- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Sang Penjaga Hati
...
TS
gembelsakti
[TAMAT] Sang Penjaga Hati
![[TAMAT] Sang Penjaga Hati](https://s.kaskus.id/images/2016/08/01/1000486_201608010238480397.jpg)
Thanks to quatzlcoatluntuk cover kerennya
Cinta
Satu kata tanpa bentuk dan arti yang nyata
Cinta yang membutakan setiap hati dan mata manusia
Cinta yang merubah jalan hidup ini
Cinta yang seperti borgol dan memenjarakan jiwa
Cinta juga yang memilih hati untuk bersemayam
Cinta tidak pernah salah dan dipersalahkan
Cinta....
Satu kata tanpa bentuk dan arti yang nyata
Cinta yang membutakan setiap hati dan mata manusia
Cinta yang merubah jalan hidup ini
Cinta yang seperti borgol dan memenjarakan jiwa
Cinta juga yang memilih hati untuk bersemayam
Cinta tidak pernah salah dan dipersalahkan
Cinta....
Entah apa sebenarnya apa itu cinta, terkadang membuat hati ini bahagia dan penuh semangat hidup terkadang pula membuat hati ini muak dan menangis, cerita ini hanya mengisahkan secuil arti cinta bagi seorang anak manusia yang sedang mencoba mencari apa arti Cinta itu sendiri...
Namaku Slamet, dan ini sepenggal kisah yang sampai sekarang masih aku kenang dan ingin membagikan kepada kalian semua...
Spoiler for INDEX:
PROLOG
Siang ini aku masih terjaga di dalam bangku bus antar kota yang akan mengantarku ke sebuah kota yang terkenal dengan Mendoan-nya, aku baru saja lulus SMP di kotaku sendiri dan mulai minggu depan aku harus bersekolah jauh dari kota asalku karena dorongan orang tua dan saudara yang sudah sukses yang sebelumnya bersekolah di situ, hampir 4 jam perjalanan ini memaksaku untuk merubah posisi duduk berkali kali...Pegel sikilku...Puanas bokongku...
Perjalanan ini berakhir setelah sang kernet berteriak...Terminal...Terminal...Habis...Habis....aku pun beranjak dari bangku bus ini, dan perlahan memasuki antrian penumpang untuk keluar melewati pintu belakang, aahhh...akhirnya sampai juga di kota ini, kota yang akan aku habiskan 3 tahun kedepan dan entah bagaimana nantinya saja...aku berjalan keluar dari terminal dengan menenteng tas sekolah yang penuh berisi baju dan travell bag pinjaman dari Pak Lik Mat, sesaat aku melihat ke arah bus dengan tulisan Santoso cukup besar di kaca depan...Matur suwun yo...
Dan kisah ini pun dimulai....
----------------------------------------------
Diubah oleh gembelsakti 18-11-2016 10:15
yusrillllll dan 20 lainnya memberi reputasi
19
546.9K
2.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gembelsakti
#2060
Episode 85
Suasana stasiun gambir pagi ini sudah cukup ramai, Sari terlihat sangat antusias sekali untuk perjalanan jauh pertamanya menggunakan kereta...mungkin karena selain untuk pertama kalinya Sari jalan jauh dan tidak bersama dengan keluarganya tetapi bersamaku...Sari memakai kaos lengan panjang berwarna abu abu dipadu dengan celana kain dengan warna gelap dan kepalanya di tutup kerudung berwarna gelap....terlihat semakin cantik sekali...
Aku lihat jam di tangan kiriku masih menunjukkan pukul 8.30....kurang lebih masih 15 menit lagi sebelum kereta berangkat tetapi aku dan Sari sudah tiba di stasiun ini setelah tadi pagi aku sempat menitipkan mobil kantor di rumahnya Sari dan beralih menggunakan bajaj ke stasiun ini bersama dengan Sari...
