- Beranda
- Stories from the Heart
Novel : Kisah Para Keturunan Bajak Laut
...
TS
sun81
Novel : Kisah Para Keturunan Bajak Laut

Sejak dulu suka sekali menulis......membayangkan berbagai petualangan mulai yang manis, dramatis hingga romantis. Ini adalah karya novel pertamaku tentang petualangan. Sudah pernah kutulis di forum Lounge tapi banyak yang pada protes n pembacanya kurang

semoga di forum ini lebih banyak peminatnya
Baiklah, selamat menikmati ya! En bantu doanya supaya bisa diterbitkan dalam bentuk fisik.
Spoiler for :
Bila Petualangan penyihir cilik di belahan dunia Eropa dan kisah romantis manusia dan vampir dari Amerika bisa menembus pasar dunia, maka kisah pirates cilik pun seharusnya bisa juga kan?
Untuk updatenya dipastikan sebulan sekali tapi tergantung kuota ya.......maklum penulis modal pas-pasan

Untuk updatenya dipastikan sebulan sekali tapi tergantung kuota ya.......maklum penulis modal pas-pasan
Spoiler for Prolog:
Selama berabad-abad yang lampau, laut merupakan tempat terkaya di muka bumi. Ketika Laut menjadi jalan untuk mencapai penjuru dunia, menukar sutra dan rempah, menjadikan setiap tetes anggur berubah ke setiap keping emas dan perak, laut adalah surga bagi para penguasanya.
Hingga lahirlah para penguasa yang lebih besar lagi. Para penguasa yang serakah yang ingin menguasai semua kekayaan laut dan mencicipi sedikit banyak kenikmatan daratan. Bajak Laut. Nama-nama mereka dibisikkan dengan ketakutan di setiap deburan ombak dan setiap mendekati pantai, diteriakkan dengan jeritan yang takkan pernah dilupakan oleh semua tempat yang pernah disinggahinya.
Mereka mengambil semua yang dapat disentuh, menenggak semua yang dapat dinikmati lidah dan menghancurkan semua yang dapat diratakan.
Lebih dari tiga abad laut dan darat mereka jadikan sarang. Dan ketika puncaknya dunia semakin terasa sempit, mereka, para bajak laut mulai merasa tidak puas. Mereka mulai melirik bagian dari para bajak laut lainnya. Mereka mulai berperang antar sesama mereka. Mulai saling menghancurkan. Tidak lagi menghormati peraturan yang dulu mereka tegakkan dan mencari kepuasan sendiri dengan lebih serakah lagi.
Hingga terbelahlah laut dan kekuasaannya. Kelompok-kelompok yang merasa ketakutan mencoba berlindung di kubu-kubu yang lebih kuat. Kubu-kubu yang masih memegang prinsip dengan bayaran yang setimpal.
Tapi itu tak berlangsung lama. Ketika bulan pernama datang, di tengah ketenangan laut, terjadilah perang besar memecahkan kesunyian lautan. Dua kubu yang berbeda prinsip, berbeda pemimpin, berbeda tujuan dengan bantuan sekutu masing-masing saling menghancurkan. Pertempuran yang terjadi tujuh belas hari tujuh belas malam itu merusak kehidupan banyak pihak, sehingga pemerintahan beberapa kerajaan memutuskan untuk terlibat.
Son of Sea, kubu penguasa Timur dan Barat, di tengah tekanan kematian dan kekalahan melakukan kesepakatan dengan Kerajaan Inggris yang memiliki armada laut terbesar. Dengan menyerahkan lebih dari seribu peta tempat penyimpanan harta kekayaan miliknya dan para sekutunya, Son Of Sea diselamatkan dan dipulihkan seluruh kekuasaannya sebagai rakyat.
Dark Seas, kubu Utara dan Selatan, yang memiliki armada dua kali lipat daripada Son of Sea, akhirnya takluk di hadapan armada Inggris dan para sekutunya. Lebih dari seribu pengikut Dark Seas dihukum mati, sedangkan ratusan lainnya berhasil melarikan diri dan lenyap di telan kegelapan malam. Yang tertinggal hanyalah kapal induk Dark Starship bersama lebih dari tiga ribu peta harta karun.
Selama berabad-abad lamanya kekayaan-kekayaan yang tersimpan mulai ditemukan. Ujung Utara Selatan, Barat ke Timur, semua tempat diaduk-aduk sekutu pemenang. Tapi, ternyata para sekutu hanya mampu memperoleh sebagian kecil dari seluruh peta yang ada. Dan di luar sana masih menanti kekayaan-kekayaan berlimpah untuk ditemukan. Berpacu dengan waktu dan para keturunan pengikut Dark Seas, Pemerintah, dan sekutunya membentuk kembali kubu Son of Sea.
Hingga lahirlah para penguasa yang lebih besar lagi. Para penguasa yang serakah yang ingin menguasai semua kekayaan laut dan mencicipi sedikit banyak kenikmatan daratan. Bajak Laut. Nama-nama mereka dibisikkan dengan ketakutan di setiap deburan ombak dan setiap mendekati pantai, diteriakkan dengan jeritan yang takkan pernah dilupakan oleh semua tempat yang pernah disinggahinya.
Mereka mengambil semua yang dapat disentuh, menenggak semua yang dapat dinikmati lidah dan menghancurkan semua yang dapat diratakan.
Lebih dari tiga abad laut dan darat mereka jadikan sarang. Dan ketika puncaknya dunia semakin terasa sempit, mereka, para bajak laut mulai merasa tidak puas. Mereka mulai melirik bagian dari para bajak laut lainnya. Mereka mulai berperang antar sesama mereka. Mulai saling menghancurkan. Tidak lagi menghormati peraturan yang dulu mereka tegakkan dan mencari kepuasan sendiri dengan lebih serakah lagi.
Hingga terbelahlah laut dan kekuasaannya. Kelompok-kelompok yang merasa ketakutan mencoba berlindung di kubu-kubu yang lebih kuat. Kubu-kubu yang masih memegang prinsip dengan bayaran yang setimpal.
Tapi itu tak berlangsung lama. Ketika bulan pernama datang, di tengah ketenangan laut, terjadilah perang besar memecahkan kesunyian lautan. Dua kubu yang berbeda prinsip, berbeda pemimpin, berbeda tujuan dengan bantuan sekutu masing-masing saling menghancurkan. Pertempuran yang terjadi tujuh belas hari tujuh belas malam itu merusak kehidupan banyak pihak, sehingga pemerintahan beberapa kerajaan memutuskan untuk terlibat.
Son of Sea, kubu penguasa Timur dan Barat, di tengah tekanan kematian dan kekalahan melakukan kesepakatan dengan Kerajaan Inggris yang memiliki armada laut terbesar. Dengan menyerahkan lebih dari seribu peta tempat penyimpanan harta kekayaan miliknya dan para sekutunya, Son Of Sea diselamatkan dan dipulihkan seluruh kekuasaannya sebagai rakyat.
