- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Sang Penjaga Hati
...
TS
gembelsakti
[TAMAT] Sang Penjaga Hati
![[TAMAT] Sang Penjaga Hati](https://s.kaskus.id/images/2016/08/01/1000486_201608010238480397.jpg)
Thanks to quatzlcoatluntuk cover kerennya
Cinta
Satu kata tanpa bentuk dan arti yang nyata
Cinta yang membutakan setiap hati dan mata manusia
Cinta yang merubah jalan hidup ini
Cinta yang seperti borgol dan memenjarakan jiwa
Cinta juga yang memilih hati untuk bersemayam
Cinta tidak pernah salah dan dipersalahkan
Cinta....
Satu kata tanpa bentuk dan arti yang nyata
Cinta yang membutakan setiap hati dan mata manusia
Cinta yang merubah jalan hidup ini
Cinta yang seperti borgol dan memenjarakan jiwa
Cinta juga yang memilih hati untuk bersemayam
Cinta tidak pernah salah dan dipersalahkan
Cinta....
Entah apa sebenarnya apa itu cinta, terkadang membuat hati ini bahagia dan penuh semangat hidup terkadang pula membuat hati ini muak dan menangis, cerita ini hanya mengisahkan secuil arti cinta bagi seorang anak manusia yang sedang mencoba mencari apa arti Cinta itu sendiri...
Namaku Slamet, dan ini sepenggal kisah yang sampai sekarang masih aku kenang dan ingin membagikan kepada kalian semua...
Spoiler for INDEX:
PROLOG
Siang ini aku masih terjaga di dalam bangku bus antar kota yang akan mengantarku ke sebuah kota yang terkenal dengan Mendoan-nya, aku baru saja lulus SMP di kotaku sendiri dan mulai minggu depan aku harus bersekolah jauh dari kota asalku karena dorongan orang tua dan saudara yang sudah sukses yang sebelumnya bersekolah di situ, hampir 4 jam perjalanan ini memaksaku untuk merubah posisi duduk berkali kali...Pegel sikilku...Puanas bokongku...
Perjalanan ini berakhir setelah sang kernet berteriak...Terminal...Terminal...Habis...Habis....aku pun beranjak dari bangku bus ini, dan perlahan memasuki antrian penumpang untuk keluar melewati pintu belakang, aahhh...akhirnya sampai juga di kota ini, kota yang akan aku habiskan 3 tahun kedepan dan entah bagaimana nantinya saja...aku berjalan keluar dari terminal dengan menenteng tas sekolah yang penuh berisi baju dan travell bag pinjaman dari Pak Lik Mat, sesaat aku melihat ke arah bus dengan tulisan Santoso cukup besar di kaca depan...Matur suwun yo...
Dan kisah ini pun dimulai....
----------------------------------------------
Diubah oleh gembelsakti 18-11-2016 10:15
yusrillllll dan 20 lainnya memberi reputasi
19
546.9K
2.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gembelsakti
#1946
Episode 80
Masih dengan perasaan bingung aku melihat nama yang tertera di layar ponselku...Pak Agus Spv Bekasi....lah si Boss ternyata yang telpon....Duuh....modyar aku....
"Iya Pak...Maaf tadi silent mode...ada apa ya Pak ? " jawabku sambil duduk bersandar di tembok kamar
"Pokoknya kamu pulang dulu...penting..." ucap Pak Agus sambil mematikan panggilan ini tanpa menunggu jawabanku
"Dewi....Maaf aku harus pulang...ada hal penting sampai boss ku telpon..." ucapku
"Yaah....ya udah ga papa..." ucap Dewi sambil merapikan kembali baju dan celananya
"Kapan kapan aku maen ke sini lagi...maaf ya..." jawabku sambil tersenyum dan berjalan ke arah pintu gerbang
"Iya Mas...Makasih ya Mas...meski tanggung hehehehe..." ucap Dewi sambil memelukku dari belakang
"Hehehehe kapan kapan di lanjut lagi..." jawabku sambil masuk ke dalam mobil
"Iya...ati ati ya..." jawab Dewi singkat dan melambaikan tangannya
Perasaanku semakin ndak jelas setelah bertemu dengan Dewi dan Pak Agus meneleponku tepat sebelum semuanya terjadi...Astaghfirullah...mungkin saja ini peringatan untukku bahwa yang aku lakukan ini salah...