"Met...masih lama ya keretanya ? " tanya Sari yang duduk di sampingku
"Bentar lagi kok...kenapa Sari ? lama ya ? " tanyaku
"Hehehehe iya..." jawab Sari
"Lah...ntar perjalanan masih 8 jam lebih lho...yakin mau ikut ?" tanyaku
"Ikutlah...kan selama ini aku ga pernah ngerasain mudik secara lahir di sini...sekolah sampe kerja di sini aja..." jawab Sari
"Hehehehe kan udah pernah kost di bogor...." ucapku
"Iya tapi lebih sering pulang ke sini daripada ke kost...sepi dan jauh dari warung makan yang enak hehehehehe..." jawab Sari
"Owalah...pantesan rapi bener dulu kostnya...karena ga pernah di huni ternyata hahahaha...." jawabku
"Hahahaha...iya..." ucap Sari yang terlihat sangat cantik
Kereta Api Taksaka pagi tujuan Yogjakarta segera memasuki jalur 3... sayup sayup terdengar dari pengeras suara pertanda bahwa kereta yang akan membawaku pulang akan segera datang...aku rapikan tas ransel dan travel bag nya Sari agar bisa segera aku bawa masuk ke dalam gerbong...
"Ini keretanya Sari...yuk siap siap..." ucapku sambil berdiri dan menenteng tas ransel dan travell bag
"Oh iya Met...gerbong berapa ya ? " tanya Sari
"Bentar..gerbong yang di ujung tuh..." jawabku sambil melihat nomer gerbaong dan kursi di tiket yang aku pegang
"Ya udah yuk...sini aku bantu bawa tas nya..." ucap Sari
"Ndak usah...cuma segini doang kok..." jawabku sambil berjalan menuju gerbong kereta paling ujung
"Aku duduk di deket kaca ya Met....biar bisa liat pemandangan..." ucap Sari setelah memasuki gerbong dan mendapati kursi yang sudah di reserve
"Iya Sari...mudah mudahan ndak bosen ya perjalanan kali ini..." jawabku sambil menaruh travell bag di rak
"Hahahaha...kan ada kamu Met...jangan tidur lho..." ucap Sari
"Ndak janji ya...klo ketiduran ndak papa kan hehehehe..." jawabku sambil duduk di sampingnya Sari
"Nggak boleh...ntar aku ganguin klo tidur hehehe..." ucap Sari sambil mencubit pinggangku
"Sakit tau..." ucapku
"Maap hehehehe...oh iya nanti dari statiun ke rumah kamu naek apa Met ? " tanya Sari
"Biasanya aku jalan kaki sambil menikmati suasana...tapi kalo sama kamu ya naek angkutan aja..." jawabku
"Jauh apa deket sih kok kamu jalan kaki ? " tanya Sari
"Ya lumayan sih...ada kali 6 kilometeran...cuma kan klo aku pulang malam dari jakarta sampe jogja masih subuh jadi sepi..." jawabku
"Owh itu...di kereta ada yang jual makanan kan Met ? " tanya Sari
"Ada tapi rasanya gitu deh...makanya aku udah bawa bekel buat kita..." ucapku sambil menujukkan plastik berlogo sebuah makanan cepat saji ala jepang
"Owh tadi kamu beli ini pas aku ke toilte ?" ucap Sari
"Hehehe iya..karena pasti kamu laper siang nanti...aku juga sih hahahaha..." jawabku
Sepanjang perjalanan wajah Sari tampak ceria melihat pemandangan sepanjang jalur rel kereta ini...senyumannya terkembang saat bercerita tentang masa kecilnya dulu dan sesekali menguap karena hampir setengah perjalanan yang lihat hanya sawah sawah...
"Masih lama ya Met...ngantuk nih..." ucap Sari
"Baru juga sebentar...masih setengah jalan lagi...mau tidur ? " tanyaku
"Iya deh...ngantuk juga hehehehe..." jawab Sari
"Tadi siapa yang suruh ndak boleh ngantuk hehehehe..." godaku
"Biarin deh..." jawab Sari sambil menyenderkan kepalanya di bahu kananku
"Ya udah tidur aja...ntar klo udah sampai jogja aku bangunin..." ucapku
"Iya Met..." jawab Sari sambil memegang telapak tanganku
Tak butuh waktu lama akhirnya Sari terlelap dalam mimpinya, deru nafas nya terdengar halus dan teratur ndak seirama dengan detak jantungku yang begitu bahagia melihat Sari berada di sampingku...tak lama kemudian aku menyusul Sari masuk ke dalam dunia mimpi....
Sinar matahari mulai menyeruak masuk melalui jendala gerbong yang membuat mataku mulai memicing karena cukup silau...aku lihat jam di tanganku masih menunjukkan pukul 3 sore...dan di sampingku Sari sedang sibuk memainkan ponselnya...
