- Beranda
- Stories from the Heart
[Another Horror Stories] Aku dan 'Teman' Kos-ku
...
TS
gordons
[Another Horror Stories] Aku dan 'Teman' Kos-ku
Terinispirasi dari maraknya cerita Horror dan Misteri di kaskus akhir-akhir ini, akhirnya gw juga mencoba untuk menuliskan pengalaman misteri yang pernah gw alami selama ini. Cerita yang akan gw tulis ini merupakan pengalaman pribadi gw.
Perkenalkan nama gw Roni (nama samaran), gw saat ini berumur 30 tahun dan bekerja di Jakarta. Cerita yang akan gw tulis disini merupakan kisah nyata gw saat masih kuliah di Bandung (2004), saat itu gw masih berumur 19 tahunan. Gw kuliah di salah satu kampus swasta di Jl. Lengkong Besar, Bandung. Sementara, gw kos di daerah Jl. Titiran Dalam Gang 1 (orang Bandung pasti tau). Mungkin agan yang tau daerah Bandung tanya, kok kos-nya jauh banget kan kampusnya di Lengkong?. Iya gan, gw pilih kos disitu soalnya bareng sama temen, maklum, saat itu gw pertama kali ngerantau dan ga ada saudara sama sekali di Bandung, jadi gw pilih kos bareng temen.
Agar lebih menghayati cerita, gw kasih gambar rumah kos gw saat itu (gambar diambil dari Google street), rumah kos-nya gw kasih tanda X:
Gw lengkapi juga dengan denah rumah, denah rumah ini tahun 2004 ya, jadi kalau sekarang kemungkinan besar sudah berubah :
"Kayaknya enak nih kamarnya disini, luas, bersih dan ada akses langsung dari luar ke kamar tidur."-Kata gw ke temen gw Dika.
Gw dan Dika emang sahabatan sejak SMA, dan kebetulan kuliah bareng di Bandung meskipun beda kampus. Akhirnya kami memutuskan kos bareng, soalnya sama2 pertama kali merantau. Kami mencari kos bareng di berbagai tempat dan lokasi, akhirnya kami memutuskan untuk kos di Titiran Dalam. Kami pikir, kalau kos di Titiran Dalam ini strategis karena dekat dengan pusat kota selain itu juga dekat dengan gasibu dan Monumen Pancasila yang sering dijadikan lokasi konser.
Sebetulnya tidak ada yang aneh dengan rumah kos kami, rumah tersebut terlihat seperti rumah pada umumnya, hanya saja ruang belakang yang merupakan ruang parkir motor dan jemuran terlihat temaram karena hanya diberi penerangan lampu bohlam saja. Di ruang belakang ini juga terdapat 3 buah kamar mandi yang biasa digunakan bersama-sama.
Gw dan Dika akhirnya menempati kos tersebut, setelah berkenalan dengan penghuni kos lain, kami pun sudah mulai bisa berbaur dengan penghuni kos lain. Hari pertama kami isi dengan ngobrol-ngobrol bersosialisasi dengan penghuni kamar kos lain. Setelah menjelang larut malam, kira-kira jam 11 malam, gw kembali ke kamar untuk tidur karena capek, sementara temen gw Dika memilih untuk nongkrong dulu dengan penghuni kos lainnya di teras halaman depan.
Sesampainya di kamar, gw bermaksud untuk Sholat Isya terlebih dahulu, gw ke kamar mandi untuk ambil wudhu. Saat keluar kamar dan akan memasuki kamar mandi gw mencium wangi bunga melati.
"Kok ada bau melati?ah mungkin ada yang bawa cewek, maklum kosan ini kan bebas."-Pikir gw dalam hati, gw masih mencoba positif thinking, menganggap wangi dari parfum cewek.
Gw kembali ke kamar dan Sholat Isya, setelah selesai gw langsung rebahan di kasur sambil menonton TV (gw kebiasaan kalau mau tidur harus nonton TV sampe ketiduran, jadi TV biasanya menyala semalaman). Saat sedang nonton TV itulah tiba-tiba dari atap rumah terdengar suara "Duk...Duk...Duk..Duk..Duk..Duk", suaranya teratur seperti suara langkah kaki.
