- Beranda
- Stories from the Heart
Kelakuan Anak Kuliah
...
TS
pujangga1000
Kelakuan Anak Kuliah
Quote:
Quote:
Quote:
----------------------------------------------------------------------------------
========================================
========================================
pujangga1000
Diubah oleh pujangga1000 18-09-2016 20:37
hllowrld23 dan 22 lainnya memberi reputasi
21
3.9M
7.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.5KThread•41.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
pujangga1000
#6830
Sambel ijo 3
"Bangsät, lo bilang sama orang itu, dijaga mulutnya" Bentak gue
" "
"Eh bahasa lo yang bagus donk!" Balas Anton sambil menunjuk gue
"Kenapa?! " teriak gue dan membalas dengan mendorong tangan dan bahunya
Tiba-tiba beberapa orang datang mendekati gue dan Anton. Berusaha untuk melerai kami berdua.
Anehnya malah kebanyakan orang memegangi Anton.
Memang sih dia terlihat sudah mengepalkan tangannya dan hendak melayangkannya ke muka gue.
"Sudah mas.. sudah.."
Gue sih gak peduli dia mau berapa tahun diatas gue. Kalau emang dia mau, gue layani.
Mau lo sepuluh tahun diatas gue juga gue gak peduli.
Bodo amat kalo dibilang kurang ajar.
Umur tidak menjamin perilaku.
Ribut-ribut ini berakhir setelah gue dan Anton beranjak dari tempat.
Anton sih dikerubunin orang-orangnya. Harusnya sih satu angkatan sama dia.
Gue tau kalo dia cerita ke teman-teman angkatannya yang macem-macem soal gue perihal kejadian tadi.
Sialnya, gue cuman bisa berjalan pergi menjauh.
Karena juga gak ada yang kenal gue sepertinya saat itu.
Gak ada yang berusaha menenangi diri gue..
Gue ngeliat jam tangan, uda lewat beberapa menit kelas gue pagi ini.
Daripada gue masuknya telat, mending gak usah masuk aja sekalian.
Akhirnya gue putusin buat jalan ke kandang buat ngerokok.
Mood gue rusak gara-gara bocah sialan ini.
"Kriiiing... "
Hp gue berbunyi,
Iren yang nelpon.
Angkat gak ya?
Gue jadi males ngomong..
Tapi ya sudah lah..
"Halo.." jawab gue datar
"Ayam, kamu dimana?" Tanya Iren
"Kenapa?" Tanya gue
Gue curiga Iren uda tau kejadian tadi dikampus, makanya doi nelpon gue.
"Kok suaranya menggema?" Tanya Iren
Setelah gue liat sekitar,
Eh iya, geblek..
Jendela gak gue buka, ruangannya uda sempit.
Baru sadar kalo uda penuh sama asap rokok.
Gue buka jendelanya bentar.
"Lagi boker ya?!" Tuduh Iren
"Bukan.. Gimana? Uda?" jawab gue
"Ih, kamu gak disiram gitu toiletnya? Gak cebok gitu?" Tanya Iren dengan polosnya..
gue loncat juga sih dari jendela
"Bukaaaan.. bukan di toilet.." Kata gue mengelak
"Joroooook " Balas Iren diujung telepon sana
"Hihihi...." Iren malah ketawa
"...Lagi bad mood ya?" Tanya Iren baik-baik..
"Tadi aku dikasih tau, kamu berantem sama kak Anton" Kata Iren
"Tau dari siapa?" Tanya gue
"Aku bilang namanya, kamu juga gak kenal, teman angkatanku" Jawab Iren
"Oh.. bilang apa emangnya?" Tanya gue lagi
"Ya gitu, bilangnya kamu berantem sama kak Anton" Kata Iren
"Oh.." Balas gue
"Emang kenapa yam? Kok bisa sih?" Tanya Iren penasaran
"Ya gitu, dia ngomong kalo kamu yang nembak aku" Jelas gue
"Kok kak Anton bisa ngomong gitu?" Tanya Iren lagi
"Dari Iyon" Jawab gue singkat
"Ohh, terus?" Lanjut Iren
"Ya gak ada terusannya.." Jawab gue
"Loh? Begitu doank?" Tanya Iren
" "
Gue malah jadi bingung sama Iren.