"Sari..." ucapku dengan suara parau
"Eh udah bangun Met....enak tidurnya ? " tanya Sari sambil menaruh ponsel ke dalam tas kecilnya
"Kamu udah bangun dari tadi ? " tanyaku pelan
"Belum lama kok...ini barusan bales sms dari Mamah..." jawab Sari
"Mamah nanya apa emang ?" tanyaku lagi sambil membetulkan posisi dudukku
"Mamah nanya udah sampai mana...aku jawab nggak tau soalnya liatnya cuma sawah hehehe.." jawab Sari
"Hahahaha...jawaban ngaco....oh iya tadi kamu liat nama stasiun apa terakhir tadi ?" tanyaku
"Kutoarjo klo ga salah...kenapa emang Met ? " tanya Sari
"Owh bentar lagi klo gitu...sejam lah..." ucapku sambil meregangkan kaki yang sedari tadi cukup pegal karena posisinya tertekuk
"Capek juga ya hehehe..." ucap Sari tersenyum
"Harusnya naik pesawat tadi...paling ndak nyampe 1 jam udah di jogja..." jawabku
"Ga papa kok kan namanya baru pertama kali jadi biar terkesan dong...meski capek hahahaha...." ucap Sari
Tak kurang dari 1 jam berlalu dan perlahan mulai terdengar pengumuman dari pengeras suara bahwa saat ini sudah memasuki kawasan stasiun tugu jogja...Aku dan Sari mulai bersiap dan segera menuju pintu keluar setelah kereta benar benar berhenti....
"Aku ke toiltet dulu ya Met..." ucap Sari
"Iya Sari...aku tunggu di sini ya..." jawabku sambil duduk di bangku kayu dekat ruang tunggu peron
Stasiun ini lumayan ramai sore hari ini...beberapa turis asing terlihat hilir mudik membawa tas atau koper yang cukup besar...biasanya turis asing itu mengunjungi kawasan keraton, candi prambanan atau sekedar menikmati suasana jogja yang memang istimewa....
"Yuk Met...dari sini masih jauh ga rumah kamu ? " ucap Sari
"Paling 1 jam an lah....maklum kampungnya pelosok banget..." jawabku sambil berjalan menuju jalan raya untuk mencari angkutan kota ke arah terminal bus jombor
"Hehehehe namanya juga kampung bukan kota..." ucap Sari yang mengikuti langkahku
Bus kecil ini membawa kami menuju kampung halamanku yang masih jauh dari kata modern...sepanjang perjalanan masih terlihat pemandangan barisan gunung sumbing di ujung barat, gunung merapi dan merbabu di sisi timur dan gunung sindoro di bagian utara...hingga akhirnya kami berhenti di sebuah rumah kecil bercat putih di depan sebuah masjid kampung....
"Sari....ini rumahku....maaf jika berantakan..." ucapku lirih
"Rapi gini kamu bilang berantakan..." ucap Sari
"Yuk masuk aja....Simbok sama Bapak paling lagi sholat maghrib " jawabku
"Oh iya udah maghrib ya...." jawab Sari sambil duduk di ruang tamu rumahku yang hanya ada 3 buah kursi jati dan meja kecil
"Kamu tunggu sini ya...aku buatin minum dulu...tapi adanya teh sama kopi...mau apa ? " tanyaku
"Teh anget aja Met..." jawab Sari
Tak lama Simbok dan Bapakku datang dari masjid dan terlihat bingung karena aku datang ndak sendirian seperti biasanya tetapi bersama dengan Sari....
