- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Sang Penjaga Hati
...
TS
gembelsakti
[TAMAT] Sang Penjaga Hati
![[TAMAT] Sang Penjaga Hati](https://s.kaskus.id/images/2016/08/01/1000486_201608010238480397.jpg)
Thanks to quatzlcoatluntuk cover kerennya
Cinta
Satu kata tanpa bentuk dan arti yang nyata
Cinta yang membutakan setiap hati dan mata manusia
Cinta yang merubah jalan hidup ini
Cinta yang seperti borgol dan memenjarakan jiwa
Cinta juga yang memilih hati untuk bersemayam
Cinta tidak pernah salah dan dipersalahkan
Cinta....
Satu kata tanpa bentuk dan arti yang nyata
Cinta yang membutakan setiap hati dan mata manusia
Cinta yang merubah jalan hidup ini
Cinta yang seperti borgol dan memenjarakan jiwa
Cinta juga yang memilih hati untuk bersemayam
Cinta tidak pernah salah dan dipersalahkan
Cinta....
Entah apa sebenarnya apa itu cinta, terkadang membuat hati ini bahagia dan penuh semangat hidup terkadang pula membuat hati ini muak dan menangis, cerita ini hanya mengisahkan secuil arti cinta bagi seorang anak manusia yang sedang mencoba mencari apa arti Cinta itu sendiri...
Namaku Slamet, dan ini sepenggal kisah yang sampai sekarang masih aku kenang dan ingin membagikan kepada kalian semua...
Spoiler for INDEX:
PROLOG
Siang ini aku masih terjaga di dalam bangku bus antar kota yang akan mengantarku ke sebuah kota yang terkenal dengan Mendoan-nya, aku baru saja lulus SMP di kotaku sendiri dan mulai minggu depan aku harus bersekolah jauh dari kota asalku karena dorongan orang tua dan saudara yang sudah sukses yang sebelumnya bersekolah di situ, hampir 4 jam perjalanan ini memaksaku untuk merubah posisi duduk berkali kali...Pegel sikilku...Puanas bokongku...
Perjalanan ini berakhir setelah sang kernet berteriak...Terminal...Terminal...Habis...Habis....aku pun beranjak dari bangku bus ini, dan perlahan memasuki antrian penumpang untuk keluar melewati pintu belakang, aahhh...akhirnya sampai juga di kota ini, kota yang akan aku habiskan 3 tahun kedepan dan entah bagaimana nantinya saja...aku berjalan keluar dari terminal dengan menenteng tas sekolah yang penuh berisi baju dan travell bag pinjaman dari Pak Lik Mat, sesaat aku melihat ke arah bus dengan tulisan Santoso cukup besar di kaca depan...Matur suwun yo...
Dan kisah ini pun dimulai....
