- Beranda
- Stories from the Heart
Novel : Kisah Para Keturunan Bajak Laut
...
TS
sun81
Novel : Kisah Para Keturunan Bajak Laut

Sejak dulu suka sekali menulis......membayangkan berbagai petualangan mulai yang manis, dramatis hingga romantis. Ini adalah karya novel pertamaku tentang petualangan. Sudah pernah kutulis di forum Lounge tapi banyak yang pada protes n pembacanya kurang

semoga di forum ini lebih banyak peminatnya
Baiklah, selamat menikmati ya! En bantu doanya supaya bisa diterbitkan dalam bentuk fisik.
Spoiler for :
Bila Petualangan penyihir cilik di belahan dunia Eropa dan kisah romantis manusia dan vampir dari Amerika bisa menembus pasar dunia, maka kisah pirates cilik pun seharusnya bisa juga kan?
Untuk updatenya dipastikan sebulan sekali tapi tergantung kuota ya.......maklum penulis modal pas-pasan

Untuk updatenya dipastikan sebulan sekali tapi tergantung kuota ya.......maklum penulis modal pas-pasan
Spoiler for Prolog:
Selama berabad-abad yang lampau, laut merupakan tempat terkaya di muka bumi. Ketika Laut menjadi jalan untuk mencapai penjuru dunia, menukar sutra dan rempah, menjadikan setiap tetes anggur berubah ke setiap keping emas dan perak, laut adalah surga bagi para penguasanya.
Hingga lahirlah para penguasa yang lebih besar lagi. Para penguasa yang serakah yang ingin menguasai semua kekayaan laut dan mencicipi sedikit banyak kenikmatan daratan. Bajak Laut. Nama-nama mereka dibisikkan dengan ketakutan di setiap deburan ombak dan setiap mendekati pantai, diteriakkan dengan jeritan yang takkan pernah dilupakan oleh semua tempat yang pernah disinggahinya.
Mereka mengambil semua yang dapat disentuh, menenggak semua yang dapat dinikmati lidah dan menghancurkan semua yang dapat diratakan.
Lebih dari tiga abad laut dan darat mereka jadikan sarang. Dan ketika puncaknya dunia semakin terasa sempit, mereka, para bajak laut mulai merasa tidak puas. Mereka mulai melirik bagian dari para bajak laut lainnya. Mereka mulai berperang antar sesama mereka. Mulai saling menghancurkan. Tidak lagi menghormati peraturan yang dulu mereka tegakkan dan mencari kepuasan sendiri dengan lebih serakah lagi.
Hingga terbelahlah laut dan kekuasaannya. Kelompok-kelompok yang merasa ketakutan mencoba berlindung di kubu-kubu yang lebih kuat. Kubu-kubu yang masih memegang prinsip dengan bayaran yang setimpal.
Tapi itu tak berlangsung lama. Ketika bulan pernama datang, di tengah ketenangan laut, terjadilah perang besar memecahkan kesunyian lautan. Dua kubu yang berbeda prinsip, berbeda pemimpin, berbeda tujuan dengan bantuan sekutu masing-masing saling menghancurkan. Pertempuran yang terjadi tujuh belas hari tujuh belas malam itu merusak kehidupan banyak pihak, sehingga pemerintahan beberapa kerajaan memutuskan untuk terlibat.
Son of Sea, kubu penguasa Timur dan Barat, di tengah tekanan kematian dan kekalahan melakukan kesepakatan dengan Kerajaan Inggris yang memiliki armada laut terbesar. Dengan menyerahkan lebih dari seribu peta tempat penyimpanan harta kekayaan miliknya dan para sekutunya, Son Of Sea diselamatkan dan dipulihkan seluruh kekuasaannya sebagai rakyat.
