Hari itu, aku masuk shift siang, dia berulang kali nelfon aku, tapi nggak aku tanggapin, aku merasa sakit saat dia nanyain nomor mantannya ke aku, seminggu terakhir ini, aku memang mulai deket lagi sama dia, setelah 3 tahun lebih lost contact, ketemu dia juga nggak sengaja, tengah malem di toko, aku kaget saat melihat perubahan dirinya, dia yang dulu terkenal lugu dan polos, sekarang udah berubah menjadi cowok yang yang membuat siapapun nggak menyangka kalau dia seorang bagus yang dulu.
Setelah pertemuan malem itu, kami berdua semakin dekat, aku juga mulai nyaman sama dia, karena dulu saat smp sebenernya aku udah ada rasa sama dia, tapi dulu sepertinya dia cuman nganggep aku sebagai teman, sampai akhirnya dia jadian sama dera, temen aku di kelas 3, aku hanya bisa tersenyum saat itu, walau sebenarnya aku sakit hati, tapi dera sahabatku juga, aku nggak mau menjadi penghalang buat mereka, jadi aku pun mulai menjauh dari bagus.
beberapa hari setelah idul fitri..
Hari itu aku berangkat pagi, tapi aku bangun kesiangan, bapak udah berangkat duluan, biasanya aku ikut nebeng sama dia, karena aku nggak di bolehin bawa motor lagi, dulu aku pernah kecelakaan saat sma, aku bingung, mana udah kesiangan, akhirnya aku memutuskan untuk minta tolong sama bagus, saat itu aku udah punya nomor handphone dia, aku pun menelefonya,

sebenarnya aku udah hampir terlambat, tapi aku nggak enak sama bagus, nggak lama kemudian, sekitar 20 menit, bagus udah sampai di rumahku, dengan mengendarai motor, dan yang nggak aku tau, ternyata dia membawakan helm buat aku, aku jadi ngerasa ngerepotin, tapi dia bilang nggak papa, setelah itu dia mengantarkan aku ke toko tempat aku bekerja, sampai disana,

aku pun masuk ke dalam toko sementara bagus beranjak pulang, nggak henti hentinya aku tersenyum, rani dan ivan, teman satu shift aku nampak heran melihat aku senyam senyum dari tadi,

akhirnya aku pun berakhir dengan menjadi bahan ceng cengan mereka berdua, seharian aku di godain sama mereka, tapi nggak bisa dipungkiri, aku senang, dan sepertinya, rasa yang telah hilang sejak lama, kini telah dapat aku temukan lagi.
Nggak terasa, hari sudah beranjak sore, waktunya ganti shift, aku mengirim sms ke bagus, dia jadi mau jemput nggak, ternyata da baru selesai mandi katanya, dasar, akhirnya aku pun menunggu dia di depan toko, tapi bukannya bagus yang datang, malah bayu yang dateng, bayu ini sama kayak aku, kerja di alpa, cuman nggak satu toko sama aku, usianya pun sepantaran aku, dan dia sepertinya suka sama aku, soalnya dia perhatian banget sama aku, selalu ngingetin makan, kadang juga beliin sih, sama sering nawari aku buat pulang bareng, tapi selalu ada alasan buat aku menolak tawaran bayu, karena aku hanya menganggapnya teman,

sesaat setelah bayu ngomong gitu, bagus nyampe ke tempatku, aku melihat ekspresi wajah bayu terlihat tidak senang saat melihat bagus, bagus pun turun dari motor lalu menghampiri kami,

tampak mereka berdua saling memandang satu sama lain, dengan raut wajah yang menunjukan ketidak senangan, aku bingung, daripada terjadi hal hal yang nggak diinginkan, akhirnya aku mengajak bagus untuk segera pulang,

aku dan bagus pun mulai berjalan menjauh, sementara bayu tampak masih memandangi kami berdua, suasana sore hari kota adiwerna yang temaram, diiringi hiruk pikuk dunia malam yang mulai menggeliat, semakin menambah suasana damai, bagus sempat menawariku untuk makan dulu, tapi aku menolaknya, aku merasa begitu nyaman saat memeluknya, ada suatu chemistry yang tidak dapat aku jelaskan, semua itu membuatku hampir terlelap, sampai kemudian bagus memberitau kalo kita udah nyampe di rumah,

seketika aku merasa sakit saat dia menanyakan itu padaku, ya benar, aku cemburu, aku sakit hati, untuk apa dia dia menanyakan itu padaku..??

aku memberikan handphone ku ke dia, biar aja dia catet sendiri, sebel, katanya cuman masa masa lalu, terus kenapa dia masih menanyakan kontaknya, aku benar benar merasa sakit hati, setelah selesai mencatat nomor itu, dia mengembalikan handphone aku, setelah itu aku langsung masuk kedalam rumah, tanpa menghiraukan dia, aku pun masuk ke kamarku, membanting pintu kamarku, setelah itu aku menangis, entahlah, walaupun aku bukan siapa siapanya dia, tapi aku merasa sakit hati dan cemburu, saat itulah aku tersadar, aku jatuh cinta sama dia.