----------------------------------------------
Diubah oleh gembelsakti 18-11-2016 10:15
yusrillllll dan 20 lainnya memberi reputasi
19
546.9K
2.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gembelsakti
#1963
Episode 81
"Maksudnya Sari ? " tanyaku
"Ya udah kalo kamu ga ngerti Met...ga usah di pikirin..." jawab Sari sambil tersenyum
"Maaf otakku bebal kayaknya...hehehehe..." jawabku sambil garuk garuk kepala
"Kamu tuh pinter secara akademis Met...tetapi terkadang aku lihat kamu agak kurang cerdik ya..." ucap Sari sambil memukul pelan bahuku
"Ndak tau juga deh Sari...selama ini aku cuma lakuin apa yang bisa dan ingin aku lakuin aja...mungkin emang aku modelnya ndak kreatif..." jawabku sambil fokus menyetir
"Hehehehe...tapi aku suka liat kamu yang apa adanya sih Met...aku paling ga suka cowok yang tengil...sok kegantengan...meski terkadang emang ada juga yang wajahnya ganteng tapi sikapnya nggak banget..." jawab Sari
"Emang apa yang kamu lihat dari aku Sari ? aku kan jelek gini, orang kampung, item, bulukan, kayaknya ga ada nilai lebihnya..." tanyaku
"Orang terkadang melihat orang lain pertama hanya dari fisiknya...tapi fisik itu ga abadi...semua akan berubah dari yang muda menjadi tua...tapi kalo masalah hati, itu jarang berubah meski fisik menua..." jawab Sari
"Ya namanya manusia, pasti carinya yang paket komplit...ya secara fisik menarik dan secara hati baik..." ucapku
"Hehehehehe...iya juga sih...namanya manusia ga pernah ada puasnya...." jawab Sari
"Kamu masih jalan sama dia Sari ? " tanyaku lirih
"Nggak tau Met...perasaanku lagi labil dan terlalu banyak pertengkaran di antara kami..." jawab Sari dengan muka sedih
"Maaf bukan maksud aku bikin kamu sedih...sekali lagi maafin mulut comelku ini..." jwabku sambil menepuk mulutku
"Nggak usah minta maaf Met...oh iya kita lewat kuningan aja yuk..." ucap Sari
"Emang mau kemana Sari ? " ucapku sambil membayar di pintu tol halim
"Pasfes aja yuk Met..." ucap Sari sambil tersenyum
"Ayo deh..." jawabku singkat
Hampir 15 menit akhirnya aku parkirkan mobil ini di basemen dekat lapangan sepakbola soemantri yang satu komplek dengan pasfes alias pasar festival...aku berjalan di sampingnya Sari yang sebenarnya aku ndak tau mau kemana tujuan kita ke sini...ikutin aja lah..yang penting Sari bahagia...
"Met...kamu makan nggak ? Kan tadi kamu cuma makan dikit doang..." ucap Sari
"hmmm...boleh juga sih tapi yang ga ngenyangin ya..." jawabku
"Ya udah aku temenin makan ya..mau apa ? " tanya Sari saat masuk ke area pasfes
"Apa yah ? males juga sih junk food..." ucapku
"DI food court aja klo gitu Met..." jawab Sari sambil menarik lenganku
"I-Iya..." jawabku mengikuti ajakan Sari
Kami mulai memutari beberapa booth yang ada di food court ini, ada beberapa menu yang menggoda perut tetapi karena masih bingung akhirnya kami memutar ke semua booth melihat menu yang di sediakan...sampai akhirnya aku memilih sebuah booth kecil yang menjual nasi gudeg komplit...
"Duduk di sana aja yuk Met..." ucap Sari sambil menunjuk meja yang kosong
"Iya...kamu cuma minum aja ndak makan Sari ? " tanyaku sambil membayar seporsi nasi gudeg komplit dengan teh panas dan es jeruk untuk Sari
"Aku udah kenyang Met...aku temenin kamu makan aja..." ucap Sari sambil tersenyum
"Ya udah yuk kita ke sana..." ucapku sambil membawa sebuah tanda berisi nomer pesanan
Aku duduk berhadap hadapan dengan Sari, tampak sekali Sari sangat cantik malam ini...aku perhatikan gerak geriknya yang menurutku sangat anggun meski Sari sering bilang kalo sifatnya tomboi...
