Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

x.ioAvatar border
TS
x.io
Kampung Misteri
Kampung Misteri


Quote:


Setelah lama jadi silent reader di sfth akhirnya saya putuskan untuk sharing kisah ini, kisah ini sekitar tahun 2004-2005, dimana saya bekerja disebuah perusahaan swasta di surabaya, setelah 3 atau 4 bulan masa training habis, saya ditempatkan disebuah kota dijawa timur, sebuah kota kecil dan bisa dibilang kota mati, maksudnya sepi sekali kotanya.

Tidak seperti surabaya atau kota2 lainnya, yang ramai banyak lampu dan taman bermain, kota yang saya tempati ini sungguh sepi.

Bahkan tempat saya tinggal pada waktu itu (dikasih rumah sementara untuk ditinggali sm perusahaan) letaknya agak pinggiran dari kota, walaupun pinggiran tp jarak antara desa kekota, hanya 5km saja, jadi misal kita berada dialun2 kota itu, menuju kebarat kira2 sekitar 5km saja kita sudah memasuki area pinggiran kota emoticon-Big Grin, menuju ke sebelah timur 4/5km saja udah pinggiran, begitupun ke selatan atau keutara.

Seperti saya bilang tadi, kotanya sepi sekali, mungkin ramenya pada malam minggu, atau pas ada event2 tertentu.

Biasanya malming anak-anak muda ngopi dialun-alun dan sekitarnya, atau pada saat ada orkes atau event2 band, pengajian dst, di alun2 sangat ramai sekali, anak-anak di kecamatan lain pun semuanya datang ke kota hanya untuk melihat acara itu (entah apapun itu acaranya, hehe).

Dalam kisah ini tidak ada kejadian2 yang terlalu dramatis seperti di film-film horor atau kisah2 yang lain, tidak juga seperti reality show dunia lain, dst, yg terlalu dilebih-lebihkan, saya share semua apa adanya.

Nama dan tempat (nama desa, dst) saya samarkan, kecuali nama saya biar akrab sama reader kalau tanya2.

Endingnya juga tidak terlalu dilebih-lebihkan, biasa saja, pas saya pindah dari kota itu (dikota itu kira-kira hanya satu tahunan), maka berakhirlah kisah ini. Jika ada yang menganggap kisah ini fiksi silahkan, jika ada yang menganggap kisah ini nyata silahkan. Karena memang saya baca-baca di stfh semuanya (reader) menerima kisah apapun bentuknya asal gk dikentangin aja hehehe.

Saya nulis semua part ceritanya waktu offline, soalnya takut dibully kaskuser, nanti dianggap jadi petani kentang, soalnya suka ngentangin kaskuser, jadi silahkan dinikmati. emoticon-Ngakak (S)

Seperti biasa kalau saya lagi gk UPDATE, berarti saya lagi ada kerjaan, tapi saya sudah nulis di txt, langsung beberapa part, saya gk akan nulis satu2, saya akan nulis misal 3-5 part baru diupload/dipaste.

Maaf bagi kaskuser yg aktif di trit ini saya gk sempat reply, mungkin bisa diskusi sendiri2 hehehe, biasanya setelah saya paste cerita, gk sempat reply emoticon-Big Grinsoalnya saya kerjanya malam, langsung saya tinggal kerja aja, biasa orang komputeran emoticon-Big Grin bidangnya yg pasti berhubungan dengan kode-kode yang rumit.




Index:
Part #1: Pekerjaan Baru
Part #2: Kota Baru
Part #3: Nasi Pecel
Part #4: Naufal
Part #5 Ronda Malam
Part #6 Orkes Dangdut
Part #7 Sosok

Quote:
Diubah oleh x.io 13-04-2018 02:45
anasabila
nona212
nona212 dan anasabila memberi reputasi
2
94.3K
399
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.8KAnggota
Tampilkan semua post
x.ioAvatar border
TS
x.io
#321
Orkes Dangdut
Sejak kejadian yg menyeramkan itu, kira-kira hampir empat mingguan (kira-kira sebulan), kehidupan saya kembali normal, saya sudah mulai terbiasa tinggal di kampung itu. Saya sudah tidak berani lagi untuk ikut ronda malam bersama warga dengan alasan lembur atau ada pekerjaan.