Dark Seas, kubu Utara dan Selatan, yang memiliki armada dua kali lipat daripada Son of Sea, akhirnya takluk di hadapan armada Inggris dan para sekutunya. Lebih dari seribu pengikut Dark Seas dihukum mati, sedangkan ratusan lainnya berhasil melarikan diri dan lenyap di telan kegelapan malam. Yang tertinggal hanyalah kapal induk Dark Starship bersama lebih dari tiga ribu peta harta karun.
Selama berabad-abad lamanya kekayaan-kekayaan yang tersimpan mulai ditemukan. Ujung Utara Selatan, Barat ke Timur, semua tempat diaduk-aduk sekutu pemenang. Tapi, ternyata para sekutu hanya mampu memperoleh sebagian kecil dari seluruh peta yang ada. Dan di luar sana masih menanti kekayaan-kekayaan berlimpah untuk ditemukan. Berpacu dengan waktu dan para keturunan pengikut Dark Seas, Pemerintah, dan sekutunya membentuk kembali kubu Son of Sea.

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Suka dengan petualangan Aramos dkk......silahkan preorder langsung dgn dm ig @littlesun81
**Beberapa bagian dan bab telah saya edit/blur ya.......Mohon maaf untuk yang baru mulai membaca dan belum selesai 🙏🙏
Silahkan hilangkan rasa penasaran dengan memesan bukunya👍👍GBUs
#winddoghss
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Bab 1 A - B
Bab 2 A - C
Bab 3 A - B
Bab 3 C
Bab 4 A - C
Bab 5 A - B
Bab 6
Bab 7 A - B
Bab 8 A - B
Bab 9 A - B
Bab 10 A - B
Bab 10 C - D
Bab 10 E - F
Bab 11 A - B
Bab 11 C - D
Bab 12 A - B
Bab 13 A - B
Bab 13 C
Bab 14 A - B
Bab 15 A
Bab 15 B
Bab 15 C
Bab 16 A - B
Bab 16 C
Bab 17
Bab 18 A - B
Bab 18 C
Bab 19 A
Bab 19 B
Bab 20 A - B
Bab 21 A - B
Bab 21 C - D
Bab 21 E - F
Bab 21 G
Ane mau nanya
(Mohon berkenan di jawab)
Bab 22 A - B
Bab 22 C
Bab 23 A
Bab 23 B
Bab 24 A
Bab 24 B
Bab 25 A
Bab 25 B (Tamat)
Spoiler for KaryaQu yang lain...... (mampir ya!):
Diubah oleh sun81 29-06-2025 00:18
2
33.6K
Kutip
216
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
sun81
#35
Spoiler for Bab 12 A:
“Terus terang, aku sedikit menyesal ketika mengetahui mereka memilih Pasukan Flytes Clown. Harapanku yang menggebu-gebu ketika menganjurkan mereka masuk ke salah satu Pasukan Flytes, menjadi suram”
Harold Rhumber terkekeh dan batuk sedikit. Dia meletakkan salah satu kakinya di bangku kayu pendek dan menatap Kapten Silverbond yang berdiri di samping jendela raksasa yang terbuka lebar.
Ruangan tempat mereka berada sangat luas dan terlihat mewah. Tapi keduanya tampak nyaman dan telah terbiasa di ruangan itu.
“Jangan iri, Tom. Kurasa mereka tidak terbersit sedikitpun mendaftar ke Pasukan Flytes Baracudamu……. Dan kurasa Clown adalah awal yang cukup bagus” Seorang wanita berambut pirang menyodorkan segelas anggur ke Kapten Silverbond.
Madam Petra terlihat jauh lebih muda dari usianya yang berkepala tujuh. Rambutnya terlihat seperti ketika dia masih muda, dan garis tubuhnya yang tetap tegap dan terawat baik, membuat siapapun yang melihatnya takkan pernah mampu menebak umurnya dengan tepat kecuali sudah mengenalnya. Hanya keriput di wajah dan tangannya yang menunjukkan bahwa dia telah melewati beberapa tahun yang panjang dan melelahkan.
“Itu benar, Sayang……. Clown adalah tempat yang sangat pantas untuk Bombersfish” Harold mematikan cerutunya, mengambil gelas anggurnya dan berdiri mendekati kedua sahabatnya dengan senyum cerah diwajah keriputnya.
Kapten Silverbond mendengus dan menghirup anggurnya hingga sisa setengah gelas. Tapi dia tidak terlihat kesal sedikitpun.
“Baiklah….. Kita lihat bagaimana cucu kapten kita itu akan meraih hari-harinya sebagai SOS”
Madam Petra dan Harold Rhumber saling pandang penuh pengertian, dan sesaat kemudian terdengar suara orang membuka pintu.
“Tapi kurasa bukan itu yang paling kita harus khawatirkan saat ini, bukan begitu Tuan Alec Smith?” Madam Petra menatap ke pintu berwarna jingga yang kini telah terbuka.
Pria tua berkulit pucat kemerahan yang disapa melangkah mendekati mereka diikuti seorang wanita gemuk berwajah ramah.
Alec Smith adalah pria Inggris dan berusia lebih tua beberapa tahun dari Harold Rhumber, tapi berbeda dengan Harold, penampilannya sangat rapih dan terawat. Dari ujung rambut hingga kaki, Alec Smith terlihat menawan untuk pria seumuran dia.
“Kau masih saja mengecat rambutmu, Smith?” Harold mendengus “Kurasa, memang yang paling perlu kita khawatirkan, pimpinan kita ternyata tidak seperkasa yang kita harapkan. Aku heran Nyonya Lara masih bisa tahan menjadi sekertarismu”
Alec Smith tersenyum kecil dan mencium pipi Madam Petra dengan lembut dan menyalami Kapten Silverbond. Nyonya Lara ikut melakukan hal yang sama, dan melanjutkan menyalami Harold Rhumber.
“Harold” Alec Smith mengangguk ramah dan menatap ketiga koleganya “Kita jarang berkumpul seperti ini bukan?”
“Hentikan basa-basinya, Smith…… Kami menghabiskan setengah jam terakhir dengan bertanya-tanya kenapa kami bertiga dikumpulkan di sini. Ini tidak pernah terjadi. Dan seharusnya kalau kau ingin mengadakan rapat, dimana tiga belas anggota lainnya. Jangan katakan The Dolphin dan anggota bagian Sekutu sudah terlalu sibuk hingga tidak berada di sini” Kapten Silverbond menatap tajam Alec Smith.
Nyonya Lara menyerahkan beberapa map ke Alec Smith dan mundur beberapa langkah. Wajahnya kini terlihat sedikit gelisah.
“Ini bukan rapat. Ini adalah diskusi. Diskusi rahasia. Menurut kalian mengapa aku meminta kita bertemu di Silver Bay bukan kantor utama di London? Aku ingin membahas, mendiskusikan semuanya dengan kalian dulu sebelum membawa ini ke Majesty, rapat tertinggi SOS” Alec Smith membagikan map-map itu ke masing-masing mereka dan berbalik menuju ke meja anggur.