"Met...boleh aku tanya ? " ucap Sari memecah lamunanku
"Boleh...mau tanya apa Sari ? " jawabku
"Emmm....masih contact ama Adhis ? " tanya Sari lirih
"Ndak Sari...semenjak pulang dari sana cuma terakhir balas sms kalo aku udah sampe sini aja..." jawabku datar
"Owh...maaf ya udah tanya tanya..." ucap Sari
"Hehehehe...ndak usah gitu...aku ndak papa kok.." jawabku mencoba tersenyum
"Silahkan Mas pesanannya...." potong Mbak pelayan sambil menaruh pesananku dan Sari
"Makasih Mbak..." jawabku hampir bersamaan
"Makan ya Sari...mau nyobain ? " ucapku setelah mbak pelayan itu pergi
"Nggak ah udah kenyang...kamu aja yang makan Met..." jawab Sari sambil tersenyum
"Hmmm...nyam nyam..lumayan sih rasanya...cuma kreceknya kurang lezat..." ucapku setelah mencoba beberapa suapan
"Masa sih ? coba sini aku penasaran..." jawab Sari sambil menarik piring kecil berisi sambel krecek
"Nih coba aja..." ucapku
"Enak kok...bukannya kayak gini yah krecek ? " tanya Sari
"Beda Sari...ini namanya krupuk kulit di guyur kuah...klo krecek agak tebel lagi..." jawabku pelan
"Owh gitu...soalnya kalo di jakarta ya ini yang di sebut krecek hehehehe..." ucap Sari sambil memakan kreceknya lagi
"Besok kalo aku mudik aku bawain krecek yang asli deh...biar kamu tau bedanya..." jawabku
"Emang kapan kamu mau mudik Met ? " tanya Sari
"Paling abis gajian ntar...kangen sama simbok..." jawabku sambil meneruskan makan
"Boleh ikutan ga Met ? " tanya Sari sambil meminum es jeruk dari sedotan plastik
"Eh mau ngapain di sana ? di sana ndak ada mall, ndak ada swalayan, ndak ada minimarket...adanya cuma sawah, kebo, sapi ama bebek..." jelasku
"Ya ikut kamu lah...mau kenalan sama simbok dan bapak kamu...yang pasti sih pengen liat kampung tuh kayak apa..." jawab Sari
"Lah...kampung yan gitu...sepi..gelap...ndak nyaman lah klo udah biasa hidup di sini..." ucapku
"Seru kayaknya tuh...penasaran aja secara dari kecil aku cuma di sini atau ikut papa ke hadramout sana..." jawab Sari
"Ntar cowok kamu marah ndak ? " godaku
"Ngapain marah...toh kita nggak ngapa ngapain...cuma maen aja...klo dia emang sayang dan cinta aku harusnya ngerti kok..." jawab Sari
"Trus ijin sama papah kamu gimana ? " ucapku lirih karena hati ini agak terasa pedih mendengar Sari membicarakan pacarnya
"Gampang itu...Papahku klo tau sama kamu pasti di kasih ijin..." jawab Sari tersenyum
"Trus alasannya apa ntar kalo di tanyain Papah kamu ? " tanyaku
"Kenalan sekalian silaturahmi sama calon mertua..." jawab Sari dengan nada santai tetapi wajahnya serius
"Becanda aja kamu Sari..." jawabku sambil menunduk
"Hahahahaha...suka deh liat muka kamu yang lagi malu gitu..." ucap Sari sambil melempar kertas bekas pembungkus sedotan kearah mukaku
"Hehehehehe...nyebelin..." jawabku tersenyum garing
"Abis ini enaknya kemana lagi ya Met ? " tanya Sari
"Terserah kamu aja Sari...aku nurut aja kamu di culik kemana..." jawabku sambil mengelap mulut dengan tissue
"Pulang aja deh Met...udah lama juga kamu ga maen ke rumah kan ?" jawab Sari
"Ya udah ayo aja...mau sekarang ?" tanyaku
"Nanti aja...kita muter dulu sini baru pulang...aku mau beli sesuatu dulu..." jawab Sari
"Owh...ya udah...aku temenin kamu cari sesuatu..." jawabku sambil beranjak dari kursi
"Yuk..." jawab Sari sambil menggandeng tanganku
Kami berjalan melewati beberapa toko yang menjual baju dan beberapa aksesoris untuk perempuan...meski bangunan ini tidak terlalu besar tapi cukup ramai juga kalo menjelang makan siang atau sore hari...setelah hampir 5 menit sampai akhirnya Sari berhenti di salah satu toko yang menjual buku buku dan majalah...