Saya juga sudah kenal lebih jauh dan lebih dekat dengan beberapa warga, selain trio bapak-bapak yg saya ceritakan sebelumnya. Rasanya bila ingat2 kejadian malam itu, saya ingin segera pindah dari kampung itu sebisa mungkin, tapi keinginan saya ini seolah tertahan oleh kenyataan bahwa dompet saya belum cukup tebal. Daripada saya buang2 uang untuk sewa kos, lebih baik bersyukur dengan apa yg sudah ada.

Soal makan sehari-hari, saya sudah menemukan tempat yg relatif enak di dekat kantor (jalan menuju kantor), warung tegal atau warung nasi sayur. Di warung itu, saya bisa memesan makanan untuk makan malam hari, setelah pulang dari kantor, saya ambil dulu makanan yang sudah saya pesan tadi pagi. Ya lumayan, harganya standard. Kadang-kadang saya masak nasi dan beli lauk dan sayurnya di warung, rencananya sih memang waktu itu ada keinginan untuk belajar masak selain masak nasi. Walaupun pada akhirnya saya tidak sempat untuk belajar masak.

Di kantor, saya sudah terbiasa dengan tugas2 yang diberikan. Semuanya lancar, tidak ada masalah dengan pekerjaan. Selain naufal, tentunya saya juga sudah akrab dengan rekan2 kerja yang lainnya. Salah satunya adalah yudhi. Kami bertiga sering makan siang bareng dan sering ngobrol2 waktu senggang atau jam istirahat, bahkan kadang yudhi jg sering main ketempat saya, tiap hari sabtu atau minggu.

Si yudhi ini umurnya memang lebih tua sedikit dibandingkan saya ataupun naufal, dia orangnya gokil dan easy-going, polos suka bercanda, walaupun sebenarnya dia adalah orang yang cerdas. Dia paling suka dengan yang namanya musik dangdut. Saya tahu dia suka dangdut, karena setiap kali mendengar musik yang ada iringan gendang itu, dia sering ikut berdendang dan sedikit goyang2. Suatu hari, saya dengar kabar bahwa akan ada orkes dangdut di kampung sebelah. Saya sebetulnya iseng saja waktu ngobrol2, sambil makan siang, tidak sengaja saya memberi tahu yudhi, bahwa akan ada orkes di kampung sebelah. Dia sangat antusias, dan mengajak kami nonton orkes.

"Yud, di desa sebelah tempatku katanya ada orkes tuh jum'at nanti malam sabtu"
sambil menyantap dan melahap makanan saya ngobrol dengan si yudhi

"Ah masak, tempatnya jauh gak"
Yudhi penasaran dan matanya terlihat berbinar2, rasa antusiasnya membara

"Iya yud, tapi kalau ngajak saya, saya yg ogah, musik apaan tuh"
Kata naufal memotong pembicaraan, saya tahu si naufal ini memang sukanya meledek si yudhi

"geer amat siapa juga yang ngajak ente..."
Jawab yudhi

"Trus gimana, jauh gk, ikut nonton yuk ntar?"
Sambung yudhi, sambil menawari pilihan yang sulit saya jawab, karena saya sebenarnya tidak suka musik dangdut, apalagi orkes dangdut

"Ya dekat, dikampung sebelah"
Ucap saya, tanpa mengiyakan ajakan dia

"Gimana ikut gk? masa' saya sendirian nih, sekali2 ikut dong"
Si yudhi nanya lagi, sepertinya saya terpaksa mengiyakan

"Ya udah deh, besok kerumah jam 7 ya, paling juga ramenya jam setengah sembilan"
kata "deh" ini sebenenarnya sebuah kata yang menurut saya kurang ikhlas

"Siiip bos"
Si yudhi memasang ekspresi kurang ajar, sambil meringis, melotot, dia mengacungkan kedua jempolnya kearah saya dan naufal.

>> skip

Jam setengah tujuh saya sudah sholat maghrib dan saya sudah siap-siap, sambil duduk-duduk di kursi, sedangkan si naufal saya lihat sedang rebahan asyik nonton tv.

