- Beranda
- Stories from the Heart
Sales, salahkah?
...
TS
cgyp
Sales, salahkah?
Quote:
The First
Seminggu lagi gw diwisuda S1, bahagia rasanya, namun satu kekhawatiran muncul : trus setelah ini apa? Kemana?
Lowongan lowongan lowongan, cuma itu yang terbersit di otak gw sewaktu gw bolak balik Koran edisi Maret 2010 ini, sampai akhirnya gw menemukan
"Dibutuhkan tenaga bla bla bla (banyak banget), tdk butuh pengalaman, min sma/d3/s1"
You know what I do next lah ya... 😃
--
"Ibu Cindi melamar untuk bagian IT admin ya?" Tanya si calon boss gw sewaktu interview
"Iya pak"
Standard interview berlanjut hingga akhirnya,
"Baiklah, tidak apa meski masih minggu depan lulus kuliahnya, besok Mb Cindi kesini lagi ya untuk menjalani test awal", mungkin karena tahu gw masih unyu-unyu, gw jadinya dipanggil mbak
"Baik pak"
--
"Nanti Mb Cindi akan dipandu oleh Mb Neri (bukan nama sebenarnya), testnya berupa kegiatan lapangan"
"Baik pak"
Gw masih gak kepikiran mau kek gimana testnya, sampai akhirnya gw dibawa sama Mb Neri ini ke sebuah perumahan di kota surab#y#
'tok 'tok 'tok
Salah satu pintu penduduk diketuk oleh Mb Neri, gw masih diem
"Hai selamat pagi bu, saya dari relawan kesehatan mau mengadakan bakti sosial kesehatan gratis, masuk dulu ya bu..", ujar Mb Neri dengan semangatnya ketika pintu dibuka oleh empunya rumah
"Jadi bu, ini alatnya untuk bakti sosial ini, namanya bantal ajaib (disamarkan lagi yee), caranya gini (sambil Mb Neri praktekin), tapi inget lho bu ini ndak dijual, cuma untuk bakti sosial hari ini saja, gimana bu? Enak mboten?", Wah keren banget ini Mb Neri bisa sksd kek gini ke orang yang baru dikenal
"Ooo ndak di jual ya mbak? Nek beli gitu piroan harganya Mb?" Tanya si Ibu
"Wahhh mahal ini bu, 1,5 juta, lagipula kan saya bilang ndak dijual bu, nanti Ibu cari ke apotik aja" ujar Mb Neri
"Oh gitu ya Mb? Mahal ya... Apotik mana mbak yg jual? Enake bantal ajaibnya" sambil merem si Ibu ngomongnya
"Baiklah bu karena saya ndak bisa lama-lama, saya mau pamit dulu, nah tapi sebelumnya saya mau tanya, Ibu sekarang umur berapa?" Tanya Mb Neri
"63 mbak" jawab si Ibu
Lali tiba-tiba Mb Neri menyalami tangan si Ibu
"Wahhh kebetulan, alhamdullilah bu, kami lagi ada program pembagian bantal ajaibnya ini untuk 2 orang warga yang berusia di atas 60 tahun, kebetulan ini tinggal satu, tadi satunya dah kami bagi untuk mbah sardi di ujung jalan sana" dengan semangat dan masih menyalami tangan si Ibu, mb Neri berujar
Stop! Pause bentar!
Pikir gw, kapan ke mbah sardinya? Oh mungkin kemarin, tapi kok Mb neri bilang 'tadi'? Atau mungkin sebelum nganter gw, dy nganter pelamar kerja lainnya? Oh iya bisa bisa, masuk masuk, oke lanjut
Lalu Mata si Ibu berbinar-binar
"Beneran mbak? Bantal ajaibnya buat saya? Wahhh makasih lho mbak" kata si Ibu
"Iya bu beneran, nah bu Isi biodata ini ya..." kata Mb Neri sambil menyerahkan selembar kertas, lalu Mb Neri kelanjutan
"Nah bu coba lihat ini tulisannya, bantalnya beneran kan harganya 1,5juta?! Karena ini hadiah, Ibu tahu hadiah kan?! Yang seperti di tivi-tivi itu lho bu, jadi Ibu cuma harus bayar pajaknya aja 10% yaitu 150rb, sedikit thooo bu?"
