- Beranda
- Stories from the Heart
Novel : Kisah Para Keturunan Bajak Laut
...
TS
sun81
Novel : Kisah Para Keturunan Bajak Laut

Sejak dulu suka sekali menulis......membayangkan berbagai petualangan mulai yang manis, dramatis hingga romantis. Ini adalah karya novel pertamaku tentang petualangan. Sudah pernah kutulis di forum Lounge tapi banyak yang pada protes n pembacanya kurang

semoga di forum ini lebih banyak peminatnya
Baiklah, selamat menikmati ya! En bantu doanya supaya bisa diterbitkan dalam bentuk fisik.
Spoiler for :
Bila Petualangan penyihir cilik di belahan dunia Eropa dan kisah romantis manusia dan vampir dari Amerika bisa menembus pasar dunia, maka kisah pirates cilik pun seharusnya bisa juga kan?
Untuk updatenya dipastikan sebulan sekali tapi tergantung kuota ya.......maklum penulis modal pas-pasan

Untuk updatenya dipastikan sebulan sekali tapi tergantung kuota ya.......maklum penulis modal pas-pasan
Spoiler for Prolog:
Selama berabad-abad yang lampau, laut merupakan tempat terkaya di muka bumi. Ketika Laut menjadi jalan untuk mencapai penjuru dunia, menukar sutra dan rempah, menjadikan setiap tetes anggur berubah ke setiap keping emas dan perak, laut adalah surga bagi para penguasanya.
Hingga lahirlah para penguasa yang lebih besar lagi. Para penguasa yang serakah yang ingin menguasai semua kekayaan laut dan mencicipi sedikit banyak kenikmatan daratan. Bajak Laut. Nama-nama mereka dibisikkan dengan ketakutan di setiap deburan ombak dan setiap mendekati pantai, diteriakkan dengan jeritan yang takkan pernah dilupakan oleh semua tempat yang pernah disinggahinya.
Mereka mengambil semua yang dapat disentuh, menenggak semua yang dapat dinikmati lidah dan menghancurkan semua yang dapat diratakan.
Lebih dari tiga abad laut dan darat mereka jadikan sarang. Dan ketika puncaknya dunia semakin terasa sempit, mereka, para bajak laut mulai merasa tidak puas. Mereka mulai melirik bagian dari para bajak laut lainnya. Mereka mulai berperang antar sesama mereka. Mulai saling menghancurkan. Tidak lagi menghormati peraturan yang dulu mereka tegakkan dan mencari kepuasan sendiri dengan lebih serakah lagi.
Hingga terbelahlah laut dan kekuasaannya. Kelompok-kelompok yang merasa ketakutan mencoba berlindung di kubu-kubu yang lebih kuat. Kubu-kubu yang masih memegang prinsip dengan bayaran yang setimpal.
Tapi itu tak berlangsung lama. Ketika bulan pernama datang, di tengah ketenangan laut, terjadilah perang besar memecahkan kesunyian lautan. Dua kubu yang berbeda prinsip, berbeda pemimpin, berbeda tujuan dengan bantuan sekutu masing-masing saling menghancurkan. Pertempuran yang terjadi tujuh belas hari tujuh belas malam itu merusak kehidupan banyak pihak, sehingga pemerintahan beberapa kerajaan memutuskan untuk terlibat.
Son of Sea, kubu penguasa Timur dan Barat, di tengah tekanan kematian dan kekalahan melakukan kesepakatan dengan Kerajaan Inggris yang memiliki armada laut terbesar. Dengan menyerahkan lebih dari seribu peta tempat penyimpanan harta kekayaan miliknya dan para sekutunya, Son Of Sea diselamatkan dan dipulihkan seluruh kekuasaannya sebagai rakyat.
Dark Seas, kubu Utara dan Selatan, yang memiliki armada dua kali lipat daripada Son of Sea, akhirnya takluk di hadapan armada Inggris dan para sekutunya. Lebih dari seribu pengikut Dark Seas dihukum mati, sedangkan ratusan lainnya berhasil melarikan diri dan lenyap di telan kegelapan malam. Yang tertinggal hanyalah kapal induk Dark Starship bersama lebih dari tiga ribu peta harta karun.
