- Beranda
- Stories from the Heart
[Another Horror Stories] Aku dan 'Teman' Kos-ku
...
TS
gordons
[Another Horror Stories] Aku dan 'Teman' Kos-ku
Terinispirasi dari maraknya cerita Horror dan Misteri di kaskus akhir-akhir ini, akhirnya gw juga mencoba untuk menuliskan pengalaman misteri yang pernah gw alami selama ini. Cerita yang akan gw tulis ini merupakan pengalaman pribadi gw.
Perkenalkan nama gw Roni (nama samaran), gw saat ini berumur 30 tahun dan bekerja di Jakarta. Cerita yang akan gw tulis disini merupakan kisah nyata gw saat masih kuliah di Bandung (2004), saat itu gw masih berumur 19 tahunan. Gw kuliah di salah satu kampus swasta di Jl. Lengkong Besar, Bandung. Sementara, gw kos di daerah Jl. Titiran Dalam Gang 1 (orang Bandung pasti tau). Mungkin agan yang tau daerah Bandung tanya, kok kos-nya jauh banget kan kampusnya di Lengkong?. Iya gan, gw pilih kos disitu soalnya bareng sama temen, maklum, saat itu gw pertama kali ngerantau dan ga ada saudara sama sekali di Bandung, jadi gw pilih kos bareng temen.
Agar lebih menghayati cerita, gw kasih gambar rumah kos gw saat itu (gambar diambil dari Google street), rumah kos-nya gw kasih tanda X:
Gw lengkapi juga dengan denah rumah, denah rumah ini tahun 2004 ya, jadi kalau sekarang kemungkinan besar sudah berubah :
"Kayaknya enak nih kamarnya disini, luas, bersih dan ada akses langsung dari luar ke kamar tidur."-Kata gw ke temen gw Dika.
Gw dan Dika emang sahabatan sejak SMA, dan kebetulan kuliah bareng di Bandung meskipun beda kampus. Akhirnya kami memutuskan kos bareng, soalnya sama2 pertama kali merantau. Kami mencari kos bareng di berbagai tempat dan lokasi, akhirnya kami memutuskan untuk kos di Titiran Dalam. Kami pikir, kalau kos di Titiran Dalam ini strategis karena dekat dengan pusat kota selain itu juga dekat dengan gasibu dan Monumen Pancasila yang sering dijadikan lokasi konser.
Sebetulnya tidak ada yang aneh dengan rumah kos kami, rumah tersebut terlihat seperti rumah pada umumnya, hanya saja ruang belakang yang merupakan ruang parkir motor dan jemuran terlihat temaram karena hanya diberi penerangan lampu bohlam saja. Di ruang belakang ini juga terdapat 3 buah kamar mandi yang biasa digunakan bersama-sama.
Gw dan Dika akhirnya menempati kos tersebut, setelah berkenalan dengan penghuni kos lain, kami pun sudah mulai bisa berbaur dengan penghuni kos lain. Hari pertama kami isi dengan ngobrol-ngobrol bersosialisasi dengan penghuni kamar kos lain. Setelah menjelang larut malam, kira-kira jam 11 malam, gw kembali ke kamar untuk tidur karena capek, sementara temen gw Dika memilih untuk nongkrong dulu dengan penghuni kos lainnya di teras halaman depan.
Sesampainya di kamar, gw bermaksud untuk Sholat Isya terlebih dahulu, gw ke kamar mandi untuk ambil wudhu. Saat keluar kamar dan akan memasuki kamar mandi gw mencium wangi bunga melati.
"Kok ada bau melati?ah mungkin ada yang bawa cewek, maklum kosan ini kan bebas."-Pikir gw dalam hati, gw masih mencoba positif thinking, menganggap wangi dari parfum cewek.
Gw kembali ke kamar dan Sholat Isya, setelah selesai gw langsung rebahan di kasur sambil menonton TV (gw kebiasaan kalau mau tidur harus nonton TV sampe ketiduran, jadi TV biasanya menyala semalaman). Saat sedang nonton TV itulah tiba-tiba dari atap rumah terdengar suara "Duk...Duk...Duk..Duk..Duk..Duk", suaranya teratur seperti suara langkah kaki.