"Duh masa ada tikus sih?"-Gw masih mencoba berpositif thinking.
Suara itu selalu muncul berulang setiap beberapa menit dan selalu berbunyi 5 kali (langkah?), bunyinya seperti orang berjalan setengah berlari.
"Kok kayak suara langkah kaki ya?"-Gw mulai keheranan.
Suara di atap tersebut baru hilang sekitar jam 1 dini hari, Dika masuk kamar pada saat itu. Gw ceritain ke dia mengenai suara tersebut, dia bilang paling suara tikus itu. Gw ga berlanjut untuk memperdebatkan suara apa itu, menurut gw ga penting juga, gw menganggap bahwa gw yang terlalu parno dan berpikiran negatif. Malam itu akhirnya tidak ada lagi suara dari atap rumah dan gw bisa tidur nyenyak.
Keesokan paginya, karena gw masih penasaran, gw tanya ke temen kos yang lain, saat itu gw tanya ke Wawan, dia adalah penghuni terlama.
"Bang, semalem ada bau melati di deket kamar mandi, emang ada yang bawa cewek ya?"-Kata gw ke Wawan.
Wawan cuma senyum, gw yang masih penasaran kembali bertanya :
"Gw juga denger suara gruduk-gruduk di atap, tapi kok agak aneh ya suaranya, lebih mirip suara orang jalan cepet"-Gw tanya lagi.
Wawan lalu menjawab :
"Itu karena kalian itu penghuni baru disini, ada 'mereka' yang sudah menghuni lama disini ingin berkenalan sama kalian. Lu jangan takut, 'mereka' baik kok."-Wawan menjelaskan.
Hah 'mereka'?penghuni lama?apa maksudnya? berbagai pertanyaan langsung memberondong dalam hati gw, gw ga tanya lebih jauh lagi tentang 'penghuni lama'. Gw beranggapan pasti ini berkaitan dengan hal-hal gaib. Gw yang orangnya penakut memang malas kalau harus membicarakan masalah seperti ini.
"Mendingan lu sama Dika baca surat Yasiin, anggap aja sebagai bentuk permisi, ga usah takut."-Wawan melanjutkan.
Gw jelaskan juga ke temen gw Dika mengenai obrolan gw sama Wawan, akhirnya hari itu gw dan Dika sepakat untuk baca surat yasiin bareng, sambil dalam hati gw minta ke 'mereka' untuk tidak iseng karena gw orangnya penakut. Gw berharap mereka mendengar suara hati gw, tapiii ternyata gw salah...
Bersambung...
Gw ketik cerita ini jadi merinding sendiri..hehehe..Gw akan coba update cerita lainnya setiap hari, sorry kalau tulisan berantakan, semoga apa yang gw ceritain bisa jadi pelajaran dan ceritanya dapat dinikmati agan-agan sekalian.