Kapten Silverbond, Madam Petra dan Harold Rhumber saling pandang sesaat dan meletakkan gelas-gelas mereka di bingkai jendela sebelum membuka map di tangan mereka dengan penasaran.
Semenit ruangan itu senyap. Hanya terdengar suara minuman yang dituang dan kertas yang dibolak-balik dengan kasar.
“Omong kosong apa ini?” Harold mendekati Alec Smith dengan marah, tapi langsung ditahan oleh Madam Petra dan Nyonya Lara.
Kapten Silverbond menepuk pundak Harold beberapa kali. Pandangan matanya yang penuh kemarahan menunjukkan bahwa dia mengerti yang dirasakan sahabatnya itu. Dengan hentakan kaki yang menunjukkan kegusaran dia duduk di sofa merah yang letaknya hanya semeter dari meja anggur.
Harold Rhumber mendengus dan duduk di sofa lainnya diikuti Madam Petra. Nyonya Lara mengambil tempat terjauh dari kelompok yang terlihat sangat marah itu.
“Sebaiknya kau mulai menjelaskannya, Alec. Sebelum kami mengobrak-abrik kediamanmu ini karena tuduhan tidak beralasan dan bodoh seperti…….”
“Itu bukan tudahan tidak beralasan, Tom...” Suara Alec sedikit tinggi memotong kata-kata Kapten Silverbond. “Beberapa waktu lalu sebuah rumah, kediaman salah satu petinggi Sekutu dimasuki oleh seseorang atau sekelompok orang, saat pemiliknya tidak ditempat. Mereka membius lima penjaga dan pembantu dengan Panah dan racun Vajer, panah ciptaan Kapten Bombersfish Junior. Tidak ada satupun barang yang hilang, tapi hampir semua tembok dan lantai rumah itu rusak parah. Kurasa, kita semua bisa menebak apa yang mereka cari walaupun itu belum bisa kita pastikan”
“Ruang penyimpanan Peta Harta Karun” Bisik Madam Petra.
“Benar….. Itu adalah dugaan terkuat saat ini. Dan perlu diingat ini belum pernah terjadi. Karena itulah semua pimpinan Negara yang tergabung dalam sekutu sepakat untuk mendiskusikan ini dulu dengan kalian, mengingat semua jasa dan pengorbanan……”
“Ya, ingatlah kami sudah berkorban banyak demi SOS ini. Jadi, jangan sekali-kali kau atau para petinggi yang duduk nyaman di depan perapian saat kami berjuang di lautan berpikir dan menuduh kami akan menjadi rakus dan mengkhianati SOS…….” Harold berdiri dan meneriakkan kata-katanya membuat Nyonya Lara semakin terbenam dikursinya dengan ketakutan.
“Menurutmu mengapa saat ini mengapa kalian masih di sini dan tidak sedang diperiksa di Sellh?” Alec maju selangkah dengan berwibawa. Harold menghempaskan pantatnya kembali dengan kasar dan menatap Kapten Silverbond.
“Jadi apa yang ingin kau ketahui dari kami, Alec? Pengakuan bahwa kami yang melakukannya atau kami yang mengatur semua itu?” Suara Kapten Silverbond terdengar pelan tapi mengancam.
“Benarkah?”
“Tentu saja tidak. Untuk apa kami melakukan hal itu? Semua anggota Majesty, dan itu berarti termasuk kami, jelas-jelas tahu dimana letak Ruangan Peta harta Karun itu.”
“Beberapa Kepala Negara berpikir kalian mungkin saja malakukan kamuflase agar tuduhan diarahkan ke pihak lain”
“Itu konyol” Pekik Madam Petra “Kalau kami ingin mengelabui, kenapa juga kami menggunakan Panah dan racun Vajer yang jelas-jelas membuat kami jadi tersangka utama?”
“Karena pertimbangan itu pula, maka kalian berada di sini. Semua pihak SOS tahu panah dan racun Vajer adalah ciptaan Kapten Bombersfish Junior. Kalau hanya panah, semua dapat membuat tiruannya, tapi untuk racunnya, yang dapat membuat seseorang tertidur lebih dari tiga hari, seluruh campurannya hanya dia wariskan resepnya hanya kepada kalian bertiga, orang-orang yang paling dipercayainya. Jadi ini benar-benar membuat kalian berada di daftar teratas kami, kecuali kalian dapat memberikan nama seseorang yang mungkin telah kalian bagi informasi itu secara tidak sengaja…..”
“Jangan konyol, Smith. Bahkan kepada SOS pun, Kapten Bombersfish tidak memberikan resepnya, bagaimana mungkin kami memberikan resep itu kepada orang luar. Bahkan ahli waris kami tidak akan pernah mendapatkan resep tersebut. Yang berhak hanyalah keturunan sejati Bombersfish” Madam Petra terlihat marah dan tersinggung.
Alec mengangkat bahunya “Yah, seperti kataku. Mungkin secara tidak sadar”
Pandangan mata Alec Smith yang jelas-jelas menuduh kepada dirinya, membuat Harold mendengus.
“Aku sering mabuk. Tapi, tidak pernah semabuk itu”
“Yah, kurasa itu juga tidak mungkin. Terdapat enam bahan dengan spesifikasi yang rumit, kalau salah sedikit saja, racun itu tidak hanya menidurkan, tapi langsung mematikan. Orang mabuk takkan pernah mampu menjelaskan spesifikasi itu dengan benar. Apalagi sudah lebih dari tiga puluh tahun racun itu tidak kami racik.” Kapten Silverbond menyandarkan kepalanya dengan lelah.
Semua diam. Buntu dan marah.
“Kalau begitu, yang pasti pembuat racikan racun ini tahu benar spesifikasinya. Kelima penjaga dan pembantu itu masih hidup. Untuk sementara petinggi Sekutu tersebut, keluarganya dan semua orang yang mengetahui hal ini diminta tutup mulut. Dan aku diberi waktu sebulan untuk menemukan siapa dibalik semua kejadian ini. Itu dua hari lalu. Jadi, yang dapat kukatakan, bantu aku menemukan pelakunya, dan bersihkan nama kalian.”
Alec Smith duduk di sofa terdekat dengan Kapten Silverbond. Cara duduknya yang berkelas tetap tidak mampu menyembunyikan kerisauannya.
“Aku percaya pada kalian….. Jadi, ijinkan aku menyampaikan sesuatu.” Alec Smith terlihat sangat serius “Seperti kudengar, cucu Kapten Bombersfish Junior sudah menjadi Nytes……”
“Ini tidak ada hubungan dengannya. Anak sekecil itu tidak mungkin membuat racun Vajer yang rumit” Harold memotong kasar ucapan Alec Smith.
