- Beranda
- Supranatural
Siapa Mereka dan Siapa Aku?? (KISAH NYATA)
...
TS
adelaide.indri
Siapa Mereka dan Siapa Aku?? (KISAH NYATA)
Perkenalan
Perkenalkan, nama saya Indri.
Selama ini di Kaskus saya lebih sering SR (Hehe, maaf ya). Tapi setelah saya banyak membaca cerita-cerita di Kaskus, saya jadi ingin sedikit membagikan cerita mengenai mimpi-mimpi bersambung serta sedikit pengalaman aneh saya selama ini, sekalian mau meminta masukan dari para sesepuh yang ahlinya.
Cerita-cerita mengenai mimpi saya, 100% asli saya alami. Dimohon untuk berkomentar positif, Apabila tidak percaya ataupun tidak suka, cukup menjadi SR saja. Dilarang memancing keributan ya.. Saya juga meminta maaf apabila cerita saya kurang bagus dan kurang menarik karena saya masih newbie..
Oya, sebagai gambaran, saya wanita campuran Australia dan Sunda.Usia saya saat ini menginjak 27 tahun, anak saya 2 laki-laki (hampir 3). Sudah 17tahun saya tinggal dikota Solo, disini pula saya bertemu dengan suami saya karena memang dia asli kota tercinta ini. Namun semua mimpi saya dimulai saat saya kelas 5SD, tak lama setelah kepindahan kami ke Kota Solo..
Saat kami sampai di Solo, selama 5 bulan kami sekeluarga menginap di Hotel. Ya, dihotel!
Anggota keluarga kecil kami hanya terdiri dari Ibu dan Ayah saya, beserta seorang adik laki-laki saya yang usianya terpaut 3 tahun dibawah saya. Sampai akhirnya kami menemukan sebuah rumah model kuno yang sangat disukai ayah saya. Disitulah kami akhirnya mengontrak selama 16tahun! Lokasi rumah tersebut berada di salah 1 perkampungan batik terkenal di Kota Solo, dan memang rumah tua tersebut dulunya adalah rumah dari salah seorang juragan batik. Saat ini beliau jelas sudah meninggal dan sudah ada 3 generasi dibawahnya.
Awal kepindahan kami, tetangga kami sanggatlah heran mengapa kami mau tinggal dirumah tersebut, memang rumah tersebut sudah beberapa tahun kosong dan suasananya (kalau orang jawa bilang singup), seperti lembab dan aura mistisnya sangat terasa. Penyewa sebelumnya menyewa untuk 3 tahun, tapi baru 1 tahun saja, mereka sudah memilih pindah ketempat lain, setelah saya mengetahui rumah tersebut, barulah saya tahu mengapa mereka memilih pindah. Banyak perkenalan yang dilakukan oleh para penghuni rumah tersebut, dari jalan yang diseret menuju kekamar mandi, mbak kunti yang sekilas menampakan diri, hingga suara langkah kaki yang mengejar saya hingga membuat saya lari terbirit-birit. Namun, tentu saja ayah saya tidak percaya, jadi ibu sayalah yang menjadi tempat curhat saya.Jadi, dirumah itu hanya saya dan ibulah yang mengalami pengalaman-pengalaman mistis, tapi tidak dengan ayah dan adik saya.
Rumah tersebut terbagi menjadi 2 bagian, bagian rumah adat jawa, dan bagian rumah seperti bangunan Belanda. Rumah tersebut cukup luas, memiliki halaman depan dan halaman belakang. Dan mimpi pertamapun dimulai...