Widih sadis.. jadi ini maksudnya bagi-bagi subsidi gitu Kali ya ke masyarakat, tapi kok mirip jualan ya.. ah positif positif, gw pengen lulus Tes lapangan ini
"Jadi saya harus bayar Mb?" Tanya si Ibu
"Pajaknya aja bu 150rb, ayo bu saya tunggu, ini subsidi terbatas lho bu, Ibu kan sudah ngisi biodata juga"
Tuh kan bener subsidi, apa kata gw, mungkin gw diuji untuk berpikir positif Dan tahu cara berkomunikasi dengan orang lain, sip sip
Kira-kira subsidi ini harus di ambil gak yah? Trus kalau si Ibu gak mau gimana? Ini kok si Ibu diem aja? Ini subsidi apa jualan sih? Eh iya harus positif, ini subsidi!
Dan kami masih menunggu keputusan si Ibu....
Diubah oleh cgyp 18-02-2017 15:09
weihaofei dan 16 lainnya memberi reputasi
17
48.1K
315
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
cgyp
#146
The 26th
--||--
Bino : beri saya waktu 3 hari untuk buktikan pada bapak bahwa saya dapat dipercaya
Babeh Muklas : apa yang mau kau perbuat dalam 3 hari tersebut?
Bino : saya akan jual alat-alat bapak dalam 3 hari berturut-turut
Babeh Muklas : gimana saya tahu kalau kau tidak akan bawa alat saya?
Bino : pak, bapak juga tidak akan pernah tahu apakah bapak akan kehilangan alat bapak atau kehilangan calon staff bapak yang berpotensi
Babeh Muklas : pede sekali kau, hahahaha
Bino : iya pak, saya sudah biasa hidup keras
Babeh Muklas : memangnya kau tahu cara jualannya?
Bino : tidak tahu pak, tapi saya bisa pelajari, dan hari ini saya akan ikut bapak untuk mempelajarinya
Babeh Muklas : baiklah kalau gitu, jadi ini masa percobaan kau ya, belum tentu kau diterima
Bino : iya pak
Dan setelah itu Bino pun menemaniku pitching hingga 5 rumah, lalu tanpa kusangka Bino menawarkan diri untuk bergantian pitching mengikuti gayaku, katanya ingin latihan, akupun memperbolehkannya dan tetap mendampinginya sampai menjelang sore
Aku salut dengan semangatnya dan akupun jadi ikut semangat menyaksikannya, aku pasrahkan pada Tuhan apa yang akan terjadi besok, niatku aku ingin membantu anak ini menjalani kehidupan yang lebih baik dan tidak menjadi sampah masyarakat
Niatku baik, dan suatu saat aku pasti mendapatkan balasan yang baik pula, keesokan harinya kujumpai dia sudah ada di kantor pukul 6 pagi, aku putuskan untuk membawanya pitching di satu daerah denganku agar aku bisa mengawasi cara dia bekerja
Singkat cerita selama 3 hari berturut-turut dia berhasil menjual alat-alat kesehatanku total sebanyak 4 buah, ya di hari ke-3 dia berhasil closing 2 alat, dan aku sangat salut dengan semangatnya, dia akan menjadi kru terkuatku nanti, bahagia sekali aku rasanya
--||--
Gw : jadi pointnya apa beh?
Babeh Muklas : ah o'on kau ini, bunda coba jelasin ke cindy
Bunda Atin : kau ikutin dia pitching cin, dan uji kesungguhannya, benar kan beh?
Babeh Muklas : ada yang kurang sedikit, coba Alfred
Alfred : eh opo beh?
Babeh Muklas : opo opo kon iku, gak dengarkan babeh cerita kau?
Alfred : sorry sorry beh, aku lagi SMS-an tadi, hehehehe
Babeh Muklas : haiihhh sudah berbusa-busa babeh cerita kau malah SMS-an
Alfred : kan busanya masih bisa disiram beh biar bersih
Gw : huahahahaha… udah beh, jadi kurang apa?
Babeh Muklas : ah kon ini sama aja dengan ….
Alfred : dengan siapa beh?
Gw : Mbak Neri?
