- Beranda
- Stories from the Heart
Sales, salahkah?
...
TS
cgyp
Sales, salahkah?
Quote:
The First
Seminggu lagi gw diwisuda S1, bahagia rasanya, namun satu kekhawatiran muncul : trus setelah ini apa? Kemana?
Lowongan lowongan lowongan, cuma itu yang terbersit di otak gw sewaktu gw bolak balik Koran edisi Maret 2010 ini, sampai akhirnya gw menemukan
"Dibutuhkan tenaga bla bla bla (banyak banget), tdk butuh pengalaman, min sma/d3/s1"
You know what I do next lah ya... š
--
"Ibu Cindi melamar untuk bagian IT admin ya?" Tanya si calon boss gw sewaktu interview
"Iya pak"
Standard interview berlanjut hingga akhirnya,
"Baiklah, tidak apa meski masih minggu depan lulus kuliahnya, besok Mb Cindi kesini lagi ya untuk menjalani test awal", mungkin karena tahu gw masih unyu-unyu, gw jadinya dipanggil mbak
"Baik pak"
--
"Nanti Mb Cindi akan dipandu oleh Mb Neri (bukan nama sebenarnya), testnya berupa kegiatan lapangan"
"Baik pak"
Gw masih gak kepikiran mau kek gimana testnya, sampai akhirnya gw dibawa sama Mb Neri ini ke sebuah perumahan di kota surab#y#
'tok 'tok 'tok
Salah satu pintu penduduk diketuk oleh Mb Neri, gw masih diem
"Hai selamat pagi bu, saya dari relawan kesehatan mau mengadakan bakti sosial kesehatan gratis, masuk dulu ya bu..", ujar Mb Neri dengan semangatnya ketika pintu dibuka oleh empunya rumah
"Jadi bu, ini alatnya untuk bakti sosial ini, namanya bantal ajaib (disamarkan lagi yee), caranya gini (sambil Mb Neri praktekin), tapi inget lho bu ini ndak dijual, cuma untuk bakti sosial hari ini saja, gimana bu? Enak mboten?", Wah keren banget ini Mb Neri bisa sksd kek gini ke orang yang baru dikenal
"Ooo ndak di jual ya mbak? Nek beli gitu piroan harganya Mb?" Tanya si Ibu
"Wahhh mahal ini bu, 1,5 juta, lagipula kan saya bilang ndak dijual bu, nanti Ibu cari ke apotik aja" ujar Mb Neri
"Oh gitu ya Mb? Mahal ya... Apotik mana mbak yg jual? Enake bantal ajaibnya" sambil merem si Ibu ngomongnya
"Baiklah bu karena saya ndak bisa lama-lama, saya mau pamit dulu, nah tapi sebelumnya saya mau tanya, Ibu sekarang umur berapa?" Tanya Mb Neri
"63 mbak" jawab si Ibu
Lali tiba-tiba Mb Neri menyalami tangan si Ibu
"Wahhh kebetulan, alhamdullilah bu, kami lagi ada program pembagian bantal ajaibnya ini untuk 2 orang warga yang berusia di atas 60 tahun, kebetulan ini tinggal satu, tadi satunya dah kami bagi untuk mbah sardi di ujung jalan sana" dengan semangat dan masih menyalami tangan si Ibu, mb Neri berujar
Stop! Pause bentar!
Pikir gw, kapan ke mbah sardinya? Oh mungkin kemarin, tapi kok Mb neri bilang 'tadi'? Atau mungkin sebelum nganter gw, dy nganter pelamar kerja lainnya? Oh iya bisa bisa, masuk masuk, oke lanjut
Lalu Mata si Ibu berbinar-binar
"Beneran mbak? Bantal ajaibnya buat saya? Wahhh makasih lho mbak" kata si Ibu
"Iya bu beneran, nah bu Isi biodata ini ya..." kata Mb Neri sambil menyerahkan selembar kertas, lalu Mb Neri kelanjutan
"Nah bu coba lihat ini tulisannya, bantalnya beneran kan harganya 1,5juta?! Karena ini hadiah, Ibu tahu hadiah kan?! Yang seperti di tivi-tivi itu lho bu, jadi Ibu cuma harus bayar pajaknya aja 10% yaitu 150rb, sedikit thooo bu?"