Selama berabad-abad lamanya kekayaan-kekayaan yang tersimpan mulai ditemukan. Ujung Utara Selatan, Barat ke Timur, semua tempat diaduk-aduk sekutu pemenang. Tapi, ternyata para sekutu hanya mampu memperoleh sebagian kecil dari seluruh peta yang ada. Dan di luar sana masih menanti kekayaan-kekayaan berlimpah untuk ditemukan. Berpacu dengan waktu dan para keturunan pengikut Dark Seas, Pemerintah, dan sekutunya membentuk kembali kubu Son of Sea.
Hingga lahirlah para penguasa yang lebih besar lagi. Para penguasa yang serakah yang ingin menguasai semua kekayaan laut dan mencicipi sedikit banyak kenikmatan daratan. Bajak Laut. Nama-nama mereka dibisikkan dengan ketakutan di setiap deburan ombak dan setiap mendekati pantai, diteriakkan dengan jeritan yang takkan pernah dilupakan oleh semua tempat yang pernah disinggahinya.
Mereka mengambil semua yang dapat disentuh, menenggak semua yang dapat dinikmati lidah dan menghancurkan semua yang dapat diratakan.
Lebih dari tiga abad laut dan darat mereka jadikan sarang. Dan ketika puncaknya dunia semakin terasa sempit, mereka, para bajak laut mulai merasa tidak puas. Mereka mulai melirik bagian dari para bajak laut lainnya. Mereka mulai berperang antar sesama mereka. Mulai saling menghancurkan. Tidak lagi menghormati peraturan yang dulu mereka tegakkan dan mencari kepuasan sendiri dengan lebih serakah lagi.
Hingga terbelahlah laut dan kekuasaannya. Kelompok-kelompok yang merasa ketakutan mencoba berlindung di kubu-kubu yang lebih kuat. Kubu-kubu yang masih memegang prinsip dengan bayaran yang setimpal.
Tapi itu tak berlangsung lama. Ketika bulan pernama datang, di tengah ketenangan laut, terjadilah perang besar memecahkan kesunyian lautan. Dua kubu yang berbeda prinsip, berbeda pemimpin, berbeda tujuan dengan bantuan sekutu masing-masing saling menghancurkan. Pertempuran yang terjadi tujuh belas hari tujuh belas malam itu merusak kehidupan banyak pihak, sehingga pemerintahan beberapa kerajaan memutuskan untuk terlibat.
Son of Sea, kubu penguasa Timur dan Barat, di tengah tekanan kematian dan kekalahan melakukan kesepakatan dengan Kerajaan Inggris yang memiliki armada laut terbesar. Dengan menyerahkan lebih dari seribu peta tempat penyimpanan harta kekayaan miliknya dan para sekutunya, Son Of Sea diselamatkan dan dipulihkan seluruh kekuasaannya sebagai rakyat.
Dark Seas, kubu Utara dan Selatan, yang memiliki armada dua kali lipat daripada Son of Sea, akhirnya takluk di hadapan armada Inggris dan para sekutunya. Lebih dari seribu pengikut Dark Seas dihukum mati, sedangkan ratusan lainnya berhasil melarikan diri dan lenyap di telan kegelapan malam. Yang tertinggal hanyalah kapal induk Dark Starship bersama lebih dari tiga ribu peta harta karun.
Selama berabad-abad lamanya kekayaan-kekayaan yang tersimpan mulai ditemukan. Ujung Utara Selatan, Barat ke Timur, semua tempat diaduk-aduk sekutu pemenang. Tapi, ternyata para sekutu hanya mampu memperoleh sebagian kecil dari seluruh peta yang ada. Dan di luar sana masih menanti kekayaan-kekayaan berlimpah untuk ditemukan. Berpacu dengan waktu dan para keturunan pengikut Dark Seas, Pemerintah, dan sekutunya membentuk kembali kubu Son of Sea.