"Duh masa ada tikus sih?"-Gw masih mencoba berpositif thinking.
Suara itu selalu muncul berulang setiap beberapa menit dan selalu berbunyi 5 kali (langkah?), bunyinya seperti orang berjalan setengah berlari.
"Kok kayak suara langkah kaki ya?"-Gw mulai keheranan.
Suara di atap tersebut baru hilang sekitar jam 1 dini hari, Dika masuk kamar pada saat itu. Gw ceritain ke dia mengenai suara tersebut, dia bilang paling suara tikus itu. Gw ga berlanjut untuk memperdebatkan suara apa itu, menurut gw ga penting juga, gw menganggap bahwa gw yang terlalu parno dan berpikiran negatif. Malam itu akhirnya tidak ada lagi suara dari atap rumah dan gw bisa tidur nyenyak.
Keesokan paginya, karena gw masih penasaran, gw tanya ke temen kos yang lain, saat itu gw tanya ke Wawan, dia adalah penghuni terlama.
"Bang, semalem ada bau melati di deket kamar mandi, emang ada yang bawa cewek ya?"-Kata gw ke Wawan.
Wawan cuma senyum, gw yang masih penasaran kembali bertanya :
"Gw juga denger suara gruduk-gruduk di atap, tapi kok agak aneh ya suaranya, lebih mirip suara orang jalan cepet"-Gw tanya lagi.
Wawan lalu menjawab :
"Itu karena kalian itu penghuni baru disini, ada 'mereka' yang sudah menghuni lama disini ingin berkenalan sama kalian. Lu jangan takut, 'mereka' baik kok."-Wawan menjelaskan.
Hah 'mereka'?penghuni lama?apa maksudnya? berbagai pertanyaan langsung memberondong dalam hati gw, gw ga tanya lebih jauh lagi tentang 'penghuni lama'. Gw beranggapan pasti ini berkaitan dengan hal-hal gaib. Gw yang orangnya penakut memang malas kalau harus membicarakan masalah seperti ini.
"Mendingan lu sama Dika baca surat Yasiin, anggap aja sebagai bentuk permisi, ga usah takut."-Wawan melanjutkan.
Gw jelaskan juga ke temen gw Dika mengenai obrolan gw sama Wawan, akhirnya hari itu gw dan Dika sepakat untuk baca surat yasiin bareng, sambil dalam hati gw minta ke 'mereka' untuk tidak iseng karena gw orangnya penakut. Gw berharap mereka mendengar suara hati gw, tapiii ternyata gw salah...
Bersambung...
Gw ketik cerita ini jadi merinding sendiri..hehehe..Gw akan coba update cerita lainnya setiap hari, sorry kalau tulisan berantakan, semoga apa yang gw ceritain bisa jadi pelajaran dan ceritanya dapat dinikmati agan-agan sekalian.
