- Beranda
- Stories from the Heart
MAHACINTABRATA - Sebuah novel modern buat yang suka atau mau tahu tentang wayang
...
TS
hardjasasmita
MAHACINTABRATA - Sebuah novel modern buat yang suka atau mau tahu tentang wayang
Pengumuman:
Halo readers dan Mahabraters yang author sayangi dan banggakan hehe...
Dengan ini author membuka kesempatan untuk memiliki sample novel Mahacintabrata, terdiri dari:
1. Mahacintabrata Sukma Wicara (Sekuel Pertama, gabungan cerita Mahacintabrata & Cinta Mati Dewanata)
2. Arjuna Mencari Cinta (GIVEAWAY, mohon maaf ya stok terbatas)
Caranya dengan klik di link:
https://bit.ly/MahacintabrataSample
Untuk keterangan lebih lanjut bisa kontak author via message di wattpad/ kaskus/DM Instagram/ email/ atau nanti di-WA oleh tim marketing bila sudah ngisi form di link di atas.
Novelnya kayak gini ya...

MAHACINTABRATA - Sebuah novel modern buat yang suka atau mau tahu tentang wayang
Terimakasih atas perhatian dan dukungan readers serta ditunggu partisipasinya yaa... karena persediaan terbatas ;-)
Keep the spirit of wayang, Mahabraters!
Berhubung Mahacintabrata I dan Mahacintabrata II: Cinta Mati Dewanata sudah dikontrak oleh pihak webcomics(dot)co(dot)id maka mohon maaf hanya dibatasi pada chapter 1-5 untuk promosi. Untuk kembali membaca cerita Mahacintabrata Sukma Wicara dapat membaca di situs webcomics.
Kaskuser MASIH BISA MEMBACA Mahacintabrata III dan IV: Arjuna (Masih) Mencari Cinta di TRIT MAHACINTABRATA ini ya
Ini link nya:
MAHACINTABRATA III: ARJUNA MENCARI CINTA(tamat)
MAHACINTABRATA 4: ARJUNA MASIH MENCARI CINTA (proses update)
Terimakasih atas dukungan kaskuser selama ini... Nantikan selalu kelanjutan Mahacintabrata hingga tamat yaaa...
Quote:
Spoiler for Kuis berhadiah tapi sudah lewat hehe:

PROLOG
Spoiler for Gugunungan:
"Mahacintabrata" adalah sebuah novel modern bagi penyuka wayang atau siapa pun yang ingin tahu tentang seni warisan budayawan Indonesia ini. Kisah pewayangan akan diceritakan dengan bahasa yang sangat menarik dan mudah dicerna, sehingga membuat pembaca ketagihan dan penasaran akan cerita selanjutnya tanpa takut terjebak pada plot yang membosankan seperti membaca buku sejarah.
Sebenarnya cerita wayang seperti Mahabharata dan Ramayana itu sangat keren, namun karena banyak penulisan kisahnya masih tradisional sehingga membingungkan pembaca yang kurang mengerti jalan cerita atau latar belakang kejadian.
Di dalam "Mahacintabrata", penulisan kisah pewayangan dikembangkan ke dunia penulisan roman dan drama modern agar lebih mudah disukai.
Dan sebagai gebrakan awal tokoh yang diangkat dalam "Mahacintabrata" adalah seseorang paling sentral sepanjang kisah Mahabharata dari awal sampai akhir peperangan besar Bharatayudha. Seorang tokoh yang membangun keturunan Bharata, mengasuhnya, menjaganya, membesarkannya, mendidiknya, melindunginya, hingga memperjuangkan dan membelanya sampai titik darah penghabisan. Dan bahkan demi kecintaan dan rasa sayangnya dia bersumpah tidak akan mencintai siapa pun untuk dirinya sendiri demi mencegah kemungkinan keturunannya merebut hak keturunan Bharata! Dialah Resi Bisma Dewabrata, kakek dari Pandawa dan Kurawa.
