Kaskus

Story

3005fmAvatar border
TS
3005fm
Di ujung jalan
Diubah oleh 3005fm 15-01-2017 19:24
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
14.4K
117
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
3005fmAvatar border
TS
3005fm
#77
Di ujung jalan (Bimo POV)
Bab 3

Kebodohan


Sejak permintaan Bulan kemarin, gue mulai uring-uringan. Gue sendiri yang berwatak cupu ini juga enggan melakukan pendekatan atau sesuatu yang membuat Bulan menyadari perasaan gue. Tapi akhirnya, gue mulai belajar menerima perasaan Bulan itu, mungkin lo mikir... seberapa pengecutnya gue.. Tapi setiap gue liat wajah Bulan yang sumringah setiap kali ngebicarain Ardi, gue jadi nggak tega.

"Bro, gue mau jalan sama Bulan. Lo mau ikut gak ?" Tanya Ardi tiba-tiba sambil menepuk bahu gue pelan.

Sebenernya gue mau ikut, entah buat apa... mungkin untuk memastikan kalo mereka belum menempuh pendekatan sejauh asumsi gue. Tapi Bulan akan lebih ingin untuk jalan berdua sama Ardi.

Gue menggeleng. "Enggak ah, ntar gue malah jadi nyamuk kalo kalian ngobrol."
Ardi menoyor kepala gue. "Bego lo. Kagaklah, nggak mungkin lo bakal jadi nyamuk."
"Lo mungkin kaga mikir begitu, tapi guenya nggak enak sama Bulan."
"Gak enak kenapa ?"
"Dia suka lo."
"Terus ?" Ardi bertanya seolah nggak menemukan keanehan atau keterkejutan dari perkataan gue tadi.

"Ya lo harusnya suka balik lah. Bego lo !." Gue gantian menoyor kepala Ardi sambil tertawa.
"Emang kalo dia suka gue, terus gue mesti suka balik ke dia ?"

Gue tertegun, memang sih nggak harus. Tapi kalo itu bisa bikin Bulan bahagia, kenapa enggak ?

***


Ardi dan Bulan akhirnya jalan berdua setelah beribu alasan yang bisa gue buat supaya mereka bisa jalan berdua. Begitu jam 9 malam setelah Ardi mengantar Bulan pulang, telepon rumah gue berdering. Bulan.

"Halo, ini Bimo ya ?"
"Iya, kenapa Lan ?"
"Gue mau cerita !!!" Bulan terlihat bersemangat, gue menjauhkan gagang telepon sejenak lalu mendekatinya lagi ke telinga gue.
"Kenapa ?"
"SUMPAHHH !!! Ardi perhatian dan sweetbanget. Pas lagi gue ketakutan, karena kita nonton film horror, dia nutupin mata gue pake tangannya... gila gue deg-degan, Bim."

Kalo dalam posisi sebagai sahabat gue pasti bakal seneng banget, ketika teman gue baru aja jalan bareng cowok yang disukainya. Tapi di sini gue berada dalam posisi sebagai cowok yang punya perasaan pada temannya sendiri.

"Halo? Bimo ? Ih nggak dengerin..."
Gue tersadar dari lamunan gue. "Iya bawel Lan. Gue denger cerita lo kok. Terus apa lagi kejadian sweet nya ?"
"Banyak deh... Gila gue kayaknya bakal terus kepikiran sama Ardi deh."
"Norak Lan. Kayak baru pertama kali jalan sama cowok aja."
"Bodo. Besok gue ceritaiin versi lengkapnya ya Bim. Dateng pagian sebelum Ardi."
"Ogah. Gue ngantuk Lan. Udah ya."
"Oke."

Gue memutus sambungan telepon. Gue merasa jadi cowok tercupu di dunia saat gue sendiri nggak berani mengungkapkan perasaan gue pada Bulan. Tapi kalo denger semangatnya Bulan pas ngomong tadi.. gue jadi mikir ulang buat menunjukan perasaan gue ke dia. Mungkin jadi temen yang selalu ada buat dia, lebih dari cukup buat gue...
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.