- Beranda
- Stories from the Heart
Story Of Manusia Nokturnal
...
TS
goezt676
Story Of Manusia Nokturnal

Spoiler for SOUNDTRACK:
Spoiler for thanks buat covernya:
Spoiler for Pitakon Sing Sering Ditakokena:
Judulnya aneh yah..??, memang, tapi itulah gw, siang tidur, malem kerja, ini adalah kisah hidup gw, yah memang bukan kisah yang mengharu biru, atau kisah yang membuat anda tertawa terpingkal pingkal, bahkan mungkin nggak penting juga, sekedar mau share doank sih, nama gw Bagus, gw anak ke 3 dari 4 bersaudara, bokap gw menikah 2 kali
, ya, anda gk salah baca, gw anak pertama dari istri ke 2 bokap, kakak gw yang pertama cowok, dia seorang pelaut, kakak gw yang kedua cewek, yah dia sekarang udah nikah, dan jadi ibu rumah tangga biasa sih, sementara adek gw cowok, masih sekolah, gw..???hahahaha... biarkan thread ini yang berbicara, itu juga kalo ada yang baca sih
, sebelumnya gw mohon maaf kalo tulisan gw beurauntaukan.. maklum gan, gw cuman seorang nubitol, bikin index aja baru bisa, jadi dimohon untuk komen, karena gw butuh masukan untuk thread burak rantak gw ini, yah kalo berkenan tolong
, nggak perlu
, yah walau mungkin nggak berguna di kehidupan nyata, tapi setidaknya dengan anda comment dan nge'rate thread gw, membuat gw sebagai ts merasa lebih "Dihargai"
, oke inilah kisah gw, dimulai dari..
Spoiler for S.O.M.N. Season 1:
Diubah oleh goezt676 27-11-2016 04:08
JabLai cOY dan anasabila memberi reputasi
2
113K
944
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
goezt676
#352
42. Pertarungan Tengah Malam..
Mendengar gertakan gw mereka pun bangkit dan berlari untuk menyerang kami, kami pun nggak tinggal diam, kami menyongsong mereka ke depan, dan berikutnya biarkan tangan dan kaki yang bicara, gw udah nggak peduli, pukul, tendang, pokoknya gw sikat yang di depan mata, asep menggila, siwa bertarung layaknya yayan ruhian, sementara sapto dan oyes nggak kalah brutal menyerang, di kampung kami, kita semua memang di ajari silat dari kecil, bentrok antar kampung pun udah wajar, dan anak anak ini nggak belajar dari kejadian beberapa tahun yang lalu, dimana kampung mereka di ratakan, dan ada dua rumah di sini yang di bakar sama orang kampung gw, jangan pikir kami nggak terluka, gw sempet kena beberapa pukulan di wajah, tangan gw berdarah, darah orang yang gw hajar, akhirnya kami menang karena tertolong skill silat kami, siwa masih menggila menghajar seorang dari mereka, gw pun memisahkannya, daripada dia sekarat,
kami semua pun menaiki motor lalu pergi meninggalkan mereka terkapar di pinggir sawah, kalo nggak terima ya bentrok aja sekalian, kampung gw mah selalu ready, kami masih berjalan memacu motor dengan selaw, sambil ketawa ketawa, sampe akhirnya kami masuk ke wilayah kampung gw, sialnya gw ketemu gerombolan mas angga (kakak pertama gw) sama mas bagreg yang sedang jagong,
gawat neh.. nggak ada yang bisa menghentikan mereka berdua ketika sedang marah, tapi bisa jadi panjang urusannya kalo mereka maju,
mereka mulai berjalan meninggalkan kami, gawat neh, gaya bertarung mereka jelas lebih brutal dari kami, bisa ada korban jiwa entar, ngga nggak ada pilihan lain, gw harus memakai jurus rahasia gw,
gw dan kawan kawan gw pun pergi meninggalkan geng kakak gw, kakak gw sama kakaknya siwa memang bisa di bilang preman kampung lah, nama mereka berdua lumayan di segani, tapi gw nggak suka bawa bawa nama kakak ga kalo gw ada masalah, bagi gw, gw nggak akan minta bantuan selagi masih bisa di selesaikan dengan tangan gw sendiri, akhirnya kami semua kembali ke rumah sapto, sampe di rumah sapto, sapto masih senyam senyum tanpa dosa, seolah nggak peduli akan pertumpahan darah yang hampir terjadi,
akhirnya sisa malam takbiran kami habiskan dengan bermain ps, sambil di temani kopi yang katanya bener
bener kopi, nggak ada tanda tanda balas dendam dari kampung k****, mereka sepertinya berpikir berkali kali untuk balas dendam, mungkin mereka berpikir, bukan hal yang bagus membangunkan macan yang sedang tertidur, kami masih asik main ps sampe adzan subuh berkumandang, kami pun pulang ke rumah masing masing, semoga gw nggak ketiduran ntar pas sholat ied.
Quote:
kami semua pun menaiki motor lalu pergi meninggalkan mereka terkapar di pinggir sawah, kalo nggak terima ya bentrok aja sekalian, kampung gw mah selalu ready, kami masih berjalan memacu motor dengan selaw, sambil ketawa ketawa, sampe akhirnya kami masuk ke wilayah kampung gw, sialnya gw ketemu gerombolan mas angga (kakak pertama gw) sama mas bagreg yang sedang jagong,
Quote:
gawat neh.. nggak ada yang bisa menghentikan mereka berdua ketika sedang marah, tapi bisa jadi panjang urusannya kalo mereka maju,
Quote:
mereka mulai berjalan meninggalkan kami, gawat neh, gaya bertarung mereka jelas lebih brutal dari kami, bisa ada korban jiwa entar, ngga nggak ada pilihan lain, gw harus memakai jurus rahasia gw,
Quote:
gw dan kawan kawan gw pun pergi meninggalkan geng kakak gw, kakak gw sama kakaknya siwa memang bisa di bilang preman kampung lah, nama mereka berdua lumayan di segani, tapi gw nggak suka bawa bawa nama kakak ga kalo gw ada masalah, bagi gw, gw nggak akan minta bantuan selagi masih bisa di selesaikan dengan tangan gw sendiri, akhirnya kami semua kembali ke rumah sapto, sampe di rumah sapto, sapto masih senyam senyum tanpa dosa, seolah nggak peduli akan pertumpahan darah yang hampir terjadi,
Quote:
akhirnya sisa malam takbiran kami habiskan dengan bermain ps, sambil di temani kopi yang katanya bener
bener kopi, nggak ada tanda tanda balas dendam dari kampung k****, mereka sepertinya berpikir berkali kali untuk balas dendam, mungkin mereka berpikir, bukan hal yang bagus membangunkan macan yang sedang tertidur, kami masih asik main ps sampe adzan subuh berkumandang, kami pun pulang ke rumah masing masing, semoga gw nggak ketiduran ntar pas sholat ied.
0