Tapi benarkah sang Resi tidak merasakan indahnya mencintai seseorang sepanjang hidupnya? Lalu baginya apakah arti seorang Srikandhi, ksatria wanita yang beliau relakan untuk mengalahkannya hingga tersungkur tak berdaya di tengah medan perang padahal dirinya sebagai panglima perang yang gagah perkasa justru tengah berhasil memimpin pasukannya ke ambang kemenangan perang maha dahsyat Bharatayudha?
Spoiler for Arsip Link Mahacintabrata I: Brata Sukma Wicara (link closed):
Spoiler for CAST MAHACINTABRATA I : In order by appearance:
INDEX & LINK CERITA LANJUTAN SERIAL MAHACINTABRATA:
MAHACINTABRATA II: CINTA MATI DEWANATA[/URL] (pindah ke situs webcomics)
MAHACINTABRATA III: ARJUNA MENCARI CINTA(tamat)
MAHACINTABRATA 4: ARJUNA MASIH MENCARI CINTA (proses update)
SPECIAL CHAPTER MAHACINTABRATA
Miscellaneous
KUIS MAHACINTABRATA!!! BERHADIAH BUKU MAHACINTABRATA!
MAHACINTABRATA II: CINTA MATI DEWANATA[/URL] (pindah ke situs webcomics)
MAHACINTABRATA III: ARJUNA MENCARI CINTA(tamat)
MAHACINTABRATA 4: ARJUNA MASIH MENCARI CINTA (proses update)
SPECIAL CHAPTER MAHACINTABRATA
Miscellaneous
KUIS MAHACINTABRATA!!! BERHADIAH BUKU MAHACINTABRATA!
Quote:
Polling
0 suara
Siapa tokoh wayang yang paling mengesankan menurut agan?
Diubah oleh hardjasasmita 30-05-2022 12:20
tien212700 dan anasabila memberi reputasi
2
90.1K
488
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
hardjasasmita
#303
BAGIAN 45.
BAGIAN 45.
KISAH SEBELUM KEMATIAN
KISAH SEBELUM KEMATIAN
Spoiler for Kidung Malam 85.:
Gandamana gugur dipangkuan Bima, setelah beberapa saat tak berdaya. Prabu Durpada dan kerabat tidak dapat membendung prahara dukacita di hatinya. Sang prameswari Dewi Gandawati dan putrinya Dewi Durpadi tak dapat menahan tangis kesedihan. Demikian halnya Prabu Durpada. Raut muka Sang Raja Pancala tersebut menampakkan dukacita yang dalam. Ia berusaha sekuat tenaga untuk menahan agar matanya yang mulai basah tidak meneteskan air mata.
Lautan manusia di alun-laun yang sebagian besar adalah rakyat Pancalaradya juga larut dalam suasana haru seperti yang terjadi di panggung sayembara. Bagaikan sebuah konser agung mereka menyenandungkan kidung perkabungan. Rakyat Pancalaradya mengakui bahwa Gandamana adalah beteng negara yang perkasa. Semenjak kepulangan Gandamana dari Hastinapura negara Pancala menjadi besar dan kuat, ditakuti oleh lawan dan disegani oleh kawan. Namun kini setelah Gandamana gugur ada kekuatiran diantara mereka, siapa yang akan menjadi benteng perkasa Pancalaradya?
Beberapa punggawa raja mengurus raga Gandamana yang mulai layu. Tidak ada lagi denyut kehidupan di tubuh nan perkasa. Seorang abdi laki-laki yang sangat dekat dengan Gandamana akhir-akhir ini belum berhasil menjaga agar matanya tidak basah oleh air mata. Rupanya ia sengaja untuk menikmati kesedihan itu di depan raga Gandamana yang membujur kaku. Disela-sela linangan airmata ia menuturkan tentang beberapa hal yang disampaikan Gandamana kepada dirinya.