“Tentu saja. Aku tahu itu. Apalagi dia baru beberapa minggu mengetahui bahwa dia adalah keturunan bajak laut Bombersfish, aku bahkan tak yakin kalau dia tahu apa itu Vajer. Tapi coba pertimbangkan ini. Kejadian ini pertama kali terjadi, dan secara jelas-jelas ditujukan untuk memfitnah semua pihak yang ada hubungannya dengan Kapten Bombersfish Junior. Kalian dan si cucu. Jadi, apakah kalian tetap merasa semuanya masih aman sekarang?”
Kapten Silverbond menegakkan badannya, Harold berdiri dengan gusar dan Madam Petra menarik napas, terkesiap dengan ucapan Alec Smith yang mengandung banyak hal yang selama ini belum terpikirkan oleh mereka.
***
Harold Rhumber terkekeh dan batuk sedikit. Dia meletakkan salah satu kakinya di bangku kayu pendek dan menatap Kapten Silverbond yang berdiri di samping jendela raksasa yang terbuka lebar.
Ruangan tempat mereka berada sangat luas dan terlihat mewah. Tapi keduanya tampak nyaman dan telah terbiasa di ruangan itu.
“Jangan iri, Tom. Kurasa mereka tidak terbersit sedikitpun mendaftar ke Pasukan Flytes Baracudamu……. Dan kurasa Clown adalah awal yang cukup bagus” Seorang wanita berambut pirang menyodorkan segelas anggur ke Kapten Silverbond.
Madam Petra terlihat jauh lebih muda dari usianya yang berkepala tujuh. Rambutnya terlihat seperti ketika dia masih muda, dan garis tubuhnya yang tetap tegap dan terawat baik, membuat siapapun yang melihatnya takkan pernah mampu menebak umurnya dengan tepat kecuali sudah mengenalnya. Hanya keriput di wajah dan tangannya yang menunjukkan bahwa dia telah melewati beberapa tahun yang panjang dan melelahkan.
“Itu benar, Sayang……. Clown adalah tempat yang sangat pantas untuk Bombersfish” Harold mematikan cerutunya, mengambil gelas anggurnya dan berdiri mendekati kedua sahabatnya dengan senyum cerah diwajah keriputnya.
Kapten Silverbond mendengus dan menghirup anggurnya hingga sisa setengah gelas. Tapi dia tidak terlihat kesal sedikitpun.
“Baiklah….. Kita lihat bagaimana cucu kapten kita itu akan meraih hari-harinya sebagai SOS”
Madam Petra dan Harold Rhumber saling pandang penuh pengertian, dan sesaat kemudian terdengar suara orang membuka pintu.
“Tapi kurasa bukan itu yang paling kita harus khawatirkan saat ini, bukan begitu Tuan Alec Smith?” Madam Petra menatap ke pintu berwarna jingga yang kini telah terbuka.
Pria tua berkulit pucat kemerahan yang disapa melangkah mendekati mereka diikuti seorang wanita gemuk berwajah ramah.
Alec Smith adalah pria Inggris dan berusia lebih tua beberapa tahun dari Harold Rhumber, tapi berbeda dengan Harold, penampilannya sangat rapih dan terawat. Dari ujung rambut hingga kaki, Alec Smith terlihat menawan untuk pria seumuran dia.
“Kau masih saja mengecat rambutmu, Smith?” Harold mendengus “Kurasa, memang yang paling perlu kita khawatirkan, pimpinan kita ternyata tidak seperkasa yang kita harapkan. Aku heran Nyonya Lara masih bisa tahan menjadi sekertarismu”
Alec Smith tersenyum kecil dan mencium pipi Madam Petra dengan lembut dan menyalami Kapten Silverbond. Nyonya Lara ikut melakukan hal yang sama, dan melanjutkan menyalami Harold Rhumber.
“Harold” Alec Smith mengangguk ramah dan menatap ketiga koleganya “Kita jarang berkumpul seperti ini bukan?”
“Hentikan basa-basinya, Smith…… Kami menghabiskan setengah jam terakhir dengan bertanya-tanya kenapa kami bertiga dikumpulkan di sini. Ini tidak pernah terjadi. Dan seharusnya kalau kau ingin mengadakan rapat, dimana tiga belas anggota lainnya. Jangan katakan The Dolphin dan anggota bagian Sekutu sudah terlalu sibuk hingga tidak berada di sini” Kapten Silverbond menatap tajam Alec Smith.
Nyonya Lara menyerahkan beberapa map ke Alec Smith dan mundur beberapa langkah. Wajahnya kini terlihat sedikit gelisah.
“Ini bukan rapat. Ini adalah diskusi. Diskusi rahasia. Menurut kalian mengapa aku meminta kita bertemu di Silver Bay bukan kantor utama di London? Aku ingin membahas, mendiskusikan semuanya dengan kalian dulu sebelum membawa ini ke Majesty, rapat tertinggi SOS” Alec Smith membagikan map-map itu ke masing-masing mereka dan berbalik menuju ke meja anggur.
Kapten Silverbond, Madam Petra dan Harold Rhumber saling pandang sesaat dan meletakkan gelas-gelas mereka di bingkai jendela sebelum membuka map di tangan mereka dengan penasaran.
Semenit ruangan itu senyap. Hanya terdengar suara minuman yang dituang dan kertas yang dibolak-balik dengan kasar.
“Omong kosong apa ini?” Harold mendekati Alec Smith dengan marah, tapi langsung ditahan oleh Madam Petra dan Nyonya Lara.
Kapten Silverbond menepuk pundak Harold beberapa kali. Pandangan matanya yang penuh kemarahan menunjukkan bahwa dia mengerti yang dirasakan sahabatnya itu. Dengan hentakan kaki yang menunjukkan kegusaran dia duduk di sofa merah yang letaknya hanya semeter dari meja anggur.
Harold Rhumber mendengus dan duduk di sofa lainnya diikuti Madam Petra. Nyonya Lara mengambil tempat terjauh dari kelompok yang terlihat sangat marah itu.
“Sebaiknya kau mulai menjelaskannya, Alec. Sebelum kami mengobrak-abrik kediamanmu ini karena tuduhan tidak beralasan dan bodoh seperti…….”
“Itu bukan tudahan tidak beralasan, Tom...” Suara Alec sedikit tinggi memotong kata-kata Kapten Silverbond. “Beberapa waktu lalu sebuah rumah, kediaman salah satu petinggi Sekutu dimasuki oleh seseorang atau sekelompok orang, saat pemiliknya tidak ditempat. Mereka membius lima penjaga dan pembantu dengan Panah dan racun Vajer, panah ciptaan Kapten Bombersfish Junior. Tidak ada satupun barang yang hilang, tapi hampir semua tembok dan lantai rumah itu rusak parah. Kurasa, kita semua bisa menebak apa yang mereka cari walaupun itu belum bisa kita pastikan”
“Ruang penyimpanan Peta Harta Karun” Bisik Madam Petra.