Babeh Muklas : hmmmm seandainya Mbak Neri masih disini ya
Gw : aku kangen Mbak Neri beh
Bunda Atin : haiihhh babeh, tadi bunda kurang apa? Malah membahas orang yang sudah give up, move on lah babeh
Babeh Muklas : hahahaha iyo iyo bunda, niat baik ndok, semuanya itu harus bermula dari niat yang baik
Gw : jiaahhh garing ah babeh, aku juga tahu itu
Babeh Muklas : ah kau itu sok tahu
Setelah cukup lama kami nongkrong di alun-alun, kamipun kembali ke kontrakan kami karena hari sudah malam
Hari berlalu, everyday pitching, everyday harus happy, dan tidak ada kisah special yang bisa gw ceritakan disini, hingga suatu hari setelah kira-kira gw 2 minggu tinggal di kontrakan itu, babeh memanggil kami di suatu sore
Babeh Muklas : babeh punya kabar bagus
Gw : apa beh?
Babeh Muklas : minggu depan kita sudah punya kantor
Bunda Atin : wahh dimana babeh?
Babeh Muklas : di daerah dekat alun-alun sana, besok kita kesana bersama-sama agar kalian bisa mendapatkan feel nya
Gw : asiikkk… akhirnya gak jadi gelandangan lagi
Keesokan harinya kami berempat jalan-jalan ke calon kantor baru kami, ternyata tempatnya cukup luas juga, jadi ada 2 rumah terpisah namun berada dalam satu pagar, letaknya ada rumah depan dan rumah belakang, di tengah-tengahnya lahan lapang terbuka yang sudah di lantai semen, jadi kira-kira bisa untuk parkir sepeda motor atau bahkan melakukan aktivitas pagi si sana
Rumah yang di depan berupa ruangan memanjang kebelakang dengan 2 kamar di sebelah kanan jika gw masuk dari arah pintu depan, jadi rumah yang di depan ini memiliki 2 pintu, pintu depan menghadap jalan raya dan pintu belakang menghadap lahan lapang dan rumah yang di belakang, rencananya rumah ini akan dijadikan kantor utama, jadi yang babeh butuhkan saat ini adalah membeli meja dan kursi manager serta sekat untuk mendekorasi ruangan sedemikian rupa sehingga menyerupai kantor, dan sepertinya harus di cat ulang juga agar kelihatan baru
Rumah yang di belakang memanjang ke samping, jadi panjang rumah belakang adalah 3 kali lipat panjang rumah yang di depan, rencanya akan digunakan untuk ruangan aktivitas pagi dan malam seperti yang bisa kami lakukan di paskem, di dalam rumah yang di belakang ini ada 3 ruangan :
Ruangan 1 : paling luas yang akan digunakan untuk aktivitas pagi dan sore
Ruangan 2 : mungkin kira-kira hanya 2x4 meter, akan digunakan sebagai ruang manager owner (Babeh Muklas)
Ruangan 3 : luas juga namun tidak seluas ruangan pertama, rencananya akan digunakan jadi tempat tidur babeh Muklas, mungkin juga tempat tinggal babeh Muklas nanti kalau Mami Linda jadi ikut babeh ke Madiun, di ruangan inilah terletak kamar mandi yang akan kami gunakan mandi sehari-harinya
Dan overall lagi-lagi sepertinya harus di cat ulang juga semuanya agar terlihat fresh
Babeh Muklas : gimana ndok menurut kau?