Aku percepat laju kendaraanku menuju kawasan rumahku yang memang tidak begitu jauh...sampai di depan rumah ada beberapa mobil yang sudah terparkir di sepanjang jalan menuju rumahku...eh ada apa ini ???
Mobil aku parkirkan agak jauh dari rumah karena di depan rumah sudah penuh dengan mobil yang berjejer di sisi jalan
"Nah ini dia tuan rumahnya datang..." ucap Mas Ponco saat melihatku berjalan menuju rumah
"Ada apa sih Mas ? " tanyaku
"Bukain pintu dulu lah...udah kepanasan nungguin..." jawab Mas Ponco
"Darimana sih Met...bujang kok kabur kaburan aja..." tanya Mas Musa
"Jalan mas...suntuk di rumah..." jawabku sambil membuka pintu rumahku
"Pasang Ac Met...gerah nih..." ucap Pak Agus yang datang bersama dengan anak istrinya
"Lho lho kok rame gini..." tanyaku bingung
"Dah tenang aja....semua udah siap...kita cuma butuh tempat doang..." ucap Mas Ponco yang membawa sepanci penuh ayam mentah dan ikan
"Daripada bengong mending kamu bantuin nyalain api pake arang kayu tuh Met..." ucap Pak Agus
"Owalah...mau bakar bakaran tho...tapi di sini ndak ada apa apa lho...lum belanja..." jawabku setelah melihat beberapa bahan yang sudah siap olah
"Tadinya mau di rumahnya Mas Ponco...cuma sebelah rumahnya lagi ada lelayu...jadi pindah ke sini aja hahahahaha..." jawab Pak Musa
"Kasus...bikin deg degan aja di suruh balik cepet..." jawabku sambil mulai mengipasi arang untuk membakar sate ayam dan ikan
"Emang lagi di mana sih Met ? " tanya Mbak Uni istrinya Mas Musa yang datang membawa es batu dan syrup
"Nonton mbak...daripada bengong di rumah hehehehe..." jawabku tersenyum
"Owh..air galon masih ada kan Met ? yang di dispenser sisa separo..." tanya Mbak Uni
"Masih ada 1 lagi kok mbak..di dapur..." ucapku sambil mengusap mata karena perih terkena asap
Hampir 1 jam lebih, kami bekerja sama membakar sate ayam dan ikan...Mbak Uni dan ibu ibu yang lain membantu menyiapkan minuman dan makanan kecil dan di tata di ruang tengah...teman teman kantorku ini memang rata rata sudah menikah dan ada beberapa sudah di karuniai anak...hanya tersisa aku bujang terakhir di kantor ini...
"Met...kalo udah kelar mending kamu mandi dulu...ada tamu spesial lho..." ucap Pak Agus sambil mengunyah beberapa tusuk sate
"Lah...siapa lagi Pak ? " tanyaku
"Dah...ntar juga dateng..." ucap Mas Musa sambil membawa sepiring ikan bakar ke dalam
"Ini aja belum kelar..." ucapku sambil menunjuk ikan gurameh yang masih belum di bakar
"Ntar yang itu di goreng aja Met...dah sana kamu mandi dan dandan yang ganteng..." potong Mbak Uni yang tiba tiba datang dari dalam
"Ya udah Mbak kalo gitu...minyak goreng ada di almari ya...tau cukup ndak itu..." jawabku sambil mengambil handuk
"Emang siapa sih Mbak ? bikin penasaran aja..." tanyaku
"Bawel...ntar lagi juga datang kok..." jawab Mbak Uni sambil membawa sisa ikan ke dalam
Selesai mandi aku memakai pakaian yang pantas karena seperti yang lain bilang akan ada tamu istimewa yang sebentar lagi akan datang...aku sendiri ndak ngerti siapa tamu itu tapi ndak ada salahnya aku tampil rapi...