Widih sadis.. jadi ini maksudnya bagi-bagi subsidi gitu Kali ya ke masyarakat, tapi kok mirip jualan ya.. ah positif positif, gw pengen lulus Tes lapangan ini
"Jadi saya harus bayar Mb?" Tanya si Ibu
"Pajaknya aja bu 150rb, ayo bu saya tunggu, ini subsidi terbatas lho bu, Ibu kan sudah ngisi biodata juga"
Tuh kan bener subsidi, apa kata gw, mungkin gw diuji untuk berpikir positif Dan tahu cara berkomunikasi dengan orang lain, sip sip
Kira-kira subsidi ini harus di ambil gak yah? Trus kalau si Ibu gak mau gimana? Ini kok si Ibu diem aja? Ini subsidi apa jualan sih? Eh iya harus positif, ini subsidi!
Dan kami masih menunggu keputusan si Ibu....
Diubah oleh cgyp 18-02-2017 15:09
weihaofei dan 16 lainnya memberi reputasi
17
48.1K
315
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThreadā¢51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
cgyp
#169
The 29th
Dua hari berlalu, dengan kegigihan gw mencari informasi dan kebenaran dari seorang Fina, akhirnya gw mendapatkan konfirmasi bahwa iya memang Fina sekarang sedang kasmaran-kasmarannya dengan babeh Soli, namun ketika gw coba memancing pernyataan itu dari babeh Soli, dianya mengelak, sekarang gw yang bingung apakah gw harus cerita ke mami Ike atau tidak
Di sisi lain Fina adalah sahabat gw, namun di sisi lain Mami Ike juga sahabat gw yang sangat berpengaruh dalam menjalankan bisnis ini, dan sedikit banyak memberikan impact positive terhadap perkembangan gw
Akhirnya gw putuskan untuk bercerita apa adanya ke mami Ike, ya apa adanya, karena ceritanya ada yang tidak sinkron, di sisi Fina menceritakan bahwa memang dia dan babeh Soli sangat dekat sekali, tak jarang SMS pun sudah mengarah ke hubungan komitmen yang lebih serius, sedangkan di sisi babeh Soli, sepertinya tidak ada hubungan apa-apa antara dia dan Fina
Mendengar penjelasan gw, mami Ike pun menjadi ragu harus mengambil langkah apa ke depannya, yang dia inginkan Cuma satu bahwa hubungan ini jika memang ada, harus segera di cut, karena akan berpengaruh ke profesionalitas kerjanya, apalagi mereka dalam 2 kru yang berbeda, lain halnya jika dalam 1 kru
Gw pun juga tidak dapat membantu banyak untuk apa yang harus dilakukan oleh mami Ike, merasa buntu, mami Ike meminta pendapat Babeh Dani selaku pacar dan asisten managernya, akhirnya dicapailah kesepakatan untuk membawa hal ini ke Babeh Muklas
Jadi agar babeh Muklas yang menengahi, karena ya memang babeh Muklas sudah kami anggap sebagai ayah kami sendiri disini, yang lebih bijak dan dewasa dari kami semua yang ada di sini
Karena gw tidak mau terlalu jauh terlibat, gw putuskan untuk tidak ikut menghadap babeh Muklas, biarlah menjadi persoalan rumah tangga Mami Ike internal, namun ternyata karena babeh Muklas tahu bahwa gw cukup dekat dengan Fina, tak ayal gw pun ikut terseret dalam dinamika percintaan ini
Babeh Muklas : yakin kau Fina ada hubungan dengan Soli?
Mami Ike : ya dari gelagat dan isi smsnya yang pernah aku baca sih iya beh, masa sudah sayang-sayangan, smsnya pas jam pitching lagi, berarti anak itu gak pitching, malah pacaran beh
Babeh Muklas : jangan salah sangka dulu kon, ndok menurut kau gimana? Kau kan cukup dekat dengan Fina
Gw : waduh tapi jangan bilang dari aku ya beh
Babeh Muklas : kenapa kau? Takut sama Fina?
