"Bintang ditendang..."
"Keluar mobil kijang.."
"Melanggar undang undang..."
Suara Bang Dino yang nyanyi-nyanyi gak karuan

*Ini lagu plesetan dari Air - Bintang yang berbau agak politik

"Eh Jeki.." Panggil bang Din ketika berada didepan pintu kamar gue
" "
"Tumben Jek dikamar, gak pacaran?" Tanya bang Din sok manis
" " gue kebingungan

"Gak punya duit ya? " Tembak bang Din
" "

Bang Din kemudian nyelonong masuk ke dalam kamar, tidur dikasur gue

"Makanya kerja woi! Masih muda, gak mau kerja, mana bisa dapat duit" Kata bang Din sok menasehati
" "

Gue gak peduli apa kata abang satu ini.
Yang pasti dia lagi senang, moodnya lagi bagus.
Karena itu dia asal ngerocos aja.
Gue mah uda hapal sikap-sikap bang Din

"Brakkk!"

Sebuah bantal mendarat dipunggung gue

" "

"Kau jawab kek!"
"...diam aja..."
"...semua semua diam..."
Bang din memainkan peran ibu tiri yang jahat

"Eh jek, kalau disinetron, biasa kan ada kamera yang zoom ke muka ku kalo lagi marah gini ya" Bang Din tiba-tiba absurb

"Lu coba rekam gua pakai kamera hp dulu, biar gua tau rasanya jadi artis, siapa tau gua main film nanti, sama Acha Septriasaaaah" Bang Din mendesah dengan cara yang menggelikan

"Hp ku gak punya kamera bang" Jawab gue seadanya
"Ahh..." Bang Din kecewa

"Kringg...."
Tiba-tiba hp gue bunyi,
ternyata yang mulia putri kodok nelpon gue pangerannya

"Halo" jawab gue
"Yam, mau makan ayam ngak?" tanya Iren disana
"Ayam?" gue bertanya balik
"Iya, makan teman-teman kamu hihi" Jawab Iren

" "
"Aku lagi pengen ayam goreng pakai sambal ijo gitu" Kata Iren
"Oh yauda, kita makan yang di xxx aja gimana dok?" Tawar gue
"Boleh.. boleh.." Iren mengiyakan

"Yauda deh, aku mandi dulu ya, kira-kira 5 menit lagi aku jemput" kata gue
"Ihh jorok, cepet gitu mandinya?" Kata Iren

" "
"Yauda aku tungguin, cepetan, uda laper banget..." Kata Iren
"Iya.. iya.. tungguin pangeranmu wahai putri kodok..."

Gue tutup teleponnya Iren, gue pun senyum senyum sendiri
Selalu ada efek magis ketika gue ngobrol dengan Iren.

Gue baru mau beranjak dari kursi gue dan mengambil handuk buat mandi...

"Si kampret.." Kata bang Din
" " Gue kaget

Gue lupa kalo bang Din masih ada dikamar gue, tiduran dikasur gue.

"Abangnya ajak ngomong malah dicuekin" Gerutu bang din
" "
"Mandi lah kau sana"

Bang Din keluar karena kesel dengan sendirinya.
Hahaha,
Biarin aja lah, nanti juga dia sms gue minta dibeliin rokok pas gue mau balik

Setelah itu gue berangkat ke kostan Iren buat jemput dia karena kita uda janjian makan ayam cabe ijo.

Pas kita berdua lagi makan..

"Yam, aku punya cerita lucu deh" Kata Iren dengan penuh semangat
"Hm?? " Jawab gue menunggu cerita Iren

"Jadi kan ada 4 bapak-bapak lagi nungguin istrinya melahirkan" Iren mulai bercerita
"Hmm.. hmm.." Gue mengiyakan sambil makan makanan gue

"Jadi perawat pertama ngomong, selamat bapak, anak bapak kembar" Lanjut Iren
".. Wah kebetulan saya kerja di PT Kembar Jaya.." Iren menirukan suara bapak-bapak

Gue masih serius dengan ayam gue..

"Terus perawat kedua keluar, selamat anak bapak kembar tiga"
"... Oh iya, saya memang kerja di Tiga Roda ..." Kata Iren

Gue masih tetap serius dengan ayam gue, sambil sesekali mendengar Iren.

"Terus perawat ketiga juga keluar, wah anak bapak kembar tujuh"
"... Saya kerja di pabrik 7-up, sus ..." Kata Iren sambil menunjukkan jari tujuh

Gue mulai gak tahan, pedes euy..
sambel ijo soalnya

"Trus tau gak yam, pas perawat ke empat keluar, si bapaknya pingsan.."
"Tau gak kenapa yam?? Coba deh tebak" Tanya Iren begitu bersemangat

Gue lagi minum es teh manis gue..

"Yam, coba jawab dulu.." Kata Iren lagi
"Kenapa dok??"

"Itu, tadi kan anaknya kembar dua karena kerja di PT kembar jaya, terus anaknya kembar tiga karena kerja di Tiga Roda, terus bapak-bapak yang keempat ini pingsan, kira-kira kenapa yam? Tebak donk" Jelas Iren lagi

"Oh.. Anaknya meninggal kali... huuuuh"
"... Soalnya... huuuuh..."
"... Bapaknya gak kerja.. Haaaaaa..."
Jawab gue sambil kepedesan..

"Ihh bukan... Soalnya bapaknya kerja ke Auto2000, jadi takut anaknya kembar 2000 Hehehehe" Kata Iren menjawab tebakannya sendiri

Gue masih sibuk mengunyah es yang tersisa di gelas gue..
Teh manisnya uda habis gue minum, tapi pedesnya gak hilang..

"Kamu kok gak ketawa sih.. kan lucu tadi..." Rengek Iren..
"Aduh.. aku kepedesan dok.." Jawab gue

"Kamu minum punyaku aja yam.." Kata Iren menyodorkan minumannya

Saat gue minum...

"Eh yam.. Liat deh, itukan si Ratu.." Kata Iren sambil menunjuk cowok dan cewek yang baru mau masuk ke dalam..
" "

Iya beneran Ratu..
Tapi siapa cowok itu ya?
Makan berdua doank..
hmmmm...

Tiba-tiba terlihat Iren melambai-lambaikan tangan

"Haiiii "

Kemudian Ratu dan juga pasangannya berjalan ke arah meja gue.
Kebetulan meja gue untuk 4 orang, jadi masih ada dua bangku kosong..

Gue liat sebentar wajah si cowok..

"Hai, mas Jek juga disini ya" Kata Ratu sok akrab ke gue

Gue kayaknya kenal ni cowok..