Season 1 (Titiran)
1. 'Mereka Yang Ingin Berkenalan(24 Mei 2016)
2. Ketukan Tengah Malam (25 Mei 2016)
3. Penampakan Frontal (1) (31 Mei 2016)
4. Kami Menyebutnya 'Si Kecil' (31 Mei 2016)
5. Penampakan Frontal (2) (2 Juni 2016)
6. Jahilnya 'Si Kecil' (27 Juni 2016)
7. Ramahnya si 'Nenek' (21 Juli 2016)
8. Kesurupan (29 Juli 2016)
Season 2 (Suci)
1. Suasana Baru, Pengalaman Baru (05 Agustus 2016)
2. "Dimana Gw?" (12 Agustus 2016)
3. "Berpesta!!" (02 September 2016)
4. "AKU DI ATASMU" (20 September 2016)
5. "MALING" (20 September 2016)
6. "LIHAT DAN RENUNGKAN-PART 1" (23 September 2016)
7. "LIHAT DAN RENUNGKAN-PART 2" (09 November 2016)
8. "LIHAT DAN RENUNGKAN-PART 3" (30 Desember 2016)
1. Pengalaman Dengan Tentara Gaib Monumen Perjuangan(15 Juli 2016)
2. Kembaran (05 September 2016)
3. Jalur Hantu (05 September 2016)
4. Villa Puncak (19 Juli 2017)
Perkenalkan nama gw Roni (nama samaran), gw saat ini berumur 30 tahun dan bekerja di Jakarta. Cerita yang akan gw tulis disini merupakan kisah nyata gw saat masih kuliah di Bandung (2004), saat itu gw masih berumur 19 tahunan. Gw kuliah di salah satu kampus swasta di Jl. Lengkong Besar, Bandung. Sementara, gw kos di daerah Jl. Titiran Dalam Gang 1 (orang Bandung pasti tau). Mungkin agan yang tau daerah Bandung tanya, kok kos-nya jauh banget kan kampusnya di Lengkong?. Iya gan, gw pilih kos disitu soalnya bareng sama temen, maklum, saat itu gw pertama kali ngerantau dan ga ada saudara sama sekali di Bandung, jadi gw pilih kos bareng temen.
Agar lebih menghayati cerita, gw kasih gambar rumah kos gw saat itu (gambar diambil dari Google street), rumah kos-nya gw kasih tanda X:
Spoiler for Map:
Gw lengkapi juga dengan denah rumah, denah rumah ini tahun 2004 ya, jadi kalau sekarang kemungkinan besar sudah berubah :
Spoiler for Denah:
Quote:
'Mereka' Yang Ingin Berkenalan
"Kayaknya enak nih kamarnya disini, luas, bersih dan ada akses langsung dari luar ke kamar tidur."-Kata gw ke temen gw Dika.
Gw dan Dika emang sahabatan sejak SMA, dan kebetulan kuliah bareng di Bandung meskipun beda kampus. Akhirnya kami memutuskan kos bareng, soalnya sama2 pertama kali merantau. Kami mencari kos bareng di berbagai tempat dan lokasi, akhirnya kami memutuskan untuk kos di Titiran Dalam. Kami pikir, kalau kos di Titiran Dalam ini strategis karena dekat dengan pusat kota selain itu juga dekat dengan gasibu dan Monumen Pancasila yang sering dijadikan lokasi konser.
Sebetulnya tidak ada yang aneh dengan rumah kos kami, rumah tersebut terlihat seperti rumah pada umumnya, hanya saja ruang belakang yang merupakan ruang parkir motor dan jemuran terlihat temaram karena hanya diberi penerangan lampu bohlam saja. Di ruang belakang ini juga terdapat 3 buah kamar mandi yang biasa digunakan bersama-sama.
Gw dan Dika akhirnya menempati kos tersebut, setelah berkenalan dengan penghuni kos lain, kami pun sudah mulai bisa berbaur dengan penghuni kos lain. Hari pertama kami isi dengan ngobrol-ngobrol bersosialisasi dengan penghuni kamar kos lain. Setelah menjelang larut malam, kira-kira jam 11 malam, gw kembali ke kamar untuk tidur karena capek, sementara temen gw Dika memilih untuk nongkrong dulu dengan penghuni kos lainnya di teras halaman depan.
Sesampainya di kamar, gw bermaksud untuk Sholat Isya terlebih dahulu, gw ke kamar mandi untuk ambil wudhu. Saat keluar kamar dan akan memasuki kamar mandi gw mencium wangi bunga melati.
"Kok ada bau melati?ah mungkin ada yang bawa cewek, maklum kosan ini kan bebas."-Pikir gw dalam hati, gw masih mencoba positif thinking, menganggap wangi dari parfum cewek.
Gw kembali ke kamar dan Sholat Isya, setelah selesai gw langsung rebahan di kasur sambil menonton TV (gw kebiasaan kalau mau tidur harus nonton TV sampe ketiduran, jadi TV biasanya menyala semalaman). Saat sedang nonton TV itulah tiba-tiba dari atap rumah terdengar suara "Duk...Duk...Duk..Duk..Duk..Duk", suaranya teratur seperti suara langkah kaki.
