Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

.itank.Avatar border
TS
.itank.
Satu Sisi Hati
Prolog


"Aku cuma mau nikah sama kamu, bukan sekarang tapi 5 tahun lagi.." dia mengatakan itu di telepon.
Tanganku gemetaran memegang gagang telepon. Keringat dingin keluar. Jantung berdegup kencang..
"Apa? Aku ga dengar," jawabku berusaha tetap tenang.
"Ya itu tadi.. Aku males ngulanginnya lagi," katanya, ngambek
"Hahaha kenapa harus aku? Kaya ga ada cewek lain aja," jawabku ngeles.
"Karena aku cuma mau sama kamu. Eh, jangan ketawa dong!" katanya lagi.
"Habis kamu lucu, kita masih SMA, belum juga lulus udah ngomongin nikah," aku masih tertawa, kali ini ada yg berdesir di hatiku.
"Ya udah klo kamu anggap ini guyonan, aku serius!" dia menegaskan.
Aku, hanya bisa diam dan berusaha mencerna kata-katanya.








Diubah oleh .itank. 11-09-2016 10:45
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
1.6K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.6KAnggota
Tampilkan semua post
.itank.Avatar border
TS
.itank.
#4
Satu Sisi Hati
Part 3


Rapat panitia perpisahan, aku lihat Dru di sana, bersama teman2 cowok yg lain. Oh, dia juga jadi panitia toh.. Sambil mendengarkan arahan dari ketua panitia, aku curi-curi pandang ke arah Dru.. Apa ya yg menarik darinya? Dia ga ganteng, standard lah, ga terlalu tinggi juga, dia ga romantis, dia bukan tipe cowok yg diidolakan.. Tapi dia cerdas. Bukan pintar. Dia kalem, dia cool, dia ga banyak omong, dia cuek, dia ngerti sikon, dia cenderung pendiam. Mungkin itu yg membuatku tertarik padanya. Ah, kutepis rasa ini.. Jangan diteruskan, kalian beda, kata hatiku. Sedang asyik melamun, tiba-tiba..

"Nay, pulang yuk," terdengar suara di sampingku.
Aku menoleh, ada Dru!
"Pulang?" tanyaku polos. Kaget, lebih tepatnya.
"'Udah selesai rapatnya, kamu masih di sini aja.. Ngelamun yaa.." godanya.
"Enak aja, siapa yg ngelamun, sok tau kamu! Aku tadi lagi mikir, mau bikin dekor kayak gimana lagi besok," aku ngeles. Padahal pengen bilang klo aku lagi ngelamunin dia. Tapi kan, malu..
"Yuk pulang. Aku anter ya, mau?'"
"Aku bareng Shela kok Dru.."
"Mana Shela? Dia udah pulang duluan tadi. Emang kamu ngelamunin apa sih sampe ga tau kalo soulmate mu udah pulang duluan?"
'Ngelamunin kamu lah, siapa lagi?'jawabku, tapi cuma dalam hati. Gila aja kalo sampe terucap.
Aku bergegas membereskan tasku, nggak habis pikir bisa ngelamunin anak ini sampai nggak sadar kalau rapat udah selesai. Apa apaan ini? Lagian tega banget sih Shela ninggalin aku pulang duluan.

Dru mengantarku pulang dengan motornya. Duh aku grogi. Biasanya nggak apa-apa sih, tapi sejak kudengar kalimat nikah itu aku jadi merasa lain dengannya. Seperti ingin menjauh tapi yang ada malah semakin dekat.
Di depan pagar rumahku, Dru menghentikan motornya.
Aku turun, "Makasih ya Dru."
Dia mengangguk, 'Sampe ketemu besok ya, jangan lupa makan, jaga kesehatan."
Kemudian dia berlalu. Dru selalu tahu kalau aku sering lupa makan. Aku senang menulis dan crafting, sampai lupa makan. Sering maagku kambuh, dan itu sakit sekali.
Aku memandang punggungnya sampai tidak terlihat lagi. Dru..

-----------------------

Tiba hari H acara perpisahan. Panitia sudah standby di aula. Ini jam 8, acara dimulai jam 9. Satu jam lagi. Setelah memastikan semua beres, aku duduk istirahat.

"Nay, kamu tahu selendang buat penari?" Bu Gina, guru bahasa Indonesia sekaligus pembina ekskul tari menghampiriku.
"Nggak tahu bu, terakhir saya lihat ada di ruangan kita make up tadi," jawabku.
"Ibu lupa naruhnya di mana," lanjut bu Gina.
"Atau jangan-jangan belum dibawa bu, masih tertinggal di sana?" tanyaku.
"Hmm.. Bisa jadi, ibu lupa tapi sudah ibu cari ke mana-mana ga ada yg tau. Kamu bisa tolong ambilkan?"
"Tapi saya ga bawa motor bu, saya coba cari teman ya."
"Cepet ya nak, tolong ibu, satu jam lagi acara dimulai."
"Baik bu," aku bergegas keluar. Mencari teman yg bisa dimintai tolong mengantarku ke tempat make up tadi, di rumah Bu Gina. Jaraknya lumayan jauh, 45menit pp dari sekolah.
Setelah mencari ke sana ke mari, ga ada satu pun panitia yg nganggur, aku bertemu Adit.
"Dit, kamu bisa anter aku ga? Ambil selendang di rumah Bu Gina'
"Aku lagi sibuk Nay, coba cari yang lain," jawab Adit sambil ikut mencari teman yg bisa dimintai tolong.
"Semua pada sibuuukk.. Ada juga cewek-cewek. Tapi pada ga bawa motor," kataku.
"Yaahh gimana ini.. Eh itu tuh sama dia aja. Hey sini," teriak Adit sambil menghampiri seseorang.
Ga lama kemudian Adit menghampiriku bersama orang itu.
"Nih Nay kamu ambil selendang sama Dru ya, naik mobilnya. Dia tadi ke sini naik mobil kok," kata Adit padaku.
Kenapa harus Dru siiihh.. Ga ada orang lain yg bisa dimintain bantuan apa.. Aku kan sungkan kalau harus berdua sama dia lagi.
"Tapi Dit, Dru kan sibuk," aku mencoba menolak secara halus.
"Ga kok, kata siapa.. Dia udah selesai semua. Gih berangkat, ntar Bu Gina marah lho."
"Yuk Nay, kuantar. Aku udah ga ada kerjaan lagi kok," suara Dru terdengar di telingaku.

Berdua kami berjalan menuju mobil. Dru jalan duluan di depan. Aku berjalan sambil menunduk di belakang. Sesekali kulirik dia, begitu ringan langkahnya. Sepertinya dia senang..



Diubah oleh .itank. 10-09-2016 08:42
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.