Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Kekeliruan Teori Invasi Bangsa Arya oleh Max Müller
Hampir seluruh kebudayaan kuno yang telah ditemukan selalu berada dekat dengan lembah sungai. Manusia pada saat itu menganggap air merupakan satu-satunya sumber kehidupan. Dengan berada di dekat air, mereka dapat melangsungkan kehidupan dan sungai adalah tempat yang cocok untuk hal tersebut. Hal ini terjadi bukan tanpa alasan. daerah yang dekat dengan sungai adalah daerah yang memiliki kekayaan alam yang besar. Banyaknya vegetasi tumbuh-tumbuhan dan hewan mencerminkan suburnya kawasan di sekitar sungai tersebut. Sungai Indus di India tentu saja telah memiliki aspek-aspek tersebut, ditambah lagi sungai itu diapit oleh pegunungan-pegunungan besar yang memiliki kondisi flora dan fauna yang melimpah. Semuanya menjadikan sungai Indus sebagai salah satu sungai yang menjadi pusat peradaban kuno di dunia khususnya di daratan India.

Keberadaan sungai Indus dalam sejarah mewakili dua kota peninggalan kuno yang paling penting dan paling awal dalam peradaban India, yaitu kota Mohenjodaro, propinsi Sindu, Pakistan dan kota Harappa di propinsi Punjab, India. Menurut para ahli berdasarkan penentuan karbon 14 -penelitian penentuan umur suatu benda organik, tulang dengan menggunakan senyawa C14-, menunjukkan bahwa keberadaan kedua kota ini antara tahun 2000 hingga 3000 SM.

Awal abad ke-20, arkeolog Inggris Sir John Hubert Marshall1 melakukan penggalian kota kuno Mohenjodaro dan Harappa. Hasilnya adalah tingkat kesibukan dan keramaian kedua kota tersebut sangat tinggi. Dikatakan bahwa kedua kota tersebut merupakan ibukota dua kekuasaan berbeda yang terjadi antara tahun 2350-1750 SM. Penelitian lebih lanjut menghasilkan perhitungan bahwa dua kota tersebut masing-masing memiliki sekitar 30 hingga 40 ribu penduduk, lebih banyak dibanding penduduk kota London pada abad pertengahan.

Berdasarkan bukti-bukti sejarah yang ditemukan oleh John Marshall tersebut, pendukung kebudayaan kuno India terdiri dari dua bangsa yaitu; suku bangsa Dravida dan Arya. Keduanya merupakan unsur utama kebudayaan India dan saling melengkapi. Perbedaannya adalah bangsa Dravida merupakan penduduk asli India, sedangkan suku bangsa Arya merupakan bangsa pendatang dari arah utara. Hal ini dapat dilihat secara kasat mata melalui bentuk fisik keduanya.

Selama ini kita mengetahui bahwa Bangsa Dravida merupakan bangsa yang berasal dari ras australoid yakni berkulit coklat dan berhidung pipih. Sedangkan Bangsa Arya berasal dari ras kaukasoid (Indo-Jerman) sehingga memiliki hidung mancung dan berkulit putih. Sebagai pendatang, bangsa Arya menganggap bangsa Dravida lebih rendah tingkat kebudayaannya. Tetapi satu hal yang menjadi catatan sejarah adalah bangsa Dravida telah meninggalkan satu monumen sejarah yang menjadi bukti tingginya budaya mereka. Peradaban suku bangsa Dravida berpusat di tepi sungai Indus. Peninggalan tersebut adalah reruntuhan kota tua Mohenjodaro dan Harappa itu sendiri. Bangsa Dravida merupakan bangsa awal yang membangun peradaban kuno di India.

Setelah hancurnya kota Mohenjodaro dan Harappa yang menurut para ahli akibat gangguan ekologis (hujan makin berkurang, hutan-hutan habis ditebang karena kayunya dipakai untuk dapur), bangsa Arya datang dan mendiami kawasan di sebelah timur sungai Indus, diantara sungai Sutlej dan Yamuna. Namun sebelum menginvasi daerah India, bangsa Arya terlebih dahulu menjadi bangsa yang hidup di peradaban kebudayaan Sumeria yang terkenal akan lembah sungai Tigris dan Efrat. Bangsa Arya menjadi nenek moyang orang Irak dan Iran sekarang.

Sebelum datang ke India, bangsa Arya dikenal memiliki kemampuan bersyair yang tinggi walau tidak mengenal bahasa tulis. Tradisi lisan ini merupakan transisi masa prasejarah dan sejarah. Ditandai dengan munculnya Kitab Suci Veda, kitab suci agama Hindu. Sehingga masa kedatangan suku bangsa Arya sering disebut sebagai jaman Veda, karena pada saat itu pula lahir agama Hindu di tanah India. Dengan begitu secara langsung suku bangsa Arya memperkenalkan kebudayaan tulis bagi tanah India.

Namun yang menjadi pertanyaan besar ialah apakah benar bangsa Arya lah yang membawa kitab Veda dan menginvasi bangsa Dravida dari lembah sungai Indus dan membangun peradaban di sana? Ataukah hanya sebatas teori yang dibuat oleh Max Müller yang mengabdi kepada Inggris mengingat Inggris merupakan penjajah India? Lantas apa alasannya? Makalah ini akan mengulas mengenai kebenaran catatan sejarah tersebut berdasarkan bukti ilmiah (penggalian arkeologi) maupun berdasarkan isi dari kitab Veda itu sendiri.

Tujuan dari penulisan ini adalah memaparkan kekeliruan-kekeliuran yang terdapat dalam Teori Invasi Bangsa oleh Max Müller sehingga layak dikatakan sebagai teori yang tidak memiliki nilai kebenaran serta mengungkapkan tujuan khusus dibalik kemunculan teori tersebut.
dellesology
dellesology memberi reputasi
1
11.3K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.5KAnggota
Tampilkan semua post
anim4Avatar border
anim4
#16
ORANG ARYA CAKEP CAKEP....
perfektooooooooooooooo lah
arga742
arga742 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.