Baru setahun dihuni warga rusun di Jatinegara Barat mengeluhkan bangunan rumahnya tidak layak huni. Hal yang sama juga dijumpai di Rusunawa Marunda banyak bagian rumah rusak parah dan perlu rehab.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) akan memberi sanksi tegas pada sejumlah kontraktor rusun yang melanggar SOP. Tak hanya diblokir pihak kontraktor yang pembangunannya tidak memenuhi standar rumah susun (rusun) layak akan dipolisikan.

"Kita blacklist. Selain blacklist ada yang kita lapor Bareskrim," tegas Ahok usai peresmian RPTRA Gebang Sari di Bambu Apus, Jakarta Timur, Kamis (20/10/2016).


Pelaporan ke Bareskrim itu dengan mempertimbangkan kondisi dilakukan. Hingga saat ini Ahok belum bisa menyebut jumlah kontraktor yang akan dilaporkan.

"Ada yang lihat kondisinya. Saya enggak tahu ada berapa sudah kontraktor kita coret ini," jelas dia.

Untuk rusun yang mengalami rusak parah Ahok memaksa kontraktor untuk memperbaiki pekerjaannya. Berkaca pada peristiwa ini ke depan dia akan lebih selektif memilih kontraktor.

"Biasalah kalau proyek, makanya kita juga stop 5 proyek kan jadi banyak kontraktor kerjaannya kurang rapi. Makanya kita paksa dia rapiin sekarang," katanya.

"Kedepan kita akan buat cara selain selektif kontraktor, saya sudah minta Pak Arifin (Kadis Perumahan) buat sistem yang baru. Jadi ketika rusunnya baru fisik jadi lagi melakukan finisihing orang sudah diundi untuk masuk. Sehingga yang punya unit akan mulai awasin dari pasang keramik sampai toilet sampai coba air," bebernya.


Sistem itu menurut Ahok untuk mencegah kenalakan yang dilakukan oleh kontraktor. Apalagi yang paling rawan adalah saat pemasangan ornamen rumah seperti pipa air dan semen.

"Kalau sudah jadi baru serahin, dia coba masa garansi 6 bulan bisa lewat. Coba kalau dia seolah-olah beli rumah, perumahan, kita tungguin terus waktu buat rumahnya. Kalau fisik kan enggak perlu tungguin, naik cor beton enggak usahlah. Tapi ketika dia pasang pipa air, kloset macem-macem, ngecat, semen dia mesti tungguin," jelas dia.

Warga rusun diperbolehkan tinggal satu blok yang sama dengan saudara atau tetangganya. Selain untuk fungsi pengawasan hal ini sebagai upaya meningkatkan kenyamanan bagi warga.

"Jadi orang yang pindah dia ada pola kedua dia sekeluarga boleh setengah lantai sampai satu lantai. Sehingga saudara temen tinggal di satu lantai, merasa di satu kampung. Jadi bisa saling ngawasin, kalau saya enggak sempat suruh tetangga, suruh temen. Nah pola baru seperti itu," katanya.

Bangunan rusun yang baru pun diprioritaskan bagi penghuni lama dengan lokasi terdekat. Sehingga warga bisa membiasakan diri menghuni rusun sebagai tempat tinggalnya.

"Lalu rusun yang baru jadi pun kita prioritaskan yang tinggal rusun sebelah yang lama supaya dia awasin deket. Jadi waktu kita ada penggeseran orang lagi, masuk ke rusun lama, sampai bangun baru lagi baru pindah lagi. Sambil dia melatih tinggal dirusun, jadi kalau biasa tinggal di rusun bagus pindah ke rusun yang lebih bagus," kata dia.

http://news.detik.com/berita/d-33252...647.1473730995

KURANG ASEM DI KONTRAKTOR, CARI MATI !!!
JANGAN SAMPE NIH AMBRUK RUSUN