Kan mereka ngomong jelek soal gue dan Iren.
Kok Iren malah biasa aja nanggepinnya
"Kamu nih aneh-aneh aja" Kata Iren
"Loh.." baru mau gue jelasin
Tapi gue malah dipotong Iren..
"Coba deh, emang kenapa kalo aku yang nembak kamu? Emang kamu belum pernah ditembak sebelumnya?" Kata Iren
" "
"Yauda sini aku tembak.."
"Kak Jeki, mau gak jadi pacar aku?" Tanya Iren
" "
"Mau.." Jawab gue secara refleks
"Kita kan sudah pacaran, ayaaaaaaam" Balas Iren
Gue berasa ada palu yang lagi ngetok-ngetokin kepala gue.
Gue malah dikerjain sama Iren..
Hopeless banget gue..
"Kamu malah mau.. mau.. aja.."
"....Mau selingkuh ya???!..."
"... Terus, aku ini kamu anggap apa kalau bukan pacar? .."
Iren ngerocos terus
"Putri kodok" Jawab gue datar
"AYAM!!! " Teriak Iren
"Hahahahahahaha"
Kami sama-sama tertawa ditelepon.
Menertawakan refleks dan candaan kami..
Tawa Iren begitu nyaring diseberang sana..
"Tapi kok kak Iyon bisa ngomong gitu ya tentang kita, emang kamu kenal dia sebelumnya, yam?" Tanya Iren memulai pembicaraan baru
"Boro.. boro.. tau namanya aja dari pas kita ketemuan kemarin" Jawab gue
"Kok aneh ya.." Kata Iren
"Dari Ratu mungkin" tebak gue
"Kok kamu bilang gitu?" Tanya Iren
"Dari siapa coba? Dia baru ketemu kita sekali uda bisa ngomong gak enak tentang kita. Dari mana lagi kalo bukan Ratu?" Jelas gue
"Bukan lah.. Ratu itu gak suka sama kak Iyon.." Kata Iren
"Gak suka tapi mau-mau aja diajak jalan" Kata gue
"Ratu emang orangnya gitu, cari teman makan doank paling" Kata Iren membela Ratu
"Murahan banget" Kata gue
"Ayam! Gak boleh gitu!" Balas Iren
"Loh, tapi bener kan? Apa coba kalo bukan murahan?" Kata gue
"Gak boleh begitu.. Kalau kamu gak mau dikatain orang, jangan katain orang.." Iren memberi nasehat
" "
Bener juga ya..
Gak berasa uda ada kali sekitar setengah jam kita teleponan,
"Dok, udahan ya, pegelnya nih tanganku, hpnya berat soalnya" Kata gue
"Ih.. sombong kamu ya.. mentang-mentang hp baru.."
"... N.O.K.I.A C.O.M.M.U.N.I.C.A.T.O.R, apaan itu? Huh!" ejek Iren
"Hehehe, uda dulu ya, kamu kuliah nanti jam 11 kan?" Tanya gue
"Iyaaah ayam.." Jawab Iren dengan semangat
"Yaudah, entar kita makan siang bareng ya" Ajak gue
"Gak mau! Kamu mau pamer hp baru kan? Sombong.. pagi-pagi uda sms pamer hp baru" Kata Iren dengan nada iri
"Pokoknya ketemuan entar" Kata gue
"Hihihi.. Siap bos! " Balas Iren
Gue menutup telepon..
Hari ini aneh..
Gue memulai hari ini dengan mood sangat bagus..