Season 1 (Titiran)
1. 'Mereka Yang Ingin Berkenalan(24 Mei 2016)
2. Ketukan Tengah Malam (25 Mei 2016)
3. Penampakan Frontal (1) (31 Mei 2016)
4. Kami Menyebutnya 'Si Kecil' (31 Mei 2016)
5. Penampakan Frontal (2) (2 Juni 2016)
6. Jahilnya 'Si Kecil' (27 Juni 2016)
7. Ramahnya si 'Nenek' (21 Juli 2016)
8. Kesurupan (29 Juli 2016)
Season 2 (Suci)
1. Suasana Baru, Pengalaman Baru (05 Agustus 2016)
2. "Dimana Gw?" (12 Agustus 2016)
3. "Berpesta!!" (02 September 2016)
4. "AKU DI ATASMU" (20 September 2016)
5. "MALING" (20 September 2016)
6. "LIHAT DAN RENUNGKAN-PART 1" (23 September 2016)
7. "LIHAT DAN RENUNGKAN-PART 2" (09 November 2016)
8. "LIHAT DAN RENUNGKAN-PART 3" (30 Desember 2016)
1. Pengalaman Dengan Tentara Gaib Monumen Perjuangan(15 Juli 2016)
2. Kembaran (05 September 2016)
3. Jalur Hantu (05 September 2016)
4. Villa Puncak (19 Juli 2017)
Perkenalkan nama gw Roni (nama samaran), gw saat ini berumur 30 tahun dan bekerja di Jakarta. Cerita yang akan gw tulis disini merupakan kisah nyata gw saat masih kuliah di Bandung (2004), saat itu gw masih berumur 19 tahunan. Gw kuliah di salah satu kampus swasta di Jl. Lengkong Besar, Bandung. Sementara, gw kos di daerah Jl. Titiran Dalam Gang 1 (orang Bandung pasti tau). Mungkin agan yang tau daerah Bandung tanya, kok kos-nya jauh banget kan kampusnya di Lengkong?. Iya gan, gw pilih kos disitu soalnya bareng sama temen, maklum, saat itu gw pertama kali ngerantau dan ga ada saudara sama sekali di Bandung, jadi gw pilih kos bareng temen.
Agar lebih menghayati cerita, gw kasih gambar rumah kos gw saat itu (gambar diambil dari Google street), rumah kos-nya gw kasih tanda X:
Spoiler for Map:
Gw lengkapi juga dengan denah rumah, denah rumah ini tahun 2004 ya, jadi kalau sekarang kemungkinan besar sudah berubah :
Spoiler for Denah:
Quote:
'Mereka' Yang Ingin Berkenalan
"Kayaknya enak nih kamarnya disini, luas, bersih dan ada akses langsung dari luar ke kamar tidur."-Kata gw ke temen gw Dika.
Gw dan Dika emang sahabatan sejak SMA, dan kebetulan kuliah bareng di Bandung meskipun beda kampus. Akhirnya kami memutuskan kos bareng, soalnya sama2 pertama kali merantau. Kami mencari kos bareng di berbagai tempat dan lokasi, akhirnya kami memutuskan untuk kos di Titiran Dalam. Kami pikir, kalau kos di Titiran Dalam ini strategis karena dekat dengan pusat kota selain itu juga dekat dengan gasibu dan Monumen Pancasila yang sering dijadikan lokasi konser.
Sebetulnya tidak ada yang aneh dengan rumah kos kami, rumah tersebut terlihat seperti rumah pada umumnya, hanya saja ruang belakang yang merupakan ruang parkir motor dan jemuran terlihat temaram karena hanya diberi penerangan lampu bohlam saja. Di ruang belakang ini juga terdapat 3 buah kamar mandi yang biasa digunakan bersama-sama.
Gw dan Dika akhirnya menempati kos tersebut, setelah berkenalan dengan penghuni kos lain, kami pun sudah mulai bisa berbaur dengan penghuni kos lain. Hari pertama kami isi dengan ngobrol-ngobrol bersosialisasi dengan penghuni kamar kos lain. Setelah menjelang larut malam, kira-kira jam 11 malam, gw kembali ke kamar untuk tidur karena capek, sementara temen gw Dika memilih untuk nongkrong dulu dengan penghuni kos lainnya di teras halaman depan.
Sesampainya di kamar, gw bermaksud untuk Sholat Isya terlebih dahulu, gw ke kamar mandi untuk ambil wudhu. Saat keluar kamar dan akan memasuki kamar mandi gw mencium wangi bunga melati.
"Kok ada bau melati?ah mungkin ada yang bawa cewek, maklum kosan ini kan bebas."-Pikir gw dalam hati, gw masih mencoba positif thinking, menganggap wangi dari parfum cewek.
Gw kembali ke kamar dan Sholat Isya, setelah selesai gw langsung rebahan di kasur sambil menonton TV (gw kebiasaan kalau mau tidur harus nonton TV sampe ketiduran, jadi TV biasanya menyala semalaman). Saat sedang nonton TV itulah tiba-tiba dari atap rumah terdengar suara "Duk...Duk...Duk..Duk..Duk..Duk", suaranya teratur seperti suara langkah kaki.