Saya kelas 5 SD saat itu, ada tugas menggambar yang harus saya selesaikan. Sayapun membawa buku gambar dan pensil warna ke teras depan. Sedang asik-asiknya memulai menggambar, tiba-tiba ada angin berhembus sangat kencang disertai hujan yang sangat cepat hingga membuat dedaunan rontok dari pohonnya. Karena terkejut, sayapun menatap kehalaman ‘Ada apa ini?? Masih siang, cuaca cerah tau2 hujan angin?’ Saya lebih terkejut lagi saat melihat tiba-tiba sudah berdiri sesosok wanita cantik, ya sangat cantiiikkk sekali (namun sayang, setiap saya terbangun saya tidak pernah dapat mengingat wajahnya dengan jelas. Namun, kecantikannya begitu membekas). Wanita tersebut bertubuh langsing, berpakaian adat putri kerajaan Jawa berwarna hijau, rambutnyapun berhiaskan mahkota dan bunga melati. Saya takjub, sangat takjub melihat kecantikannya, saya hanya terdiam, dan beliau hanya tersenyum. Lalu tiba-tiba dia berkata
“Lukislah saya, disitu”
Tiba-tiba sudah ada baskom berwarna hijau didepanku berisi air dan rata dengan melati yang masih kuncup. Sempat terlintas dipikiran saya, bagaimana saya dapat melukis dimedia seperti itu? Namun saya tidak dapat menolak perintahnya. Saya hanya dapat berkata “Baik” sembari menatapnya. Lalu ketika saya melihat isi baskom itu lagi, sudah ada lukisan yang seperti pantulan wajah beliau diatas kuncup-kuncup melati tersebut. Sayapun kaget dan ketika saya melihat kembali kearah beliau, beliau sudah tidak ada, yang ada hanyanya angin kencang dan hujan yang sesaat. Lalu sayapun terbangun dengan berbagai pertanyaan dibenak saya…
Mohon :
ya gan pake komennyaaa
atau
juga boleh kalau berkenan
PART 1
PART 2 - TETUA
PART 3 - ULAR
PART 4 - DUNIA NYATA
PART 5- PANTAI KRAKAL
PART 6 - MARAH??
PART 7 - KISAH SEORANG TEMAN
PART 8 - NENEK TUA
PART 9 - PAGAR
PART 10 - KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
PART 11 - AXELLE
PART 12 - YANG TERLEWATKAN
PART 13 - PERTANDA DIA KEMBALI
PART 14 - MENCARI
PART 15 - CERPEN - CERPEN
PART 16 - BELAJAR??
PART 17 - DIHADANG
PART 18 - PINDAHAN
PART 19 - KERAJAAN ULAR
PART 20 - CERPEN-CERPEN PART 2
PART 21 - AKU MEMANGGILNYA IBU
PART 22 - DUA BUAH BATU
PART 23 - BOCAH KESASAR
PART 24 - POHON TALOK
PART 25 - PEMANDIAN PUTRI
Mohon maaf, PART selanjutnya baca di post yaa.. update pakai HP, makasih..
PART 26 - Kepergian Pak Yadi
PART 27 - Gunungan
PART 28 - Perkenalan
PART 29 - Penghuni Rumah
PART 30 - Monyet
PART 31 - Nenek Tua Berambut Putih
PART 32 - Sahabat
PART 33 - Perkampungan
Perkenalkan, nama saya Indri.
Selama ini di Kaskus saya lebih sering SR (Hehe, maaf ya). Tapi setelah saya banyak membaca cerita-cerita di Kaskus, saya jadi ingin sedikit membagikan cerita mengenai mimpi-mimpi bersambung serta sedikit pengalaman aneh saya selama ini, sekalian mau meminta masukan dari para sesepuh yang ahlinya.
Cerita-cerita mengenai mimpi saya, 100% asli saya alami. Dimohon untuk berkomentar positif, Apabila tidak percaya ataupun tidak suka, cukup menjadi SR saja. Dilarang memancing keributan ya.. Saya juga meminta maaf apabila cerita saya kurang bagus dan kurang menarik karena saya masih newbie..

Oya, sebagai gambaran, saya wanita campuran Australia dan Sunda.Usia saya saat ini menginjak 27 tahun, anak saya 2 laki-laki (hampir 3). Sudah 17tahun saya tinggal dikota Solo, disini pula saya bertemu dengan suami saya karena memang dia asli kota tercinta ini. Namun semua mimpi saya dimulai saat saya kelas 5SD, tak lama setelah kepindahan kami ke Kota Solo..
Saat kami sampai di Solo, selama 5 bulan kami sekeluarga menginap di Hotel. Ya, dihotel!
Anggota keluarga kecil kami hanya terdiri dari Ibu dan Ayah saya, beserta seorang adik laki-laki saya yang usianya terpaut 3 tahun dibawah saya. Sampai akhirnya kami menemukan sebuah rumah model kuno yang sangat disukai ayah saya. Disitulah kami akhirnya mengontrak selama 16tahun! Lokasi rumah tersebut berada di salah 1 perkampungan batik terkenal di Kota Solo, dan memang rumah tua tersebut dulunya adalah rumah dari salah seorang juragan batik. Saat ini beliau jelas sudah meninggal dan sudah ada 3 generasi dibawahnya.