"Nah udah mendingan tuh sekarang...duduk sini Met..." ucap Pak Agus nenepuk karpet di sebelahnya
"Udah kayak mau lamaran aja sih Pak...hahahaha..." jawabku
"Hahahaha...sebagai supervisor kamu ya aku ini cuma khawatir...secara kamu paling muda, bujang terakhir di kantor dan yang pasti jomblo..." jawab Pak Agus
"Diperjelas lagi...hahahaha...." jawabku sambil mengambil gelas plastik berisi syrup berwarna orange
"Kok lama ya sampainya...tadi bilang udah arah kesini..." gumam Pak Agus
"Siapa sih Pak ? " tanyaku
"Hahahaha...penasaran banget sih Met...ntar jangan kaget lho..." ucap Mbak Mia istrinya Pak Agus
"Assalamu'alaikum...." ucap suara yang sangat aku kenali
"Wa'alaikumsalam..." jawabku hampir bersamaan dengan yang lain
"Lah Mbak Lia....ini tamu istimewanya ? " ucapku setelah Mbak Lia datang membawa buah dan tentengan plastik
"Hahahaha...kamu pikir siapa Met ? " tanya Pak Agus tertawa
"Lah...rugi amat udah dandan ganteng gini..." ucapku sambil garuk garuk kepala
"Masuk sini...ga usah malu malu..." ucap Mbak Lia
Aku segera berdiri dan berjalan menuju pintu depan....seketika aku hanya bisa berdiri terdiam tak bisa bicara...tampak di depanku seorang gadis yang aku kenal selama ini sedang tersenyum manis dengan balutan kain kerudung berwarna peach....
"Sari...." ucapku lirih
"Assalamu'alaikum Met...." jawab Sari masih dengan senyuman yang mengembang
"Wa'...Wa'...Wa'alaikumsalam....masuk Sari..." ucapku terbata bata
"Gitu aja udah grogi...dah masuk sini Sari..." potong Mbak Lia sambil menepuk pundakku
Sari terlihat begitu anggun, senyumnya terus mengembang dan satu hal yang pasti...Sari memang cantik...meski aku tau Sari masih bersama dengan anak seorang pejabat daerah...huuuufff.....
"Met....mau ngapain di depan ? dah sini masuk...Sari udah di dalam kok kamu masih berdiri di situ aja..." ucap Pak Agus
"Eh iya Pak...masih belum kumpul nyawanya hehehehe..." jawabku sambil duduk di dekat pintu
"Sini...masak tuan rumah di depan..." ucap Mbak Lia
"Dah sini aja mbak...ngadem..." jawabku sambil tersenyum
"Lah malu malu dia..." ucap Mbak Lia kepada Pak Agus dan yang lainnya
"Iya deh..." jawabku sambil beranjak dan duduk di samping kanan Sari
"Nah gitu dong..." ucap Mbak Lia yang duduk di sebelah kirinya Sari
Sari hanya tersenyum atas kelakuanku dan teman teman kantorku...sejujurnya aku bingung mau ngomong apa sama Sari di hadapan teman teman dan boss ku yang sudah terang terangan selalu menggoda dan memojokkanku....
"Sari tadi di jemput Mbak Lia ? kok ndak ngomong ngomong sih mau ke sini..." tanyaku lirih kepada Sari
"Iya, tadi janjian di YAI...kata Mbak Lia biar surprise..." jawab Sari sambil tersenyum
"Nah kan langsung bisik bisik gitu...ngomong yang jelas Met...hahahahaha..." ucap Mas Ponco yang duduk di dekat pintu
"Hush...kasihan si Slamet...udah kayak udang rebus gitu mukanya..." ucap Mbak Mia
"Dah kita mulai aja makannya...kelamaan nunggu Slamet..." ucap Pak Agus sambil mengambil nasi ke dalam piring berikut lauknya
Makan bersama sama dengan teman teman kantor memang sangat menyenangkan...apalagi ada perempuan cantik yang duduk di sampingku... meski aku tau saat ini Sari milik orang lain tapi ndak ada salahnya aku menikmati moment seperti ini...