"Nof, berani gk nih tidur sendirian"
Tanya saya pada naufal

"Jangan gitu lah bos, maksudnya apaan nih"
Raut muka naufal menciut

"Ya nanti kan sm yudhi agak malam pulangnya, siapa tau takut dirumah sendirian"
Ucap saya meremehkan mental si naufal

"Bos, disini ada penunggunya gak sih"
Bisik Naufal, dia bangun dari posisi berbaringnya sambil melirik kiri kanan

"Tenang aja nof, kalau disini sih aman, gk kayak yang disana"
Saya tidak berani meneruskan, disana itu maksudnya ya yang didekat masjid, lahan kosong

"Oke, kalau gitu, aman, asal ada rokok, kopi sama tv, amanlah..."
Kata nofal, ekspresi muka yang menciutnya sekarang jadi senyum pahit (sambil mengangkat kedua alisnya)

Naufal kembali melanjutkan kembali aktivitasnya, saya menunggu yudhi agak lama, saya lihat sudah pukul 7:05 tapi belum juga datang, saya ke kamar mandi dulu, setelah ikut nonton tv sama naufal sambil ngobrol2 ringan, lalu tidur2an di ruang tamu. Tepat jam 7:30 si yudhi baru datang.

"Telat om..."
Kata saya

"Iya maaf bos, tadi ada keperluan sebentar, jadi gimana ini langsung kesana?"
Tanya yudhi yang baru datang, masih pegang kunci sepeda motor

"Iya terserah, gk duduk-duduk dulu nih, ngopi2 dulu?"
Saya bertanya balik

"Gk usah, langsung aja...."
Jawab yudhi

Setelah itu kami berangkat menuju orkes dangdut, jalannya melewati masjid yang biasanya, lurus, ada pertigaan, belok kanan. Pos ronda yang saya ceritakan kemarin itu letaknya disebelah kiri, ketika saya belok di pertigaan tadi.

Akhirnya sepuluh menit perjalanan kami, sampailah dilokasi orkes dangdut, letaknya tepat di lapangan desa tetangga, saya sendiri belum pernah kesini sebelumnya. Saya lihat sudah banyak sekali yang datang untuk melihat orkes, banyak pula pedagang yang juga sudah standby disana.

Pukul 8:15 orkesnya dimulai, si yudhi bersemangat sekali, mengajak saya kedepan untuk berjoged, saya menolaknya, saya lebih memilih untuk duduk-duduk dibelakang sambil makan lontong sayur, karena ada pedagang lontong disitu, kebetulan daripada nganggur. Sekalian sambil ngobrol2 dengan si ibu tukang jualan lontong dan para pembeli disana.

>> skip

Akhirnya pukul 11:30, si yudhi mengaku sudah capek sekali, dan mengajak pulang. Saya pun menyetujuinya, karena saya juga sudah ngantuk. Dalam perjalanan dia bercerita bertemu dengan teman2 lamanya di orkes tadi, cerita tentang penyanyi cewek yg lumayan bahenol, dst.

Tiba di pertigaan kampung saya, ada yang aneh. Kalau dari arah kampung tetangga, arah menuju rumah pak edi, seharusnya belok kiri, tetapi dia malah belok kanan. Saya sebenarnya ingin menegur dia, dalam hati saya berprasangka baik, mungkin dia mau kerumah temannya atau gimana.

Setelah melewati pos ronda, saya berpikir lagi, apa iya dia mau kerumah temannya malam-malam begini, kemudian saya sadar, bahwa si yudhi ini salah jalan. Belum sempat saya menegur si yudhi, kami sudah sampai di rawa2 menuju kuburan kembar. Ditengah2 kuburan kembar, saya baru berani menegur si yudhi.

"Yud kok lewat sini..., ini kan mau ke desa lainnya"

"Wah iya, salah jalan nih... mana kuburan lagi ini"
Kata yudhi kaget, mungkin karena dia baru sadar, dia melihat kuburan disebelah kanan dan kiri jalan

>> Bersambung
>> Tidak ditentukan kapan waktu update, tunggu saja pasti sampai tamat ceritanya
Diubah oleh x.io 19-09-2016 13:14
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.