Awal kepindahan kami, tetangga kami sanggatlah heran mengapa kami mau tinggal dirumah tersebut, memang rumah tersebut sudah beberapa tahun kosong dan suasananya (kalau orang jawa bilang singup), seperti lembab dan aura mistisnya sangat terasa. Penyewa sebelumnya menyewa untuk 3 tahun, tapi baru 1 tahun saja, mereka sudah memilih pindah ketempat lain, setelah saya mengetahui rumah tersebut, barulah saya tahu mengapa mereka memilih pindah. Banyak perkenalan yang dilakukan oleh para penghuni rumah tersebut, dari jalan yang diseret menuju kekamar mandi, mbak kunti yang sekilas menampakan diri, hingga suara langkah kaki yang mengejar saya hingga membuat saya lari terbirit-birit. Namun, tentu saja ayah saya tidak percaya, jadi ibu sayalah yang menjadi tempat curhat saya.Jadi, dirumah itu hanya saya dan ibulah yang mengalami pengalaman-pengalaman mistis, tapi tidak dengan ayah dan adik saya.
Rumah tersebut terbagi menjadi 2 bagian, bagian rumah adat jawa, dan bagian rumah seperti bangunan Belanda. Rumah tersebut cukup luas, memiliki halaman depan dan halaman belakang. Dan mimpi pertamapun dimulai...

Saya kelas 5 SD saat itu, ada tugas menggambar yang harus saya selesaikan. Sayapun membawa buku gambar dan pensil warna ke teras depan. Sedang asik-asiknya memulai menggambar, tiba-tiba ada angin berhembus sangat kencang disertai hujan yang sangat cepat hingga membuat dedaunan rontok dari pohonnya. Karena terkejut, sayapun menatap kehalaman ‘Ada apa ini?? Masih siang, cuaca cerah tau2 hujan angin?’ Saya lebih terkejut lagi saat melihat tiba-tiba sudah berdiri sesosok wanita cantik, ya sangat cantiiikkk sekali (namun sayang, setiap saya terbangun saya tidak pernah dapat mengingat wajahnya dengan jelas. Namun, kecantikannya begitu membekas). Wanita tersebut bertubuh langsing, berpakaian adat putri kerajaan Jawa berwarna hijau, rambutnyapun berhiaskan mahkota dan bunga melati. Saya takjub, sangat takjub melihat kecantikannya, saya hanya terdiam, dan beliau hanya tersenyum. Lalu tiba-tiba dia berkata
“Lukislah saya, disitu”
Tiba-tiba sudah ada baskom berwarna hijau didepanku berisi air dan rata dengan melati yang masih kuncup. Sempat terlintas dipikiran saya, bagaimana saya dapat melukis dimedia seperti itu? Namun saya tidak dapat menolak perintahnya. Saya hanya dapat berkata “Baik” sembari menatapnya. Lalu ketika saya melihat isi baskom itu lagi, sudah ada lukisan yang seperti pantulan wajah beliau diatas kuncup-kuncup melati tersebut. Sayapun kaget dan ketika saya melihat kembali kearah beliau, beliau sudah tidak ada, yang ada hanyanya angin kencang dan hujan yang sesaat. Lalu sayapun terbangun dengan berbagai pertanyaan dibenak saya…
Mohon :
ya gan pake komennyaaa
atau
juga boleh kalau berkenan
PART 1
PART 2 - TETUA
PART 3 - ULAR
PART 4 - DUNIA NYATA
PART 5- PANTAI KRAKAL
PART 6 - MARAH??
PART 7 - KISAH SEORANG TEMAN
PART 8 - NENEK TUA
PART 9 - PAGAR
PART 10 - KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
PART 11 - AXELLE
PART 12 - YANG TERLEWATKAN
PART 13 - PERTANDA DIA KEMBALI
PART 14 - MENCARI
PART 15 - CERPEN - CERPEN
PART 16 - BELAJAR??
PART 17 - DIHADANG
PART 18 - PINDAHAN
PART 19 - KERAJAAN ULAR
PART 20 - CERPEN-CERPEN PART 2
PART 21 - AKU MEMANGGILNYA IBU
PART 22 - DUA BUAH BATU
PART 23 - BOCAH KESASAR
PART 24 - POHON TALOK
PART 25 - PEMANDIAN PUTRI
Mohon maaf, PART selanjutnya baca di post yaa.. update pakai HP, makasih..