"Duh masa ada tikus sih?"-Gw masih mencoba berpositif thinking.
Suara itu selalu muncul berulang setiap beberapa menit dan selalu berbunyi 5 kali (langkah?), bunyinya seperti orang berjalan setengah berlari.
"Kok kayak suara langkah kaki ya?"-Gw mulai keheranan.
Suara di atap tersebut baru hilang sekitar jam 1 dini hari, Dika masuk kamar pada saat itu. Gw ceritain ke dia mengenai suara tersebut, dia bilang paling suara tikus itu. Gw ga berlanjut untuk memperdebatkan suara apa itu, menurut gw ga penting juga, gw menganggap bahwa gw yang terlalu parno dan berpikiran negatif. Malam itu akhirnya tidak ada lagi suara dari atap rumah dan gw bisa tidur nyenyak.
Keesokan paginya, karena gw masih penasaran, gw tanya ke temen kos yang lain, saat itu gw tanya ke Wawan, dia adalah penghuni terlama.
"Bang, semalem ada bau melati di deket kamar mandi, emang ada yang bawa cewek ya?"-Kata gw ke Wawan.
Wawan cuma senyum, gw yang masih penasaran kembali bertanya :
"Gw juga denger suara gruduk-gruduk di atap, tapi kok agak aneh ya suaranya, lebih mirip suara orang jalan cepet"-Gw tanya lagi.
Wawan lalu menjawab :
"Itu karena kalian itu penghuni baru disini, ada 'mereka' yang sudah menghuni lama disini ingin berkenalan sama kalian. Lu jangan takut, 'mereka' baik kok."-Wawan menjelaskan.
Hah 'mereka'?penghuni lama?apa maksudnya? berbagai pertanyaan langsung memberondong dalam hati gw, gw ga tanya lebih jauh lagi tentang 'penghuni lama'. Gw beranggapan pasti ini berkaitan dengan hal-hal gaib. Gw yang orangnya penakut memang malas kalau harus membicarakan masalah seperti ini.
"Mendingan lu sama Dika baca surat Yasiin, anggap aja sebagai bentuk permisi, ga usah takut."-Wawan melanjutkan.
Gw jelaskan juga ke temen gw Dika mengenai obrolan gw sama Wawan, akhirnya hari itu gw dan Dika sepakat untuk baca surat yasiin bareng, sambil dalam hati gw minta ke 'mereka' untuk tidak iseng karena gw orangnya penakut. Gw berharap mereka mendengar suara hati gw, tapiii ternyata gw salah...
Bersambung...
Gw ketik cerita ini jadi merinding sendiri..hehehe..Gw akan coba update cerita lainnya setiap hari, sorry kalau tulisan berantakan, semoga apa yang gw ceritain bisa jadi pelajaran dan ceritanya dapat dinikmati agan-agan sekalian.
Quote:
MAIN STORY
Season 1 (Titiran)
1. 'Mereka Yang Ingin Berkenalan(24 Mei 2016)
2. Ketukan Tengah Malam (25 Mei 2016)
3. Penampakan Frontal (1) (31 Mei 2016)
4. Kami Menyebutnya 'Si Kecil' (31 Mei 2016)
5. Penampakan Frontal (2) (2 Juni 2016)
6. Jahilnya 'Si Kecil' (27 Juni 2016)
7. Ramahnya si 'Nenek' (21 Juli 2016)
8. Kesurupan (29 Juli 2016)
Season 2 (Suci)
1. Suasana Baru, Pengalaman Baru (05 Agustus 2016)
2. "Dimana Gw?" (12 Agustus 2016)
3. "Berpesta!!" (02 September 2016)
4. "AKU DI ATASMU" (20 September 2016)
5. "MALING" (20 September 2016)
6. "LIHAT DAN RENUNGKAN-PART 1" (23 September 2016)
7. "LIHAT DAN RENUNGKAN-PART 2" (09 November 2016)
8. "LIHAT DAN RENUNGKAN-PART 3" (30 Desember 2016)
SIDE STORY:
1. Pengalaman Dengan Tentara Gaib Monumen Perjuangan(15 Juli 2016)
2. Kembaran (05 September 2016)
3. Jalur Hantu (05 September 2016)
4. Villa Puncak (19 Juli 2017)
Diubah oleh gordons 21-07-2017 07:03
sulkhan1981 dan FauzanAli157 memberi reputasi
7
88.4K
Kutip
245
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.6KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gordons
#164
Lanjut ya Main Story-nya....
