Part 17 - CAMPING PART 2 (KISAH MALAM)

Aku sama Rona dan Gerry keliling tempat daerah situ teriak2 manggil Lika, tapi ga ada yang nyaut. Akhirnya kita putuskan buat berpencar.



Aku sama Gerry mencari ke daerah atas, yang ke arah tenda kita, sementara Rona lebih ke pedalaman lagi, dia nyaranin karena aku sama Gerry belum tau pasti lokasi tempat ini. Aku sama Gerry terus teriak2 manggil nama Lika, namun ga ada jawaban sama sekali, hanya suara binatang2 yang menghiasi hutan kecil ini.


Kita terus berputar2, namun ga mendapatkan hasil dimana keberadaan Lika. Aku sama Gerry kembali ke air terjun tadi. Aku mendapati Rona yang lagi kebingungan disana.



Kami bertiga kembali berjalan namun saat perjalanan menuju tenda, aku melihat sebuah cahaya berwarna putih dari kejauhan. Cahaya itu seperti menghipnotis pandanganku.



Kita bertiga akhirnya berjalan menuju tempat yang aku tuju. Namun terasa jauh karena tadi aku memang melihatnya dari kejauhan. Entah cahaya apa itu, tapi seolah menarikku untuk menghampirinya. Sekitar 15 menit perjalanan, akhirnya aku sampai tepat dimana aku melihat cahaya itu.


Namun aku tak mendapati apa yang membuat cahaya secerah tadi. Hanya batu besar yang ada dihadapanku. Aku melihat sekeliling, namun aku juga tak mendapati Lika disana. Hingga ada sesuatu yang menarik perhatianku, dimana aku melihat buah batu yang agak besar, kira2 setinggi 2 meter, aku menghampiri batu itu.



Rona dan Gerry menghampiriku.



Sekitar perjalanan selama 20 menit kita tempuh, akhirnya kita sampai diperkemahan. Disana kami melihat beberapa peralatan makan yang udah disiapkan, dan sebuahapi unggun kecil dengan teko kecil diatasnya.



Rona masuk ke tenda cewe, dan mengambil 5 Po*Mie disana. Karena air dari teko ini juga udah panas, kita semua langsung nyeduh. Fadjrin juga turun dari pohon buat ikut makan bareng kita.



Hari terus berlalu, dan mulai memasuki kegelapan malam. Udarapun semakin dingin, aku sama Lika masuk ke tenda kami. Kita istirahata bareng sambil menunggu adzan magrib tiba.



Lika: Ya ngga sih, aku nyaman aja sama dia, pas dia pulang kesini waktu hari ulang tahun kamu, dia nganter aku pulang, tapi kita keliling dulu kemana gitu, ngobrol2 akhirnya nyaman itu muncul gitu aja Cha



Saat itu juga aku memeluk Lika Tiba2 dari arah depan kita muncul sesuatu.



Tokkk . . . Lika kaget dan reflek memukul Gerry pake botol minumnya



Aku sama Lika keluar, ga kerasa ngedengerin curhat Lika sampe selama ini. Aku wudhu dibantu sama Fadjrin yang mengucurkan air dari botol besar. Lalu kita solat sama2, dengan Fadjrin sebagai imamnya. Setelah solat, kita duduk bersama mengelilingi api unggun kecil yang dibuat Fadjrin.