"Mbak...Cosmo yang terbaru ada ? " tanya Sari kepada mbak penjaga toko
"Ada kak...yang ini edisi terbarunya..." jawab mbak penjaga sambil meyodorkan majalah tebal yang masih di lapisi plastik
"Okey Mbak...klo Kecantikan ada ?" tanya Sari lagi
"Kosong Kak...paling besok baru ada lagi...atau mau yang lain kak ?" ucap Mbak penjaga toko
"Ini aja deh Mbak..." jawab Sari
"Kamu mau beli apa Met ?" lanjut Sari sambil melihatku
"Ndak begitu suka baca buku hehehe...paling komik tapi barusan aku lihat kebanyakan buat cewek atau teenagers..." jawabku
"Ya udah klo gitu...." ucap Sari sambil membayar majalah yang di pilih
"Pulang yuk Met..." ucap Sari
"Siyap..." jawabku
Pukul 20.43 waktu yang di tunjukkan oleh jarum jam dinding ruang tamu setelah aku masuk ke rumahnya Sari...Suasana rumah ini terlihat lebih sepi dari biasanya...mungkin sedang berpergian kali....
"Mau kopi Met ? " tanya Sari
"Boleh...item ya..." jawabku
"Iya tau...kayak baru kenal kamu aja Met..." jawab Sari sambil berjalan masuk ke dalam rumah
Tak lama Sari datang membawa segelas kopi berikut dengan setoples camilan kering
"Kok sepi Sari, pada kemana ? " tanyaku
"Mamah sama Papah ada pengajian di rumah Mama Atun..." jawab Sari sambil duduk di sampingku
"Reza mana ? " tanyaku lagi
"Paling juga lagi pacaran...cobain ini Met...enak kok..." jawab Sari sambil membuka toples berisi pangsit goreng
"Bikin sendiri ?" tanyaku
"Nggak...beli hehehehehe..." jawab Sari
"Kirain bikin sendiri..." jawabku sambil mengambil beberapa potong pangsit goreng
"Ilmunya belum sampai klo bikin ginian...ntar deh aku belajar kalo waktunya ada..." ucap Sari tersenyum
Zrrrttttt....Zrrrtttt...Zrrrttttt..... ponsel yang aku taruh di atas meja bergetar tanda ada pesan masuk....
"Bentar aku check sms dulu ya..takutnya kerjaan..." ucapku kepada Sari sambil mengambil ponselku dari meja
"SIlahkan aja Met...siapa tau penting..." jawab Sari
Inbox di ponselku aku buka dan terlihat sebuah pesan masuk dari nomer asing 0812XXXXXXX, aku buka dan aku baca perlahan lahan setiap kata demi kata...
Met...gimana kabarmu ? oh iya aku dah di jakarta lho sekarang...aku kost di daerah kebon sirih...kalo kamu ada waktu maen aja yah...simpen nomerku yang ini aja... Adhis
Aku memilih untuk tidak membalas sms ini dan segera aku masukkan ponselku ke dalam kantong saku celanaku...