"Assalamu'alaikum Pak...Mbok...." ucapku sambil mencium pipi dan memeluk kedua orang tuaku
"Wa'alaikumsalam....ini siapa Met ?" tanya Simbokku
"Mbok...kenalin...ini Sari....insyaallah calonnya Slamet...." ucapku
"Assalamu'alaikum Tante...Om...Saya Sari..." ucap Sari sambil mencium punggung tangan Bapak dan Simbokku
"Lho kowe ki gimana to Met...kok ndak ngomong ngomong kalo mau pulang bawa tamu istimewa....kan bisa bapak jemput..." ucap Bapakku
"Surprise Pak hehehe...." jawabku
"Lha kok ayu ne kayak gini to Met....duh simbok seneng banget iki..." ucap simbokku sambil memegang tangannya Sari
"Ah tante bisa aja...jadi malu Sari..." jawab Sari pelan
"Belum makan malam to cah ayu ? sini ikut simbok siapin buat makan bareng bareng..." ajak simbok kepada Sari
"Iya tante...aku ke dalam ya Met..." ucap Sari sambil digandeng simbok
"Met...kamu serius ama Sari ? " tanya Bapak sambil menyalakan rokok kreteknya
"Insyaallah Pak...niat Slamet pulang sama Sari cuma ingin doa restu dari Simbok dan Bapak...." jawabku sambil melihat wajah bapak serius
"Trus kuliahmu gimana ? " tanya Bapak
"Rencana Slamet nikahnya setelah Slamet selesai kuliah..." jawabku
"Owh ndak waktu dekat ini kan ? soalnya bapak sama simbok belum ada persiapan..." ucap Bapak
"Ndak Pak...insyallah tahun depan kok...kalo soal biaya Bapak ndak usah khawatir...insyallah Slamet ada tabungan buat nikah...Bapak sama Simbok cukup bantu doa saja biar di mudahkan semua urusannya..." jawabku
"Meski kamu ndak minta bapak atau simbok tapi klo bapak ngasih bantua ndak papa to ? " tanya Bapak
"Nggih monggo saja Pak...cuma Slamet ndak minta lho...Slamet udah sepakat sama Sari untuk ndak ngrepotin siapa siapa..." jawabku
"Yo wis...mudah mudahan lancar apa yang kamu dan Sari rencanakan....Bapak sama simbok cuma bantu doa saja..." jawab Bapak
"Met...Pak...Makan malem dulu...udah di siapin sama cah ayu..." ucap Simbok yang tiba tibda datang dari ruang tengah
"Ayo Met...biar bisa istirahat..." ajak bapak
"Nggih Pak..." jawabku sambil mengikuti bapak dari belakang
Kami berempat pun duduk lesehan dan mulai makan malam bersama di ruang tengah yang hanya di lapisi karpet warna hijau, kali ini simbok memasak sayur tahu dicampur krecek berkuah santan pedas di tambah lauk telor dadar dan tempe goreng...meski menu makan malam ini sederhana tetapi rasanya sungguh sangat nikmat...karena apapun yang di masak sama simbok di rumah serasa nikmat dibanding beli di warung...
"Cah ayu mau nambah nasi atau lauknya ? maaf cuma lauk seadanya soalnya Slamet ndak ngabarin kalo mau pulang jadi ya simbok ndak sempet belanja...." ucap Simbok
"Ini udah cukup kok tante...enak lho masakan tante..." jawab Sari sambil tersenyum
"Panggil simbok aja cah ayu...tante itu klo orang kota..." pinta simbok
"Eh iya tan..eh simbok..." jawab Sari
"Besok mau di masakin apa Met ? Cah ayu ? biar pagi pagi simbok ke pasar..." tanya simbok sambil merapikan piring kotor
"Apa aja mbok...yang penting bikin sambel yang pedes, soalnya Sari sukanya yang pedes bukan sambel yang manis..." jawabku
"Iih...ga usah ngrepotin simbok lah..." bisik Sari sambil mencolek kakiku
"Ndak papa kok Cah ayu....simbok seneng cah ayu udah mau main kesini...ya kayak gini keadaannya keluarganya Slamet..." ucap Simbok
"Ndak papa kok Mbok...Sari juga seneng jadi punya kampung halaman hehehe..." jawab Sari
"Owalah Met ..Met...kamu kok pinter cari calon istri...simbok ndak nyangka kamu laku..." jawab simbok
"Simbok ki...emang slamet dagangan..." jawabku
"Ya udah nanti cah ayu tidur sama simbok saja, simbok mau kenal lebih jauh sama calon mantu simbok...biar Slamet di sini sama bapak..." ucap Simbok sambil berdiri membawa tumpukan piring kotor bekas makan malam
"Iya tan...eh simbok...lupa mulu hehehehe.." jawab Sari sambil mengikuti simbok ke dapur membereskan piring kotor
"Sari orang mana to Met ? " tanya Bapak
"Orang betawi Pak...kenapa emangnya Pak? " tanyaku sambil selonjoran kaki
"Kok wajahnya kayak orang arab..." jawab Bapak
"Iya memang keturunan arab Pak...cuma lahir dan gede di jakarta..." ucapku
"Owalah...bukanya biasanya orang arab dapatnya orang arab yo Met ? " tanya Bapak
"Iya sih Pak...rata rata gitu...cuma kan Slamet juga arab...." jawabku
"Arab opo ? Jowo toktok..." tanya bapak
"Arab maklum hehehehe " jawabku sambil tertawa kecil
"Dasar....yo wis kono di lanjut istirahat...Bapak mau sholat isya di masjid..." ucap Bapak
"Nggih Pak..." jawabku
Malam ini aku habiskan berjalan jalan dengan Sari untuk melihat sekilas kondisi kampung halamanku di malam hari menggunakan sepeda motor bebek punya bapak...dan besok pagi aku berencana akan pergi jalan jalan bersama Sari menikmati beberapa spot kuliner dan wisata yang ada di kampung halamanku ini...