PART 26 - Kepergian Pak Yadi
PART 27 - Gunungan
PART 28 - Perkenalan
PART 29 - Penghuni Rumah
PART 30 - Monyet
PART 31 - Nenek Tua Berambut Putih
PART 32 - Sahabat
PART 33 - Perkampungan
Diubah oleh adelaide.indri 05-05-2019 11:26
n3m0 dan ardie.soekamtu memberi reputasi
7
137.9K
719
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Supranatural
15.8KThread•1Anggota
Tampilkan semua post
TS
adelaide.indri
#351
PART 20 – CERPEN – CERPEN PART 2
Cerita-cerita pendek dibawah ini, merupakan cerita-cerita mistis yang belum lama terjadi, baru beberapa bulan terakhir..
#Cerita 1
Cerita ini saya alami saat di Plesungan. Karena kehabisan obat nyamuk dan susu untuk anak2, akhirnya saya, ibu, dan Al pergi ke Ind*mar*t 24 jam yang lokasinya gak jauh dari rumah. Waktu sudah menunjukan pukul 8an malam. Saya sengaja lebih memilih menitipkan Ax kepada ayahnya dirumah (biasanya dia tuh yang selalu dibawa kemana2, adiknya kebanyakan dirumah), karena malam itu malam Jumat, kebayangkan horornya di jalan kayak apa kalau jalannya sama Ax. Bisa dapet dongeng pengantar tidur malam Jumat dah.
Kebetulan jalan dikampung2 disana kalau jam2 segituan memang uda mulai agak sepi, peneranganpun minimal, karena kebanyakan pakai lampu kuning di depan rumahnya. Saat melintasi salah 1 rumah warga yang halamannya luas dan samping rumahnya kebon + rumpun2 bambu banyak, sayapun kaget karena melihat sesosok nenek2 berdaster batik, rambutnya yang berwarna putih panjang. Kalau gitu aja sih kayaknya normal ya, tapi ni nenek2 lagi duduk sendirian ditengah halaman yang gelap sambil tangannya gerak2 dirambutnya kayak orang yang lagi nyari telur kutu.
“Astaghfirullah! Ya ampun si mbah, bikin kaget aja!”
“Mbah apaan Ndri?”tanya ibu saya.
Sayapun langsung menghentikan motor saya, lalu menunjuk nenek2 tersebut dengan anggukan kepada ibu saya. “Itu, yang ada di tengah halaman Ma.” Nenek2 tersebut lalu menengokkan wajahnya menatap saya dengan pandangan mata sinis. Saya hanya dapat melihat matanya saja, karena bagian lain wajahnya tertutupi oleh rambut panjang putih tergerainya.
“Mana??”tanya ibu saya sembari memincingkan matanya mencari-cari nenek2 yang saya maksudkan.
“Ihh… Itu mama, yang ditengah2 itu lowh…”jawab saya bersikeras.
“Mana ah??!”tanya ibu saya lagi antara penasaran dan ketakutan. Akhirnya beliau menepuk2 pundak saya seraya menyuruh saya untuk langsung tancap gas.“Udah, udah ayo pergi aja! Mama ga liat apa2 kok!”
Dan sayapun menurut. ‘Asyem, ga dapet cerita dari Ax, malah dapetnya liat sendiri,’celetuk saya dalam hati.
#Cerita 2
Waktu itu suami dan Ax pergi main ke rumah Titi dan Kakungnya (panggilan Ax untuk mertua saya). Karena terburu-buru menjemput saya, suami saya menitipkan Ax kepada mertua saya dan lupa berpamitan kepada Ax. Ax ini anaknya memang agak sensitive. Kalau ditinggain emak bapaknya, bisa nangis sampe emak bapaknya datang. Apalagi kalau emaknya nih yang pergi ga pamit, beuh, rumah bisa jadi bioskop film mellow yang tanpa ada peredam suaranya, nangis jerit2 ga berenti2. Namun hal itu tidak terjadi di sore itu. Saat kami sampai dirumah mertua saya untuk menjemput Ax, Ax dan titinya sedang duduk2 di teras – tanpa menangis.
“Mama, mama! Ayah nakal! Ax ditinggal! Terus itu ada Hoh Heh!”katanya sembari menunjuk pohon yang ada di kebun kosong sebrang rumah mertua saya.