Gw : ya bukan gitu beh, kan gak enak beh aku sama Fina, nanti persahabatanku rusak
Babeh Muklas : buat apa mempertahankan persahabatan yang bisa mengakibatkan attitude-mu rusak juga, cepat kau bilang babeh gimana sebenarnya
Gw : ya intinya sih kalau dari Fina mengakui beh ada sesuatu antara mereka berdua, tapi dari Solinya gak ngaku beh waktu aku pancing dengan pertanyaan
Babeh Muklas : hmmmm
Mami Ike : beh aku gak mau ya beh, kruku diracuni sama Soli, Fina itu bagus, bisa-bisa dia pindah ke krunya Soli atau give up nanti kalau hubungan ini diterusin, aku tahu Fina beh
Babeh Muklas : sudah tenang dulu kau, jangan buruk sangka dulu kau, coba babeh tanya Soli dulu nanti
Mami Ike : yawda beh, yang jelas aku gak suka beh dengan sikap Soli beh, daripada nanti aku yang labrak dia
Babeh Muklas : iya sudah tenang dulu aja kau
Suasana menjadi cukup panas hari itu, sampai ketika babeh Muklas memanggil Fina dan Soli dalam satu ruangan untuk mengklarifikasi semuanya, gw tidak tahu jelas apa yang terjadi karena saat itu gw ada di luar ruangan, yang bisa gw gambarkan adalah..
Pada awalnya babeh Muklas hanya memanggil Soli ke dalam ruangan, lalu kemudian bergantian Fina, mungkin semacam sesi one on one dengan mereka berdua, setelah itu babeh Muklaspun mengumpulkan Fina dan Soli dalam satu ruangan, hingga akhirnya adegan klimaksnya adalah Mami Ike dan Babeh Dani memasuki ruangan tersebut, ya seperti rapat keluarga yang sangat serius untuk menentukan kelangsungan komitmen seorang kru
Hari itu berakhir dengan penuh tanda tangan di benak gw akan apa yang terjadi di ruangan itu, ruangan panas tempat mereka membicarakan masalah Fina dan Soli, kalau memang benar bahwa mereka memiliki relationship, maka pasti babeh Muklas akan marah semarah-marahnya seperti dulu ketika babeh Muklas marah melihat gw berhubungan dekat dengan Babeh Candra dan Babeh Dion
Jadi keinget lagi gw dengan kedua babeh yang menurut gw keren itu, kadang terbersit dalam diri gw untuk sekedar menyapa lewat SMS atau pura-pura miskol demi mendengar suaranya saja, tapi ah sudahlah, gw harus focus untuk mencari kru disini, gw gak bisa begini terus, kalau gw masih sendiri gw gak akan berkembang di bisnis ini, gw harus focus building kru terlepas apapun yang terjadi di depan gw
Keesokan harinya ada sesuatu yang berbeda, tatapan Fina dan babeh Muklas seakan menusuk jantung gw yang terdalam, but wait, whatās wrong dengan gw? Apa salah gw? tidak butuh waktu lama untuk menjawab rasa penasaran gw, karena sehabis aktivitas pagi, babeh Muklas memanggil gw dan Fina ke ruangannya
Babeh Muklas : cin jujur sama babeh, sebenarnya kau ada perasaan tidak dengan Soli?
Gw : hah? Maksudnya beh
Babeh Muklas : kau yang selama ini menyebar fitnah kan?
Gw : fitnah apa beh? Aku gak ngerti
Babeh Muklas : oke, ini jadi langsung babeh temukan kalian berdua, seharusnya ada Soli juga, tapi kebetulan saat ini lagi retrain kru, jadi gak bisa ikutan, babeh langsung to the point aja..