-------------------------------------------------------------------------------
Aku memang belum punya mobil
Yang bisa teduhkanmu dari hujan
Tapi aku punya lagu
Yang bisa menghangatkanmu di setiap saat
Aku memang nggak funky
Tapi bukan gembel yang hidup tanpa usaha
Pegang erat pinggangku saat kita melaju
Di atas dua roda
Dendangkan serta lagu kesayanganmu
Seperti sedia kala
Dimana kita terangkai bersama
Suasana stasiun gambir pagi ini sudah cukup ramai, Sari terlihat sangat antusias sekali untuk perjalanan jauh pertamanya menggunakan kereta...mungkin karena selain untuk pertama kalinya Sari jalan jauh dan tidak bersama dengan keluarganya tetapi bersamaku...Sari memakai kaos lengan panjang berwarna abu abu dipadu dengan celana kain dengan warna gelap dan kepalanya di tutup kerudung berwarna gelap....terlihat semakin cantik sekali...
Aku lihat jam di tangan kiriku masih menunjukkan pukul 8.30....kurang lebih masih 15 menit lagi sebelum kereta berangkat tetapi aku dan Sari sudah tiba di stasiun ini setelah tadi pagi aku sempat menitipkan mobil kantor di rumahnya Sari dan beralih menggunakan bajaj ke stasiun ini bersama dengan Sari...
"Met...masih lama ya keretanya ? " tanya Sari yang duduk di sampingku
"Bentar lagi kok...kenapa Sari ? lama ya ? " tanyaku
"Hehehehe iya..." jawab Sari
"Lah...ntar perjalanan masih 8 jam lebih lho...yakin mau ikut ?" tanyaku
"Ikutlah...kan selama ini aku ga pernah ngerasain mudik secara lahir di sini...sekolah sampe kerja di sini aja..." jawab Sari
"Hehehehe kan udah pernah kost di bogor...." ucapku
"Iya tapi lebih sering pulang ke sini daripada ke kost...sepi dan jauh dari warung makan yang enak hehehehehe..." jawab Sari
"Owalah...pantesan rapi bener dulu kostnya...karena ga pernah di huni ternyata hahahaha...." jawabku
"Hahahaha...iya..." ucap Sari yang terlihat sangat cantik
Kereta Api Taksaka pagi tujuan Yogjakarta segera memasuki jalur 3... sayup sayup terdengar dari pengeras suara pertanda bahwa kereta yang akan membawaku pulang akan segera datang...aku rapikan tas ransel dan travel bag nya Sari agar bisa segera aku bawa masuk ke dalam gerbong...