“Masa tadi nyari bapaknya, tau ditinggal langsung nangis ga berenti2. Terus Mama ajak aja duduk2 diteras, eh langsung diem nangis e, malah bilang ‘Titi, Titi, itu liat diatas itu ada Hoh Heh.’ “kata titinya menjelaskan.
“Owalah….”Saya cuman nyengir.” Gak apa2 Ax, di dadahin aja..”
Anak orang mah di slimur apa gitu ya biar berenti nangisnya, ini diemnya malah gara2 liat hoh heh.. Emang dasar Ax..
Lalu tak lama dirumah mertua, akhirnya kami berpamitan karena hari sudah semakin gelap. Saat motor dikeluarkan dari gerbang, lagi2 Ax membicarakan soal Hoh Heh di kebun depan. “Mama, Ax ga mau lewat situ, ada Hoh Heh.” Katanya lagi.
“Gak apa2, kan ada Mama sama Ayah,” saya mencoba menenangkannya. “Hayoh Hoh Heh! Ga boleh nakal sama Ax ya!” Saya berbicara ke arah pohon tersebut.
“Hoh hehnya ada kakak sama adik (mungkin maksud Ax perwujudannya anak2), terus yang di pohon itu ibu.. Ibu sukanya “hihihihi…” gitu Ma. Terus ada bapak juga..” kata Axe menerangkan. Wah, alamat ada keluarga tak terlihat deh disitu…
#Cerita 3
Akhir bulan Agustus lalu, anak kedua saya Al masuk rumah sakit. Sebenarnya sebelumnya keadaannya baik2 saja. Namun tiba2, malam itu sekitar jam 7an malam, hanya ada saya dan anak2 dirumah, lainnya sedang ada acara di luar, Al memegang perut sambil menjerit2 nangis tanpa air mata, bibirnya langsung membiru dan muntah. Setelah itu dia pingsan dan badannya dingin semua plus pucat pasi.
Dalam keadaan panik luar biasa saya menelpon taksi dan langsung meluncur ke rumah sakit terdekat ditemani salah 1 tetangga saya. Malam itu juga Al dalam pengawasan intensif di ICU. Sedih banget gan rasanya :sedih
Suami dan orang tua saya langsung menyusul malam itu juga ke rumah sakit. Namun karena Ax masih terlalu kecil, akhirnya yang menunggu di ICU hanya saya dan suami. Malam itu Al tidak menunjukan tanda-tanda akan sadar.
Akhirnya pukul 3 pagi, Al membangunkan saya yang memang dipaksa perawat buat tidur.
“Mama, mama…”
Saya terbangun dengan kaget dan langsung memeriksa keadaan Al, semuanya terlihat baik-baik saja.
“Ya dek???”
“Mimik.. Banano (banana),”pintanya. Dia terlihat biasa, seperti tidak terjadi apa2. Saya langsung mengsms orang dirumah karena ibu saya sampai tidak dapat tidur hingga pukul 1 malam memikirkan keadaan Al, saya berharap dengan sms saya dapat membuat mereka lebih tenang.
Keesokan siangnya Al sudah boleh dipindahkan ke ruang biasa dan 3 hari kemudian dia sudah bleh pulang. Tapi sampai pulangpun, dokter tidak tau pasti penyakit Al, hanya menyebutkan ‘kemungkinan keracunan’, what the….
2 hari setelah Al pulang ke rumah, secara tidak sengaja di malam harinya saya melihat sesosok wanita berbaju putih di sedang duduk-duduk diatas salah 1 pohon di halaman kontrakan kami. Karena takut sayapun langsung mengalihkan pandangan saya dan masuk ke dalam rumah. Malam itu juga saya mengalami mimpi yang menakutkan. Saya melihat dua buah sosok, salah 1nya mbak kunti yang saya lihat malam itu, dan 1 sosok yang tidak begitu jelas seperti adu kekuatan di udara. Setelah itu, sayapun pergi masuk ke dalam rumah dan tidak mau melihat pertempuran mereka. Tak lama kemudian, sepertinya sosok mbak kuntilanak tersebut kalah, sehingga sosok 1nya mengikuti saya masuk ke dalam rumah. Saya baru melihat dengan jelas ternyata sosok tersebut memiliki wajahnya hitam berkeriput, rambutnya panjang putih dan acak-acakan, jari2 tangannya berkeriput dan kuku nya panjang2. Dan lagi (maaf) saya melihat payudaranya yang berukuran sangat besar. Ya, saya mengira bahwa makluk tersebut adalah Kelong Wewe / Wewe Gombel. Dia mengikuti kemanapun saya pergi sampai membuat saya risih dan menyuruhnya pergi, namun saya tidak tau, apakah ia benar2 pergi atau tidak karena setelah itu saya terbangun.
