menit….
20 menit….
30 menit ….
Dari kejauhan tampak ratusan murid sekolah berseragam SMA V berjalan mendekati kami, sebagian dari mereka ada yang memutar-mutarkan gir dengan gespernya, ada yang membawa balok kayu, pipa besi, dan pisau DAGING??? Gila sekali mereka. Jarak sudah dekat tinggal menunggu aba-aba. Gw harus mengincar pemegang pisau itu jangan ada sampai korban jiwa dalam perkelahian konyol ini.
“Brooo jangan sampai ada yang kabur, jangan sampai kalah, lawan aja yang di depan sekuat kalian” ucap Joni lantang
HAJAAAR ….
Reza pun semakin akrab dengan gw, dia sering nimbrung diantara gw dan Silvi di kantin atau di kelas, semenjak kejadian itu sikapnya kini berubah drastis walaupun tetap tomboy asalkan dengan gw bicaranya selalu lembut dan dimanja-manjakan, gw jadi geli sendiri liat cewek tomboy dengan sikap manja-manja gitu, bahkan Silvi sekalipun sudah menganggap dia seperti cowok
.Hari ini bulan Februari, bulan para pecinta, para murid sudah sibuk grasak-grusuk membahas Valentino, padahal masih lama waktunya, dari gosip-gosip murid yang masuk ke telinga gw, di hari valentine nanti ada cowok yang bakal nembak Silvi lagi, rencananya dia akan memakai setumpuk coklat-coklatan lalu menyusunnya membentuk hati dan mempersembahkan sebuket coklat. Wah, kreatip juga nih anak, gw gak sabar gimana reaksinya nanti pas Silvi memberikan jawabannya.
Gw masuk ke kelas 5 menit sebelum bel masuk, Silvi tak masuk hari ini karena sedang mengikuti olimpiade matematika, Reza langsung menggantikan posisi Silvi di samping gw tanpa gw minta dia sudah duduk anteng di sana sibuk menulis sesuatu, gw pelankan jalan gw agar lebih lama menatapnya, Reza memang tak kalah cantiknya dengan Silvi cuma satu dia tomboy dan ringan tangan, senggol patah.
Quote:
Kegiatan belajar sudah dimulai, gw sangat antusias belajar hari ini, entah semangat tiba-tiba dari mana, sesekali gw melirik Reza yang sedang serius memerhatikan guru menjelaskan, saat gw tatap dari samping dikala dia sedang serius begini aura kecantikannya semakin terasa, rambutnya yang dicepol memperlihatkan keindahan lehernya yang putih dan bulu-bulu halusnya membuat tatapan gw terperangkap di sana.
Quote:
Pelajaran setelah itu berlalu dengan cepat tak ada kejadian menarik kecuali Reza yang terus meledek gw soal tadi, gw jadi malu sendiri. Sampailah saat istirahat kedua siang itu gw lagi mengobrol santai dengan Reza yang biasanya istirahat sudah ngilang tapi tak pernah lagi. Joni dan rombongannya masuk ke kelas gw lalu berdiri di depan didampingi para pengawalnya
Quote:
Sekolah kami mau tawuran dengan SMA V yang bawa anggota ratusan, murid laki-laki kami pun jumlahnya ratusan bila digabung dengan semua kelas, seru nih pikirku, lumayanlah anggap saja gw latihan nanti sambil meregangkan otot-otot yang semakin kaku. Reza melihat gw dengan tatapan khawatir. Tak pernah sekalipun dia begini,
Quote:
Waktu terus berjalan hingga sampailah pada detik-detik yang dinantikan, pulang sekolah, setelah guru pergi salah seorang anggota Joni masuk ke kelas kami dan meminta yang laki-laki mengikutinya. Kami pun mengikutinya sampai ke lapangan belakang sekolah, di sana sudah ramai berkumpul anggota sekolah kami dengan perlatannya masing-masing termasuk yang paling mainstream, gir motor
, Joni mengatakan untuk bersiap karena sebentar lagi ratusan pasukan SMA V akan datang ke lapangan ini. Gw melakukan gerakan pemanasan sebentar, melatih kuda-kuda dan teknik-teknik melumpuhkan cepat.10 menit….
20 menit….
30 menit ….
Dari kejauhan tampak ratusan murid sekolah berseragam SMA V berjalan mendekati kami, sebagian dari mereka ada yang memutar-mutarkan gir dengan gespernya, ada yang membawa balok kayu, pipa besi, dan pisau DAGING??? Gila sekali mereka. Jarak sudah dekat tinggal menunggu aba-aba. Gw harus mengincar pemegang pisau itu jangan ada sampai korban jiwa dalam perkelahian konyol ini.
“Brooo jangan sampai ada yang kabur, jangan sampai kalah, lawan aja yang di depan sekuat kalian” ucap Joni lantang
HAJAAAR ….
0
) kulit agak putih(mungkin karena jarang maen keluar
), hidung mancung ala om khan
pokoknya lumayanlah katanya kalo gw sendiri mah biasa aja. Kalian pernah denger lagu "Kece"-bong gak. Nah, seperti itulah gw kece dari lahir apa adanya tapi sayang gw gak bisa mastiin apa emang gw kece semenjak lahir taunya pas SD
. Sejak SD gw suka tuh yang namanya silat karena Kakek gw nyatanya ahli bela diri pencak silat, gw belajar dari beliau sampai sekarang.
) dan Ibu udah nikah lagi semenjak gw SD lalu pergi ninggalin gw dan tinggal dengan nenek-kakek
(bagi yang keluarganya masih utuh bersyukurlah kalian sebanyak mungkin, ok)
mau ceweknya para bidadari pun ane sekuatnya tahan dulu demi masa depan yang lebih cerah secerah mata hari
. Gw sih kalem aja liat tuh geng-geng. Gw liat beberapa anak cowok ngerubutin cewek"bidadari" Mingo, sekedar merayu atau cari perhatian, gw liat muka si mingo udah kusut.