"Sms dari siapa Met ? kok muka kamu berubah gitu...ada apa ?" tanya Sari
"Sms dari Adhis..." jawabku singkat
"Hmm...boleh aku lihat ? " ucap Sari
"Lihat aja ya..jangan di bales..." jawabku sambil menyerahkan ponselku
"Iya..nggak usah khawatir Met..." ucap Sari sambil membaca sms dari Adhis
"Owh Adhis dah di jakarta toh...deket sini kok kebon sirih...mau ke sana sekarang ? aku temenin ? " ucap Sari sambil mengembalikan ponselku
"Ndak Sari makasih...aku masih belum bisa terima kenyataan ini..." jawabku
"Ya terserah kamu aja sih Met...ya kalo saranku sih meskipun kamu udah bukan pacarnya Adhis tapi kan kalian udah bertemen lama...ya ga ada salahnya silaturahmi...as a friend..." ucap Sari
"Iya sih...cuma mungkin ndak saat ini...aku masih belum siap..." jawabku lirih
"Inget Met...jangan pernah salahkan diri kamu sendiri, salahin Adhis ataupun orang tua Adhis...karena jodoh udah di atur sama Allah SWT..." ucap Sari sambil mengenggam tanganku
"Tapi kamu ndak ngerasain apa yang udah aku rasain Sari..." jawabku lirih
"Iya...Aku tau Met...Aku paham...Aku tau gimana sakitnya perasaan Adhis yang sampai sekarang masih cinta dan sayang kamu tetapi harus membunuh perasaan itu....karena saat ini aku juga ngelakuin hal yang sama..." jawab Sari sambil menatap nanar ke arahku
"Maksud kamu Sari ? " tanyaku dengan wajah bingung
"Aku cinta dan sayang kamu Met...Tapi saat ini kondisi aku nggak sendirian..." ucap Sari pelan sambil menyeka air mata yang perlahan mengalir dari pipinya
---------------------------------------------------------------------------------------
Memang salahku, yang tak pernah bisa
Meninggalkan dirinya 'tuk bersama kamu
Walau 'tuk terus bersama
Kan ada hati yang 'kan terluka
Dan ku tahu kau tak mau
Sekali lagi maafkanlah
Karena ku cinta kau dan dia
Maafkanlah ku tak bisa
Tinggalkan dirinya
"Maksudnya Sari ? " tanyaku
"Ya udah kalo kamu ga ngerti Met...ga usah di pikirin..." jawab Sari sambil tersenyum
"Maaf otakku bebal kayaknya...hehehehe..." jawabku sambil garuk garuk kepala
"Kamu tuh pinter secara akademis Met...tetapi terkadang aku lihat kamu agak kurang cerdik ya..." ucap Sari sambil memukul pelan bahuku
"Ndak tau juga deh Sari...selama ini aku cuma lakuin apa yang bisa dan ingin aku lakuin aja...mungkin emang aku modelnya ndak kreatif..." jawabku sambil fokus menyetir
"Hehehehe...tapi aku suka liat kamu yang apa adanya sih Met...aku paling ga suka cowok yang tengil...sok kegantengan...meski terkadang emang ada juga yang wajahnya ganteng tapi sikapnya nggak banget..." jawab Sari
"Emang apa yang kamu lihat dari aku Sari ? aku kan jelek gini, orang kampung, item, bulukan, kayaknya ga ada nilai lebihnya..." tanyaku
"Orang terkadang melihat orang lain pertama hanya dari fisiknya...tapi fisik itu ga abadi...semua akan berubah dari yang muda menjadi tua...tapi kalo masalah hati, itu jarang berubah meski fisik menua..." jawab Sari
"Ya namanya manusia, pasti carinya yang paket komplit...ya secara fisik menarik dan secara hati baik..." ucapku
"Hehehehehe...iya juga sih...namanya manusia ga pernah ada puasnya...." jawab Sari
"Kamu masih jalan sama dia Sari ? " tanyaku lirih
"Nggak tau Met...perasaanku lagi labil dan terlalu banyak pertengkaran di antara kami..." jawab Sari dengan muka sedih
"Maaf bukan maksud aku bikin kamu sedih...sekali lagi maafin mulut comelku ini..." jwabku sambil menepuk mulutku
"Nggak usah minta maaf Met...oh iya kita lewat kuningan aja yuk..." ucap Sari
"Emang mau kemana Sari ? " ucapku sambil membayar di pintu tol halim
"Pasfes aja yuk Met..." ucap Sari sambil tersenyum
"Ayo deh..." jawabku singkat
Hampir 15 menit akhirnya aku parkirkan mobil ini di basemen dekat lapangan sepakbola soemantri yang satu komplek dengan pasfes alias pasar festival...aku berjalan di sampingnya Sari yang sebenarnya aku ndak tau mau kemana tujuan kita ke sini...ikutin aja lah..yang penting Sari bahagia...