"Mau aku ambilin ikan atau sate Sari ? " tanyaku kepada Sari
"Sate aja Met...jangan banyak banyak ya..." jawab Sari
"Okey..." jawabku sambil mengambil beberapa tusuk sate ayam berikut sambel kacangnya
"Ini yang bakar kamu atau siapa ? " tanya Sari
"Tadi aku sama Mas Musa dan Mas Ponco yang bakar...enak ga ? " tanyaku
"Enak kok...kamu ga makan Met ? " tanya Sari
"Ntar aja...masih kenyang tadi ngicipin mulu..." ucapku
"nih makan sate nya aja..." jawab Sari sambil memberikan setusuk sate dan mengarahkan ke mulutku
"Nag gitu dong...romantis dikit...Hahahaha..." ucap Mbak Mia dan Mbak Uni yang sedari tadi ternyata memperhatikan aku dan Sari
"Duh jadi malu...hehehehe..." jawab Sari dan memberikan kode kepadaku untuk mengambil alih tusukan di tangannya
Menjelang maghrib acara berakhir...aku merapikan piring piring dan beberapa gelas yang kotor ke dalam dapur...yang lain bersiap untuk sholat maghrib berjamaah di ruang tengah yang tadi di pakai untuk makan...sedangkan Sari sibuk membantuku menyuci piring di dapur...
"Met, minta tolong dibuangin sampahnya yah...udah penuh tuh..." pinta Sari sambil menujuk plastik sampah di pojokan dapur
"Iya.." jawabku singkat sambil membuka pintu samping dekat dapur
"Apalagi yang bisa aku bantu ? " tanyaku setelah kembali membuang sampah di bak sampah yang berada tak jauh dari rumah
"Dah kok...udah kelar semua...kamu sholat aja dulu...gantian..." jawab Sari
"Nunggu kamu selesai aja Sari...biar ada temennya sholat..." ucapku sambil membantu Sari mengangkat piring ke almari
"Bilang aja mau imamin Sari Met...hahahaha..." ucap Mbak Uni yang duduk tak jauh dari dapur
"Hahahaha...bisa aja Mbak...Eh Mbak Uni ga sholat ? " tanyaku
"Lagi libur..." jawb Mbak Uni singkat
"Owh..." jawabku
"Dah yuk kalo mau sholat bareng Met..." ajak Sari
"Eh iya Sari..." jawabku
Selesai sholat maghrib berjamaah, teman teman satu per satu berpamitan karena memang sudah malam dan capek...hanya tersisa Aku, Mbak Lia, Mas Toni suaminya Mbak Lia dan Sari....
"Met...aku balik dulu yah...nitip Sari..." ucap Mbak Lia
"Lah...emang barang kok di titip titipin..." jawabku
"Aku mau pacaran sama suamiku dulu lah...mumpung anak anak ga ikutan hahahaha..." jawab Mbak Lia sambil menggandeng suaminya
"Dih berasa kayak masih muda aja sih mbak...." jawabku
"Hahahaha....ga mau kalah sama yang masih muda lah....Daah Slamet...Sari..." jawab Mbak Lia sambil melambaikan tangan dari dalam mobilnya
"Yo wis kalo gitu...ati ati mbak..mas..." ucapku
Perlahan mobil mbak Lia hilang di belokan depan...Aku dan Sari yang masih berdiri di depan gerbang rumah ini....
"Mau balik sekarang Sari ? " tanyaku sambil menutup gerbang
"Boleh...tapi jalan jalan dulu ga papa kan ? mumpung malam minggu...." jawab Sari sambil merapikan tas kecilnya
"Boleh lah...apa sih yang ndak buat kamu Sari...." jawabku sambil mengambil ponsel dan kunci mobil di atas kulkas
"Yuk Met...aku tunggu depan..." ucap Sari
"Iya bentar...mau ambil minum dulu buat di mobil..." jawabku
"Okey..." jawab Sari
Mobil kantor ini mulai meluncur menuju stasiun bekasi...Sari masih diam saja tanpa ada sepatah katapun terucap semenjak masuk ke dalam mobil ini...mungkin aku harus berinisiatif untuk membuka obrolan dengan Sari...