"Duh masa ada tikus sih?"-Gw masih mencoba berpositif thinking.
Suara itu selalu muncul berulang setiap beberapa menit dan selalu berbunyi 5 kali (langkah?), bunyinya seperti orang berjalan setengah berlari.
"Kok kayak suara langkah kaki ya?"-Gw mulai keheranan.
Suara di atap tersebut baru hilang sekitar jam 1 dini hari, Dika masuk kamar pada saat itu. Gw ceritain ke dia mengenai suara tersebut, dia bilang paling suara tikus itu. Gw ga berlanjut untuk memperdebatkan suara apa itu, menurut gw ga penting juga, gw menganggap bahwa gw yang terlalu parno dan berpikiran negatif. Malam itu akhirnya tidak ada lagi suara dari atap rumah dan gw bisa tidur nyenyak.
Keesokan paginya, karena gw masih penasaran, gw tanya ke temen kos yang lain, saat itu gw tanya ke Wawan, dia adalah penghuni terlama.
"Bang, semalem ada bau melati di deket kamar mandi, emang ada yang bawa cewek ya?"-Kata gw ke Wawan.
Wawan cuma senyum, gw yang masih penasaran kembali bertanya :
"Gw juga denger suara gruduk-gruduk di atap, tapi kok agak aneh ya suaranya, lebih mirip suara orang jalan cepet"-Gw tanya lagi.
Wawan lalu menjawab :
"Itu karena kalian itu penghuni baru disini, ada 'mereka' yang sudah menghuni lama disini ingin berkenalan sama kalian. Lu jangan takut, 'mereka' baik kok."-Wawan menjelaskan.
Hah 'mereka'?penghuni lama?apa maksudnya? berbagai pertanyaan langsung memberondong dalam hati gw, gw ga tanya lebih jauh lagi tentang 'penghuni lama'. Gw beranggapan pasti ini berkaitan dengan hal-hal gaib. Gw yang orangnya penakut memang malas kalau harus membicarakan masalah seperti ini.
"Mendingan lu sama Dika baca surat Yasiin, anggap aja sebagai bentuk permisi, ga usah takut."-Wawan melanjutkan.
Gw jelaskan juga ke temen gw Dika mengenai obrolan gw sama Wawan, akhirnya hari itu gw dan Dika sepakat untuk baca surat yasiin bareng, sambil dalam hati gw minta ke 'mereka' untuk tidak iseng karena gw orangnya penakut. Gw berharap mereka mendengar suara hati gw, tapiii ternyata gw salah...
Bersambung...
Gw ketik cerita ini jadi merinding sendiri..hehehe..Gw akan coba update cerita lainnya setiap hari, sorry kalau tulisan berantakan, semoga apa yang gw ceritain bisa jadi pelajaran dan ceritanya dapat dinikmati agan-agan sekalian.
Quote:
MAIN STORY
Season 1 (Titiran)
1. 'Mereka Yang Ingin Berkenalan(24 Mei 2016)
2. Ketukan Tengah Malam (25 Mei 2016)
3. Penampakan Frontal (1) (31 Mei 2016)
4. Kami Menyebutnya 'Si Kecil' (31 Mei 2016)
5. Penampakan Frontal (2) (2 Juni 2016)
6. Jahilnya 'Si Kecil' (27 Juni 2016)
7. Ramahnya si 'Nenek' (21 Juli 2016)
8. Kesurupan (29 Juli 2016)
Season 2 (Suci)
1. Suasana Baru, Pengalaman Baru (05 Agustus 2016)
2. "Dimana Gw?" (12 Agustus 2016)
3. "Berpesta!!" (02 September 2016)
4. "AKU DI ATASMU" (20 September 2016)
5. "MALING" (20 September 2016)
6. "LIHAT DAN RENUNGKAN-PART 1" (23 September 2016)
7. "LIHAT DAN RENUNGKAN-PART 2" (09 November 2016)
8. "LIHAT DAN RENUNGKAN-PART 3" (30 Desember 2016)
SIDE STORY:
1. Pengalaman Dengan Tentara Gaib Monumen Perjuangan(15 Juli 2016)
2. Kembaran (05 September 2016)
3. Jalur Hantu (05 September 2016)
4. Villa Puncak (19 Juli 2017)
Diubah oleh gordons 21-07-2017 14:03
sulkhan1981 dan FauzanAli157 memberi reputasi
7
89.3K
Kutip
245
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gordons
#176
Tulisan kali ini mungkin agak bertele-tele, sorry kalo agan dan sista kurang menikmatinya. Mood gw lagi jelek, tapi gw coba nulis ya, lain kali gw coba edit lagi.