"Zhie, gw mau kuliah dulu kemungkinan sampe malem soalnya mau ada acara dulu gw, rumah kosong nih tinggal lu doang, mending lu minta temenin saudara atau cewek lu deh, daripada sakit tapi sendirian, ngenes amat!"- Gw berkata pada Fauzi.
"Gak apa-apa bro, gw mau istirahat aja di rumah, santai aja lah."- Kata fauzi lemas.
Sudah 2 hari Fauzi sakit, mungkin kecapekan karena sebelumnya dia ada kerjaan jadi crew EO untuk sebuah konser musik besar di Bandung. Kerjaan jadi crew EO gini memang mengharuskan kita begadang, dari persiapan hingga selesai acara pasti begadang terus.
Hari itu kami semua anak kos keluar rumah, ada yang kuliah, ada yang kerja dan ada juga yang sedang pulang kampung. Jadinya, tidak ada satu pun yang menemani Fauzi, padahal biasanya kami kompak kalau ada yang sakit pasti minimal ada 1 orang yang jagain, karena memang kekeluargaan kami kuat sekali.
Seperti yang gw ceritakan sebelumnya bahwa posisi kamar fauzi berada di pojok dengan kamar mandi kecil di dalam kamarnya. Kamarnya memang paling besar dan ditambah lagi ada kamar mandi di dalamnya, maklum dia penyumbang terbesar saat kami mau kontrak rumah ini, jadinya dia bebas memilih kamar itu. Meskipun besar, tapi tidak ada jendela di kamar Fauzi, hanya ada ventilasi kecil saja. (Lebih Jelas Lihat Denah)
Fauzi memutuskan untuk makan dan tidur saja seharian ini, mungkin karena badannya lemas sekali. Jadi, seharian dia di dalam kamar. Kira-kira sore hari, atau lebih tepatnya memasuki waktu Maghrib, cuaca mendung menaungi langit Bandung membuat suasana menjadi gelap. Fauzi yang baru bangun dari tidurnya baru menyadari suasana kamarnya yang gelap dan bergegas menyalakan lampu kamar, Fauzi melihat dari ventilasi kamarnya terlihat bahwa ruang tengah rumah kos masih gelap, berarti belum ada anak-anak kos yang pulang. Fauzi terlalu lemas (malas?) untuk menyalakan lampu ruang tengah, jadinya ruang tengah dibiarkan gelap.
Fauzi kelaparan, tapi lagi-lagi dia malas keluar rumah, Fauzi memilih nitip makanan ke gw. Tinggal sms saja kelar, mungkin begitu pikirnya. Fauzi melanjutkan tidurnya, ditemani lagu-lagu pengantar tidur dari Tapekesayangannya. Fauzi memejamkan mata, menghayati lagu pengantar tidur, tiba-tiba terdengar bunyi ketukan di tembok depan kamar mandinya.
(Duk....Duk....Duk...)
"Ahhh..sialan nih mana gw sendirian.."- Perasaan Fauzi mulai tidak enak, dia tahu kalau dia sedang mendapat gangguan.
(Duk....Duk....Duk...)- suara itu muncul lagi.
Fauzi memberanikan diri mengintip, meskipun berusaha untuk tidak melihat ke sumber suara, tapi hati kecilnya mengatakan bahwa dia harus melihat ke arah sumber suara itu. Fauzi membuka sedikit matanya dan melihat ke arah sumber suara. Fauzi kaget karena ternyata disana ada sesosok perempuan membelakangi Fauzi dan menghadap tembok sedang membenturkan kepalanya ke tembok dengan tempo pelan.