"Ini keretanya Sari...yuk siap siap..." ucapku sambil berdiri dan menenteng tas ransel dan travell bag
"Oh iya Met...gerbong berapa ya ? " tanya Sari
"Bentar..gerbong yang di ujung tuh..." jawabku sambil melihat nomer gerbaong dan kursi di tiket yang aku pegang
"Ya udah yuk...sini aku bantu bawa tas nya..." ucap Sari
"Ndak usah...cuma segini doang kok..." jawabku sambil berjalan menuju gerbong kereta paling ujung
"Aku duduk di deket kaca ya Met....biar bisa liat pemandangan..." ucap Sari setelah memasuki gerbong dan mendapati kursi yang sudah di reserve
"Iya Sari...mudah mudahan ndak bosen ya perjalanan kali ini..." jawabku sambil menaruh travell bag di rak
"Hahahaha...kan ada kamu Met...jangan tidur lho..." ucap Sari
"Ndak janji ya...klo ketiduran ndak papa kan hehehehe..." jawabku sambil duduk di sampingnya Sari
"Nggak boleh...ntar aku ganguin klo tidur hehehe..." ucap Sari sambil mencubit pinggangku
"Sakit tau..." ucapku
"Maap hehehehe...oh iya nanti dari statiun ke rumah kamu naek apa Met ? " tanya Sari
"Biasanya aku jalan kaki sambil menikmati suasana...tapi kalo sama kamu ya naek angkutan aja..." jawabku
"Jauh apa deket sih kok kamu jalan kaki ? " tanya Sari
"Ya lumayan sih...ada kali 6 kilometeran...cuma kan klo aku pulang malam dari jakarta sampe jogja masih subuh jadi sepi..." jawabku
"Owh itu...di kereta ada yang jual makanan kan Met ? " tanya Sari
"Ada tapi rasanya gitu deh...makanya aku udah bawa bekel buat kita..." ucapku sambil menujukkan plastik berlogo sebuah makanan cepat saji ala jepang
"Owh tadi kamu beli ini pas aku ke toilte ?" ucap Sari
"Hehehe iya..karena pasti kamu laper siang nanti...aku juga sih hahahaha..." jawabku
Sepanjang perjalanan wajah Sari tampak ceria melihat pemandangan sepanjang jalur rel kereta ini...senyumannya terkembang saat bercerita tentang masa kecilnya dulu dan sesekali menguap karena hampir setengah perjalanan yang lihat hanya sawah sawah...
"Masih lama ya Met...ngantuk nih..." ucap Sari
"Baru juga sebentar...masih setengah jalan lagi...mau tidur ? " tanyaku
"Iya deh...ngantuk juga hehehehe..." jawab Sari
"Tadi siapa yang suruh ndak boleh ngantuk hehehehe..." godaku
"Biarin deh..." jawab Sari sambil menyenderkan kepalanya di bahu kananku
"Ya udah tidur aja...ntar klo udah sampai jogja aku bangunin..." ucapku
"Iya Met..." jawab Sari sambil memegang telapak tanganku
Tak butuh waktu lama akhirnya Sari terlelap dalam mimpinya, deru nafas nya terdengar halus dan teratur ndak seirama dengan detak jantungku yang begitu bahagia melihat Sari berada di sampingku...tak lama kemudian aku menyusul Sari masuk ke dalam dunia mimpi....
Sinar matahari mulai menyeruak masuk melalui jendala gerbong yang membuat mataku mulai memicing karena cukup silau...aku lihat jam di tanganku masih menunjukkan pukul 3 sore...dan di sampingku Sari sedang sibuk memainkan ponselnya...
"Sari..." ucapku dengan suara parau
"Eh udah bangun Met....enak tidurnya ? " tanya Sari sambil menaruh ponsel ke dalam tas kecilnya
"Kamu udah bangun dari tadi ? " tanyaku pelan
"Belum lama kok...ini barusan bales sms dari Mamah..." jawab Sari
"Mamah nanya apa emang ?" tanyaku lagi sambil membetulkan posisi dudukku
"Mamah nanya udah sampai mana...aku jawab nggak tau soalnya liatnya cuma sawah hehehe.." jawab Sari
"Hahahaha...jawaban ngaco....oh iya tadi kamu liat nama stasiun apa terakhir tadi ?" tanyaku
"Kutoarjo klo ga salah...kenapa emang Met ? " tanya Sari
"Owh bentar lagi klo gitu...sejam lah..." ucapku sambil meregangkan kaki yang sedari tadi cukup pegal karena posisinya tertekuk
"Capek juga ya hehehe..." ucap Sari tersenyum
"Harusnya naik pesawat tadi...paling ndak nyampe 1 jam udah di jogja..." jawabku
"Ga papa kok kan namanya baru pertama kali jadi biar terkesan dong...meski capek hahahaha...." ucap Sari
Tak kurang dari 1 jam berlalu dan perlahan mulai terdengar pengumuman dari pengeras suara bahwa saat ini sudah memasuki kawasan stasiun tugu jogja...Aku dan Sari mulai bersiap dan segera menuju pintu keluar setelah kereta benar benar berhenti....