"Lihatlah dan renungkan, apa yang kamu lihat hanyalah ilusi, apa yang kau yakini ternyata tak berisi. Baik dan buruk selalu berdampingan. Gunakan baiknya, tinggalkan buruknya. Tak perlu mencari jawaban, semua pertanyaan ditanyakanlah kepada diri sendiri, semua jawaban ada pada hati nurani."- Nasehat kakek-kakek ini gak akan pernah gw lupain.
Ada masa dimana gw menanyakan kembali 'Siapakah Asih?', meskipun orang tua dan teman-teman gw selalu mewanti-wanti untuk tidak mempertanyakan itu, tapi memang hati nurani gw gak bohong, gw merasa Asih sebenarnya ingin menyampaikan pesan. Pencarian gw dilanjutkan kembali, setelah sekian lama terhenti.
Pencarian pertama gw adalah mendatangi Kyai maupun orang pintar yang dipercaya bisa berkomunikasi dan mengerti tentang hal-hal gaib, banyak sekali Kyai di kota Bandung yang gw datangi, tapi tidak ada satupun jawaban dari mereka yang membuat gw puas. Beberapa teman yang dianugerahi kemampuan indera ke-enam pun ikut-ikutan gw repotkan, bertanya dan terus bertanya. Tapi, tidak ada satupun jawaban dari mereka yang mampu memuaskan hasrat ke-ingin-tahuan gw. Jawaban dari mereka selalu mengambang, 'Nanti Asih akan datang sendiri kok', 'Tak perlu dicari', 'Asih itu jahat', 'Asih itu baik', dll. Tak ada satu pun yang mampu menjawab pertanyaan gw, 'Siapakah Asih?'.
1 Bulan lamanya gw mencari kesana kemari untuk jawaban, keseharian gw benar-benar berubah dari rutinitas biasanya. Satu-satunya rutinitas yang masih gw lakukan cuma kuliah. Di kampus gw selalu tanya macam-macam ke temen yang bisa indera ke-enam, pulang kampus gw berkeliling mencari Kyai atau orang pintar, ke warnet pun cuma untuk cari info Kyai atau orang pintar di Bandung. Banyak temen gw yang mengajak proyek-proyek dari skala kecil maupun dengan bayaran yang lumayan besar, semuanya gw tolak. Tujuan gw cuma 1, mencari Asih.
Pada hari itu gw pergi ke sekitaran Ledeng, menurut info, ada Kyai yang cukup terkenal di wilayah itu. Gw gak pernah dengar, tp konon cukup terkenal di sekitar situ. Jalan menuju rumah Kyai itu jauh sekali, motor gw meliuk-liuk memasuki gang dan jalanan kampung, sempat nyasar beberapa kali, hingga akhirnya sampailah di tempat Kyai tersebut. Rumahnya ternyata di ujung sekali, berbatasan dengan hutan. Tapi, setelah gw melakukan perjalanan sejauh itu pun, gw hanya mendapat jawaban yang ngambang. Pulang dari rumah Pak Kyai kira-kira sore sekitar jam 16.00, gw pulang dengan rasa kecewa dan capek. Gw males pulang ke rumah, pergilah gw ke daerah punclut, salah satu lokasi favorit gw saat gw pengen sendiri.