(Duk....Duk....Duk...)
Suara itu terus terdengar, Fauzi ketakutan dan langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Suara itu berhenti, Fauzi yang masih ada di dalam selimut menjulurkan tangannya mencoba meraih handphone di meja samping tempat tidurnya, Fauzi terlalu takut untuk membuka selimut, dia memilih ngumpet di balik selimut, hanya tangannya saja yang keluar meraba-raba mencari handphone. Dia berharap bisa SMS atau telepon anak-anak kos agar cepat pulang.
Saat tangannya sedang meraba-raba mencari handphone, tiba-tiba dia merasakan tangannya menyentuh banyak helaian-helaian rambut.
"Ini apaan ya?"- Fauzi bergumam dalam hati.
Fauzi menarik helaian-helaian tersebut untuk meneliti lebih jauh dari dalam selimut, saat itu dia menyadari bahwa itu memanglah rambut. Setelah menyadari itu Fauzi langsung melempar kembali rambut-rambut itu keluar dari selimut. Tubuh Fauzi bergetar hebat, itu adalah pertemuan terdekat yang dia rasakan.
"Zhiee...Zhieee...Bukain pintu dong!!"- Gw pulang dan meneriaki Fauzi untuk membuka pintu depan.
Fauzi yang sedang berada dalam situasi yang menyeramkan mendengar suara gw dan bersyukur dalam hati karena akhirnya ada temannya yang pulang dan akan menolongnya.
"Rooon..itu beneran lu?"- Fauzi berteriak dari dalam selimutnya, dia belum berani membuka selimut.
"Iyalah begoo, siapa lagi..buruan buka, udah mau hujan nih, dingin!"- Gw menjawab.
Fauzi dalam situasi dilema, kalau dia membuka pintu berarti dia harus membuka selimutnya dan kemungkinan masih ada wanita tadi. Kalaupun pintu tidak dibuka, dia takut gw pergi dan Fauzi menjadi sendirian lagi.
"Aaah..bodo amat!!yang penting gw bisa keluar!!"- Fauzi berkata dalam hati, meyakinkan dirinya sendiri.
Fauzi membuka selimutnya perlahan-lahan, matanya masih ditutup rapat. Setelah itu Fauzi membuka matanya dalam posisi masih tertidur, saat itu Fauzi benar-benar terkejut, dia melihat seorang wanita di hadapannya sedang tersenyum kepada Fauzi. Wanita itu melayang di atas tubuh Fauzi, menghadap ke arah Fauzi sambil tersenyum. Senyuman wanita itu dingin, sangat dingin.
Fauzi sempat beberapa detik tertegun saking kaget dan takutnya melihat kejadian itu. Saat tersadar, dia langsung berguling ke samping dan langsung berlari menghambur keluar sambil berteriak keras. Gw ikut kaget melihat itu. Gw langsung berasumsi Fauzi dikerjain hantu kosan.
"Ayo pergi!!gw gak mau masuk!!"- Fauzi menarik tangan gw mengajak pergi.
"Eh, ada apa?pergi kemana?"- Gw mencari penjelasan.
"Udah pergi aja dulu!!"- Fauzi memaksa.
Melihat ada yang gak beres, gw langsung memutar motor dan pergi. Fauzi sangat panik sampai lupa kalau dia keluar hanya mengenakan kaos singlet dan celana boxer, padahal udara di luar sangat dingin karena mendung dan sepertinya sebentar lagi mau hujan.Tubuh Fauzi masih gemetar, bukan karena kedinginan, tapi karena rasa takut yang luar biasa. Gw memarkir motor di pinggir jalan dan mampir di tenda penjual roti bakar. Gw pesan pisang bakar sementara Fauzi pesan mie rebus dan roti bakar, tentu kami berdua memesan kopi hitam.
Setelah tenang, Fauzi menceritakan apa yang dia alami di kosan tadi. Gw dan Fauzi cukup lama berada di tenda tersebut, gw bahkan mengajak janjian teman-teman kos lain untuk ketemuan di tenda itu dan masuk kosan bareng-bareng.