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Suka dengan petualangan Aramos dkk......silahkan preorder langsung dgn dm ig @littlesun81
**Beberapa bagian dan bab telah saya edit/blur ya.......Mohon maaf untuk yang baru mulai membaca dan belum selesai 🙏🙏
Silahkan hilangkan rasa penasaran dengan memesan bukunya👍👍GBUs
#winddoghss
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Bab 1 A - B
Bab 2 A - C
Bab 3 A - B
Bab 3 C
Bab 4 A - C
Bab 5 A - B
Bab 6
Bab 7 A - B
Bab 8 A - B
Bab 9 A - B
Bab 10 A - B
Bab 10 C - D
Bab 10 E - F
Bab 11 A - B
Bab 11 C - D
Bab 12 A - B
Bab 13 A - B
Bab 13 C
Bab 14 A - B
Bab 15 A
Bab 15 B
Bab 15 C
Bab 16 A - B
Bab 16 C
Bab 17
Bab 18 A - B
Bab 18 C
Bab 19 A
Bab 19 B
Bab 20 A - B
Bab 21 A - B
Bab 21 C - D
Bab 21 E - F
Bab 21 G
Ane mau nanya
(Mohon berkenan di jawab)
Bab 22 A - B
Bab 22 C
Bab 23 A
Bab 23 B
Bab 24 A
Bab 24 B
Bab 25 A
Bab 25 B (Tamat)
Spoiler for KaryaQu yang lain...... (mampir ya!):
Diubah oleh sun81 29-06-2025 00:18
2
33.6K
Kutip
216
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
sun81
#29
Spoiler for Bab 11 A:

Tanpa dikatakan secara blak-blakan, seluruh Nytes tahu bahwa Pasukan-Pasukan Flytes hanya akan menerima anggota yang secara fisik terlihat kuat, dan tangguh. Bill yang bertubuh gempal, Aramos yang kurus walaupun sudah lebih baik dari ketika dia pertama kali masuk SOS dan Andrea yang berjenis kelamin perempuan dan berukuran lebih kecil daripada Aramos tentulah bukan anggota pilihan mereka. Bahkan untuk menjadi calon anggota saja itu sudah merupakan keajaiban. Berbeda dengan Julio, yang selain ikut bersama mereka mendaftar di beberapa pasukan Flytes, justru juga mendapatkan tawaran dari pasukan-pasukan Flytes lainnya. Seperti Pasukan Flytes Piranha dan Pasukan Flytes Dugong.
“Kamu tahu darimana?” desak Andrea kesal melihat Bill tak berhenti mengunyah ifu mie-nya.
“Carla.”kata Bill singkat.
Julio menahan suapan ifu mie berikutnya sebelum mendekati mulut Bill dan melotot padanya.
“Tadi dia bertanya padaku sesudah kelas Pengamatan Cakrawala dimana letak Cases Bebyek. Katanya di sana Aron merayakan diterimanya mereka di Pasukan Flytes Piranha. Dia diundang oleh Nick. Nick sejak pertama memang naksir dia kan?” Bisik Bill pelan.
Julio mendengus, Andrea dan Aramos hanya saling pandang. Ini bukan karena berita basi soal Nick Forwed yang tergila-gila pada Carla tapi bagaimana mungkin dia diterima oleh Pasukan Flytes Piranha. Tubuh Nick mungkin lebih tinggi beberapa senti dari Aramos, tapi bukan berarti dia terlihat lebih kekar dari Aramos. Berbeda dengan Aron Berstard dan Kevin Forwed yang memang terlihat pantas menjadi calon anggota Pasukan Flytes, walaupun belum tentu berbakat menjadi Pasukan inti flytes.

“Pasukan Flytes Clown didirikan dan dipimpin oleh Harold Rhumber lebih dari lima puluh tahun lalu. Dulu saat Harold Rhumber mendaftarkan Pasukan Flytesnya, Clown, yang terinspirasi dari Clown Fish peliharaannya, banyak yang menertawakannya. Tapi pada kompetisi perdananya semua orang dibuat tercengang. Mereka berhasil mengalahkan tiga Pasukan Flytes senior. Walaupun tidak menggenggam kemenangan saat itu tapi mereka dibicarakan oleh para Nytes. Setelah itu, Harold Rhumber bersama sepuluh anggota lainnya, yang berkompetisi bergantian, tercatat berhasil membawa lima kemenangan. Namun sejak Harold menjadi SOS Pirates, para penerusnya tidak ada yang berhasil lagi meraih kemenangan. Bahkan masuk ke final saja sangat jarang. Dan yang kutahu sejak lima tahun lalu Pasukan Flytes Clown sudah tidak lagi mengikuti kompetisi. Jadi wajar Pasukan Flytes itu dilupakan oleh Nytes.”
Andrea mengaduk-ngaduk salad tropisnya dengan kurang semangat.
“Aku pernah bertemu dengan Harold Rhumber. Pria tua yang sangat menyenangkan. Bahkan Tuan Harold yang mengantarku ke kapal selam.” Aramos meneguk soda dingin dengan semangat.
“Dan kurasa itu bukan kebetulan kan?” Kata Aramos lagi dengan riang.
Andrea terlihat ragu, sedangkan Bill hanya manatap kosong tanpa ekspresi.