Keesokan harinya seperti biasa saya menceritakan mimpi tersebut kepada ibu saya. Beliaupun mengatakan bahwa ia sebenarnya mengalami mimpi yang aneh saat Al tidak sadarkan diri di ICU.
“Waktu itu mama mimpi, mama liat kamu teriak2 marah sama ibu2. Kamu marah soalnya Al dibawa itu ibu2. Terus karena ga dibalikin2 mama datengin aja kalian. Mama bentak itu ibu2
‘ayo, balikin anaknya! Anak orang main bawa2 aja!’
Eh, aneh bangetnya itu muka ibu2 ganti2 terus. Terus dia bilang ‘Pinjem sebentar anaknya bu!’
Mama ga bolehin mama suruh dia balikin, terus akhirnya dia balikin sambil ngedumel, ‘Orang pinjem aja kok ga boleh!’
Mama bentak aja ‘Ya ga boleh lah! Anak orang main pinjem2 aja!’ Abis itu mama bangun, ga lama kemudian kamu sms kalau Al uda sadar, Ndri,” kisah ibu saya.
“Nah, ma.. Jangan2 itu Wewe yang dimimpi Indri ma? Yang kata orang kampung ada disumur rumah mama dibawah yang suka ‘ngangon’ anak2 kecil banyak itu lowh?”ujar saya berspekulasi.
“Bisa jadi Ndri. Kan sebelum Al masuk ICU, mama sama papa ajak dia kebawah pas mau magrib2 buat nyiramin pohon buah2an dibawah…”
Akhirnya, setelah itu sampai saat ini, kami tidak berani membawa Al ataupun Ax ke daerah pembangunan rumah, apalagi menjelang sore hari. Inilah yang saya maksudkan walaupun di rumah lama banyak makhluk astral dan sangar2 tapi saya tidak merasa mereka ingin mencelakakan nyawa kami. Tapi disini, sepertinya berbeda. Baru beberapa bulan saja, siluman ular dan Wewe sudah memiliki niat yang bagi saya, sangat menakutkan.
Semoga saja tidak ada adalagi hal-hal yang mereka lakukan yang dapat membahayakan kami..
Cerita-cerita pendek dibawah ini, merupakan cerita-cerita mistis yang belum lama terjadi, baru beberapa bulan terakhir..
#Cerita 1
Cerita ini saya alami saat di Plesungan. Karena kehabisan obat nyamuk dan susu untuk anak2, akhirnya saya, ibu, dan Al pergi ke Ind*mar*t 24 jam yang lokasinya gak jauh dari rumah. Waktu sudah menunjukan pukul 8an malam. Saya sengaja lebih memilih menitipkan Ax kepada ayahnya dirumah (biasanya dia tuh yang selalu dibawa kemana2, adiknya kebanyakan dirumah), karena malam itu malam Jumat, kebayangkan horornya di jalan kayak apa kalau jalannya sama Ax. Bisa dapet dongeng pengantar tidur malam Jumat dah.
Kebetulan jalan dikampung2 disana kalau jam2 segituan memang uda mulai agak sepi, peneranganpun minimal, karena kebanyakan pakai lampu kuning di depan rumahnya. Saat melintasi salah 1 rumah warga yang halamannya luas dan samping rumahnya kebon + rumpun2 bambu banyak, sayapun kaget karena melihat sesosok nenek2 berdaster batik, rambutnya yang berwarna putih panjang. Kalau gitu aja sih kayaknya normal ya, tapi ni nenek2 lagi duduk sendirian ditengah halaman yang gelap sambil tangannya gerak2 dirambutnya kayak orang yang lagi nyari telur kutu.
“Astaghfirullah! Ya ampun si mbah, bikin kaget aja!”
“Mbah apaan Ndri?”tanya ibu saya.
Sayapun langsung menghentikan motor saya, lalu menunjuk nenek2 tersebut dengan anggukan kepada ibu saya. “Itu, yang ada di tengah halaman Ma.” Nenek2 tersebut lalu menengokkan wajahnya menatap saya dengan pandangan mata sinis. Saya hanya dapat melihat matanya saja, karena bagian lain wajahnya tertutupi oleh rambut panjang putih tergerainya.
