- Beranda
- Stories from the Heart
Sometimes Love Just Ain't Enough
...
TS
jayanagari
Sometimes Love Just Ain't Enough
Halo, gue kembali lagi di Forum Stories From The Heart di Kaskus ini
Semoga masih ada yang inget sama gue ya
Kali ini gue kembali lagi dengan sebuah cerita yang bukan gue sendiri yang mengalami, melainkan sahabat gue.
Semoga cerita gue ini bisa berkenan di hati para pembaca sekalian
Semoga masih ada yang inget sama gue ya
Kali ini gue kembali lagi dengan sebuah cerita yang bukan gue sendiri yang mengalami, melainkan sahabat gue.
Semoga cerita gue ini bisa berkenan di hati para pembaca sekalian
*note : cerita ini sudah seizin yang bersangkutan.
Quote:
Quote:
Diubah oleh jayanagari 23-04-2016 17:40
sargopip dan 5 lainnya memberi reputasi
6
415.5K
1.5K
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
31.6KThread•42.4KAnggota
Tampilkan semua post
TS
jayanagari
#1326
selamat malam semuanya (di Indonesia udah jam berapa yak?)
setelah sekian lama gue telantarkan thread di Kaskus ini, gue rasa kata maaf aja gak cukup untuk mewakili gimana gue merasa bersalah Bahkan jujur, gue aja sampe lupa punya cerita ini di Kaskus gara-gara kehidupan gue yang berubah total sejak kehadiran anak perempuan gue. Mungkin sebagian dari readers gue disini bisa memahami gimana "spektakuler"nya kehidupan seorang ayah yang baru jadi ayah
Gue sangat memahami kalo cerita gue ini seperti udah basi, mungkin momentumnya udah gak pas lagi gara-gara kelamaan gak ada kelanjutannya. Yes, I feel you, dear my lovely readers. Barangkali diantara kalian juga sudah banyak yang gak tertarik lagi dengan cerita si Dhika ini, yang bahkan sekarang orang yang bersangkutan pun sudah jarang banget kontakan sama gue.
Karena itu, gue berpikiran satu hal :
Kalau seandainya gue masih diperkenankan melanjutkan cerita ini, bagaimana kalau gue ceritakan aja kehidupan gue dan Anin yang, yah menurut gue, masih tetep konyol seperti dulu?
Option itu gue sampaikan dengan pertimbangan gue udah gak begitu sering kontakan lagi dengan Dhika, jadi ada rasa segan dan sungkan di hati gue untuk menceritakan kisahnya, meskipun memang udah melalui ijinnya sih. Kedua, gue juga gak menjanjikan bisa update dengan lancar seperti waktu gue menulis You Are My Happiness, karena gue yang dulu berbeda dengan gue yang sekarang. Sekarang gue udah ada buntut yang selalu nangis malem-malem
Pertimbangan gue menceritakan kehidupan gue dan Anin (lagi) adalah cerita yang akan gue tulis ini murni spontan, sesuai dengan apa yang terjadi di hidup gue (meskipun gak real time sih, gila aja ) dan antara part satu dengan yang lainnya gak berhubungan. Jadi gue harap gak ada yang menderita kekenyangan gara-gara kentang
Tapi disisi lain, gue jadi merasa gak enak sama penghuni SFTH yang lain, karena mungkin thread gue ini jadi agak "nyleneh" dibanding yang lainnya
So, I am waiting for your feedback
Terima kasih
setelah sekian lama gue telantarkan thread di Kaskus ini, gue rasa kata maaf aja gak cukup untuk mewakili gimana gue merasa bersalah Bahkan jujur, gue aja sampe lupa punya cerita ini di Kaskus gara-gara kehidupan gue yang berubah total sejak kehadiran anak perempuan gue. Mungkin sebagian dari readers gue disini bisa memahami gimana "spektakuler"nya kehidupan seorang ayah yang baru jadi ayah
Gue sangat memahami kalo cerita gue ini seperti udah basi, mungkin momentumnya udah gak pas lagi gara-gara kelamaan gak ada kelanjutannya. Yes, I feel you, dear my lovely readers. Barangkali diantara kalian juga sudah banyak yang gak tertarik lagi dengan cerita si Dhika ini, yang bahkan sekarang orang yang bersangkutan pun sudah jarang banget kontakan sama gue.
Karena itu, gue berpikiran satu hal :
Kalau seandainya gue masih diperkenankan melanjutkan cerita ini, bagaimana kalau gue ceritakan aja kehidupan gue dan Anin yang, yah menurut gue, masih tetep konyol seperti dulu?
Option itu gue sampaikan dengan pertimbangan gue udah gak begitu sering kontakan lagi dengan Dhika, jadi ada rasa segan dan sungkan di hati gue untuk menceritakan kisahnya, meskipun memang udah melalui ijinnya sih. Kedua, gue juga gak menjanjikan bisa update dengan lancar seperti waktu gue menulis You Are My Happiness, karena gue yang dulu berbeda dengan gue yang sekarang. Sekarang gue udah ada buntut yang selalu nangis malem-malem
Pertimbangan gue menceritakan kehidupan gue dan Anin (lagi) adalah cerita yang akan gue tulis ini murni spontan, sesuai dengan apa yang terjadi di hidup gue (meskipun gak real time sih, gila aja ) dan antara part satu dengan yang lainnya gak berhubungan. Jadi gue harap gak ada yang menderita kekenyangan gara-gara kentang
Tapi disisi lain, gue jadi merasa gak enak sama penghuni SFTH yang lain, karena mungkin thread gue ini jadi agak "nyleneh" dibanding yang lainnya
So, I am waiting for your feedback
Terima kasih
qthing12 dan 3 lainnya memberi reputasi
2
Tutup