Ada apa sebenarnya ini, pikiran gw mulai kacau, entah kenapa firasat gw gak enak, gw lihat raut wajah Fina sinis ke gw, dan seperti dipenuhi oleh aura kebencian di matanya, sangat sadis dan gak bisa gw gambarkan
Mungkin kalau di sinetron, ibarat dialog peran antagonis āRasakan pembalasanku, setelah ini kau akan tahu dengan siapa kau bermain api, dan aku yang akan membakarmu dengan api yang kau buat sendiriā
Babeh Muklaspun menjelaskan apa yang menjadi permasalahan utama dan kenapa itu ada sangkut pautnya dengan gw, dan gw sangat sangat shock mendengarnya, gw tidak pernah menyangka justru semuanya berbalik ke gw, padahal gw gak pernah berniat untuk menjatuhkan siapapun, kenapa justru sekarang gw yang kena batunya?
Sebentar sebentar, let me think for a while, awalnya gw dimintai tolong mami Ike untuk menyelidiki Fina, gw lakukan dengan memancing-mancing Fina dan Soli, lalu kemudian gw memberikan informasi yang dibutuhkan oleh mami Ike, lalu mami Ike lapor ke babeh Muklas karena merasa stuck tidak mendapatkan solusi, dan sekarang gw yang terseret masuk ke dalam bahkan langsung terjun bebas ke jurangnya, DAMN!
Gw gak nyangka setega itu ternyata seorang sosok Fina dan Soli, gw gak tahu harus percaya siapa lagi kali ini, mami Ike pun pasti akan lebih percaya Fina yang notabene krunya sejak lama daripada gw, sepertinya gw harus mundur kali ini, gw ingin mundur sekarang juga, gw sudah tidak punya tempat disini
Babeh Muklas : jadi apa penjelasanmu ndok? Benar cerita yang babeh dengar dari Fina?
Gw : engga beh
Babeh Muklas : kalau gak benar, buktikan
Gw : ya harusnya babeh tanya Fina, mana buktinya kalau cerita dia benar
Fina : Cindy aku tahu kamu sering SMS an juga kan sama Soli, wong Soli yang bilang ke aku, aku sama Soli Cuma sekedar sharing kerjaan dan permasalahan kantor, dan Soli sering cerita kalau kamu sering ganggu godain dia, kita buktikan dengan Soli kalau babeh gak percaya
Babeh Muklas : jadi itu semua benar cin? Jadi kau selama ini biangnya?
Ya jelas aja Soli bakal membela Fina, kan mereka memang ada relationship yang terselubung, tapi benar-benar licik cara mereka jadiin gw kambing hitam, mana pernah gw SMS-an dengan Soli, kalaupun SMS gw hanya menanyakan perihal kantor atau nanya babeh Muklas dimana, dan gw bener-bener tidak ada perasaan khusus sama sekali dengan Soli karena gw paling anti dengan yang namanya brondong
Gw benar-benar terpojok, gw gak tahu harus membela diri model gimana karena posisi gw terpojok dan rupanya babeh Muklas lebih percaya dengan Soli daripada gw, karena Soli memang pintar meyakinkan orang dalam setiap omongannya, apalagi dia seorang manager berpengalaman dan memiliki banyak kru, gw ada di dalam titik dimana keinginan gw Cuma 1 untuk saat ini, gw mau give up saja, sepertinya gw sudah gak sanggup untuk lanjut
Babeh Muklas : jawab woi! (dengan nada tinggi sambil menggebrak meja, sungguh menyeramkan saat itu)
Gw : ā¦.
Gw Cuma bisa diam dengan memendam emosi, amarah, dan kekecewaan gw dalam hati, gw tidak tahu harus berkata apa, semuanya menjadi terlalu sukar untuk dicerna dan dibela, gw tidak punya teman kepercayaan disini, kepercayaan gw ke Fina sudah hancur lebur, gw berjanji gak akan percaya kepada siapapun lagi andaikan gw masih lanjut di sini
Fina : beh, aku sudah selesai kan? Boleh pamit dulu ga beh? aku belum setor barangku
Babeh Muklas : ya sana sudah, babeh mau ngobrol berdua dengan Cindi
Sekali lagi rasanya ingin gw mutilasi menggunakan silet untuk menyayat setiap nadi di tubuh kurus Fina, mata gw menyaksikan kepergiannya dengan amarah kebencian yang menyala-nyala
Babeh Muklas : sudah babeh bilang kau jangan ikut campur urusan mereka, tak usah hubungi Soli, jadi benar kan kau ada rasa sama Soli? Dulu candra, sekarang Soli, kapan kau insapnya? Tidak sadar juga kau kenapa masih belum punya kru sampai detik ini? Ha??!!