“Aku setuju” walaupun sedikit ragu, tapi nada suara Julio sangat serius “Kita sudah tahu mendirikan pasukan Flytes baru sangatlah sulit. Kita harus tergabung dulu minimal satu tahun dengan Pasukan Flytes yang telah ada dan minimal telah satu kali mengikuti kompetisi Flytes. Dan itu berarti kita berempat mustahil mendirikan pasukan Flytes baru.”
Ketiga sahabatnya mengangguk lesu. Mereka tiga hari lalu menghabiskan dua jam lebih di perpustakaan. Bukan karena membantu Aramos yang seperti biasa bekerja paro waktu di Perpustakaan Eightlyst State ship, tapi karena mereka menggali berbagai informasi tentang Flytes, mulai dari sejarahnya yang hanya sebagai permainan di waktu senggang ketika pertama kali diciptakan oleh Barond Bete seorang guru SOS yang merasa bosan dengan suasana Eightlyst State Ship saat itu, hingga berkembang saat ini dan tentang berbagai peraturan untuk mendirikan Pasukan Flytes. Mereka bahkan dapat dikatakan telah paham peraturan-peraturan dalam kompetisi Flytes, walaupun belum menjadi anggota dari salah satu Pasukan Flytes.
Spoiler for Bab 11 B:
Julio yang biasanya mengeluh panjang lebar ketika dihadapkan pada tulisan lebih dari tiga baris, hari itu tidak sekalipun mengeluh saat membolak-balik buku dan mencari celah agar mereka berempat dapat segera tergabung dengan salah satu Pasukan Flytes atau setidaknya dapat mendirikan sendiri Pasukan Flytes. Satu-satunya keluhan adalah ketika sudah tidak ada lagi buku yang dapat membantu memecahkan masalah mereka, dan ketika Madame Roda menyatakan Perpustakaan harus tutup.
“Kenapa sih harus si Kepala Botak itu yang menasehati kita untuk masuk menjadi anggota Pasukan Flytes. Coba kalau guru atau orang lain yang menyarankannya, kita pasti tidak akan memikirkannya seserius ini” Itu keluhan yang diteriakkan Julio semalam saat mereka mengelilingi Eightlyst State Ship hanya untuk menikmati keramaiannya tanpa berminat berbelanja.
Mereka bahkan hingga saat itu tidak memikirkan bahwa mereka belum memasukkan berita atau foto satupun ke Koran Eightlyst, walaupun ada beberapa Nytes The Blue yang menyarankan beberapa topik berita yang cukup menarik untuk mereka tulis setelah tahu mereka berempat terdaftar sebagai freelance di Koran Eightlyst.
Aramos, Andrea dan Bill mau tak mau setuju dengan kata-kata Julio. Kalau yang mengatakan agar mereka berempat ‘harus’ menjadi anggota pasukan Flytes adalah petinggi atau guru SOS lainnya, mereka pasti hanya akan menganggapnya bukan hal penting, dan bahkan menertawakannya. Namun di hari yang sedikit mendung itu, Kapten Silverbond-lah yang mengatakan hal itu pada mereka. Dan sejak detik itu tak satu detik pun pikiran mereka lepas dari Flytes.
“Kurasa langkah awalnya kita harus ke bagian administrasi segera. Karena berdasarkan salah satu buku yang kubaca, satu Pasukan Flytes akan secara resmi dihapus namanya apabila Pasukan itu sudah tidak memiliki Nytes lagi yang terdaftar sebagai anggota”
Kata-kata Andrea membuat mereka tanpa dikomando segera menyelesaikan makan malam mereka masing-masing. Tanpa dijelaskan secara terperinci, mereka tahu ada kemungkinan Pasukan Flytes Clown yang mungkin merupakan harapan terakhir mereka untuk menjadi Anggota Pasukan Flytes, justru telah dihapus oleh bagian administrasi karena sudah tidak ada Nytes yang menjadi anggotanya. Mengingat sudah lebih dari lima tahun Pasukan Flytes Clown tidak berkompetisi, bahkan tidak ada Nytes yang mengingat Pasukan Flytes tersebut.
Tepat pukul delapan malam mereka tiba di depan salah satu jendela kaca berlubang yang merupakan bagian depan yang sekaligus juga bagian informasi umum dari kantor administrasi. Dengan semangat Andrea berdiri di depan kaca tersebut menghadapi seorang pria berhidung bengkok yang tampaknya sedang sibuk mencatat sesuatu.