Gw : mayan beh, bagus nih, tinggal di cat ulang
Babeh Muklas : iya rencananya seminggu ini babeh bakal berbenah disini dulu, lalu minggu depan pelan-pelan kita pindah kesini
Gw : sip behh
Gw jadi semangat pitching karena sebentar lagi akan menempati kantor baru, namun sayang sampai detik ini belum ada juga kru tambahan yang konsisten nyantol di kru babeh Muklas, jadi masih kami berempat yang akan pindah ke kantor baru itu nantinya
Hari yang dinantipun tiba, kami sudah bersiap-siap pindahan ke kantor baru, untuk sementara kami berencana menginap di kantor baru dulu, mumpung masih sepi dan belum ada kru, sambil parallel gw akan cari kosan dekat situ, jadi gw bisa tidur sendirian dan menikmati hari-hari gw tanpa seorangpun tahu
Setelah berbenah di kantor baru, babeh Muklaspun kembali mewanti-wanti kami untuk segera lancarkan recruitment kembali, karena sekarang sudah official kami punya kantor
Singkat cerita selama 2 minggu kami tinggal di kantor baru itu mulailah banyak kru berdatangan, gw gak bisa mengingat namanya satu-satu karena kru yang datang ini pun masih silih berganti, paling lama Cuma 5 hari bertahan di perusahaan ini, namun setidaknya cukuplah untuk membuat kantor ini ramai seperti layaknya kantor pada umumnya
Kamipun mulai melakukan kegiatan kami sehari-hari yang semi olah raga itu dan kembali aturan masuk pukul 6 diberlakukan oleh babeh, tapi karena gw sudah terbiasa, jadi gw tidak memiliki kesulitan dalam hal itu
Aktivtas kami sehari-hari sama persis dengan yang kami lakukan di paskem, setelah aktivitas pagi gw, bunda Atin, dan Alfred serta kru-kru baru melakukan pitching, sedangkan babeh Muklas ditemani satu orang sekretaris baru untuk mengurusi alat-alat di gudang, jaga gawang di kantor, jadi jika ada recruitment yang datang, babeh Muklas bisa segera menanganinya dan gw akui mungkin ini rejeki kami, setiap hari ada saja yang datang ke kantor untuk melamar di perusahaan ini
Karena babeh Muklas dinilai berkembang baik oleh babeh Syarief maka ada berita baru yang membuat babeh Muklas semakin bahagia dan yakin akan sukses di bisnis ini, yaitu ada beberapa Manager yang akan gabung dengan babeh Muklas di Madiun
Gw deg-degan siapakah para manager itu? Apakah mungkin babeh Candra dan babeh Dion datang kesini? Kalau iya apa yang harus gw lakukan? Pasti gw akan salah tingkah banget, dan situasi menjadi lebih akward dari biasanya
So far babeh Muklas masih merahasiakan kepada kami siapakah manager-manager itu, namun dari informasi yang gw tangkap akan sangat banyak orang disini karena manager yang datang ada 2 orang beserta krunya yang kurang lebih 5-10 orang
Jadi mungkin nantinya di kantor ini akan berisikan kurang lebih 20 orang, wah lumayan juga, imajinasi gw pun berjalan, pasti nanti gw mendapatkan banyak teman baru dan as per-experience gw, kebanyakan yang gabung dan survive di perusahaan ini adalah cowok, jadi yaaa tau lah ya apa maksud gw
Iya maksudnya bisa nambah kenalan saja kok, dan bisa saling bertukar ilmu, gw sudah kapok untuk sekedar naksir orang yang sama-sama berproses seperti gw di perusahaan ini, cukuplah kejadian babeh Candra dan babeh Dion jadi pelajaran buat gw
Selain itu babeh Muklas sepertinya ketat banget pengawasannya terhadap gw, kemanapun gw pergi selalu ditanyain dan dibatasin sampai jam berapa gw boleh keluar jalan-jalan atau sekedar ke warnet untuk melakukan recruitment online di blog dan facebook page gw
Di suatu sore yang tenang, kebetulan gw dan Alfred sudah pulang dari pitching, kini gw lebih suka pitching sendiri daripada harus bersama bunda Atin, kami berkumpul di rumah depan dengan babeh Muklas
Babeh Muklas : manager yang akan gabung dengan kita nanti manager paling strong dan hebat, mereka akan ada di bawah babeh, dan kalian harus belajar banyak dari mereka
Alfred : siapa beh?
Gw sengaja diam saja, karena kemarin-kemarin kalau gw bertanya ke babeh tentang profil manager yang nantinya akan gabung di sini, babeh selalu jawab “Mau tau aja kon”
Babeh Muklas : ada namanya Mami Ike dan babeh Solichul
Dalam hati gw, giliran Alfred yang nanya dijawab, gilliran gw gak dijawab, ini babeh apa sih maksudnya
Babeh Muklas : oi ndok, kenapa kau manyun aja dari tadi?
Gw : gak apa-apa
Babeh Muklas : babeh kasih tau, Babeh Solichul itu orangnya ganteng, hitam manis, awas kau jangan sampai naksir dia
Gw : dih, aku gak suka orang hitam beh
Babeh Muklas : alaahh gak suka gak suka, itu candra hitam juga kau embat
Gw : apa sih beh, candra kan gak hitam, Cuma sawo matang aja, standard cowok
Babeh Muklas : masih saja dibela, masih lebih putih babehmu ini
Gw : yeeeee iya babeh tuh putih-putih melati..