‘Beberapa tahun terakhir ini aku selalu bermimpi bertemu dengan Prabu Pandudewanata. Walaupun pada sebagian besar mimpi tersebut Prabu Pandudewanata tidak pernah berbicara sepatah kata pun, aku tahu apa yang menjadi kerinduannya. Seperti halnya Prabu Pandu, aku pun sesungguhnya rindu bersatu dengan Sang Prabu. Ada beban berat menindih sepanjang hidupku. Getir rasanya mengenang peristiwa lebih dari sepuluh tahun silam, ketika perang Pamukswa pecah. Perang negara Hastinapura dan Negara Pringgandani.’
Perang besar itu terjadi karena siasat adu-domba yang dilakukan oleh Trigantalpati. Raden Trigantalpati adalah adik Dewi Gendari isteri Destarastra, kakak Prabu Pandudewanata yang menjadi adipati di Gajahoya. Sesungguhnya hubungan antara negara Pringgandani dengan negara Hastinapura sangat harmonis. Kedua raja yang berkuasa adalah saudara seperguruan. Namun karena Trigantalpati melayangkan surat tantangan atas nama Prabu Pandu raja Hastinapura kepada Prabu Tremboko raja Pringgandani maka perang pun pecah dan menjadi semakin besar hingga tak terkendali.
Dalam perang Pamukswa Gandamana yang waktu itu menjadi Patih, maju ke medan perang. Dengan aji bandung bandawasa dan wungkal bener, Gandamana mampu membuat lawannya kocar-kacir. Pada saat Patih Gandamana menggempur musuh, Trigantalpati mengarahkan agar Patih Gandamana melewati jebakan berupa luweng atau lubang di tanah yang telah disiapkan Trigantalpati. Dikarenakan yang menjadi perhatian adalah musuhnya, Gandamana kurang memperhatikan tanah yang diinjak, akhirnya Gandamana masuk ke dalam luweng. Dengan cepat Trigantalpati dan anak buahnya menimbun Gandamana. Gandaman dikubur hidup-hidup di tengan medan perang Pamukswa.
Gandamana hilang!
Gandamana mbalela!
Gandamana ditawan musuh!
Gandamana mati!
Kabar kegagalan Gandamana sengaja ditiupkan oleh Trigantalpati. Prabu Pandu terbakar hatinya mendapat kabar buruk yang menimpa patihnya yang amat dikasihi. Maka kemudian dikerahkannya seluruh kekuatan yang masih ada untuk menggempur Pringgandani.
Pada puncak perang Pamukswa, Prabu Tremboko gugur di tangan Prabu Pandu. Pringgandani menyerah. Dengan leluasa Prabu Pandu memasuki rumah-rumah tahanan dan bilik-bilik tawanan. Namun tidak menemukan Gandamana. Pandu bersedih. Dimanakah Gandamana?
Sepekan dua pekan, sebulan dua bulan didengar tidak ada kabar beritanya, dicari tidak ketemu, ditunggu tidak datang jua. Dengan pertimbangan untuk menata secepatnya negara yang berantakan karena perang, berapa usulan dilontarkan agar Prabu Pandudewanata segera mengangkat patih baru menggantikan Gandamana. Entah bagaimana prosesnya, siapa yang mengusulkannya dan siapa pula yang menjadi otaknya, sehingga Prabu Pandudewanata mengangkat Raden Trigantalpati menjadi patih Hastinapura yang baru.
Perang telah usai. Yang menang dan yang kalah tidak mendapatkan apa-apa selain kerusakan dan kematian. Perang besar yang disebut dengan perang Pamukswa itu menyisakan puing-puing negri dan puing-puing hati. Hati yang diiris, hati yang digores, hati yang dipecah berkeping-keping karena kehilangan orang-orang yang amat dicintai.
CERITA MASA LALU
Trigantalpati resmi dilantik menjadi Patih Hastinapura menggantikan Gandamana. Orang yang paling bahagia pada pelantikan Trigantalpati adalah kakak perempuannya yang bernama Dewi Gendari atau Gandari. Dewi Gendari dan Trigantalpati adalah dua suadara diantara empat bersaudara anak Prabu Gandararaja raja negara Gandaradesa dengan permaisuri Dewi Gandini.