"Aku ke toiltet dulu ya Met..." ucap Sari
"Iya Sari...aku tunggu di sini ya..." jawabku sambil duduk di bangku kayu dekat ruang tunggu peron
Stasiun ini lumayan ramai sore hari ini...beberapa turis asing terlihat hilir mudik membawa tas atau koper yang cukup besar...biasanya turis asing itu mengunjungi kawasan keraton, candi prambanan atau sekedar menikmati suasana jogja yang memang istimewa....
"Yuk Met...dari sini masih jauh ga rumah kamu ? " ucap Sari
"Paling 1 jam an lah....maklum kampungnya pelosok banget..." jawabku sambil berjalan menuju jalan raya untuk mencari angkutan kota ke arah terminal bus jombor
"Hehehehe namanya juga kampung bukan kota..." ucap Sari yang mengikuti langkahku
Bus kecil ini membawa kami menuju kampung halamanku yang masih jauh dari kata modern...sepanjang perjalanan masih terlihat pemandangan barisan gunung sumbing di ujung barat, gunung merapi dan merbabu di sisi timur dan gunung sindoro di bagian utara...hingga akhirnya kami berhenti di sebuah rumah kecil bercat putih di depan sebuah masjid kampung....
"Sari....ini rumahku....maaf jika berantakan..." ucapku lirih
"Rapi gini kamu bilang berantakan..." ucap Sari
"Yuk masuk aja....Simbok sama Bapak paling lagi sholat maghrib " jawabku
"Oh iya udah maghrib ya...." jawab Sari sambil duduk di ruang tamu rumahku yang hanya ada 3 buah kursi jati dan meja kecil
"Kamu tunggu sini ya...aku buatin minum dulu...tapi adanya teh sama kopi...mau apa ? " tanyaku
"Teh anget aja Met..." jawab Sari
Tak lama Simbok dan Bapakku datang dari masjid dan terlihat bingung karena aku datang ndak sendirian seperti biasanya tetapi bersama dengan Sari....
"Assalamu'alaikum Pak...Mbok...." ucapku sambil mencium pipi dan memeluk kedua orang tuaku
"Wa'alaikumsalam....ini siapa Met ?" tanya Simbokku
"Mbok...kenalin...ini Sari....insyaallah calonnya Slamet...." ucapku
"Assalamu'alaikum Tante...Om...Saya Sari..." ucap Sari sambil mencium punggung tangan Bapak dan Simbokku
"Lho kowe ki gimana to Met...kok ndak ngomong ngomong kalo mau pulang bawa tamu istimewa....kan bisa bapak jemput..." ucap Bapakku
"Surprise Pak hehehe...." jawabku
"Lha kok ayu ne kayak gini to Met....duh simbok seneng banget iki..." ucap simbokku sambil memegang tangannya Sari
"Ah tante bisa aja...jadi malu Sari..." jawab Sari pelan
"Belum makan malam to cah ayu ? sini ikut simbok siapin buat makan bareng bareng..." ajak simbok kepada Sari
"Iya tante...aku ke dalam ya Met..." ucap Sari sambil digandeng simbok
"Met...kamu serius ama Sari ? " tanya Bapak sambil menyalakan rokok kreteknya
"Insyaallah Pak...niat Slamet pulang sama Sari cuma ingin doa restu dari Simbok dan Bapak...." jawabku sambil melihat wajah bapak serius
"Trus kuliahmu gimana ? " tanya Bapak
"Rencana Slamet nikahnya setelah Slamet selesai kuliah..." jawabku
"Owh ndak waktu dekat ini kan ? soalnya bapak sama simbok belum ada persiapan..." ucap Bapak
"Ndak Pak...insyallah tahun depan kok...kalo soal biaya Bapak ndak usah khawatir...insyallah Slamet ada tabungan buat nikah...Bapak sama Simbok cukup bantu doa saja biar di mudahkan semua urusannya..." jawabku
"Meski kamu ndak minta bapak atau simbok tapi klo bapak ngasih bantua ndak papa to ? " tanya Bapak
"Nggih monggo saja Pak...cuma Slamet ndak minta lho...Slamet udah sepakat sama Sari untuk ndak ngrepotin siapa siapa..." jawabku
"Yo wis...mudah mudahan lancar apa yang kamu dan Sari rencanakan....Bapak sama simbok cuma bantu doa saja..." jawab Bapak
"Met...Pak...Makan malem dulu...udah di siapin sama cah ayu..." ucap Simbok yang tiba tibda datang dari ruang tengah
"Ayo Met...biar bisa istirahat..." ajak bapak
"Nggih Pak..." jawabku sambil mengikuti bapak dari belakang
Kami berempat pun duduk lesehan dan mulai makan malam bersama di ruang tengah yang hanya di lapisi karpet warna hijau, kali ini simbok memasak sayur tahu dicampur krecek berkuah santan pedas di tambah lauk telor dadar dan tempe goreng...meski menu makan malam ini sederhana tetapi rasanya sungguh sangat nikmat...karena apapun yang di masak sama simbok di rumah serasa nikmat dibanding beli di warung...