“Benar….. Itu adalah dugaan terkuat saat ini. Dan perlu diingat ini belum pernah terjadi. Karena itulah semua pimpinan Negara yang tergabung dalam sekutu sepakat untuk mendiskusikan ini dulu dengan kalian, mengingat semua jasa dan pengorbanan……”
“Ya, ingatlah kami sudah berkorban banyak demi SOS ini. Jadi, jangan sekali-kali kau atau para petinggi yang duduk nyaman di depan perapian saat kami berjuang di lautan berpikir dan menuduh kami akan menjadi rakus dan mengkhianati SOS…….” Harold berdiri dan meneriakkan kata-katanya membuat Nyonya Lara semakin terbenam dikursinya dengan ketakutan.
“Menurutmu mengapa saat ini mengapa kalian masih di sini dan tidak sedang diperiksa di Sellh?” Alec maju selangkah dengan berwibawa. Harold menghempaskan pantatnya kembali dengan kasar dan menatap Kapten Silverbond.
“Jadi apa yang ingin kau ketahui dari kami, Alec? Pengakuan bahwa kami yang melakukannya atau kami yang mengatur semua itu?” Suara Kapten Silverbond terdengar pelan tapi mengancam.
“Benarkah?”
“Tentu saja tidak. Untuk apa kami melakukan hal itu? Semua anggota Majesty, dan itu berarti termasuk kami, jelas-jelas tahu dimana letak Ruangan Peta harta Karun itu.”
“Beberapa Kepala Negara berpikir kalian mungkin saja malakukan kamuflase agar tuduhan diarahkan ke pihak lain”
“Itu konyol” Pekik Madam Petra “Kalau kami ingin mengelabui, kenapa juga kami menggunakan Panah dan racun Vajer yang jelas-jelas membuat kami jadi tersangka utama?”
“Karena pertimbangan itu pula, maka kalian berada di sini. Semua pihak SOS tahu panah dan racun Vajer adalah ciptaan Kapten Bombersfish Junior. Kalau hanya panah, semua dapat membuat tiruannya, tapi untuk racunnya, yang dapat membuat seseorang tertidur lebih dari tiga hari, seluruh campurannya hanya dia wariskan resepnya hanya kepada kalian bertiga, orang-orang yang paling dipercayainya. Jadi ini benar-benar membuat kalian berada di daftar teratas kami, kecuali kalian dapat memberikan nama seseorang yang mungkin telah kalian bagi informasi itu secara tidak sengaja…..”
“Jangan konyol, Smith. Bahkan kepada SOS pun, Kapten Bombersfish tidak memberikan resepnya, bagaimana mungkin kami memberikan resep itu kepada orang luar. Bahkan ahli waris kami tidak akan pernah mendapatkan resep tersebut. Yang berhak hanyalah keturunan sejati Bombersfish” Madam Petra terlihat marah dan tersinggung.
Alec mengangkat bahunya “Yah, seperti kataku. Mungkin secara tidak sadar”
Pandangan mata Alec Smith yang jelas-jelas menuduh kepada dirinya, membuat Harold mendengus.
“Aku sering mabuk. Tapi, tidak pernah semabuk itu”
“Yah, kurasa itu juga tidak mungkin. Terdapat enam bahan dengan spesifikasi yang rumit, kalau salah sedikit saja, racun itu tidak hanya menidurkan, tapi langsung mematikan. Orang mabuk takkan pernah mampu menjelaskan spesifikasi itu dengan benar. Apalagi sudah lebih dari tiga puluh tahun racun itu tidak kami racik.” Kapten Silverbond menyandarkan kepalanya dengan lelah.
Semua diam. Buntu dan marah.
“Kalau begitu, yang pasti pembuat racikan racun ini tahu benar spesifikasinya. Kelima penjaga dan pembantu itu masih hidup. Untuk sementara petinggi Sekutu tersebut, keluarganya dan semua orang yang mengetahui hal ini diminta tutup mulut. Dan aku diberi waktu sebulan untuk menemukan siapa dibalik semua kejadian ini. Itu dua hari lalu. Jadi, yang dapat kukatakan, bantu aku menemukan pelakunya, dan bersihkan nama kalian.”
Alec Smith duduk di sofa terdekat dengan Kapten Silverbond. Cara duduknya yang berkelas tetap tidak mampu menyembunyikan kerisauannya.
“Aku percaya pada kalian….. Jadi, ijinkan aku menyampaikan sesuatu.” Alec Smith terlihat sangat serius “Seperti kudengar, cucu Kapten Bombersfish Junior sudah menjadi Nytes……”
“Ini tidak ada hubungan dengannya. Anak sekecil itu tidak mungkin membuat racun Vajer yang rumit” Harold memotong kasar ucapan Alec Smith.
“Tentu saja. Aku tahu itu. Apalagi dia baru beberapa minggu mengetahui bahwa dia adalah keturunan bajak laut Bombersfish, aku bahkan tak yakin kalau dia tahu apa itu Vajer. Tapi coba pertimbangkan ini. Kejadian ini pertama kali terjadi, dan secara jelas-jelas ditujukan untuk memfitnah semua pihak yang ada hubungannya dengan Kapten Bombersfish Junior. Kalian dan si cucu. Jadi, apakah kalian tetap merasa semuanya masih aman sekarang?”
Kapten Silverbond menegakkan badannya, Harold berdiri dengan gusar dan Madam Petra menarik napas, terkesiap dengan ucapan Alec Smith yang mengandung banyak hal yang selama ini belum terpikirkan oleh mereka.
***
Spoiler for Bab 12 B:
“Setiap Pasukan Flytes memasuki arena hanya dengan bersenjatakan pedang kayu Flytes. Namun semua benda di Arena Flytes dapat digunakan dengan cara apapun oleh setiap anggota untuk dijadikan senjata maupun alat pertahanan. Tanpa terkecuali. Pemenang Flytes adalah Pasukan yang berhasil mengambil Golden Ball yang tergantung di salah satu tiang dan menggantungnya di tiang yang berbendera Pasukan mereka. Di dalam Arena tidak ada peraturan resmi. Setiap anggota yang memasuki arena bertanggung jawab atas diri mereka sendiri. Pergantian anggota pasukan Flytes hanya dapat dilakukan sekali saja selama permainan berlangsung dan hanya untuk satu anggota saja yang dinyatakan tidak mampu bertanding lagi atau terluka.”
“Bisakah kau hentikan itu. Kita sudah mengetahuinya dan sudah bosan mendengarnya selama tiga minggu ini. Semua itu tidak ada gunanya diulang-ulangi bila kita belum pernah mengadakan latihan sebenarnya di dalam arena. Bahkan pedang Flytes kita mungkin sudah dimakan rayap saat ini karena tidak juga dipergunakan.” Julio mendengus kesal ke Andrea dan berjalan ke bagian dek yang menghadap laut.
Saat ini mereka berempat berada di dek Scorpio. Dek tertinggi dari semua dek. Ukurannya hanya setengah dari dek Cancer tapi dari dek itu mereka dapat melihat seluruh dek dan pemandangan di sekeliling Eightlyst State Ship.