Meja di gebrak lagi, dan sekali lagi gw Cuma bisa diam membisuā¦..
Dua hari berlalu, dengan kegigihan gw mencari informasi dan kebenaran dari seorang Fina, akhirnya gw mendapatkan konfirmasi bahwa iya memang Fina sekarang sedang kasmaran-kasmarannya dengan babeh Soli, namun ketika gw coba memancing pernyataan itu dari babeh Soli, dianya mengelak, sekarang gw yang bingung apakah gw harus cerita ke mami Ike atau tidak
Di sisi lain Fina adalah sahabat gw, namun di sisi lain Mami Ike juga sahabat gw yang sangat berpengaruh dalam menjalankan bisnis ini, dan sedikit banyak memberikan impact positive terhadap perkembangan gw
Akhirnya gw putuskan untuk bercerita apa adanya ke mami Ike, ya apa adanya, karena ceritanya ada yang tidak sinkron, di sisi Fina menceritakan bahwa memang dia dan babeh Soli sangat dekat sekali, tak jarang SMS pun sudah mengarah ke hubungan komitmen yang lebih serius, sedangkan di sisi babeh Soli, sepertinya tidak ada hubungan apa-apa antara dia dan Fina
Mendengar penjelasan gw, mami Ike pun menjadi ragu harus mengambil langkah apa ke depannya, yang dia inginkan Cuma satu bahwa hubungan ini jika memang ada, harus segera di cut, karena akan berpengaruh ke profesionalitas kerjanya, apalagi mereka dalam 2 kru yang berbeda, lain halnya jika dalam 1 kru
Gw pun juga tidak dapat membantu banyak untuk apa yang harus dilakukan oleh mami Ike, merasa buntu, mami Ike meminta pendapat Babeh Dani selaku pacar dan asisten managernya, akhirnya dicapailah kesepakatan untuk membawa hal ini ke Babeh Muklas
Jadi agar babeh Muklas yang menengahi, karena ya memang babeh Muklas sudah kami anggap sebagai ayah kami sendiri disini, yang lebih bijak dan dewasa dari kami semua yang ada di sini
Karena gw tidak mau terlalu jauh terlibat, gw putuskan untuk tidak ikut menghadap babeh Muklas, biarlah menjadi persoalan rumah tangga Mami Ike internal, namun ternyata karena babeh Muklas tahu bahwa gw cukup dekat dengan Fina, tak ayal gw pun ikut terseret dalam dinamika percintaan ini
Babeh Muklas : yakin kau Fina ada hubungan dengan Soli?
Mami Ike : ya dari gelagat dan isi smsnya yang pernah aku baca sih iya beh, masa sudah sayang-sayangan, smsnya pas jam pitching lagi, berarti anak itu gak pitching, malah pacaran beh
Babeh Muklas : jangan salah sangka dulu kon, ndok menurut kau gimana? Kau kan cukup dekat dengan Fina
Gw : waduh tapi jangan bilang dari aku ya beh
Babeh Muklas : kenapa kau? Takut sama Fina?