"Met...kamu makan nggak ? Kan tadi kamu cuma makan dikit doang..." ucap Sari
"hmmm...boleh juga sih tapi yang ga ngenyangin ya..." jawabku
"Ya udah aku temenin makan ya..mau apa ? " tanya Sari saat masuk ke area pasfes
"Apa yah ? males juga sih junk food..." ucapku
"DI food court aja klo gitu Met..." jawab Sari sambil menarik lenganku
"I-Iya..." jawabku mengikuti ajakan Sari
Kami mulai memutari beberapa booth yang ada di food court ini, ada beberapa menu yang menggoda perut tetapi karena masih bingung akhirnya kami memutar ke semua booth melihat menu yang di sediakan...sampai akhirnya aku memilih sebuah booth kecil yang menjual nasi gudeg komplit...
"Duduk di sana aja yuk Met..." ucap Sari sambil menunjuk meja yang kosong
"Iya...kamu cuma minum aja ndak makan Sari ? " tanyaku sambil membayar seporsi nasi gudeg komplit dengan teh panas dan es jeruk untuk Sari
"Aku udah kenyang Met...aku temenin kamu makan aja..." ucap Sari sambil tersenyum
"Ya udah yuk kita ke sana..." ucapku sambil membawa sebuah tanda berisi nomer pesanan
Aku duduk berhadap hadapan dengan Sari, tampak sekali Sari sangat cantik malam ini...aku perhatikan gerak geriknya yang menurutku sangat anggun meski Sari sering bilang kalo sifatnya tomboi...
"Met...boleh aku tanya ? " ucap Sari memecah lamunanku
"Boleh...mau tanya apa Sari ? " jawabku
"Emmm....masih contact ama Adhis ? " tanya Sari lirih
"Ndak Sari...semenjak pulang dari sana cuma terakhir balas sms kalo aku udah sampe sini aja..." jawabku datar
"Owh...maaf ya udah tanya tanya..." ucap Sari
"Hehehehe...ndak usah gitu...aku ndak papa kok.." jawabku mencoba tersenyum
"Silahkan Mas pesanannya...." potong Mbak pelayan sambil menaruh pesananku dan Sari
"Makasih Mbak..." jawabku hampir bersamaan
"Makan ya Sari...mau nyobain ? " ucapku setelah mbak pelayan itu pergi
"Nggak ah udah kenyang...kamu aja yang makan Met..." jawab Sari sambil tersenyum
"Hmmm...nyam nyam..lumayan sih rasanya...cuma kreceknya kurang lezat..." ucapku setelah mencoba beberapa suapan
"Masa sih ? coba sini aku penasaran..." jawab Sari sambil menarik piring kecil berisi sambel krecek
"Nih coba aja..." ucapku
"Enak kok...bukannya kayak gini yah krecek ? " tanya Sari
"Beda Sari...ini namanya krupuk kulit di guyur kuah...klo krecek agak tebel lagi..." jawabku pelan
"Owh gitu...soalnya kalo di jakarta ya ini yang di sebut krecek hehehehe..." ucap Sari sambil memakan kreceknya lagi
"Besok kalo aku mudik aku bawain krecek yang asli deh...biar kamu tau bedanya..." jawabku
"Emang kapan kamu mau mudik Met ? " tanya Sari
"Paling abis gajian ntar...kangen sama simbok..." jawabku sambil meneruskan makan
"Boleh ikutan ga Met ? " tanya Sari sambil meminum es jeruk dari sedotan plastik
"Eh mau ngapain di sana ? di sana ndak ada mall, ndak ada swalayan, ndak ada minimarket...adanya cuma sawah, kebo, sapi ama bebek..." jelasku