Sudah satu jam mereka mengamati latihan Pasukan Flytes Piranha. Para senior di Piranha tampaknya sangat serius melatih Aron Berstard dan Forwed bersaudara. Seperti sudah diketahui oleh semua Nytes, salah satu dari mereka nantinya akan dipilih menjadi anggota inti untuk Pertandingan Flytes yang akan diadakan dua bulan lagi.
Sepuluh menit awal Aron Berstard dan kedua temannya begitu sombong memulai latihan karena mereka tahu sedang diamati oleh banyak Nytes, dan itu termasuk Aramos, Julio, Andrea dan Bill. Tapi setelah itu mereka tampak kelabakan, dan sekarang tampak sangat kelelahan. Para senior di Piranha meminta mereka melakukan berbagai manuver loncatan sambil melawan dua pasukan senior lainnya.
Sementara itu, di dek Cancer tampak Pasukan Flytes Shark yang beranggotakan sebelas anggota sedang bersiap-siap menggantikan Pasukan Flytes Piranha. Setiap Pasukan Flytes diberikan kesempatan melakukan latihan di dek Virgo yang juga nantinya merupakan arena pertandingan Flytes selama tujuh puluh lima menit setiap latihan. Satu Pasukan Flytes kadangkala berlatih hingga empat kali sehari tapi dengan waktu berbeda-beda. Dari pagi jam enam hingga tengah malam sebelum seluruh dek ditutup untuk para Nytes.
Tapi semua latihan itu hanya berlaku untuk pasukan Flytes yang sudah mengisi, mengajukan, dan membayar biaya permohonan pemakaian dek Virgo. Dan sayangnya, pengajuan itu ditutup sebulan lalu sehari sebelum Aramos, Julio, Andrea dan Bill terdaftar sebagai anggota Pasukan Flytes Clown.
Walaupun sudah memohon dan mengatakan berbagai alasan keterlambatan mereka dalam mengajukan permohonan penggunaan dek Virgo, bagian administrasi tetap tidak dapat memasukkan pasukan mereka. Jadwal sudah sangat penuh dan padat. Tidak ada satupun dari tujuh Pasukan Flytes lain yang bersedia menyerahkan waktu latihan mereka ke Pasukan Flytes lainnya, walaupun telah ditawari sembilan koin merah yang sama saja dengan tiga kali lipat biaya pemakaian dek Virgo.
Prinsip siapa cepat dia dapat sangat berlaku di sini. Bila ada Pasukan Flytes yang dapat berlatih berkali-kali dalam sehari di dek Virgo, ada pula yang hanya dapat berlatih satu dua kali saja.
“Kita berlatih di kamar masing-masing sambil mengamati dan mempelajari rekaman-rekaman Pertandingan flytes terdahulu” Itu usul Aramos ketika sudah dipastikan bahwa mereka tidak akan mungkin menginjakkan kaki di dek Virgo kecuali pada hari pertandingan nanti.
Andrea, Julio dan Bill setuju saja karena memang itu yang paling mungkin. Tapi setelah lebih dari seminggu, mereka tahu itu jauh dari kata efektif. Apalagi bagi Andrea yang tidak punya rekan latihan.
Akhirnya mereka memutuskan berlatih di hall tengah, dek ataupun beberapa tempat yang mereka ketahui. Sudah berbagai tatapan kasihan, ledekan, ejekan hingga hinaan mereka dapatkan selama latihan di ruangan-ruangan terbuka itu. Apalagi semua Nytes juga tahu mereka terdaftar di Pasukan Flytes Clown yang jelas-jelas sangat terkenal namanya dalam arti yang menyimpang, dan mereka juga tahu keempat Nytes Blue yang baru ini juga sudah didaftarkan oleh Allex Versk untuk mengikuti pertandingan dua bulan lagi. Tanpa tempat latihan dan tanpa pelatih, semua Nytes tahu mereka akan menjadi badut sebenarnya di pertandingan Flytes nanti. Dan Aron Berstard beserta Forwed bersaudara semakin sombong setiap melihat mereka.
“Sebaiknya kita pergi ke bawah saja” Kata Bill sedikit mengantuk.
Cuaca cerah dan angin yang bersahabat, membuat beberapa Nytes telah tertidur pulas disekeliling mereka. Weekend yang menyenangkan, seandainya saja mereka berempat tidak dibebani pikiran akan pertandingan Flytes yang akan diadakan kurang dari dua bulan lagi.
Julio tanpa suara segera melangkahi beberapa Nytes yang tertidur. Pelototan mata Andrea yang mengungkapkan ketidaksetujuannya, tidak diacuhkan oleh Julio. Semenit kemudian mereka berempat sudah menuruni tangga.
“Kita berjalan turun lewat tangga saja” Kata Julio sambil menuju salah satu tangga terdekat dengan dek Scorpio.
“Yakin? Kita berada di lantai tiga belas” kata Bill gelisah. Dia baru saja memasukkan sebuah permen coklat ke mulutnya.
“Tentu saja. Selain untuk menghilangkan kantukmu, ini saatnya kita melihat-lihat sebentar ruangan-ruangan di setiap Eightlyst State Ship. Bila beruntung mungkin kita dapat menemukan sebuah tempat latihan yang cukup tersembunyi tanpa harus menjadi tontonan dan tertawaan Nytes lain’’
Aramos mengangguk pelan dan menarik tangan Bill mengikuti Julio yang sudah begitu cepat menghilang di belokan tangga menuju ke lantai dua belas.
“Semoga saja” Bisik Andrea tak yakin menyusul Aramos dan Bill.
Matahari hampir terbenam ketika mereka tiba di Hall tengah dengan kelelahan. Lebih dari empat jam mereka berjalan-jalan di setiap lantai Eightlyst State Ship, dan itupun hanya sebagian kecil area yang mereka jelajahi di setiap lantainya, tapi mereka merasa seperti sudah berjalan sepanjang hari. Bill yang paling parah, walaupun tidak merengek, tapi ketiga temannya secara sadar harus berjalan lebih pelan dan sekali-kali berhenti sejenak bila tak ingin harus membawa Bill ke klinik kesehatan di lantai enam karena kehabisan napas atau kena serangan jantung.
Kaos Hitam Bill sudah basah kuyup ketika dia merebahkan diri ke salah satu sofa kulit di hall tengah. Ketiga temannya menyusulnya dengan tingkat kebasahan kaos yang hampir sama. Julio bahkan tidak bersusah payah untuk duduk di sofa, tapi langsung menikmati lantai kayu yang hangat.
Beberapa Nytes di Hall tengah hanya tersenyum melihat kelakuan mereka. Namun beberapa lainnya sibuk berbisik-bisik, membuat Julio mengangkat wajahnya dan melotot kesal.
