Kaskus

Story

blankangleAvatar border
TS
blankangle
Mereka bilang dunia lain itu "hanya" mimpi
Mereka bilang dunia lain itu "hanya" mimpi
Cerita ini berdasarkan kisah pribadi ane, karena...
MEREKA BILANG, DUNIA LAIN ITU "HANYA" MIMPI

Mereka bilang dunia lain itu "hanya" mimpi

TKP, Nama Tokoh ane samarkan jadi mohon maaf jika ada kesamaan panggilan atau nama dalam cerita.
YANG NGERTI TOLONG TETAP JAGA PRIVASI

UPDATE SETIAP PAGI JAM 2-6 WIB - HARINYA ANE GA BISA JANJIKAN
CERITA INI PURE (MURNI) SHARE PENGALAMAN PRIBADI


Mereka bilang dunia lain itu "hanya" mimpi

BAGI AGAN SISTA YANG MEMILIKI KASUS YANG SAMA KAYA ANE BISA SHARE ANE TARUH DI PAGE ONE


PROLOG

Quote:


UPDATE :
Spoiler for Part 1 Perkenalan:


BAGIAN 2 : AKU DIMANA
Chapter 1 : Perpisahan
Chapter 2 : Rumah baru, Maling, Kelabang (Sebelum Renovasi 2007)
Chapter 3 : Lantai 2 dan Sambutan “Hangat”
Chapter 4 : Pertemuan Tiga, Dua, Lima
Chapter 4.1 : Sambungan...
Chapter 5 :
Chapter 6 :

SIDE STORY :
Spoiler for side story:


Komen dari agan dan sista yang ngalamin Chapter 3:
Spoiler for komen:


Kritik dan Saran :
Spoiler for Kritik Saran:
Diubah oleh blankangle 17-11-2016 20:11
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
7.6K
35
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
blankangleAvatar border
TS
blankangle
#2
Quote:

Disitu Ibu gw nangis sejadi-jadinya setelah gw nolak buat dia gendong dan gw masih nangis di pelukan baby sitter, bahkan gw ga percaya dia Ibu kandung gw, ingatan ini bener-bener nancep tajam di otak gw sampe sekarang. Bahkan sampe suatu ketika nanti dimana gw merasa bimbang apakah gw ini bener-bener anak mereka atau bukan memori ini tetep muncul…

Setelah kejadian ini gw dipindah ke rumah nenek di daerah Giriroto, Boyolali. Lebih dekat dari rumah kontrakan di solo dan dijemput setiap sore harinya sampai akirnya gw siap…

Chapter 2
Kembali ke Solo

Mungkin chapter ini bakal menjadi pembuka dan akar dari cerita tentang dunia lain gw yang mereka sebut mimpi.. dirumah kontrakan inilah semua bakal dimulai…

(MB-Veteran, Solo, 1997) Umur gw 5th waktu itu, dan amazing thing adalah gw ga bisa bahasa jawa. Selama ini gw dididik dengan Bahasa Indonesia sampe ada di lingkungan baru dengan budaya jawa, bahasa jawa yang kental, menjadikan gw sebagai orang asing di tanah kelahiran gw.

Sebut saja Dena dan Wisa teman masa kecil gw di MB, Dena anak seorang tukang becak dengan keluarga cukup terpandang di daerah itu, sedangkan Wisa anak seorang perajin Kok (bola) Bulutangkis.

MB merupakah lingkungan yang cukup sejuk saat gw mulai mengenal dunia, bagi gw kehidupan yang keras ini yang akhirnya memupuk kemampuan dan daya ingat yang tajam. Rumah kontrakan gw yang ini bentuknya sederhana memiliki halaman luas, dengan 2 pohon mangga di depan rumah, beberapa tanaman obat-obatan dan pohon kemangi yang cukup memberi aroma kesegaran di rumah. Seingat gw Bapak mulai beternak ayam, ya meski cuma beberapa ekor tapi cukuplah sebagai hiburan.

Karena Ibu dan Bapak udah mulai aktif bekerja, maka disewalah seorang ART (asisten rumah tangga) sebut saja namanya Sari. Entah darimana asal-usul mbak Sari ini karna gw ga peduli dan ga mau tau *** (FYI: selama tinggal di Giriroto gw udah mengenal hidup mandiri, bahkan di umur 5th ini gw udah bisa masak telur sendiri). Karena sifat mandiri dan mungkin takdir anak pertama itulah yang bikin gw ga mau diatur siapapun.

Selama di MB gw tidur diatas matras lantai diruang depan disamping ruang tamu, sampai akhirnya keluarga gw mulai bangkit, Bapak membeli motor bebek pertamanya tahun 1998 Astrea. Motor hasil keringat Bapak selama ini, dan entah rejeki datang seperti hujan. Ibu gw mengandung lagi, anak kedua, adek gw. Kami akhirnya bisa memiliki kulkas dan spring bed, disinilah akhirnya gw pindah ke tempat tidur yang baru dengan kemampuan baru…

*** (bakal ada bonus chapter khusus bahas ini nanti)
Diubah oleh blankangle 25-10-2016 14:33
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.