Mungkinkah apa yang dilihat Fauzi tadi adalah Asih??
Bersambung..
Quote:
AKU DI ATASMU
"Zhie, gw mau kuliah dulu kemungkinan sampe malem soalnya mau ada acara dulu gw, rumah kosong nih tinggal lu doang, mending lu minta temenin saudara atau cewek lu deh, daripada sakit tapi sendirian, ngenes amat!"- Gw berkata pada Fauzi.
"Gak apa-apa bro, gw mau istirahat aja di rumah, santai aja lah."- Kata fauzi lemas.
Sudah 2 hari Fauzi sakit, mungkin kecapekan karena sebelumnya dia ada kerjaan jadi crew EO untuk sebuah konser musik besar di Bandung. Kerjaan jadi crew EO gini memang mengharuskan kita begadang, dari persiapan hingga selesai acara pasti begadang terus.
Hari itu kami semua anak kos keluar rumah, ada yang kuliah, ada yang kerja dan ada juga yang sedang pulang kampung. Jadinya, tidak ada satu pun yang menemani Fauzi, padahal biasanya kami kompak kalau ada yang sakit pasti minimal ada 1 orang yang jagain, karena memang kekeluargaan kami kuat sekali.
Seperti yang gw ceritakan sebelumnya bahwa posisi kamar fauzi berada di pojok dengan kamar mandi kecil di dalam kamarnya. Kamarnya memang paling besar dan ditambah lagi ada kamar mandi di dalamnya, maklum dia penyumbang terbesar saat kami mau kontrak rumah ini, jadinya dia bebas memilih kamar itu. Meskipun besar, tapi tidak ada jendela di kamar Fauzi, hanya ada ventilasi kecil saja. (Lebih Jelas Lihat Denah)
Fauzi memutuskan untuk makan dan tidur saja seharian ini, mungkin karena badannya lemas sekali. Jadi, seharian dia di dalam kamar. Kira-kira sore hari, atau lebih tepatnya memasuki waktu Maghrib, cuaca mendung menaungi langit Bandung membuat suasana menjadi gelap. Fauzi yang baru bangun dari tidurnya baru menyadari suasana kamarnya yang gelap dan bergegas menyalakan lampu kamar, Fauzi melihat dari ventilasi kamarnya terlihat bahwa ruang tengah rumah kos masih gelap, berarti belum ada anak-anak kos yang pulang. Fauzi terlalu lemas (malas?) untuk menyalakan lampu ruang tengah, jadinya ruang tengah dibiarkan gelap.
Fauzi kelaparan, tapi lagi-lagi dia malas keluar rumah, Fauzi memilih nitip makanan ke gw. Tinggal sms saja kelar, mungkin begitu pikirnya. Fauzi melanjutkan tidurnya, ditemani lagu-lagu pengantar tidur dari Tapekesayangannya. Fauzi memejamkan mata, menghayati lagu pengantar tidur, tiba-tiba terdengar bunyi ketukan di tembok depan kamar mandinya.
(Duk....Duk....Duk...)
"Ahhh..sialan nih mana gw sendirian.."- Perasaan Fauzi mulai tidak enak, dia tahu kalau dia sedang mendapat gangguan.
(Duk....Duk....Duk...)- suara itu muncul lagi.
Fauzi memberanikan diri mengintip, meskipun berusaha untuk tidak melihat ke sumber suara, tapi hati kecilnya mengatakan bahwa dia harus melihat ke arah sumber suara itu. Fauzi membuka sedikit matanya dan melihat ke arah sumber suara. Fauzi kaget karena ternyata disana ada sesosok perempuan membelakangi Fauzi dan menghadap tembok sedang membenturkan kepalanya ke tembok dengan tempo pelan.
(Duk....Duk....Duk...)