“Wah, jangan katakan kalian baru selesai latihan Flytes. Kalian terlihat benar-benar kacau. Aku jadi ingin tahu ruangan mana lagi yang kalian gunakan” Aron Berstard berdiri di samping Andrea yang tersandar kelelahan. Dan kedua temannya tersenyum lebar menanggapi kata-kata Aron.
Andrea mengibaskan tangannya tak perduli, Aramos hanya mengangkat kepalanya sedikit untuk melihat ketiga Nytes yang menurutnya paling tidak menyenangkan itu, sedangkan Bill hanya menggumamkan sesuatu dengan tidak jelas sambil matanya tetap tertutup. Julio satu-satunya yang terlihat masih memiliki tenaga langsung berdiri dan tanpa disuruh pun Aron bersama kedua temannya mundur. Mereka terkikik tak jelas, tapi dari cara mereka berjalan dan turun tangga jelas-jelas terlihat efek latihan mereka tadi membuat mereka kesakitan. Mau tak mau seluruh Nytes yang melihat mereka tertawa geli. Ketiganya langsung melotot dan menuruni tangga dengan wajah merah.
“Ada apa? “ Bill duduk kebingungan melihat suasana hall tengah yang sedikit gaduh.
“Tidak apa-apa, hanya ada beberapa lalat yang sempoyongan” Kata Julio geli. Dia berjalan memasuki East Side.
Bill menatap Andrea dan Aramos dengan lesu. “Kita sangat kacau kan?”
Andrea dan Aramos mengangguk pelan. Mereka mengerti sepenuhnya kata-kata Bill bukan hanya menyangkut keadaan mereka saat ini yang kelelahan, tapi juga tentang keadaan keseluruhan mereka. Perjalanan mereka yang sangat melelahkan sepanjang sore tadi juga tidak membantu apa-apa. Mereka tidak menemukan satu pun ruangan atau tempat yang cocok untuk latihan Flytes.
Setelah mengatur jam untuk makan malam dengan tidak semangat, mereka bertiga menuju ke kamar masing-masing.
Bill baru saja hendak membuka pintu ketika tanpa sengaja matanya melihat sebuah benda yang tersandar di pintu kamar mereka. Dia mengambilnya dan membuka lembaran plastik hitam yang membungkusnya.
“Apa itu?” Aramos bertanya sambil mengintip dari pundak Bill.
“Sebuah Buku” Bill menyerahkan kepada Aramos dan memasuki kamar mereka “Mungkin seseorang ingin kau mengembalikannya ke Perpustakaan karena dia menghindari denda”
Aramos menatap buku yang sangat tebal dan besar itu. Judul “The State” bertinta perak tercetak jelas di atas sampul kulit. Buku yang terlihat sangat tua namun masih terurus dengan baik.
Suara air di kamar mandi ketika Aramos memasuki kamar secara jelas menunjukkan mereka tidak perlu bertanya dimana Julio. Bill langsung membaringkan badannya yang gempal di atas selimut merah dengan nyaman.
“Bangunkan aku saat jam makan malam” katanya pelan.
“Tapi kau harus mandi dulu, Bill”
“Yup, sepuluh menit sebelum jam makan malam kalau begitu”
Aramos tersenyum geli dan meletakkan buku tua itu di atas mejanya.
“Bisakah kau hentikan itu. Kita sudah mengetahuinya dan sudah bosan mendengarnya selama tiga minggu ini. Semua itu tidak ada gunanya diulang-ulangi bila kita belum pernah mengadakan latihan sebenarnya di dalam arena. Bahkan pedang Flytes kita mungkin sudah dimakan rayap saat ini karena tidak juga dipergunakan.” Julio mendengus kesal ke Andrea dan berjalan ke bagian dek yang menghadap laut.
Saat ini mereka berempat berada di dek Scorpio. Dek tertinggi dari semua dek. Ukurannya hanya setengah dari dek Cancer tapi dari dek itu mereka dapat melihat seluruh dek dan pemandangan di sekeliling Eightlyst State Ship.
Sudah satu jam mereka mengamati latihan Pasukan Flytes Piranha. Para senior di Piranha tampaknya sangat serius melatih Aron Berstard dan Forwed bersaudara. Seperti sudah diketahui oleh semua Nytes, salah satu dari mereka nantinya akan dipilih menjadi anggota inti untuk Pertandingan Flytes yang akan diadakan dua bulan lagi.
Sepuluh menit awal Aron Berstard dan kedua temannya begitu sombong memulai latihan karena mereka tahu sedang diamati oleh banyak Nytes, dan itu termasuk Aramos, Julio, Andrea dan Bill. Tapi setelah itu mereka tampak kelabakan, dan sekarang tampak sangat kelelahan. Para senior di Piranha meminta mereka melakukan berbagai manuver loncatan sambil melawan dua pasukan senior lainnya.
Sementara itu, di dek Cancer tampak Pasukan Flytes Shark yang beranggotakan sebelas anggota sedang bersiap-siap menggantikan Pasukan Flytes Piranha. Setiap Pasukan Flytes diberikan kesempatan melakukan latihan di dek Virgo yang juga nantinya merupakan arena pertandingan Flytes selama tujuh puluh lima menit setiap latihan. Satu Pasukan Flytes kadangkala berlatih hingga empat kali sehari tapi dengan waktu berbeda-beda. Dari pagi jam enam hingga tengah malam sebelum seluruh dek ditutup untuk para Nytes.
Tapi semua latihan itu hanya berlaku untuk pasukan Flytes yang sudah mengisi, mengajukan, dan membayar biaya permohonan pemakaian dek Virgo. Dan sayangnya, pengajuan itu ditutup sebulan lalu sehari sebelum Aramos, Julio, Andrea dan Bill terdaftar sebagai anggota Pasukan Flytes Clown.
Walaupun sudah memohon dan mengatakan berbagai alasan keterlambatan mereka dalam mengajukan permohonan penggunaan dek Virgo, bagian administrasi tetap tidak dapat memasukkan pasukan mereka. Jadwal sudah sangat penuh dan padat. Tidak ada satupun dari tujuh Pasukan Flytes lain yang bersedia menyerahkan waktu latihan mereka ke Pasukan Flytes lainnya, walaupun telah ditawari sembilan koin merah yang sama saja dengan tiga kali lipat biaya pemakaian dek Virgo.
Prinsip siapa cepat dia dapat sangat berlaku di sini. Bila ada Pasukan Flytes yang dapat berlatih berkali-kali dalam sehari di dek Virgo, ada pula yang hanya dapat berlatih satu dua kali saja.
“Kita berlatih di kamar masing-masing sambil mengamati dan mempelajari rekaman-rekaman Pertandingan flytes terdahulu” Itu usul Aramos ketika sudah dipastikan bahwa mereka tidak akan mungkin menginjakkan kaki di dek Virgo kecuali pada hari pertandingan nanti.
Andrea, Julio dan Bill setuju saja karena memang itu yang paling mungkin. Tapi setelah lebih dari seminggu, mereka tahu itu jauh dari kata efektif. Apalagi bagi Andrea yang tidak punya rekan latihan.
