PART 19 – KERAJAAN ULAR

Beberapa hari kemudian saya berkunjung ke rumah Pak Yadi bersama Ax dan suami. Saya takut bila memang ‘mereka’ merasa terganggu dengan kehadiran kami. Pak Yadi selalu terlihat berseri-seri bila melihat kami mengajak Ax ke rumahnya. Ax selalu memanggilnya “Mbah”. Setelah mengucapkan salam dan di sambut oleh Pak Yadi.

“Ax, ayo sana salim sama Mbah Yadi…”suruh saya. Ax menurut.

Seperti biasa, setelah mengobrol-ngobrol sebentar, kamipun menyampaikan maksud kedatangan kami ke rumah Pak Yadi saat itu. Beliau terdiam dan memejamkan mata sebentar.

“Sebenarnya memang tanahnya bapak termasuk ke wilayah Kerajaan ular Mas. Yang diincer bocahnya ini,” katannya kepada suami saya.

Awalnya saya mengira beliau berbicara mengenai Ax.

“Ax Pak?”tanya saya heran.

“Bukan Mba, tapi Mba Indri yang di incar, sama semacam patihnya Pemimpin ularnya”jawabnya sembari melihat ke arah saya.

“Kok bisa begitu Pak? Kenapa bisa sampai ngincer Indri Pak?”tanya Mas Mibu.

“Soalnya dia suka sama Mba Indri mas. Bahaya sebenarnya. Sukanya bukannya niat melindungin. Tapi niat nidurin Mas..”jelas Pak Yadi.

“Ih, Amit2 Pak..” ucap saya sembari bergidik. Saya tau sih saya cantik dari lahir, tapi masa iya sampe siluman aja kepengen sama saya (Haiiizzz.. Bercanda.. )

“Terus harus gimana Pak? “ tanya suami.

“Yang di takutkan itu, kalau misalnya Mas Mibu pergi kerja, tau2 kok sebentar sudah pulang. Bilangnya hari ini pulang cepat, terus ngajak tidur. Nah itu mas, nanti kalau sampai kejadian, anaknya lahir kayak ular. Cuman bisa meliuk2, terus kulitnya bersisik…”

Sayapun langsung membayangkan apa yang di jelaskan Pak Yadi. Merinding saya mendengarnya.

“Aduh Pak, amit2 deh pak.. Ada caranya buat nyegah ga Pak??” desak saya.

“Sementara ini saya hanya bisa menutup sementara, tapi yang bisa ‘mengunci’ nya Mbak Indri sendiri..”

“Gimana Pak caranya???”

“Puasa 26 jam Mbak. Nah, Mba kuat tidak??”

“Insya Allah Pak! Saya coba Pak!”jawab saya tegas walaupun saya sebenarnya gak yakin. Yang penting usaha dulu pikir saya saat itu.

“Yawda saya tutup dulu sementara ya mba..Jadi nanti kalau misalnya Mba Indri liat mas Mibu kalau misalnya bukan Mas Mibu asli, pasti nanti langsung terlihat wujud aslinya mbak..Maaf sebentar..”katanya maju dan mendoakan saya sembari menekan tengah dahi, pusar dan kedua jempol kaki saya. Lalu ia masuk ke dalam rumah dan membawa sebotol air mineral. “Ini mbak, diminum saat malamnya sebelum mulai puasa.”

“Iya pak baik, terimakasih Pak..” ucap saya dan tak lama kemudian saya dan keluarga berpamitan pulang kepada Pak Yadi.

Malam itu saya memutuskan untuk langsung meminum air doanya dan akan mulai berpuasa keesokan paginya. Entah mengapa saat itu, terlintas di pikiran saya, ‘Memangnya Kerajaan ular itu kayak apa sih?’