"Jadi mau ke mana kita Sari ?" tanyaku
"Terserah aja Met...yang penting jalan...." jawab Sari lirih
"Ya udah...arah muter muter ke jakarta aja ya..." ucapku lirih
"Oh iya...USB yang ada lagunya anima mana Met ? " tanya Sari
"Ada di laci dashboard situ Sari...ambil aja..." jawabku
"Aku ganti ya..." tanya Sari meminta persetujuanku karena saat ini sedang terdengar petikan gitarnya joe satriani
"Silahkan Sari..." jawabku
"Lagu ke berapa sih Met ? " tanya Sari setelah mengganti USB ke dalam MP3 player
"Lupa lagu ke berapa...tapi klo ndak salah setelah lagunya ungu yang kekasih gelapku itu deh...di skip skip aja... " jawabku
"Bentar...bentar..." ucap Sari sambil mulai skip beberapa lagu di awal awal
"Nah ini dia..." lanjut Sari sambil tersenyum
Perlahan mulai terdengar intro lagu dari Anima yang berjudul Bintang...bait demi bait mulai terdengar suara dari Lucky vokalisnya Anima dan terlihat Sari mulai menikmati lagu ini dan mulai terdengar sayup sayup suara Sari mengikuti irama lagu ini
"Met...aku mau kamu nyanyi lagu ini spesial buat aku...." ucap Sari
--------------------------------------------------------------------------------------
Kan kuabaikan segala hasratku
Agar kau pun tenang dengannya
Ku pertaruhkan semua ragaku
Demi dirimu bintang
Biarkan ku menggapaimu
Memelukmu.. Memanjakanmu..
Tidurlah Kau Di pelukku
Di pelukku.. Di pelukku..
Biar kutunda segala hasratku
Tuk miliki dirimu
Karna semua telah tersiratkan
Dirimu kan milikku
Dirimu kan milikku
Masih dengan perasaan bingung aku melihat nama yang tertera di layar ponselku...Pak Agus Spv Bekasi....lah si Boss ternyata yang telpon....Duuh....modyar aku....
"Iya Pak...Maaf tadi silent mode...ada apa ya Pak ? " jawabku sambil duduk bersandar di tembok kamar
"Pokoknya kamu pulang dulu...penting..." ucap Pak Agus sambil mematikan panggilan ini tanpa menunggu jawabanku
"Dewi....Maaf aku harus pulang...ada hal penting sampai boss ku telpon..." ucapku
"Yaah....ya udah ga papa..." ucap Dewi sambil merapikan kembali baju dan celananya
"Kapan kapan aku maen ke sini lagi...maaf ya..." jawabku sambil tersenyum dan berjalan ke arah pintu gerbang
"Iya Mas...Makasih ya Mas...meski tanggung hehehehe..." ucap Dewi sambil memelukku dari belakang
"Hehehehe kapan kapan di lanjut lagi..." jawabku sambil masuk ke dalam mobil
"Iya...ati ati ya..." jawab Dewi singkat dan melambaikan tangannya
Perasaanku semakin ndak jelas setelah bertemu dengan Dewi dan Pak Agus meneleponku tepat sebelum semuanya terjadi...Astaghfirullah...mungkin saja ini peringatan untukku bahwa yang aku lakukan ini salah...
Aku percepat laju kendaraanku menuju kawasan rumahku yang memang tidak begitu jauh...sampai di depan rumah ada beberapa mobil yang sudah terparkir di sepanjang jalan menuju rumahku...eh ada apa ini ???