Akhirnya mereka memutuskan berlatih di hall tengah, dek ataupun beberapa tempat yang mereka ketahui. Sudah berbagai tatapan kasihan, ledekan, ejekan hingga hinaan mereka dapatkan selama latihan di ruangan-ruangan terbuka itu. Apalagi semua Nytes juga tahu mereka terdaftar di Pasukan Flytes Clown yang jelas-jelas sangat terkenal namanya dalam arti yang menyimpang, dan mereka juga tahu keempat Nytes Blue yang baru ini juga sudah didaftarkan oleh Allex Versk untuk mengikuti pertandingan dua bulan lagi. Tanpa tempat latihan dan tanpa pelatih, semua Nytes tahu mereka akan menjadi badut sebenarnya di pertandingan Flytes nanti. Dan Aron Berstard beserta Forwed bersaudara semakin sombong setiap melihat mereka.
“Sebaiknya kita pergi ke bawah saja” Kata Bill sedikit mengantuk.
Cuaca cerah dan angin yang bersahabat, membuat beberapa Nytes telah tertidur pulas disekeliling mereka. Weekend yang menyenangkan, seandainya saja mereka berempat tidak dibebani pikiran akan pertandingan Flytes yang akan diadakan kurang dari dua bulan lagi.
Julio tanpa suara segera melangkahi beberapa Nytes yang tertidur. Pelototan mata Andrea yang mengungkapkan ketidaksetujuannya, tidak diacuhkan oleh Julio. Semenit kemudian mereka berempat sudah menuruni tangga.
“Kita berjalan turun lewat tangga saja” Kata Julio sambil menuju salah satu tangga terdekat dengan dek Scorpio.
“Yakin? Kita berada di lantai tiga belas” kata Bill gelisah. Dia baru saja memasukkan sebuah permen coklat ke mulutnya.
“Tentu saja. Selain untuk menghilangkan kantukmu, ini saatnya kita melihat-lihat sebentar ruangan-ruangan di setiap Eightlyst State Ship. Bila beruntung mungkin kita dapat menemukan sebuah tempat latihan yang cukup tersembunyi tanpa harus menjadi tontonan dan tertawaan Nytes lain’’
Aramos mengangguk pelan dan menarik tangan Bill mengikuti Julio yang sudah begitu cepat menghilang di belokan tangga menuju ke lantai dua belas.
“Semoga saja” Bisik Andrea tak yakin menyusul Aramos dan Bill.
Matahari hampir terbenam ketika mereka tiba di Hall tengah dengan kelelahan. Lebih dari empat jam mereka berjalan-jalan di setiap lantai Eightlyst State Ship, dan itupun hanya sebagian kecil area yang mereka jelajahi di setiap lantainya, tapi mereka merasa seperti sudah berjalan sepanjang hari. Bill yang paling parah, walaupun tidak merengek, tapi ketiga temannya secara sadar harus berjalan lebih pelan dan sekali-kali berhenti sejenak bila tak ingin harus membawa Bill ke klinik kesehatan di lantai enam karena kehabisan napas atau kena serangan jantung.
Kaos Hitam Bill sudah basah kuyup ketika dia merebahkan diri ke salah satu sofa kulit di hall tengah. Ketiga temannya menyusulnya dengan tingkat kebasahan kaos yang hampir sama. Julio bahkan tidak bersusah payah untuk duduk di sofa, tapi langsung menikmati lantai kayu yang hangat.
Beberapa Nytes di Hall tengah hanya tersenyum melihat kelakuan mereka. Namun beberapa lainnya sibuk berbisik-bisik, membuat Julio mengangkat wajahnya dan melotot kesal.
“Wah, jangan katakan kalian baru selesai latihan Flytes. Kalian terlihat benar-benar kacau. Aku jadi ingin tahu ruangan mana lagi yang kalian gunakan” Aron Berstard berdiri di samping Andrea yang tersandar kelelahan. Dan kedua temannya tersenyum lebar menanggapi kata-kata Aron.
Andrea mengibaskan tangannya tak perduli, Aramos hanya mengangkat kepalanya sedikit untuk melihat ketiga Nytes yang menurutnya paling tidak menyenangkan itu, sedangkan Bill hanya menggumamkan sesuatu dengan tidak jelas sambil matanya tetap tertutup. Julio satu-satunya yang terlihat masih memiliki tenaga langsung berdiri dan tanpa disuruh pun Aron bersama kedua temannya mundur. Mereka terkikik tak jelas, tapi dari cara mereka berjalan dan turun tangga jelas-jelas terlihat efek latihan mereka tadi membuat mereka kesakitan. Mau tak mau seluruh Nytes yang melihat mereka tertawa geli. Ketiganya langsung melotot dan menuruni tangga dengan wajah merah.
“Ada apa? “ Bill duduk kebingungan melihat suasana hall tengah yang sedikit gaduh.
“Tidak apa-apa, hanya ada beberapa lalat yang sempoyongan” Kata Julio geli. Dia berjalan memasuki East Side.
Bill menatap Andrea dan Aramos dengan lesu. “Kita sangat kacau kan?”
Andrea dan Aramos mengangguk pelan. Mereka mengerti sepenuhnya kata-kata Bill bukan hanya menyangkut keadaan mereka saat ini yang kelelahan, tapi juga tentang keadaan keseluruhan mereka. Perjalanan mereka yang sangat melelahkan sepanjang sore tadi juga tidak membantu apa-apa. Mereka tidak menemukan satu pun ruangan atau tempat yang cocok untuk latihan Flytes.
Setelah mengatur jam untuk makan malam dengan tidak semangat, mereka bertiga menuju ke kamar masing-masing.
Bill baru saja hendak membuka pintu ketika tanpa sengaja matanya melihat sebuah benda yang tersandar di pintu kamar mereka. Dia mengambilnya dan membuka lembaran plastik hitam yang membungkusnya.
“Apa itu?” Aramos bertanya sambil mengintip dari pundak Bill.
“Sebuah Buku” Bill menyerahkan kepada Aramos dan memasuki kamar mereka “Mungkin seseorang ingin kau mengembalikannya ke Perpustakaan karena dia menghindari denda”
Aramos menatap buku yang sangat tebal dan besar itu. Judul “The State” bertinta perak tercetak jelas di atas sampul kulit. Buku yang terlihat sangat tua namun masih terurus dengan baik.
Suara air di kamar mandi ketika Aramos memasuki kamar secara jelas menunjukkan mereka tidak perlu bertanya dimana Julio. Bill langsung membaringkan badannya yang gempal di atas selimut merah dengan nyaman.
“Bangunkan aku saat jam makan malam” katanya pelan.
“Tapi kau harus mandi dulu, Bill”
“Yup, sepuluh menit sebelum jam makan malam kalau begitu”
Aramos tersenyum geli dan meletakkan buku tua itu di atas mejanya.
0
Kutip
Balas