Suara itu terus terdengar, Fauzi ketakutan dan langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Suara itu berhenti, Fauzi yang masih ada di dalam selimut menjulurkan tangannya mencoba meraih handphone di meja samping tempat tidurnya, Fauzi terlalu takut untuk membuka selimut, dia memilih ngumpet di balik selimut, hanya tangannya saja yang keluar meraba-raba mencari handphone. Dia berharap bisa SMS atau telepon anak-anak kos agar cepat pulang.
Saat tangannya sedang meraba-raba mencari handphone, tiba-tiba dia merasakan tangannya menyentuh banyak helaian-helaian rambut.
"Ini apaan ya?"- Fauzi bergumam dalam hati.
Fauzi menarik helaian-helaian tersebut untuk meneliti lebih jauh dari dalam selimut, saat itu dia menyadari bahwa itu memanglah rambut. Setelah menyadari itu Fauzi langsung melempar kembali rambut-rambut itu keluar dari selimut. Tubuh Fauzi bergetar hebat, itu adalah pertemuan terdekat yang dia rasakan.
"Zhiee...Zhieee...Bukain pintu dong!!"- Gw pulang dan meneriaki Fauzi untuk membuka pintu depan.
Fauzi yang sedang berada dalam situasi yang menyeramkan mendengar suara gw dan bersyukur dalam hati karena akhirnya ada temannya yang pulang dan akan menolongnya.
"Rooon..itu beneran lu?"- Fauzi berteriak dari dalam selimutnya, dia belum berani membuka selimut.
"Iyalah begoo, siapa lagi..buruan buka, udah mau hujan nih, dingin!"- Gw menjawab.
Fauzi dalam situasi dilema, kalau dia membuka pintu berarti dia harus membuka selimutnya dan kemungkinan masih ada wanita tadi. Kalaupun pintu tidak dibuka, dia takut gw pergi dan Fauzi menjadi sendirian lagi.
"Aaah..bodo amat!!yang penting gw bisa keluar!!"- Fauzi berkata dalam hati, meyakinkan dirinya sendiri.
Fauzi membuka selimutnya perlahan-lahan, matanya masih ditutup rapat. Setelah itu Fauzi membuka matanya dalam posisi masih tertidur, saat itu Fauzi benar-benar terkejut, dia melihat seorang wanita di hadapannya sedang tersenyum kepada Fauzi. Wanita itu melayang di atas tubuh Fauzi, menghadap ke arah Fauzi sambil tersenyum. Senyuman wanita itu dingin, sangat dingin.
Spoiler for Ilustrasi:
Fauzi sempat beberapa detik tertegun saking kaget dan takutnya melihat kejadian itu. Saat tersadar, dia langsung berguling ke samping dan langsung berlari menghambur keluar sambil berteriak keras. Gw ikut kaget melihat itu. Gw langsung berasumsi Fauzi dikerjain hantu kosan.
"Ayo pergi!!gw gak mau masuk!!"- Fauzi menarik tangan gw mengajak pergi.
"Eh, ada apa?pergi kemana?"- Gw mencari penjelasan.
"Udah pergi aja dulu!!"- Fauzi memaksa.
Melihat ada yang gak beres, gw langsung memutar motor dan pergi. Fauzi sangat panik sampai lupa kalau dia keluar hanya mengenakan kaos singlet dan celana boxer, padahal udara di luar sangat dingin karena mendung dan sepertinya sebentar lagi mau hujan.Tubuh Fauzi masih gemetar, bukan karena kedinginan, tapi karena rasa takut yang luar biasa. Gw memarkir motor di pinggir jalan dan mampir di tenda penjual roti bakar. Gw pesan pisang bakar sementara Fauzi pesan mie rebus dan roti bakar, tentu kami berdua memesan kopi hitam.
Setelah tenang, Fauzi menceritakan apa yang dia alami di kosan tadi. Gw dan Fauzi cukup lama berada di tenda tersebut, gw bahkan mengajak janjian teman-teman kos lain untuk ketemuan di tenda itu dan masuk kosan bareng-bareng.
Mungkinkah apa yang dilihat Fauzi tadi adalah Asih??
Bersambung..
sulkhan1981 memberi reputasi
1
Kutip
Balas