Saya berdiri disebuah ruangan yang saya yakini adalah gua. Saya melangkahkan kaki saya dan berjalan dengan waspada. Tiba-tiba di depan saya terlihat 4 orang laki2, mereka hanya menggunakan celana pendek selutut berwarna hitam dan seperti agak compang-camping bagian bawahnya. Seperti celana yang sudah dipakai dalam jangka waktu yang lama. Mereka tidak ada yang menggunakan baju maupun alas kaki, dan usia mereka terlihat seperti 40 tahunan.Mereke terlihat sedang asik makan, sayapun memutuskan untuk lebih mendekat. Betapa terkejutnya saya melihat apa yang sedang mereka makan, tikus, kelabang, kelelawar, ular kecil, dalam keadaan MENTAH. Darah menetes-netes dari mulut-mulut mereka. Seketika itu juga saya memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu, daripada saya yang mereka jadikan santapan selanjutnya. Saya berjalan perlahan melewati mereka. Sepertinya mereka tidak ada yang menyadari keberadaan saya. Ketika saya hampir berhasil melewati mereka semua, salah 1 laki2 tersebut merasakan kehadiran saya. Tiba-tiba dia teralihkan dari ‘ritual’ makannya dan menatap saya. Tanpa berpikir panjang sayapun langsung mengambil langkah seribu, lari secepat yang saya mampu. Dia mengejar dengan cepat dibelakang saya. Saat itu perasaan saya campur aduk, antara takut dan ingin melawan, tapi kalau melawan bagaimana caranya?

Terlihat sebuah jalan menurun dengan tangga yang terbuat dari lantai gua. Diujungnya terlihat sebuah pintu. Saya berlari menambah kecepatan saya dan langsung menutup pintu tersebut. Terihat 3 buah kunci geser (yang biasa buat toilet umum, apa ya namanya? ), langsung saya buru2 mengunci ketiganya. Namun saya menyadari, betapa rapuh pintu dan kunci tersebut.Ditengah pintu tersebut terdapat sebuah kaca tembus pandang, dalam keadaan masih mengatur nafas, saya melihat laki2 tersebut berdiri diujung tangga, tidak ikut turun. Raut wajahnya datar menatap saya. Dan sayapun terbangun dalam keadaan merinding abisssss.

Menurut keterangan Pak Yadi, saya memang habis ‘mampir’ ke tempat mereka. Saya pikir Kerajaan ular bentuknya kerajaan megah, tapi ternyata berbentuk gua. Dan laki2 yang mengejar saya adalah ular yang menyukai saya. Wajahnya mirip Pak Cecep Arif Rahman yang dari film Berandal itu lowh, coba kayak Iko Uwais apa Joe Taslim, mungkin saya mau diajak kenalan (Haizzz… ). Dan pintu tersebut adalah ‘kunci’ sementara yang bisa diberikan Pak Yadi kepada saya, bila ingin lebih kuat memang mau tidak mau saya harus puasa.

Puasa 26 jampun dimulai. Entah kenapa, banyak sekali godaan yang datang. Saya menjadi lebih sibuk dari biasanya, apalagi saya masih dalam keadaan menyusui Al, hari itu dia jadi lebih sering menyusu daripada biasanya (Jangan pada ngereessss). Dan puasapun gagal di jam ke 24. Sayang sekali…

2 hari setelahnya sayapun menetapkan untuk mencoba lagi puasanya, kali ini saya benar-benar membulatkan tekad saya. Walaupun saya lemas sekali karena tidak terbiasa dengan puasa yang lebih dari puasa ramadhan yang sekitar 14 jaman, akhirnya saya berhasil melakukan puasa 26 jam saya dan hingga kini syukur saya tidak mengalami gangguan dari ular tersebut lagi. Saya belum bisa membayangkan bagaimana bila saya harus melakukan puasa lelaku lainnya, ahahahahah..

Tangan pegel ngetik, tenggorkan aus gannnnn… Cendolnya ya

Bantu sundul dan rate bintang 5 juga bahagia saya

Nanti kalau lowong saya update part lainnya ya. Paling cuman tinggal 4 – 5 part lagi, ga bakalan kayak sinetron Indonesia yang tiada ujungnya.

Tapi nanti kalau cerita sudah abis tapi saya mengalami mimpi ‘unik’ lagi, akan tetap saya share dan update threadnya.. Jangan bosen-bosen mampir