Index 12 - A man named Doni III

STATUS :
Tahun 2017 ( 22:40 WIB )
// Sepulangnya divisi 0 dari TKP menuju kantor polisi pusat.
Tempat kejadian : kantor tempat kerja Divisi 0.





"lho? kamu belum pulang,Mas?" tanya Doni yang memasuki ruangan mereka bersama Sarah di belakangnya.
"aku nunggu kalian" jawab Dimas duduk sendiri di ruangan tersebut.
"Bagas gimana? udah pulang ke rumah?" tanya Sarah.
"udah,barusan aku antar.." jawab Dimas nampak perhatiannya tertuju terus ke Doni,walau yang sedang berbicara dengannya adalah Sarah.

"Don,kamu mau langsung pulang?" tanya Dimas.



"kamu sendiri? kenapa masih di sini?" tanya Doni balik.
"aku ingin denger cerita tentang mereka darimu" jawab Dimas tak disebutkan detailnya.
"aku harus antar Sarah pulang" balas Doni merasa enteng untuk menghindar.
"emm.. kalau kamu nggak keberatan,aku juga mau ikut dengar.. ngomong soal hal ini di depannya kayaknya nggak selalu bagus,kan? jadi ini waktu tepat menurutku" kata Sarah merespon.
"......"
"ahh, aku nggak maksa kok.. kalau mau pulang,ayo!" katanya lagi.

"jujur aku bingung menceritakan orang ini.. harus dari mana,dan apa yang harus diceritakan soalnya.. semuanya membingungkan" balas Doni berjalan ke area tengah dan meraih kursi yang berdiri di dekat meja di sana.
"hmmm, yang mana saja yang menurutmu baik,itu nggak masalah" balas Sarah ikut meraih pula kursi di sana.
"well.. mereka berlima,sebenernya siapa?" tanya Dimas langsung membuka ceritanya.


.
.



"dulu sekali,setelah generasi pertamanya hilang tanpa jejak.. gelar kepolisian benar-benar sedang diremeh-remehkannya.. 4 orang kepolisian forensik yang berjaya menuntaskan banyak kasus,secara ajaibnya menghilang seperti mereka tidak pernah ada sebelumnya"
"hmm.."
"ngomong-ngomong kalau kalian terlalu sering mendengar nama divisi 1,sebaiknya kalian tau asal mula diucapkannya nama itu.."
"untuk menamai keempat kepolisian forensik itu,kan?"
"yop,setauku itu karena prestasi mereka yang berhasil menyelesaikan lebih dari 500 kasus dalam waktu 2 tahun"

"500 kasus apa bukan jumlah yang normal?"
"normal? di negara dengan adat timur ini? well,itu hanya kasus yang terjadi di pusat ibu kota dan sekitarnya,yah"
"pengaruh media,kah?"
"benar,mereka terekspos dan menjadi sorotan.. beragam penghargaan mereka dapatkan,dalam bentuk yang berbeda-beda tentunya"
"jadi.. itu tentang yang pertama, bagaimana soal yang kedua?"

"aku dengar cerita ini dari Bagas dan nggak mengetahui secara langsung masa lalu mereka,mengingat aku baru mengenalnya setelah dia sudah bergabung di divisi 1.. mereka anak muda yang unik"
"ahh,iya.. soal umur,ini juga sangat mengejutkan,kan?"
"aku belum bisa cerita soal itu,karna aku sendiri nggak tau"
"kalau begitu,soal unik tadi,maksudmu?"

"mereka berasal dari 4 kota yang berbeda,setiap dari mereka bukanlah keturunan dari keluarga polisi,atau punya hubungan spesial dengan kepolisian,dsb."
"...."
"tapi 4 divisi penyidik di masing-masing kota itu kian hari kian sering terdengar namanya"
"mereka semakin terkenal?"
"yah,dikabarkan divisi mereka menerima bantuan dari anak-anak muda yang hebat.. ini terdengar normal sebenarnya,seperti seorang yang sedang magang di perusahaan lalu saham milik perusahaan itu naik dan sebagainya,semuanya normal-normal saja dan tak perlu sampai menjadi sorotan publik"
"hanya saja?"


"hanya saja mereka selalu berkembang dan akhirnya saling mengenal satu sama lain.. memiliki banyak kesamaan dan ketertarikan yang sama pula,membuat keempatnya mengincar satu tempat di kepolisian pusat ibu kota"
"posisi divisi 1?" tanya Dimas langsung paham.
"ya,track record-nya sudah jelas.. bukan alasan yang tepat untuk menolak mereka bergabung dengan kepolisian" jawab Doni.
"jadi akhirnya sejak itu mereka membentuk divisi sendiri,begitu?" Tanya Sarah.

"iya"
"....."
"tapi divisi itu masih tanpa nama.. sejak saat itu mereka tetaplah dikenal sebagai pembantu pihak kepolisian dalam menangani kasus-kasus kriminal"
"lalu? bagaimana mereka mendapat nama divisi 1 itu?"

"kriminolog,psikolog,ahli kimia,dokter ahli.. semuanya cuma nama pengganti untuk skill mereka"
"ahh, jangan-jangan mereka tidak punya pengakuan secara resmi dari lembaga negara soal kemampuannya?"
"tepat sekali,mereka menguasainya seakan-akan itu hanya sebuah hobi.. siapa yang butuh ijasah atau pengakuan dari lembaga terkait,selama yang mereka sampaikan adalah kebenaran"
"apa hal itu juga yang terjadi pada Bagas,Don?"
"ya,sama.. dia tak punya guru siapapun kecuali kakaknya,seperti apa pun bentuk dunia yang sudah ia hadapi sejauh ini.. bagaimanapun kemampuannya seakan-akan hanyalah hobi sampingannya selain makan dan minum,haha"

"...."
"tidak peduli kalau mereka bukanlah para ahli forensik kepolisian dan sebagainya,selagi mereka mampu menyaingi yang terbaik maka mereka lah yang terbaik"
"menyaingi divisi 1 pendahulunya?"
"aku dengar sudah lebih dari 100 kasus yang mereka tangani semasa hidup mereka sebagai divisi 1 generasi kedua"
"100 kasus menyaingi 500 kasus?"
"kalau umumnya proses penyidikan membutuhkan waktu yang panjang,divisi pertamanya adalah yang menjamin proses itu berujung pada penangkapan pelakunya.. namun di lain sisi,walaupun baru 100 kasus,uniknya ketika mereka datang ke TKP,semua kasus itu selesai pada saat itu juga"
"...!!"
"kalau kamu beruntung,kamu seperti menonton 100 episode serial detektif di TKPnya langsung.. real case"



"yang semua kebohongannya terungkap secara rapih pada saat itu juga.. TKP seakan menjadi ruang kerja mereka" lanjut Doni.
# Selisih yang terlampau jauh.