Dahulu, pada waktu Trigantalpati akan mengikuti sayembara untuk memperebutkan Dewi Kunthi di negara Mandura, yang menemani adalah Dewi Gendari, saudara tertua. Sedangkan adik-adiknya yang bernama Arya Surabasata dan Arya Gajaksa di tinggal di Gandaradesa.
Dikarenakan negara kecil Gandaradesa letaknya jauh dari negara Mandura maka sesampainya di sitihinggil Mandura, sayembara telah selesai. Pemenangnya adalah Pandudewanata. Trigantalpati kecewa. Ia menantang Pandudewanata untuk merebut Dewi Kunthi. Pandu melayani tantangan Trigantalpati dengan perjanjian Jika Trgantalpati dapat mengalahkan Pandudewanata, Dewi Kunthi diserahkan kepada Trigantalpati. Tetapi jika Trigantalpati kalah, Dewi Gandari diserahkan kepada Pandudewanata. Dalam pertempuran itu Pandudewanata dengan mudah dapat mengalahkan Trigantalpati, maka Dewi Gendari menjadi milik Pandudewanata, menyusul dua putri sebelumnya yaitu Dewi Kunthi dan Dewi Madrim. Selanjutnya ketiga putri tersebut di boyong Pandu ke Hastinapura.
Kekecewaan yang amat dalam dialami oleh dua kakak beradik dari Gandaradesa. Keduanya kecewa karena Pandudewanata. Trigantalpati kecewa karena telah dikalahkan Pandudewanata dalam sayembara. Sedangkan Dewi Gendari kecewa karena sebagai putri boyongan ia oleh Pandudewanata diberikan untuk kakaknya yang buta bernama Destarastra. Dua hati yang kecewa tersebut kemudian sepakat berjuang untuk menghancurkan Pandudewanata. Oleh karenanya Dewi Gendari sangat gembira ketika Trigantalpati adiknya berhasil menduduki jabatan patih. Karena dengan jabatan yang strategis tersebut Dewi Gendari dan Trigantalpati dapat dipermudah untuk menghancurkan Pandudewanata dari dalam.
Pandudewanata sebagai raja yang mengangkat Trigantalpati menjadi patih tidak menyadarinya akan hal itu, karena Dewi Gendari yang menjadi kakak iparnya dan Trigantalpati, adik Gendari yang sebelum aktif membantu dalam hal tata keprajuritan tidak menunjukkan tanda-tanda membuat gerakkan yang mencurigakan.
Belum genap hitungan tahun Trigantalpati menjabat sebagai patih, tiba-tiba kotaraja geger dengan munculnya Patih Gandamana yang dikabarkan telah gugur di medan perang Pamukswa. Prajurit jaga yang sedang bertugas diperbatasan mengenali untuk pertamakali kemunculan Patih Gandamana setelah dikabarkan gugur di medan perang.
“Gusti Patih Gandamana ? tidakkah aku sedang bermimpi? Paduka terhindar dari marabahaya?” tanya seorang prajurit jaga diperbatasan penuh keheranan.
“Seperti yang engkau lihat aku sedikit cidera, tetapi sudah pulih kembali.” Jawab Gandamana sambil tersenyum.
Sejatinya Gandamana tidak mati seperti yang telah dikabarkan. Ia ditolong oleh Yamawidura adik Pandudewanata ketika Gandamana ditimbun dalam luweng. Pada saat-saat terakhir sebelum segalanya menjadi gelap, Gandamana melihat wajah Trigantalpati yang memerintahkan para Kurawa untuk menimbun dirinya. Ada senyum di bibir Trigantalpati. Senyum yang mengandung ejekan dan kebengisan.
“Entahlah apa yang terjadi kemudian setelah aku tak sadarkan diri. Yang aku tahu kemudian bahwa aku telah diselamatkan Yamawidura, adik Prabu Pandu. Ia merawatku hingga pulih seperti sekarang ini. Namun ada satu hal yang sampai sekarang selalu membayang di anganku yaitu senyum Trigantalpati, senyum yang membuatku terpuruk,” tutur Gandamana kepada sekelompok perajurit jaga di perbatasan.