"Ya ikut kamu lah...mau kenalan sama simbok dan bapak kamu...yang pasti sih pengen liat kampung tuh kayak apa..." jawab Sari
"Lah...kampung yan gitu...sepi..gelap...ndak nyaman lah klo udah biasa hidup di sini..." ucapku
"Seru kayaknya tuh...penasaran aja secara dari kecil aku cuma di sini atau ikut papa ke hadramout sana..." jawab Sari
"Ntar cowok kamu marah ndak ? " godaku
"Ngapain marah...toh kita nggak ngapa ngapain...cuma maen aja...klo dia emang sayang dan cinta aku harusnya ngerti kok..." jawab Sari
"Trus ijin sama papah kamu gimana ? " ucapku lirih karena hati ini agak terasa pedih mendengar Sari membicarakan pacarnya
"Gampang itu...Papahku klo tau sama kamu pasti di kasih ijin..." jawab Sari tersenyum
"Trus alasannya apa ntar kalo di tanyain Papah kamu ? " tanyaku
"Kenalan sekalian silaturahmi sama calon mertua..." jawab Sari dengan nada santai tetapi wajahnya serius
"Becanda aja kamu Sari..." jawabku sambil menunduk
"Hahahahaha...suka deh liat muka kamu yang lagi malu gitu..." ucap Sari sambil melempar kertas bekas pembungkus sedotan kearah mukaku
"Hehehehehe...nyebelin..." jawabku tersenyum garing
"Abis ini enaknya kemana lagi ya Met ? " tanya Sari
"Terserah kamu aja Sari...aku nurut aja kamu di culik kemana..." jawabku sambil mengelap mulut dengan tissue
"Pulang aja deh Met...udah lama juga kamu ga maen ke rumah kan ?" jawab Sari
"Ya udah ayo aja...mau sekarang ?" tanyaku
"Nanti aja...kita muter dulu sini baru pulang...aku mau beli sesuatu dulu..." jawab Sari
"Owh...ya udah...aku temenin kamu cari sesuatu..." jawabku sambil beranjak dari kursi
"Yuk..." jawab Sari sambil menggandeng tanganku
Kami berjalan melewati beberapa toko yang menjual baju dan beberapa aksesoris untuk perempuan...meski bangunan ini tidak terlalu besar tapi cukup ramai juga kalo menjelang makan siang atau sore hari...setelah hampir 5 menit sampai akhirnya Sari berhenti di salah satu toko yang menjual buku buku dan majalah...
"Mbak...Cosmo yang terbaru ada ? " tanya Sari kepada mbak penjaga toko
"Ada kak...yang ini edisi terbarunya..." jawab mbak penjaga sambil meyodorkan majalah tebal yang masih di lapisi plastik
"Okey Mbak...klo Kecantikan ada ?" tanya Sari lagi
"Kosong Kak...paling besok baru ada lagi...atau mau yang lain kak ?" ucap Mbak penjaga toko
"Ini aja deh Mbak..." jawab Sari
"Kamu mau beli apa Met ?" lanjut Sari sambil melihatku
"Ndak begitu suka baca buku hehehe...paling komik tapi barusan aku lihat kebanyakan buat cewek atau teenagers..." jawabku
"Ya udah klo gitu...." ucap Sari sambil membayar majalah yang di pilih
"Pulang yuk Met..." ucap Sari
"Siyap..." jawabku
Pukul 20.43 waktu yang di tunjukkan oleh jarum jam dinding ruang tamu setelah aku masuk ke rumahnya Sari...Suasana rumah ini terlihat lebih sepi dari biasanya...mungkin sedang berpergian kali....