Menjelang Maghrib, sampailah gw di daerah punclut, gw berhenti di sebuah Musholla sambil nunggu Maghrib. Setelah sholat Maghrib, gw jalan lagi ke warung kopi langganan gw. Gw duduk, ngopi dan merenung. Cahaya lampu kota Bandung terlihat indah dari sini. Gw kembali bertanya, 'Siapakah Asih?'.
Tak terasa sudah hampir 2 jam gw merenung disana, diam dan tidak melakukan apapun. Sudah 2 gelas besar kopi gw habiskan dan hampir 1 bungkus rokok yang gw bakar. Saat gw akan beranjak pulang, tiba-tiba di sebelah gw duduklah seorang kakek-kakek berusia sekitar 70-an tahun, dia menenteng segelas kopi hitam dan langsung membakar rokok kretek. Asap tebal khas rokok kretek langsung memenuhi area duduk gw. Kakek ini rambutnya yang sudah memutih, jalannya agak pincang dan punggung yang sedikit membungkuk. Beliau menggunakan celana hitam dengan atasan kaos putih.
"Kunaon nyalira wae Kang?"(Kenapa sendirian saja?)- Tanya Kakek itu tiba-tiba.
"Gak apa-apa Pak, kebetulan lagi pengen sendirian saja."- Kata gw, tentu saja dalam bahasa sunda.
"Biasanya orang yang datang kesini sendirian itu orang yang sedang kebingungan, bingung cari jawaban."- Kakek ini seolah sedang mencoba membaca masalah gw.
"Ah Bapak bisa aja, biasalah Pak, namanya juga anak muda. Bapak juga kan pernah muda dulu..hehehe"- Gw mencoba mencairkan suasana.
"Lihatlah dan renungkan, apa yang kamu lihat hanyalah ilusi, apa yang kau yakini ternyata tak berisi. Baik dan buruk selalu berdampingan. Gunakan baiknya, tinggalkan buruknya. Tak perlu mencari jawaban, semua pertanyaan ditanyakanlah kepada diri sendiri, semua jawaban ada pada hati nurani."- Kakek itu tiba-tiba bicara seperti ini sambil menunjuk ke arah lampu-lampu di kota Bandung yang indah.
Gw tertegun, gak bisa komentar apa-apa.
"Iya juga ya, mungkin memang semua pertanyaan gw malah tidak akan terjawab. Mungkin gw hanya harus menunggu sampai jawaban dari semua pertanyaan gw terjawab. Gw harus ikhlas."- Kata gw dalam hati.
"Terima kasih ya Pak, saya pamit dulu, udah malem."- Kata gw sambil menyalami Kakek itu.
Setelah berpamitan, gw mencari Ibu pemilik warung untuk bayar kopi dan rokok, setelah bayar tiba-tiba saja gw kepikiran nama Kakek itu siapa, gw belum berkenalan. Gw kembali ke tempat gw duduk, tapi saat gw cari-cari, Kakek itu tidak ada. Tempat dimana gw duduk memang agak gelap, maka gw jalan lagi ke lokasi dimana gw duduk tadi untuk meyakinkan kalau kakek itu tidak ada disana. Ternyata memang tidak ada. Mungkin sudah pulang, pikir gw.
"Bu, Kakek yang tadi sama saya kemana ya?Namanya siapa sih Bu?."- Gw bertanya kepada Ibu pemilik warung.
"Kakek siapa?Ibu mahdari tadi gak liat ada Kakek-Kakek disini. Jangan nakut-nakutin atuh Kang."- Kata Ibu tersebut.
"Hah?!tadi ngobrol sama saya Bu disini. Ibu jangan bercanda dong."- Kata gw meyakinkan.
"Iiiih beneran Kang, si Akang yang bercanda ah".- Kata Ibu itu yang terlihat ketakutan juga.
Pergi ke Punclut malah menambah pertanyaan gw. Gw pulang dengan sedikit rasa takut karena pertemuan gw dengan kakek tadi. selain pertanyaan 'Siapa Asih', sekarang ditambah pertanyaan 'Siapa Kakek misterius tadi?'.