“Mana??”tanya ibu saya sembari memincingkan matanya mencari-cari nenek2 yang saya maksudkan.
“Ihh… Itu mama, yang ditengah2 itu lowh…”jawab saya bersikeras.
“Mana ah??!”tanya ibu saya lagi antara penasaran dan ketakutan. Akhirnya beliau menepuk2 pundak saya seraya menyuruh saya untuk langsung tancap gas.“Udah, udah ayo pergi aja! Mama ga liat apa2 kok!”
Dan sayapun menurut. ‘Asyem, ga dapet cerita dari Ax, malah dapetnya liat sendiri,’celetuk saya dalam hati.
#Cerita 2
Waktu itu suami dan Ax pergi main ke rumah Titi dan Kakungnya (panggilan Ax untuk mertua saya). Karena terburu-buru menjemput saya, suami saya menitipkan Ax kepada mertua saya dan lupa berpamitan kepada Ax. Ax ini anaknya memang agak sensitive. Kalau ditinggain emak bapaknya, bisa nangis sampe emak bapaknya datang. Apalagi kalau emaknya nih yang pergi ga pamit, beuh, rumah bisa jadi bioskop film mellow yang tanpa ada peredam suaranya, nangis jerit2 ga berenti2. Namun hal itu tidak terjadi di sore itu. Saat kami sampai dirumah mertua saya untuk menjemput Ax, Ax dan titinya sedang duduk2 di teras – tanpa menangis.
“Mama, mama! Ayah nakal! Ax ditinggal! Terus itu ada Hoh Heh!”katanya sembari menunjuk pohon yang ada di kebun kosong sebrang rumah mertua saya.
“Masa tadi nyari bapaknya, tau ditinggal langsung nangis ga berenti2. Terus Mama ajak aja duduk2 diteras, eh langsung diem nangis e, malah bilang ‘Titi, Titi, itu liat diatas itu ada Hoh Heh.’ “kata titinya menjelaskan.
“Owalah….”Saya cuman nyengir.” Gak apa2 Ax, di dadahin aja..”
Anak orang mah di slimur apa gitu ya biar berenti nangisnya, ini diemnya malah gara2 liat hoh heh.. Emang dasar Ax..
Lalu tak lama dirumah mertua, akhirnya kami berpamitan karena hari sudah semakin gelap. Saat motor dikeluarkan dari gerbang, lagi2 Ax membicarakan soal Hoh Heh di kebun depan. “Mama, Ax ga mau lewat situ, ada Hoh Heh.” Katanya lagi.
“Gak apa2, kan ada Mama sama Ayah,” saya mencoba menenangkannya. “Hayoh Hoh Heh! Ga boleh nakal sama Ax ya!” Saya berbicara ke arah pohon tersebut.
“Hoh hehnya ada kakak sama adik (mungkin maksud Ax perwujudannya anak2), terus yang di pohon itu ibu.. Ibu sukanya “hihihihi…” gitu Ma. Terus ada bapak juga..” kata Axe menerangkan. Wah, alamat ada keluarga tak terlihat deh disitu…

#Cerita 3
Akhir bulan Agustus lalu, anak kedua saya Al masuk rumah sakit. Sebenarnya sebelumnya keadaannya baik2 saja. Namun tiba2, malam itu sekitar jam 7an malam, hanya ada saya dan anak2 dirumah, lainnya sedang ada acara di luar, Al memegang perut sambil menjerit2 nangis tanpa air mata, bibirnya langsung membiru dan muntah. Setelah itu dia pingsan dan badannya dingin semua plus pucat pasi.
Dalam keadaan panik luar biasa saya menelpon taksi dan langsung meluncur ke rumah sakit terdekat ditemani salah 1 tetangga saya. Malam itu juga Al dalam pengawasan intensif di ICU. Sedih banget gan rasanya :sedih
Suami dan orang tua saya langsung menyusul malam itu juga ke rumah sakit. Namun karena Ax masih terlalu kecil, akhirnya yang menunggu di ICU hanya saya dan suami. Malam itu Al tidak menunjukan tanda-tanda akan sadar.
Akhirnya pukul 3 pagi, Al membangunkan saya yang memang dipaksa perawat buat tidur.