Mobil aku parkirkan agak jauh dari rumah karena di depan rumah sudah penuh dengan mobil yang berjejer di sisi jalan
"Nah ini dia tuan rumahnya datang..." ucap Mas Ponco saat melihatku berjalan menuju rumah
"Ada apa sih Mas ? " tanyaku
"Bukain pintu dulu lah...udah kepanasan nungguin..." jawab Mas Ponco
"Darimana sih Met...bujang kok kabur kaburan aja..." tanya Mas Musa
"Jalan mas...suntuk di rumah..." jawabku sambil membuka pintu rumahku
"Pasang Ac Met...gerah nih..." ucap Pak Agus yang datang bersama dengan anak istrinya
"Lho lho kok rame gini..." tanyaku bingung
"Dah tenang aja....semua udah siap...kita cuma butuh tempat doang..." ucap Mas Ponco yang membawa sepanci penuh ayam mentah dan ikan
"Daripada bengong mending kamu bantuin nyalain api pake arang kayu tuh Met..." ucap Pak Agus
"Owalah...mau bakar bakaran tho...tapi di sini ndak ada apa apa lho...lum belanja..." jawabku setelah melihat beberapa bahan yang sudah siap olah
"Tadinya mau di rumahnya Mas Ponco...cuma sebelah rumahnya lagi ada lelayu...jadi pindah ke sini aja hahahahaha..." jawab Pak Musa
"Kasus...bikin deg degan aja di suruh balik cepet..." jawabku sambil mulai mengipasi arang untuk membakar sate ayam dan ikan
"Emang lagi di mana sih Met ? " tanya Mbak Uni istrinya Mas Musa yang datang membawa es batu dan syrup
"Nonton mbak...daripada bengong di rumah hehehehe..." jawabku tersenyum
"Owh..air galon masih ada kan Met ? yang di dispenser sisa separo..." tanya Mbak Uni
"Masih ada 1 lagi kok mbak..di dapur..." ucapku sambil mengusap mata karena perih terkena asap
Hampir 1 jam lebih, kami bekerja sama membakar sate ayam dan ikan...Mbak Uni dan ibu ibu yang lain membantu menyiapkan minuman dan makanan kecil dan di tata di ruang tengah...teman teman kantorku ini memang rata rata sudah menikah dan ada beberapa sudah di karuniai anak...hanya tersisa aku bujang terakhir di kantor ini...
"Met...kalo udah kelar mending kamu mandi dulu...ada tamu spesial lho..." ucap Pak Agus sambil mengunyah beberapa tusuk sate
"Lah...siapa lagi Pak ? " tanyaku
"Dah...ntar juga dateng..." ucap Mas Musa sambil membawa sepiring ikan bakar ke dalam
"Ini aja belum kelar..." ucapku sambil menunjuk ikan gurameh yang masih belum di bakar
"Ntar yang itu di goreng aja Met...dah sana kamu mandi dan dandan yang ganteng..." potong Mbak Uni yang tiba tiba datang dari dalam
"Ya udah Mbak kalo gitu...minyak goreng ada di almari ya...tau cukup ndak itu..." jawabku sambil mengambil handuk
"Emang siapa sih Mbak ? bikin penasaran aja..." tanyaku
"Bawel...ntar lagi juga datang kok..." jawab Mbak Uni sambil membawa sisa ikan ke dalam
Selesai mandi aku memakai pakaian yang pantas karena seperti yang lain bilang akan ada tamu istimewa yang sebentar lagi akan datang...aku sendiri ndak ngerti siapa tamu itu tapi ndak ada salahnya aku tampil rapi...
"Nah udah mendingan tuh sekarang...duduk sini Met..." ucap Pak Agus nenepuk karpet di sebelahnya
"Udah kayak mau lamaran aja sih Pak...hahahaha..." jawabku
"Hahahaha...sebagai supervisor kamu ya aku ini cuma khawatir...secara kamu paling muda, bujang terakhir di kantor dan yang pasti jomblo..." jawab Pak Agus
"Diperjelas lagi...hahahaha...." jawabku sambil mengambil gelas plastik berisi syrup berwarna orange
"Kok lama ya sampainya...tadi bilang udah arah kesini..." gumam Pak Agus
"Siapa sih Pak ? " tanyaku
"Hahahaha...penasaran banget sih Met...ntar jangan kaget lho..." ucap Mbak Mia istrinya Pak Agus
"Assalamu'alaikum...." ucap suara yang sangat aku kenali
"Wa'alaikumsalam..." jawabku hampir bersamaan dengan yang lain
"Lah Mbak Lia....ini tamu istimewanya ? " ucapku setelah Mbak Lia datang membawa buah dan tentengan plastik
"Hahahaha...kamu pikir siapa Met ? " tanya Pak Agus tertawa
"Lah...rugi amat udah dandan ganteng gini..." ucapku sambil garuk garuk kepala
"Masuk sini...ga usah malu malu..." ucap Mbak Lia
Aku segera berdiri dan berjalan menuju pintu depan....seketika aku hanya bisa berdiri terdiam tak bisa bicara...tampak di depanku seorang gadis yang aku kenal selama ini sedang tersenyum manis dengan balutan kain kerudung berwarna peach....