“Malam, Tuan……..Kami ingin mengecek Pasukan Flytes……”
“Kantor sudah tutup. Kalian seharusnya datang sebelum pukul delapan” Jawaban ketus pria itu sebelum kata-kata Andrea selesai membuat Julio melotot tajam.
“Tapi ini informasi yang sangat penting bagi kami, Tuan” lanjut Andrea merayu sambil menatap tajam Julio agar tidak membuat kekacauan.
Pria tua itu menatap ke arah mereka berempat dengan tidak senang.
“Sesuatu tentang pasukan Flytes tidak akan menyangkut tentang hidup atau mati seseorang. Jadi itu tidak dapat dikategorikan sebagai informasi sangat penting. Kembalilah besok”
“Tolonglah, Tuan Elvin. Aku berjanji ini tidaklah lama. Hanya tentang apakah Pasukan Flytes Clown masih terdaftar atau tidak?” Aramos maju berdesakan di depan kaca yang ukurannya hanya selebar enam puluh senti itu dengan tampang memelas.
Tidak berhasil. Tuan Elvin, seperti yang tercantum pada kartu kecil yang terkait di kemejanya, menutup kaca berlubang itu dengan keras dan kini hanya tampak dihadapan mereka lempengan logam penutup kaca berwarna merah.
“Orang tua sombong” Desis Julio.
“Mau bagaimana lagi? Kantor Administrasi memang tutup jam delapan. Kurasa itu artinya kita harus kembali besok” kata Andrea lesu
“Dan itu artinya malam ini aku tidak akan dapat tidur” kata Bill pelan, menyuarakan yang juga dirasakan ketiga sahabatnya.

Sesaat mereka berempat terpana dan seperti aksesoris mobil, kepala mereka mengangguk bersamaan dengan keras. Wanita tua itu tersenyum geli dan hendak menutup kaca biliknya ketika Julio maju lebih dekat ke depan.
“Terimakasih, Madam Rossa” kata Julio riang setelah sesaat melirik kartu kecil yang terkait di blasernya “Tapi, mengapa kau bersedia membantu kami……. Padahal anda telah menutup……..”
“Suamiku dulu adalah anggota Pasukan Flytes Clown. Dulu dia bersama Tuan Harold beberapa kali memenangkan kompetisi Flytes. Rasanya menyedihkan melihat Pasukan yang bergitu bersinar redup perlahan-lahan dan lima tahun ini justru lenyap bagaikan tak pernah ada”
Setelah kembali tersenyum pelan ke mereka berempat, Madam Rossa menutup kaca biliknya. Mereka berempat setelah beberapa detik terpana langsung ribut bagaikan lebah yang keluar dari sarangnya.
Tuan Elvin membuka biliknya dengan kasar dan melotot ke arah mereka dengan rasa kesal yang tidak ditutup-tutupi. Tampaknya pria tua berhidung bengkok itu juga mendengar semua yang di sampaikan Madam Rossa.
Mereka berempat hanya tersenyum lebar padanya dan segera berlari kecil menuju gang utama.
Kantor Administrasi yang terletak di lantai tiga, letaknya berseberangan dan hanya beberapa meter dari pintu utama Perpustakaan. Mereka sempat bertemu dengan Madame Roda dan Tuan Lenter ketika lewat di depan perpustakaan. Raut wajah mereka tampak bingung ketika dengan sangat ceria menerima sapaan dari Aramos, Julio, Bill dan Andrea. Tapi keempat remaja itu tidak terlalu mempedulikannya dan terus berlari-lari kecil.
Hanya butuh kurang dari lima menit mereka telah tiba di lantai lima tempat kamar-kamar mereka. Bahkan Bill yang biasanya suka mengeluh karena suka ketinggalan, saat itu mampu mensejajarkan langkah-langkahnya dengan ketiga sahabatnya.
Di ruang tengah seperti biasa hanya ada sedikit Nytes yang terlihat. Kebanyakan adalah Nytes yang sedang mengerjakan tugas kelompok bersama. Dengan ruangan sebesar itu jarang ada yang memperhatikan kelompok yang lainnya, tapi kedatangan keempat sahabat itu ternyata berbeda. Beberapa Nytes memandang mereka dan tersenyum, bahkan tidak kurang dari tiga Nytes yang mengangkat tangan melambai ke arah mereka, dan mereka balas dengan semangat.
“Aku akan tidur sangat nyenyak malam ini” kata Bill berseri-seri
Diubah oleh sun81 05-09-2019 21:29
0
Kutip
Balas