Tiba-tiba hancur berantakan, gue bahkan sudah merasa males untuk hari ini..
Ehh, sekarang..
Gue malah senyum-senyum bego sendiri..
Mood gue bahkan lebih bagus berkali-kali lipat dari tadi pagi..
Iren..
" "
"Eh bahasa lo yang bagus donk!" Balas Anton sambil menunjuk gue
"Kenapa?! " teriak gue dan membalas dengan mendorong tangan dan bahunya
Tiba-tiba beberapa orang datang mendekati gue dan Anton. Berusaha untuk melerai kami berdua.
Anehnya malah kebanyakan orang memegangi Anton.
Memang sih dia terlihat sudah mengepalkan tangannya dan hendak melayangkannya ke muka gue.
"Sudah mas.. sudah.."
Gue sih gak peduli dia mau berapa tahun diatas gue. Kalau emang dia mau, gue layani.
Mau lo sepuluh tahun diatas gue juga gue gak peduli.
Bodo amat kalo dibilang kurang ajar.
Umur tidak menjamin perilaku.
Ribut-ribut ini berakhir setelah gue dan Anton beranjak dari tempat.
Anton sih dikerubunin orang-orangnya. Harusnya sih satu angkatan sama dia.
Gue tau kalo dia cerita ke teman-teman angkatannya yang macem-macem soal gue perihal kejadian tadi.
Sialnya, gue cuman bisa berjalan pergi menjauh.
Karena juga gak ada yang kenal gue sepertinya saat itu.
Gak ada yang berusaha menenangi diri gue..
Gue ngeliat jam tangan, uda lewat beberapa menit kelas gue pagi ini.
Daripada gue masuknya telat, mending gak usah masuk aja sekalian.
Akhirnya gue putusin buat jalan ke kandang buat ngerokok.
Mood gue rusak gara-gara bocah sialan ini.
"Kriiiing... "
Hp gue berbunyi,
Iren yang nelpon.
Angkat gak ya?
Gue jadi males ngomong..
Tapi ya sudah lah..
"Halo.." jawab gue datar
"Ayam, kamu dimana?" Tanya Iren
"Kenapa?" Tanya gue
Gue curiga Iren uda tau kejadian tadi dikampus, makanya doi nelpon gue.
"Kok suaranya menggema?" Tanya Iren
Setelah gue liat sekitar,
Eh iya, geblek..
Jendela gak gue buka, ruangannya uda sempit.
Baru sadar kalo uda penuh sama asap rokok.
Gue buka jendelanya bentar.
"Lagi boker ya?!" Tuduh Iren
"Bukan.. Gimana? Uda?" jawab gue
"Ih, kamu gak disiram gitu toiletnya? Gak cebok gitu?" Tanya Iren dengan polosnya..
gue loncat juga sih dari jendela
"Bukaaaan.. bukan di toilet.." Kata gue mengelak
"Joroooook " Balas Iren diujung telepon sana
"Hihihi...." Iren malah ketawa
"...Lagi bad mood ya?" Tanya Iren baik-baik..
"Tadi aku dikasih tau, kamu berantem sama kak Anton" Kata Iren
"Tau dari siapa?" Tanya gue
"Aku bilang namanya, kamu juga gak kenal, teman angkatanku" Jawab Iren
"Oh.. bilang apa emangnya?" Tanya gue lagi
"Ya gitu, bilangnya kamu berantem sama kak Anton" Kata Iren
"Oh.." Balas gue
"Emang kenapa yam? Kok bisa sih?" Tanya Iren penasaran
"Ya gitu, dia ngomong kalo kamu yang nembak aku" Jelas gue
"Kok kak Anton bisa ngomong gitu?" Tanya Iren lagi
"Dari Iyon" Jawab gue singkat
"Ohh, terus?" Lanjut Iren
"Ya gak ada terusannya.." Jawab gue
"Loh? Begitu doank?" Tanya Iren
" "
Gue malah jadi bingung sama Iren.