Alfred : Alibaba… merah merah delima… huahahahahaha…
Gw : Pinokio…
Babeh Muklas : heh kurang ajar kau malah nyanyi
Gw jadi penasaran seperti apa ya sosok mami Ike dan babeh Solichul ini? Ya jujur sih secara naluri, gw paling gak bisa lihat lelaki yang ganteng, pasti bawaannya langsung suka aja, dalam artian kan lumayan untuk vitamin mata gw, dan sukur-sukur kalau bisa jadi teman baik, hehehe apa sih gw ini?!
Apa bener babeh Solichul ini ganteng seperti yang babeh bilang ya?
Hmmmm….
--||--
Bino : beri saya waktu 3 hari untuk buktikan pada bapak bahwa saya dapat dipercaya
Babeh Muklas : apa yang mau kau perbuat dalam 3 hari tersebut?
Bino : saya akan jual alat-alat bapak dalam 3 hari berturut-turut
Babeh Muklas : gimana saya tahu kalau kau tidak akan bawa alat saya?
Bino : pak, bapak juga tidak akan pernah tahu apakah bapak akan kehilangan alat bapak atau kehilangan calon staff bapak yang berpotensi
Babeh Muklas : pede sekali kau, hahahaha
Bino : iya pak, saya sudah biasa hidup keras
Babeh Muklas : memangnya kau tahu cara jualannya?
Bino : tidak tahu pak, tapi saya bisa pelajari, dan hari ini saya akan ikut bapak untuk mempelajarinya
Babeh Muklas : baiklah kalau gitu, jadi ini masa percobaan kau ya, belum tentu kau diterima
Bino : iya pak
Dan setelah itu Bino pun menemaniku pitching hingga 5 rumah, lalu tanpa kusangka Bino menawarkan diri untuk bergantian pitching mengikuti gayaku, katanya ingin latihan, akupun memperbolehkannya dan tetap mendampinginya sampai menjelang sore
Aku salut dengan semangatnya dan akupun jadi ikut semangat menyaksikannya, aku pasrahkan pada Tuhan apa yang akan terjadi besok, niatku aku ingin membantu anak ini menjalani kehidupan yang lebih baik dan tidak menjadi sampah masyarakat
Niatku baik, dan suatu saat aku pasti mendapatkan balasan yang baik pula, keesokan harinya kujumpai dia sudah ada di kantor pukul 6 pagi, aku putuskan untuk membawanya pitching di satu daerah denganku agar aku bisa mengawasi cara dia bekerja
Singkat cerita selama 3 hari berturut-turut dia berhasil menjual alat-alat kesehatanku total sebanyak 4 buah, ya di hari ke-3 dia berhasil closing 2 alat, dan aku sangat salut dengan semangatnya, dia akan menjadi kru terkuatku nanti, bahagia sekali aku rasanya
--||--
Gw : jadi pointnya apa beh?
Babeh Muklas : ah o'on kau ini, bunda coba jelasin ke cindy
Bunda Atin : kau ikutin dia pitching cin, dan uji kesungguhannya, benar kan beh?
Babeh Muklas : ada yang kurang sedikit, coba Alfred
Alfred : eh opo beh?
Babeh Muklas : opo opo kon iku, gak dengarkan babeh cerita kau?
Alfred : sorry sorry beh, aku lagi SMS-an tadi, hehehehe
Babeh Muklas : haiihhh sudah berbusa-busa babeh cerita kau malah SMS-an
Alfred : kan busanya masih bisa disiram beh biar bersih
Gw : huahahahaha… udah beh, jadi kurang apa?
Babeh Muklas : ah kon ini sama aja dengan ….
Alfred : dengan siapa beh?
Gw : Mbak Neri?
Babeh Muklas : hmmmm seandainya Mbak Neri masih disini ya
Gw : aku kangen Mbak Neri beh
Bunda Atin : haiihhh babeh, tadi bunda kurang apa? Malah membahas orang yang sudah give up, move on lah babeh
Babeh Muklas : hahahaha iyo iyo bunda, niat baik ndok, semuanya itu harus bermula dari niat yang baik
Gw : jiaahhh garing ah babeh, aku juga tahu itu
Babeh Muklas : ah kau itu sok tahu
Setelah cukup lama kami nongkrong di alun-alun, kamipun kembali ke kontrakan kami karena hari sudah malam
Hari berlalu, everyday pitching, everyday harus happy, dan tidak ada kisah special yang bisa gw ceritakan disini, hingga suatu hari setelah kira-kira gw 2 minggu tinggal di kontrakan itu, babeh memanggil kami di suatu sore
Babeh Muklas : babeh punya kabar bagus
Gw : apa beh?