"Cah ayu mau nambah nasi atau lauknya ? maaf cuma lauk seadanya soalnya Slamet ndak ngabarin kalo mau pulang jadi ya simbok ndak sempet belanja...." ucap Simbok
"Ini udah cukup kok tante...enak lho masakan tante..." jawab Sari sambil tersenyum
"Panggil simbok aja cah ayu...tante itu klo orang kota..." pinta simbok
"Eh iya tan..eh simbok..." jawab Sari
"Besok mau di masakin apa Met ? Cah ayu ? biar pagi pagi simbok ke pasar..." tanya simbok sambil merapikan piring kotor
"Apa aja mbok...yang penting bikin sambel yang pedes, soalnya Sari sukanya yang pedes bukan sambel yang manis..." jawabku
"Iih...ga usah ngrepotin simbok lah..." bisik Sari sambil mencolek kakiku
"Ndak papa kok Cah ayu....simbok seneng cah ayu udah mau main kesini...ya kayak gini keadaannya keluarganya Slamet..." ucap Simbok
"Ndak papa kok Mbok...Sari juga seneng jadi punya kampung halaman hehehe..." jawab Sari
"Owalah Met ..Met...kamu kok pinter cari calon istri...simbok ndak nyangka kamu laku..." jawab simbok
"Simbok ki...emang slamet dagangan..." jawabku
"Ya udah nanti cah ayu tidur sama simbok saja, simbok mau kenal lebih jauh sama calon mantu simbok...biar Slamet di sini sama bapak..." ucap Simbok sambil berdiri membawa tumpukan piring kotor bekas makan malam
"Iya tan...eh simbok...lupa mulu hehehehe.." jawab Sari sambil mengikuti simbok ke dapur membereskan piring kotor
"Sari orang mana to Met ? " tanya Bapak
"Orang betawi Pak...kenapa emangnya Pak? " tanyaku sambil selonjoran kaki
"Kok wajahnya kayak orang arab..." jawab Bapak
"Iya memang keturunan arab Pak...cuma lahir dan gede di jakarta..." ucapku
"Owalah...bukanya biasanya orang arab dapatnya orang arab yo Met ? " tanya Bapak
"Iya sih Pak...rata rata gitu...cuma kan Slamet juga arab...." jawabku
"Arab opo ? Jowo toktok..." tanya bapak
"Arab maklum hehehehe " jawabku sambil tertawa kecil
"Dasar....yo wis kono di lanjut istirahat...Bapak mau sholat isya di masjid..." ucap Bapak
"Nggih Pak..." jawabku
Malam ini aku habiskan berjalan jalan dengan Sari untuk melihat sekilas kondisi kampung halamanku di malam hari menggunakan sepeda motor bebek punya bapak...dan besok pagi aku berencana akan pergi jalan jalan bersama Sari menikmati beberapa spot kuliner dan wisata yang ada di kampung halamanku ini...
-------------------------------------------------------------------------------
Aku memang belum punya mobil
Yang bisa teduhkanmu dari hujan
Tapi aku punya lagu
Yang bisa menghangatkanmu di setiap saat
Aku memang nggak funky
Tapi bukan gembel yang hidup tanpa usaha
Pegang erat pinggangku saat kita melaju
Di atas dua roda
Dendangkan serta lagu kesayanganmu
Seperti sedia kala
Dimana kita terangkai bersama
jenggalasunyi dan 6 lainnya memberi reputasi
7