Bersambung..
Quote:
"LIHAT DAN RENUNGKAN (PART 1)"
"Lihatlah dan renungkan, apa yang kamu lihat hanyalah ilusi, apa yang kau yakini ternyata tak berisi. Baik dan buruk selalu berdampingan. Gunakan baiknya, tinggalkan buruknya. Tak perlu mencari jawaban, semua pertanyaan ditanyakanlah kepada diri sendiri, semua jawaban ada pada hati nurani."- Nasehat kakek-kakek ini gak akan pernah gw lupain.
Ada masa dimana gw menanyakan kembali 'Siapakah Asih?', meskipun orang tua dan teman-teman gw selalu mewanti-wanti untuk tidak mempertanyakan itu, tapi memang hati nurani gw gak bohong, gw merasa Asih sebenarnya ingin menyampaikan pesan. Pencarian gw dilanjutkan kembali, setelah sekian lama terhenti.
Pencarian pertama gw adalah mendatangi Kyai maupun orang pintar yang dipercaya bisa berkomunikasi dan mengerti tentang hal-hal gaib, banyak sekali Kyai di kota Bandung yang gw datangi, tapi tidak ada satupun jawaban dari mereka yang membuat gw puas. Beberapa teman yang dianugerahi kemampuan indera ke-enam pun ikut-ikutan gw repotkan, bertanya dan terus bertanya. Tapi, tidak ada satupun jawaban dari mereka yang mampu memuaskan hasrat ke-ingin-tahuan gw. Jawaban dari mereka selalu mengambang, 'Nanti Asih akan datang sendiri kok', 'Tak perlu dicari', 'Asih itu jahat', 'Asih itu baik', dll. Tak ada satu pun yang mampu menjawab pertanyaan gw, 'Siapakah Asih?'.
1 Bulan lamanya gw mencari kesana kemari untuk jawaban, keseharian gw benar-benar berubah dari rutinitas biasanya. Satu-satunya rutinitas yang masih gw lakukan cuma kuliah. Di kampus gw selalu tanya macam-macam ke temen yang bisa indera ke-enam, pulang kampus gw berkeliling mencari Kyai atau orang pintar, ke warnet pun cuma untuk cari info Kyai atau orang pintar di Bandung. Banyak temen gw yang mengajak proyek-proyek dari skala kecil maupun dengan bayaran yang lumayan besar, semuanya gw tolak. Tujuan gw cuma 1, mencari Asih.
Pada hari itu gw pergi ke sekitaran Ledeng, menurut info, ada Kyai yang cukup terkenal di wilayah itu. Gw gak pernah dengar, tp konon cukup terkenal di sekitar situ. Jalan menuju rumah Kyai itu jauh sekali, motor gw meliuk-liuk memasuki gang dan jalanan kampung, sempat nyasar beberapa kali, hingga akhirnya sampailah di tempat Kyai tersebut. Rumahnya ternyata di ujung sekali, berbatasan dengan hutan. Tapi, setelah gw melakukan perjalanan sejauh itu pun, gw hanya mendapat jawaban yang ngambang. Pulang dari rumah Pak Kyai kira-kira sore sekitar jam 16.00, gw pulang dengan rasa kecewa dan capek. Gw males pulang ke rumah, pergilah gw ke daerah punclut, salah satu lokasi favorit gw saat gw pengen sendiri.
Menjelang Maghrib, sampailah gw di daerah punclut, gw berhenti di sebuah Musholla sambil nunggu Maghrib. Setelah sholat Maghrib, gw jalan lagi ke warung kopi langganan gw. Gw duduk, ngopi dan merenung. Cahaya lampu kota Bandung terlihat indah dari sini. Gw kembali bertanya, 'Siapakah Asih?'.