Babeh Muklas : minggu depan kita sudah punya kantor
Bunda Atin : wahh dimana babeh?
Babeh Muklas : di daerah dekat alun-alun sana, besok kita kesana bersama-sama agar kalian bisa mendapatkan feel nya
Gw : asiikkk… akhirnya gak jadi gelandangan lagi
Keesokan harinya kami berempat jalan-jalan ke calon kantor baru kami, ternyata tempatnya cukup luas juga, jadi ada 2 rumah terpisah namun berada dalam satu pagar, letaknya ada rumah depan dan rumah belakang, di tengah-tengahnya lahan lapang terbuka yang sudah di lantai semen, jadi kira-kira bisa untuk parkir sepeda motor atau bahkan melakukan aktivitas pagi si sana
Rumah yang di depan berupa ruangan memanjang kebelakang dengan 2 kamar di sebelah kanan jika gw masuk dari arah pintu depan, jadi rumah yang di depan ini memiliki 2 pintu, pintu depan menghadap jalan raya dan pintu belakang menghadap lahan lapang dan rumah yang di belakang, rencananya rumah ini akan dijadikan kantor utama, jadi yang babeh butuhkan saat ini adalah membeli meja dan kursi manager serta sekat untuk mendekorasi ruangan sedemikian rupa sehingga menyerupai kantor, dan sepertinya harus di cat ulang juga agar kelihatan baru
Rumah yang di belakang memanjang ke samping, jadi panjang rumah belakang adalah 3 kali lipat panjang rumah yang di depan, rencanya akan digunakan untuk ruangan aktivitas pagi dan malam seperti yang bisa kami lakukan di paskem, di dalam rumah yang di belakang ini ada 3 ruangan :
Ruangan 1 : paling luas yang akan digunakan untuk aktivitas pagi dan sore
Ruangan 2 : mungkin kira-kira hanya 2x4 meter, akan digunakan sebagai ruang manager owner (Babeh Muklas)
Ruangan 3 : luas juga namun tidak seluas ruangan pertama, rencananya akan digunakan jadi tempat tidur babeh Muklas, mungkin juga tempat tinggal babeh Muklas nanti kalau Mami Linda jadi ikut babeh ke Madiun, di ruangan inilah terletak kamar mandi yang akan kami gunakan mandi sehari-harinya
Dan overall lagi-lagi sepertinya harus di cat ulang juga semuanya agar terlihat fresh
Babeh Muklas : gimana ndok menurut kau?
Gw : mayan beh, bagus nih, tinggal di cat ulang
Babeh Muklas : iya rencananya seminggu ini babeh bakal berbenah disini dulu, lalu minggu depan pelan-pelan kita pindah kesini
Gw : sip behh
Gw jadi semangat pitching karena sebentar lagi akan menempati kantor baru, namun sayang sampai detik ini belum ada juga kru tambahan yang konsisten nyantol di kru babeh Muklas, jadi masih kami berempat yang akan pindah ke kantor baru itu nantinya
Hari yang dinantipun tiba, kami sudah bersiap-siap pindahan ke kantor baru, untuk sementara kami berencana menginap di kantor baru dulu, mumpung masih sepi dan belum ada kru, sambil parallel gw akan cari kosan dekat situ, jadi gw bisa tidur sendirian dan menikmati hari-hari gw tanpa seorangpun tahu
Setelah berbenah di kantor baru, babeh Muklaspun kembali mewanti-wanti kami untuk segera lancarkan recruitment kembali, karena sekarang sudah official kami punya kantor
Singkat cerita selama 2 minggu kami tinggal di kantor baru itu mulailah banyak kru berdatangan, gw gak bisa mengingat namanya satu-satu karena kru yang datang ini pun masih silih berganti, paling lama Cuma 5 hari bertahan di perusahaan ini, namun setidaknya cukuplah untuk membuat kantor ini ramai seperti layaknya kantor pada umumnya
Kamipun mulai melakukan kegiatan kami sehari-hari yang semi olah raga itu dan kembali aturan masuk pukul 6 diberlakukan oleh babeh, tapi karena gw sudah terbiasa, jadi gw tidak memiliki kesulitan dalam hal itu