"Sari...." ucapku lirih
"Assalamu'alaikum Met...." jawab Sari masih dengan senyuman yang mengembang
"Wa'...Wa'...Wa'alaikumsalam....masuk Sari..." ucapku terbata bata
"Gitu aja udah grogi...dah masuk sini Sari..." potong Mbak Lia sambil menepuk pundakku
Sari terlihat begitu anggun, senyumnya terus mengembang dan satu hal yang pasti...Sari memang cantik...meski aku tau Sari masih bersama dengan anak seorang pejabat daerah...huuuufff.....
"Met....mau ngapain di depan ? dah sini masuk...Sari udah di dalam kok kamu masih berdiri di situ aja..." ucap Pak Agus
"Eh iya Pak...masih belum kumpul nyawanya hehehehe..." jawabku sambil duduk di dekat pintu
"Sini...masak tuan rumah di depan..." ucap Mbak Lia
"Dah sini aja mbak...ngadem..." jawabku sambil tersenyum
"Lah malu malu dia..." ucap Mbak Lia kepada Pak Agus dan yang lainnya
"Iya deh..." jawabku sambil beranjak dan duduk di samping kanan Sari
"Nah gitu dong..." ucap Mbak Lia yang duduk di sebelah kirinya Sari
Sari hanya tersenyum atas kelakuanku dan teman teman kantorku...sejujurnya aku bingung mau ngomong apa sama Sari di hadapan teman teman dan boss ku yang sudah terang terangan selalu menggoda dan memojokkanku....
"Sari tadi di jemput Mbak Lia ? kok ndak ngomong ngomong sih mau ke sini..." tanyaku lirih kepada Sari
"Iya, tadi janjian di YAI...kata Mbak Lia biar surprise..." jawab Sari sambil tersenyum
"Nah kan langsung bisik bisik gitu...ngomong yang jelas Met...hahahahaha..." ucap Mas Ponco yang duduk di dekat pintu
"Hush...kasihan si Slamet...udah kayak udang rebus gitu mukanya..." ucap Mbak Mia
"Dah kita mulai aja makannya...kelamaan nunggu Slamet..." ucap Pak Agus sambil mengambil nasi ke dalam piring berikut lauknya
Makan bersama sama dengan teman teman kantor memang sangat menyenangkan...apalagi ada perempuan cantik yang duduk di sampingku... meski aku tau saat ini Sari milik orang lain tapi ndak ada salahnya aku menikmati moment seperti ini...
"Mau aku ambilin ikan atau sate Sari ? " tanyaku kepada Sari
"Sate aja Met...jangan banyak banyak ya..." jawab Sari
"Okey..." jawabku sambil mengambil beberapa tusuk sate ayam berikut sambel kacangnya
"Ini yang bakar kamu atau siapa ? " tanya Sari
"Tadi aku sama Mas Musa dan Mas Ponco yang bakar...enak ga ? " tanyaku
"Enak kok...kamu ga makan Met ? " tanya Sari
"Ntar aja...masih kenyang tadi ngicipin mulu..." ucapku
"nih makan sate nya aja..." jawab Sari sambil memberikan setusuk sate dan mengarahkan ke mulutku
"Nag gitu dong...romantis dikit...Hahahaha..." ucap Mbak Mia dan Mbak Uni yang sedari tadi ternyata memperhatikan aku dan Sari
"Duh jadi malu...hehehehe..." jawab Sari dan memberikan kode kepadaku untuk mengambil alih tusukan di tangannya
Menjelang maghrib acara berakhir...aku merapikan piring piring dan beberapa gelas yang kotor ke dalam dapur...yang lain bersiap untuk sholat maghrib berjamaah di ruang tengah yang tadi di pakai untuk makan...sedangkan Sari sibuk membantuku menyuci piring di dapur...