“Mama, mama…”
Saya terbangun dengan kaget dan langsung memeriksa keadaan Al, semuanya terlihat baik-baik saja.
“Ya dek???”
“Mimik.. Banano (banana),”pintanya. Dia terlihat biasa, seperti tidak terjadi apa2. Saya langsung mengsms orang dirumah karena ibu saya sampai tidak dapat tidur hingga pukul 1 malam memikirkan keadaan Al, saya berharap dengan sms saya dapat membuat mereka lebih tenang.
Keesokan siangnya Al sudah boleh dipindahkan ke ruang biasa dan 3 hari kemudian dia sudah bleh pulang. Tapi sampai pulangpun, dokter tidak tau pasti penyakit Al, hanya menyebutkan ‘kemungkinan keracunan’, what the….
2 hari setelah Al pulang ke rumah, secara tidak sengaja di malam harinya saya melihat sesosok wanita berbaju putih di sedang duduk-duduk diatas salah 1 pohon di halaman kontrakan kami. Karena takut sayapun langsung mengalihkan pandangan saya dan masuk ke dalam rumah. Malam itu juga saya mengalami mimpi yang menakutkan. Saya melihat dua buah sosok, salah 1nya mbak kunti yang saya lihat malam itu, dan 1 sosok yang tidak begitu jelas seperti adu kekuatan di udara. Setelah itu, sayapun pergi masuk ke dalam rumah dan tidak mau melihat pertempuran mereka. Tak lama kemudian, sepertinya sosok mbak kuntilanak tersebut kalah, sehingga sosok 1nya mengikuti saya masuk ke dalam rumah. Saya baru melihat dengan jelas ternyata sosok tersebut memiliki wajahnya hitam berkeriput, rambutnya panjang putih dan acak-acakan, jari2 tangannya berkeriput dan kuku nya panjang2. Dan lagi (maaf) saya melihat payudaranya yang berukuran sangat besar. Ya, saya mengira bahwa makluk tersebut adalah Kelong Wewe / Wewe Gombel. Dia mengikuti kemanapun saya pergi sampai membuat saya risih dan menyuruhnya pergi, namun saya tidak tau, apakah ia benar2 pergi atau tidak karena setelah itu saya terbangun.
Keesokan harinya seperti biasa saya menceritakan mimpi tersebut kepada ibu saya. Beliaupun mengatakan bahwa ia sebenarnya mengalami mimpi yang aneh saat Al tidak sadarkan diri di ICU.
“Waktu itu mama mimpi, mama liat kamu teriak2 marah sama ibu2. Kamu marah soalnya Al dibawa itu ibu2. Terus karena ga dibalikin2 mama datengin aja kalian. Mama bentak itu ibu2
‘ayo, balikin anaknya! Anak orang main bawa2 aja!’
Eh, aneh bangetnya itu muka ibu2 ganti2 terus. Terus dia bilang ‘Pinjem sebentar anaknya bu!’
Mama ga bolehin mama suruh dia balikin, terus akhirnya dia balikin sambil ngedumel, ‘Orang pinjem aja kok ga boleh!’
Mama bentak aja ‘Ya ga boleh lah! Anak orang main pinjem2 aja!’ Abis itu mama bangun, ga lama kemudian kamu sms kalau Al uda sadar, Ndri,” kisah ibu saya.
“Nah, ma.. Jangan2 itu Wewe yang dimimpi Indri ma? Yang kata orang kampung ada disumur rumah mama dibawah yang suka ‘ngangon’ anak2 kecil banyak itu lowh?”ujar saya berspekulasi.
“Bisa jadi Ndri. Kan sebelum Al masuk ICU, mama sama papa ajak dia kebawah pas mau magrib2 buat nyiramin pohon buah2an dibawah…”
Akhirnya, setelah itu sampai saat ini, kami tidak berani membawa Al ataupun Ax ke daerah pembangunan rumah, apalagi menjelang sore hari. Inilah yang saya maksudkan walaupun di rumah lama banyak makhluk astral dan sangar2 tapi saya tidak merasa mereka ingin mencelakakan nyawa kami. Tapi disini, sepertinya berbeda. Baru beberapa bulan saja, siluman ular dan Wewe sudah memiliki niat yang bagi saya, sangat menakutkan.
Semoga saja tidak ada adalagi hal-hal yang mereka lakukan yang dapat membahayakan kami..
Diubah oleh adelaide.indri 08-03-2019 00:16
0