Aktivtas kami sehari-hari sama persis dengan yang kami lakukan di paskem, setelah aktivitas pagi gw, bunda Atin, dan Alfred serta kru-kru baru melakukan pitching, sedangkan babeh Muklas ditemani satu orang sekretaris baru untuk mengurusi alat-alat di gudang, jaga gawang di kantor, jadi jika ada recruitment yang datang, babeh Muklas bisa segera menanganinya dan gw akui mungkin ini rejeki kami, setiap hari ada saja yang datang ke kantor untuk melamar di perusahaan ini
Karena babeh Muklas dinilai berkembang baik oleh babeh Syarief maka ada berita baru yang membuat babeh Muklas semakin bahagia dan yakin akan sukses di bisnis ini, yaitu ada beberapa Manager yang akan gabung dengan babeh Muklas di Madiun
Gw deg-degan siapakah para manager itu? Apakah mungkin babeh Candra dan babeh Dion datang kesini? Kalau iya apa yang harus gw lakukan? Pasti gw akan salah tingkah banget, dan situasi menjadi lebih akward dari biasanya
So far babeh Muklas masih merahasiakan kepada kami siapakah manager-manager itu, namun dari informasi yang gw tangkap akan sangat banyak orang disini karena manager yang datang ada 2 orang beserta krunya yang kurang lebih 5-10 orang
Jadi mungkin nantinya di kantor ini akan berisikan kurang lebih 20 orang, wah lumayan juga, imajinasi gw pun berjalan, pasti nanti gw mendapatkan banyak teman baru dan as per-experience gw, kebanyakan yang gabung dan survive di perusahaan ini adalah cowok, jadi yaaa tau lah ya apa maksud gw
Iya maksudnya bisa nambah kenalan saja kok, dan bisa saling bertukar ilmu, gw sudah kapok untuk sekedar naksir orang yang sama-sama berproses seperti gw di perusahaan ini, cukuplah kejadian babeh Candra dan babeh Dion jadi pelajaran buat gw
Selain itu babeh Muklas sepertinya ketat banget pengawasannya terhadap gw, kemanapun gw pergi selalu ditanyain dan dibatasin sampai jam berapa gw boleh keluar jalan-jalan atau sekedar ke warnet untuk melakukan recruitment online di blog dan facebook page gw
Di suatu sore yang tenang, kebetulan gw dan Alfred sudah pulang dari pitching, kini gw lebih suka pitching sendiri daripada harus bersama bunda Atin, kami berkumpul di rumah depan dengan babeh Muklas
Babeh Muklas : manager yang akan gabung dengan kita nanti manager paling strong dan hebat, mereka akan ada di bawah babeh, dan kalian harus belajar banyak dari mereka
Alfred : siapa beh?
Gw sengaja diam saja, karena kemarin-kemarin kalau gw bertanya ke babeh tentang profil manager yang nantinya akan gabung di sini, babeh selalu jawab “Mau tau aja kon”
Babeh Muklas : ada namanya Mami Ike dan babeh Solichul
Dalam hati gw, giliran Alfred yang nanya dijawab, gilliran gw gak dijawab, ini babeh apa sih maksudnya
Babeh Muklas : oi ndok, kenapa kau manyun aja dari tadi?
Gw : gak apa-apa
Babeh Muklas : babeh kasih tau, Babeh Solichul itu orangnya ganteng, hitam manis, awas kau jangan sampai naksir dia
Gw : dih, aku gak suka orang hitam beh
Babeh Muklas : alaahh gak suka gak suka, itu candra hitam juga kau embat
Gw : apa sih beh, candra kan gak hitam, Cuma sawo matang aja, standard cowok
Babeh Muklas : masih saja dibela, masih lebih putih babehmu ini
Gw : yeeeee iya babeh tuh putih-putih melati..
Alfred : Alibaba… merah merah delima… huahahahahaha…
Gw : Pinokio…
Babeh Muklas : heh kurang ajar kau malah nyanyi
Gw jadi penasaran seperti apa ya sosok mami Ike dan babeh Solichul ini? Ya jujur sih secara naluri, gw paling gak bisa lihat lelaki yang ganteng, pasti bawaannya langsung suka aja, dalam artian kan lumayan untuk vitamin mata gw, dan sukur-sukur kalau bisa jadi teman baik, hehehe apa sih gw ini?!
Apa bener babeh Solichul ini ganteng seperti yang babeh bilang ya?
Hmmmm….
0
