JAKARTA, BIJAKS – Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan paket penerapan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP), Rabu (28/9).

Usai pemeriksaan itu, ia mengungkap fakta bahwa seluruh fraksi di Komisi III DPR RI periode 2009-2014 menerima uang hasil dugaan korupsi pembangunan gedung Mahkamah Konstitusi (MK). “Iya, semua fraksi menerima,” tegasnya.

Nazar mengatakan proyek pembangunan Gedung MK senilai Rp300 miliar itu menyalahi aturan dengan melakukan penunjukkan langsung pemenang tender proyek. “Yang terlibat itu Sekjen MK, Janedri. Itu yang menawarkan uang ke teman-teman di Komisi III,” lanjut Nazar.

Selain Janedri, Nazar juga menyebut mantan Ketua MK, Jimly Asshiddiqie, terlibat dalam kasus tersebut. Nazar sendiri belum menyebutkan secara rinci pihak yang terlibat. Ia hanya menjawab adanya keterlibatan pejabat MK. “Orang MK-nya lah,” tambahnya.

Nazar mengaku telah melaporkan proyek pembangunan gedung MK ke KPK. Ia mengetahui kasus itu saat menjabat sebagai koordinator anggaran di Komisi III DPR. (zz/kc/rc)
http://www.bijaks.net/news/article/1...-terlibat-suap