Gw : ya bukan gitu beh, kan gak enak beh aku sama Fina, nanti persahabatanku rusak
Babeh Muklas : buat apa mempertahankan persahabatan yang bisa mengakibatkan attitude-mu rusak juga, cepat kau bilang babeh gimana sebenarnya
Gw : ya intinya sih kalau dari Fina mengakui beh ada sesuatu antara mereka berdua, tapi dari Solinya gak ngaku beh waktu aku pancing dengan pertanyaan
Babeh Muklas : hmmmm
Mami Ike : beh aku gak mau ya beh, kruku diracuni sama Soli, Fina itu bagus, bisa-bisa dia pindah ke krunya Soli atau give up nanti kalau hubungan ini diterusin, aku tahu Fina beh
Babeh Muklas : sudah tenang dulu kau, jangan buruk sangka dulu kau, coba babeh tanya Soli dulu nanti
Mami Ike : yawda beh, yang jelas aku gak suka beh dengan sikap Soli beh, daripada nanti aku yang labrak dia
Babeh Muklas : iya sudah tenang dulu aja kau
Suasana menjadi cukup panas hari itu, sampai ketika babeh Muklas memanggil Fina dan Soli dalam satu ruangan untuk mengklarifikasi semuanya, gw tidak tahu jelas apa yang terjadi karena saat itu gw ada di luar ruangan, yang bisa gw gambarkan adalah..
Pada awalnya babeh Muklas hanya memanggil Soli ke dalam ruangan, lalu kemudian bergantian Fina, mungkin semacam sesi one on one dengan mereka berdua, setelah itu babeh Muklaspun mengumpulkan Fina dan Soli dalam satu ruangan, hingga akhirnya adegan klimaksnya adalah Mami Ike dan Babeh Dani memasuki ruangan tersebut, ya seperti rapat keluarga yang sangat serius untuk menentukan kelangsungan komitmen seorang kru
Hari itu berakhir dengan penuh tanda tangan di benak gw akan apa yang terjadi di ruangan itu, ruangan panas tempat mereka membicarakan masalah Fina dan Soli, kalau memang benar bahwa mereka memiliki relationship, maka pasti babeh Muklas akan marah semarah-marahnya seperti dulu ketika babeh Muklas marah melihat gw berhubungan dekat dengan Babeh Candra dan Babeh Dion
Jadi keinget lagi gw dengan kedua babeh yang menurut gw keren itu, kadang terbersit dalam diri gw untuk sekedar menyapa lewat SMS atau pura-pura miskol demi mendengar suaranya saja, tapi ah sudahlah, gw harus focus untuk mencari kru disini, gw gak bisa begini terus, kalau gw masih sendiri gw gak akan berkembang di bisnis ini, gw harus focus building kru terlepas apapun yang terjadi di depan gw
Keesokan harinya ada sesuatu yang berbeda, tatapan Fina dan babeh Muklas seakan menusuk jantung gw yang terdalam, but wait, whatās wrong dengan gw? Apa salah gw? tidak butuh waktu lama untuk menjawab rasa penasaran gw, karena sehabis aktivitas pagi, babeh Muklas memanggil gw dan Fina ke ruangannya
Babeh Muklas : cin jujur sama babeh, sebenarnya kau ada perasaan tidak dengan Soli?
Gw : hah? Maksudnya beh
Babeh Muklas : kau yang selama ini menyebar fitnah kan?
Gw : fitnah apa beh? Aku gak ngerti
Babeh Muklas : oke, ini jadi langsung babeh temukan kalian berdua, seharusnya ada Soli juga, tapi kebetulan saat ini lagi retrain kru, jadi gak bisa ikutan, babeh langsung to the point aja..
Ada apa sebenarnya ini, pikiran gw mulai kacau, entah kenapa firasat gw gak enak, gw lihat raut wajah Fina sinis ke gw, dan seperti dipenuhi oleh aura kebencian di matanya, sangat sadis dan gak bisa gw gambarkan
Mungkin kalau di sinetron, ibarat dialog peran antagonis āRasakan pembalasanku, setelah ini kau akan tahu dengan siapa kau bermain api, dan aku yang akan membakarmu dengan api yang kau buat sendiriā
Babeh Muklaspun menjelaskan apa yang menjadi permasalahan utama dan kenapa itu ada sangkut pautnya dengan gw, dan gw sangat sangat shock mendengarnya, gw tidak pernah menyangka justru semuanya berbalik ke gw, padahal gw gak pernah berniat untuk menjatuhkan siapapun, kenapa justru sekarang gw yang kena batunya?