"Met, minta tolong dibuangin sampahnya yah...udah penuh tuh..." pinta Sari sambil menujuk plastik sampah di pojokan dapur
"Iya.." jawabku singkat sambil membuka pintu samping dekat dapur
"Apalagi yang bisa aku bantu ? " tanyaku setelah kembali membuang sampah di bak sampah yang berada tak jauh dari rumah
"Dah kok...udah kelar semua...kamu sholat aja dulu...gantian..." jawab Sari
"Nunggu kamu selesai aja Sari...biar ada temennya sholat..." ucapku sambil membantu Sari mengangkat piring ke almari
"Bilang aja mau imamin Sari Met...hahahaha..." ucap Mbak Uni yang duduk tak jauh dari dapur
"Hahahaha...bisa aja Mbak...Eh Mbak Uni ga sholat ? " tanyaku
"Lagi libur..." jawb Mbak Uni singkat
"Owh..." jawabku
"Dah yuk kalo mau sholat bareng Met..." ajak Sari
"Eh iya Sari..." jawabku
Selesai sholat maghrib berjamaah, teman teman satu per satu berpamitan karena memang sudah malam dan capek...hanya tersisa Aku, Mbak Lia, Mas Toni suaminya Mbak Lia dan Sari....
"Met...aku balik dulu yah...nitip Sari..." ucap Mbak Lia
"Lah...emang barang kok di titip titipin..." jawabku
"Aku mau pacaran sama suamiku dulu lah...mumpung anak anak ga ikutan hahahaha..." jawab Mbak Lia sambil menggandeng suaminya
"Dih berasa kayak masih muda aja sih mbak...." jawabku
"Hahahaha....ga mau kalah sama yang masih muda lah....Daah Slamet...Sari..." jawab Mbak Lia sambil melambaikan tangan dari dalam mobilnya
"Yo wis kalo gitu...ati ati mbak..mas..." ucapku
Perlahan mobil mbak Lia hilang di belokan depan...Aku dan Sari yang masih berdiri di depan gerbang rumah ini....
"Mau balik sekarang Sari ? " tanyaku sambil menutup gerbang
"Boleh...tapi jalan jalan dulu ga papa kan ? mumpung malam minggu...." jawab Sari sambil merapikan tas kecilnya
"Boleh lah...apa sih yang ndak buat kamu Sari...." jawabku sambil mengambil ponsel dan kunci mobil di atas kulkas
"Yuk Met...aku tunggu depan..." ucap Sari
"Iya bentar...mau ambil minum dulu buat di mobil..." jawabku
"Okey..." jawab Sari
Mobil kantor ini mulai meluncur menuju stasiun bekasi...Sari masih diam saja tanpa ada sepatah katapun terucap semenjak masuk ke dalam mobil ini...mungkin aku harus berinisiatif untuk membuka obrolan dengan Sari...
"Jadi mau ke mana kita Sari ?" tanyaku
"Terserah aja Met...yang penting jalan...." jawab Sari lirih
"Ya udah...arah muter muter ke jakarta aja ya..." ucapku lirih
"Oh iya...USB yang ada lagunya anima mana Met ? " tanya Sari
"Ada di laci dashboard situ Sari...ambil aja..." jawabku
"Aku ganti ya..." tanya Sari meminta persetujuanku karena saat ini sedang terdengar petikan gitarnya joe satriani
"Silahkan Sari..." jawabku
"Lagu ke berapa sih Met ? " tanya Sari setelah mengganti USB ke dalam MP3 player
"Lupa lagu ke berapa...tapi klo ndak salah setelah lagunya ungu yang kekasih gelapku itu deh...di skip skip aja... " jawabku
"Bentar...bentar..." ucap Sari sambil mulai skip beberapa lagu di awal awal
"Nah ini dia..." lanjut Sari sambil tersenyum
Perlahan mulai terdengar intro lagu dari Anima yang berjudul Bintang...bait demi bait mulai terdengar suara dari Lucky vokalisnya Anima dan terlihat Sari mulai menikmati lagu ini dan mulai terdengar sayup sayup suara Sari mengikuti irama lagu ini
"Met...aku mau kamu nyanyi lagu ini spesial buat aku...." ucap Sari
--------------------------------------------------------------------------------------
Kan kuabaikan segala hasratku
Agar kau pun tenang dengannya
Ku pertaruhkan semua ragaku
Demi dirimu bintang
Biarkan ku menggapaimu
Memelukmu.. Memanjakanmu..
Tidurlah Kau Di pelukku
Di pelukku.. Di pelukku..
Biar kutunda segala hasratku
Tuk miliki dirimu
Karna semua telah tersiratkan
Dirimu kan milikku
Dirimu kan milikku
jenggalasunyi dan 4 lainnya memberi reputasi
5