‘Tahulah sekarang bahwa Trigantalpati yang menjadi otak dibalik semua ini,’ guman para prajurit dalam hati. Ternyata Trigantalpati telah merencanakan pembunuhan terhadap Patih Gandamana. Setelah berhasil menjebak Gandamana dalam luweng yang dibuatnya, Trigantalpati meniupkan kabar bahwa Gandamana telah gugur di medan perang. Entah apa yang kemudian dilakukan dan siapa saja yang berperan, karena tidak beberapa lama kemudian semenjak kabar gugurnya Gandamana ditiupkan Trigantalpati diangkat oleh Prabu Pandudewanata menjadi Patih menggantikan Gandamana.
‘Kasihan Gusti Patih Gandamana. Ia tidak tahu bahwa Hastinapura tidak lagi membutuhkan Gandamana sebagai Patih karena Prabu Pandudewanata telah mengangkat patih baru. Apa jadinya jika kemudian Gandamana tahu bahwa Hastinapura telah mempunyai patih baru yaitu Trigantalpati.’ Demikian kata yang terlontar dari bibir para prajurit jaga sembari menatap Gandamana yang melangkah ringan menuju kotaraja.
Gandamana melanjutkan ceritanya, sesampainya di kotaraja aku langsung menuju ke sitihinggil, tempat raja bertahta.
‘Saat itu sedang ada pasowanan agung. Para Nayaka, Bupati, Demang, punggawa memenuhi bangsal sitihinggil. Aku meminta jalan untuk menghadap raja dan menunjukkan bahwa aku dalam keadaan selamat. Keadaan yang hening berubah. Semua mata memandangku. Banyak diantara mereka yang menyebut namaku “Gusti Patih Gandamana?” Tatapan mata mereka adalah tatapan keheranan. Gandamana masih hidup?’
‘Sesampainya di depan Raja Pandudewanata, aku menyembah sembari mengucap “Ampun sang Prabu, ampunilah hamba yang lama tidak menghadap paduka.”’
Beberapa saat Pandudewanata tak dapat mengucap. Sembari sedikit memelototkan mata karena keterkejutannya dan keheranannya Prabu Pandudewanata berkata “Benarkah engkau Patih Gandamana?
Sebelum Gandamana menjawab, Trigantalpati berdiri dan berteriak lantang “Bukan dia sang Prabu! Inilah satu-satunya Patih Hastinapura, Trigantalpati.”
Mendengar suara yang tidak asing lagi Gandamana menoleh, dan dilihatnya Trigantalpati memakai busana Patih berdiri sambil menepuk dada.
Ibarat jerami kering dilempar minyak dan api, maka seketika terbakarlah hati Gandamana melihat tampang dan sikap Trigantalpati. Tanpa menghiraukan keberadaan raja yang sedang bertahta, Gandamana berdiri membelakangi raja dan menyeret Trigantalpati ke luar pasowanan Agung. Trigantalpati tak berdaya dalam cengkeraman Gandamana yang sudah mengetrapkan mantra sakti aji Bandung bandawasa. Sesampainya di Alun-alun Trigantalpati dihajarnya habis-habisan.
Setelah raga Trigantalpati hancur, Gandamana meninggalkan Trigantalpati di alun-alun. Maksud hati ingin kembali ke pasowanan agung untuk menjelaskan peristiwa yang sesungguhnya terjadi. Namun sayang, pisowanan agung telah dibubarkan. Tindakkan Gandamana tidak berkenan di hati Pandu karena telah meremehkan raja yang sedang bertahta. Bahkan Prabu Pandudewanata tidak mengijinkan lagi Gandamana menghadapnya.
‘Aku seperti dihempaskan dari Hastinapura. Tidak lagi tersisa sedikit pun jasaku di sana.’ Gandamana menarik nafas dalam-dalam. Dengan hati pedih dan hancur ia meninggalkan bumi Hastinapura yang selama ini telah memberikan kehangatan.
0