Sebentar sebentar, let me think for a while, awalnya gw dimintai tolong mami Ike untuk menyelidiki Fina, gw lakukan dengan memancing-mancing Fina dan Soli, lalu kemudian gw memberikan informasi yang dibutuhkan oleh mami Ike, lalu mami Ike lapor ke babeh Muklas karena merasa stuck tidak mendapatkan solusi, dan sekarang gw yang terseret masuk ke dalam bahkan langsung terjun bebas ke jurangnya, DAMN!
Gw gak nyangka setega itu ternyata seorang sosok Fina dan Soli, gw gak tahu harus percaya siapa lagi kali ini, mami Ike pun pasti akan lebih percaya Fina yang notabene krunya sejak lama daripada gw, sepertinya gw harus mundur kali ini, gw ingin mundur sekarang juga, gw sudah tidak punya tempat disini
Babeh Muklas : jadi apa penjelasanmu ndok? Benar cerita yang babeh dengar dari Fina?
Gw : engga beh
Babeh Muklas : kalau gak benar, buktikan
Gw : ya harusnya babeh tanya Fina, mana buktinya kalau cerita dia benar
Fina : Cindy aku tahu kamu sering SMS an juga kan sama Soli, wong Soli yang bilang ke aku, aku sama Soli Cuma sekedar sharing kerjaan dan permasalahan kantor, dan Soli sering cerita kalau kamu sering ganggu godain dia, kita buktikan dengan Soli kalau babeh gak percaya
Babeh Muklas : jadi itu semua benar cin? Jadi kau selama ini biangnya?
Ya jelas aja Soli bakal membela Fina, kan mereka memang ada relationship yang terselubung, tapi benar-benar licik cara mereka jadiin gw kambing hitam, mana pernah gw SMS-an dengan Soli, kalaupun SMS gw hanya menanyakan perihal kantor atau nanya babeh Muklas dimana, dan gw bener-bener tidak ada perasaan khusus sama sekali dengan Soli karena gw paling anti dengan yang namanya brondong
Gw benar-benar terpojok, gw gak tahu harus membela diri model gimana karena posisi gw terpojok dan rupanya babeh Muklas lebih percaya dengan Soli daripada gw, karena Soli memang pintar meyakinkan orang dalam setiap omongannya, apalagi dia seorang manager berpengalaman dan memiliki banyak kru, gw ada di dalam titik dimana keinginan gw Cuma 1 untuk saat ini, gw mau give up saja, sepertinya gw sudah gak sanggup untuk lanjut
Babeh Muklas : jawab woi! (dengan nada tinggi sambil menggebrak meja, sungguh menyeramkan saat itu)
Gw : ā¦.
Gw Cuma bisa diam dengan memendam emosi, amarah, dan kekecewaan gw dalam hati, gw tidak tahu harus berkata apa, semuanya menjadi terlalu sukar untuk dicerna dan dibela, gw tidak punya teman kepercayaan disini, kepercayaan gw ke Fina sudah hancur lebur, gw berjanji gak akan percaya kepada siapapun lagi andaikan gw masih lanjut di sini
Fina : beh, aku sudah selesai kan? Boleh pamit dulu ga beh? aku belum setor barangku
Babeh Muklas : ya sana sudah, babeh mau ngobrol berdua dengan Cindi
Sekali lagi rasanya ingin gw mutilasi menggunakan silet untuk menyayat setiap nadi di tubuh kurus Fina, mata gw menyaksikan kepergiannya dengan amarah kebencian yang menyala-nyala
Babeh Muklas : sudah babeh bilang kau jangan ikut campur urusan mereka, tak usah hubungi Soli, jadi benar kan kau ada rasa sama Soli? Dulu candra, sekarang Soli, kapan kau insapnya? Tidak sadar juga kau kenapa masih belum punya kru sampai detik ini? Ha??!!
Meja di gebrak lagi, dan sekali lagi gw Cuma bisa diam membisuā¦..
0