Kan mereka ngomong jelek soal gue dan Iren.
Kok Iren malah biasa aja nanggepinnya
"Kamu nih aneh-aneh aja" Kata Iren
"Loh.." baru mau gue jelasin
Tapi gue malah dipotong Iren..
"Coba deh, emang kenapa kalo aku yang nembak kamu? Emang kamu belum pernah ditembak sebelumnya?" Kata Iren
" "
"Yauda sini aku tembak.."
"Kak Jeki, mau gak jadi pacar aku?" Tanya Iren
" "
"Mau.." Jawab gue secara refleks
"Kita kan sudah pacaran, ayaaaaaaam" Balas Iren
Gue berasa ada palu yang lagi ngetok-ngetokin kepala gue.
Gue malah dikerjain sama Iren..
Hopeless banget gue..
"Kamu malah mau.. mau.. aja.."
"....Mau selingkuh ya???!..."
"... Terus, aku ini kamu anggap apa kalau bukan pacar? .."
Iren ngerocos terus
"Putri kodok" Jawab gue datar
"AYAM!!! " Teriak Iren
"Hahahahahahaha"
Kami sama-sama tertawa ditelepon.
Menertawakan refleks dan candaan kami..
Tawa Iren begitu nyaring diseberang sana..
"Tapi kok kak Iyon bisa ngomong gitu ya tentang kita, emang kamu kenal dia sebelumnya, yam?" Tanya Iren memulai pembicaraan baru
"Boro.. boro.. tau namanya aja dari pas kita ketemuan kemarin" Jawab gue
"Kok aneh ya.." Kata Iren
"Dari Ratu mungkin" tebak gue
"Kok kamu bilang gitu?" Tanya Iren
"Dari siapa coba? Dia baru ketemu kita sekali uda bisa ngomong gak enak tentang kita. Dari mana lagi kalo bukan Ratu?" Jelas gue
"Bukan lah.. Ratu itu gak suka sama kak Iyon.." Kata Iren
"Gak suka tapi mau-mau aja diajak jalan" Kata gue
"Ratu emang orangnya gitu, cari teman makan doank paling" Kata Iren membela Ratu
"Murahan banget" Kata gue
"Ayam! Gak boleh gitu!" Balas Iren
"Loh, tapi bener kan? Apa coba kalo bukan murahan?" Kata gue
"Gak boleh begitu.. Kalau kamu gak mau dikatain orang, jangan katain orang.." Iren memberi nasehat
" "
Bener juga ya..
Gak berasa uda ada kali sekitar setengah jam kita teleponan,
"Dok, udahan ya, pegelnya nih tanganku, hpnya berat soalnya" Kata gue
"Ih.. sombong kamu ya.. mentang-mentang hp baru.."
"... N.O.K.I.A C.O.M.M.U.N.I.C.A.T.O.R, apaan itu? Huh!" ejek Iren
"Hehehe, uda dulu ya, kamu kuliah nanti jam 11 kan?" Tanya gue
"Iyaaah ayam.." Jawab Iren dengan semangat
"Yaudah, entar kita makan siang bareng ya" Ajak gue
"Gak mau! Kamu mau pamer hp baru kan? Sombong.. pagi-pagi uda sms pamer hp baru" Kata Iren dengan nada iri
"Pokoknya ketemuan entar" Kata gue
"Hihihi.. Siap bos! " Balas Iren
Gue menutup telepon..
Hari ini aneh..
Gue memulai hari ini dengan mood sangat bagus..
Tiba-tiba hancur berantakan, gue bahkan sudah merasa males untuk hari ini..
Ehh, sekarang..
Gue malah senyum-senyum bego sendiri..
Mood gue bahkan lebih bagus berkali-kali lipat dari tadi pagi..
Iren..
itkgid dan 4 lainnya memberi reputasi
5