Tak terasa sudah hampir 2 jam gw merenung disana, diam dan tidak melakukan apapun. Sudah 2 gelas besar kopi gw habiskan dan hampir 1 bungkus rokok yang gw bakar. Saat gw akan beranjak pulang, tiba-tiba di sebelah gw duduklah seorang kakek-kakek berusia sekitar 70-an tahun, dia menenteng segelas kopi hitam dan langsung membakar rokok kretek. Asap tebal khas rokok kretek langsung memenuhi area duduk gw. Kakek ini rambutnya yang sudah memutih, jalannya agak pincang dan punggung yang sedikit membungkuk. Beliau menggunakan celana hitam dengan atasan kaos putih.
"Kunaon nyalira wae Kang?"(Kenapa sendirian saja?)- Tanya Kakek itu tiba-tiba.
"Gak apa-apa Pak, kebetulan lagi pengen sendirian saja."- Kata gw, tentu saja dalam bahasa sunda.
"Biasanya orang yang datang kesini sendirian itu orang yang sedang kebingungan, bingung cari jawaban."- Kakek ini seolah sedang mencoba membaca masalah gw.
"Ah Bapak bisa aja, biasalah Pak, namanya juga anak muda. Bapak juga kan pernah muda dulu..hehehe"- Gw mencoba mencairkan suasana.
"Lihatlah dan renungkan, apa yang kamu lihat hanyalah ilusi, apa yang kau yakini ternyata tak berisi. Baik dan buruk selalu berdampingan. Gunakan baiknya, tinggalkan buruknya. Tak perlu mencari jawaban, semua pertanyaan ditanyakanlah kepada diri sendiri, semua jawaban ada pada hati nurani."- Kakek itu tiba-tiba bicara seperti ini sambil menunjuk ke arah lampu-lampu di kota Bandung yang indah.
Gw tertegun, gak bisa komentar apa-apa.
"Iya juga ya, mungkin memang semua pertanyaan gw malah tidak akan terjawab. Mungkin gw hanya harus menunggu sampai jawaban dari semua pertanyaan gw terjawab. Gw harus ikhlas."- Kata gw dalam hati.
"Terima kasih ya Pak, saya pamit dulu, udah malem."- Kata gw sambil menyalami Kakek itu.
Setelah berpamitan, gw mencari Ibu pemilik warung untuk bayar kopi dan rokok, setelah bayar tiba-tiba saja gw kepikiran nama Kakek itu siapa, gw belum berkenalan. Gw kembali ke tempat gw duduk, tapi saat gw cari-cari, Kakek itu tidak ada. Tempat dimana gw duduk memang agak gelap, maka gw jalan lagi ke lokasi dimana gw duduk tadi untuk meyakinkan kalau kakek itu tidak ada disana. Ternyata memang tidak ada. Mungkin sudah pulang, pikir gw.
"Bu, Kakek yang tadi sama saya kemana ya?Namanya siapa sih Bu?."- Gw bertanya kepada Ibu pemilik warung.
"Kakek siapa?Ibu mahdari tadi gak liat ada Kakek-Kakek disini. Jangan nakut-nakutin atuh Kang."- Kata Ibu tersebut.
"Hah?!tadi ngobrol sama saya Bu disini. Ibu jangan bercanda dong."- Kata gw meyakinkan.
"Iiiih beneran Kang, si Akang yang bercanda ah".- Kata Ibu itu yang terlihat ketakutan juga.
Pergi ke Punclut malah menambah pertanyaan gw. Gw pulang dengan sedikit rasa takut karena pertemuan gw dengan kakek tadi. selain pertanyaan 'Siapa Asih', sekarang ditambah pertanyaan 'Siapa Kakek misterius tadi?'.
Bersambung..
sulkhan1981 memberi reputasi
1
Kutip
Balas
![[Another Horror Stories] Aku dan 'Teman' Kos-ku](https://dl.kaskus.id/i195.photobucket.com/albums/z256/reticlover/Map.jpg)
![[Another Horror Stories] Aku dan 'Teman' Kos-ku](https://dl.kaskus.id/i195.photobucket.com/albums/z256/reticlover/DENAH.jpg)