"Mau kopi Met ? " tanya Sari
"Boleh...item ya..." jawabku
"Iya tau...kayak baru kenal kamu aja Met..." jawab Sari sambil berjalan masuk ke dalam rumah
Tak lama Sari datang membawa segelas kopi berikut dengan setoples camilan kering
"Kok sepi Sari, pada kemana ? " tanyaku
"Mamah sama Papah ada pengajian di rumah Mama Atun..." jawab Sari sambil duduk di sampingku
"Reza mana ? " tanyaku lagi
"Paling juga lagi pacaran...cobain ini Met...enak kok..." jawab Sari sambil membuka toples berisi pangsit goreng
"Bikin sendiri ?" tanyaku
"Nggak...beli hehehehehe..." jawab Sari
"Kirain bikin sendiri..." jawabku sambil mengambil beberapa potong pangsit goreng
"Ilmunya belum sampai klo bikin ginian...ntar deh aku belajar kalo waktunya ada..." ucap Sari tersenyum
Zrrrttttt....Zrrrtttt...Zrrrttttt..... ponsel yang aku taruh di atas meja bergetar tanda ada pesan masuk....
"Bentar aku check sms dulu ya..takutnya kerjaan..." ucapku kepada Sari sambil mengambil ponselku dari meja
"SIlahkan aja Met...siapa tau penting..." jawab Sari
Inbox di ponselku aku buka dan terlihat sebuah pesan masuk dari nomer asing 0812XXXXXXX, aku buka dan aku baca perlahan lahan setiap kata demi kata...
Met...gimana kabarmu ? oh iya aku dah di jakarta lho sekarang...aku kost di daerah kebon sirih...kalo kamu ada waktu maen aja yah...simpen nomerku yang ini aja... Adhis Aku memilih untuk tidak membalas sms ini dan segera aku masukkan ponselku ke dalam kantong saku celanaku...
"Sms dari siapa Met ? kok muka kamu berubah gitu...ada apa ?" tanya Sari
"Sms dari Adhis..." jawabku singkat
"Hmm...boleh aku lihat ? " ucap Sari
"Lihat aja ya..jangan di bales..." jawabku sambil menyerahkan ponselku
"Iya..nggak usah khawatir Met..." ucap Sari sambil membaca sms dari Adhis
"Owh Adhis dah di jakarta toh...deket sini kok kebon sirih...mau ke sana sekarang ? aku temenin ? " ucap Sari sambil mengembalikan ponselku
"Ndak Sari makasih...aku masih belum bisa terima kenyataan ini..." jawabku
"Ya terserah kamu aja sih Met...ya kalo saranku sih meskipun kamu udah bukan pacarnya Adhis tapi kan kalian udah bertemen lama...ya ga ada salahnya silaturahmi...as a friend..." ucap Sari
"Iya sih...cuma mungkin ndak saat ini...aku masih belum siap..." jawabku lirih
"Inget Met...jangan pernah salahkan diri kamu sendiri, salahin Adhis ataupun orang tua Adhis...karena jodoh udah di atur sama Allah SWT..." ucap Sari sambil mengenggam tanganku
"Tapi kamu ndak ngerasain apa yang udah aku rasain Sari..." jawabku lirih
"Iya...Aku tau Met...Aku paham...Aku tau gimana sakitnya perasaan Adhis yang sampai sekarang masih cinta dan sayang kamu tetapi harus membunuh perasaan itu....karena saat ini aku juga ngelakuin hal yang sama..." jawab Sari sambil menatap nanar ke arahku
"Maksud kamu Sari ? " tanyaku dengan wajah bingung
"Aku cinta dan sayang kamu Met...Tapi saat ini kondisi aku nggak sendirian..." ucap Sari pelan sambil menyeka air mata yang perlahan mengalir dari pipinya
---------------------------------------------------------------------------------------
Memang salahku, yang tak pernah bisa
Meninggalkan dirinya 'tuk bersama kamu
Walau 'tuk terus bersama
Kan ada hati yang 'kan terluka
Dan ku tahu kau tak mau
Sekali lagi maafkanlah
Karena ku cinta kau dan dia
Maafkanlah ku tak bisa
Tinggalkan dirinya

jenggalasunyi dan 4 lainnya memberi reputasi
5