Dark Seas, kubu Utara dan Selatan, yang memiliki armada dua kali lipat daripada Son of Sea, akhirnya takluk di hadapan armada Inggris dan para sekutunya. Lebih dari seribu pengikut Dark Seas dihukum mati, sedangkan ratusan lainnya berhasil melarikan diri dan lenyap di telan kegelapan malam. Yang tertinggal hanyalah kapal induk Dark Starship bersama lebih dari tiga ribu peta harta karun.
Selama berabad-abad lamanya kekayaan-kekayaan yang tersimpan mulai ditemukan. Ujung Utara Selatan, Barat ke Timur, semua tempat diaduk-aduk sekutu pemenang. Tapi, ternyata para sekutu hanya mampu memperoleh sebagian kecil dari seluruh peta yang ada. Dan di luar sana masih menanti kekayaan-kekayaan berlimpah untuk ditemukan. Berpacu dengan waktu dan para keturunan pengikut Dark Seas, Pemerintah, dan sekutunya membentuk kembali kubu Son of Sea.
Hingga lahirlah para penguasa yang lebih besar lagi. Para penguasa yang serakah yang ingin menguasai semua kekayaan laut dan mencicipi sedikit banyak kenikmatan daratan. Bajak Laut. Nama-nama mereka dibisikkan dengan ketakutan di setiap deburan ombak dan setiap mendekati pantai, diteriakkan dengan jeritan yang takkan pernah dilupakan oleh semua tempat yang pernah disinggahinya.
Mereka mengambil semua yang dapat disentuh, menenggak semua yang dapat dinikmati lidah dan menghancurkan semua yang dapat diratakan.
Lebih dari tiga abad laut dan darat mereka jadikan sarang. Dan ketika puncaknya dunia semakin terasa sempit, mereka, para bajak laut mulai merasa tidak puas. Mereka mulai melirik bagian dari para bajak laut lainnya. Mereka mulai berperang antar sesama mereka. Mulai saling menghancurkan. Tidak lagi menghormati peraturan yang dulu mereka tegakkan dan mencari kepuasan sendiri dengan lebih serakah lagi.
Hingga terbelahlah laut dan kekuasaannya. Kelompok-kelompok yang merasa ketakutan mencoba berlindung di kubu-kubu yang lebih kuat. Kubu-kubu yang masih memegang prinsip dengan bayaran yang setimpal.
Tapi itu tak berlangsung lama. Ketika bulan pernama datang, di tengah ketenangan laut, terjadilah perang besar memecahkan kesunyian lautan. Dua kubu yang berbeda prinsip, berbeda pemimpin, berbeda tujuan dengan bantuan sekutu masing-masing saling menghancurkan. Pertempuran yang terjadi tujuh belas hari tujuh belas malam itu merusak kehidupan banyak pihak, sehingga pemerintahan beberapa kerajaan memutuskan untuk terlibat.
Son of Sea, kubu penguasa Timur dan Barat, di tengah tekanan kematian dan kekalahan melakukan kesepakatan dengan Kerajaan Inggris yang memiliki armada laut terbesar. Dengan menyerahkan lebih dari seribu peta tempat penyimpanan harta kekayaan miliknya dan para sekutunya, Son Of Sea diselamatkan dan dipulihkan seluruh kekuasaannya sebagai rakyat.
Dark Seas, kubu Utara dan Selatan, yang memiliki armada dua kali lipat daripada Son of Sea, akhirnya takluk di hadapan armada Inggris dan para sekutunya. Lebih dari seribu pengikut Dark Seas dihukum mati, sedangkan ratusan lainnya berhasil melarikan diri dan lenyap di telan kegelapan malam. Yang tertinggal hanyalah kapal induk Dark Starship bersama lebih dari tiga ribu peta harta karun.
Selama berabad-abad lamanya kekayaan-kekayaan yang tersimpan mulai ditemukan. Ujung Utara Selatan, Barat ke Timur, semua tempat diaduk-aduk sekutu pemenang. Tapi, ternyata para sekutu hanya mampu memperoleh sebagian kecil dari seluruh peta yang ada. Dan di luar sana masih menanti kekayaan-kekayaan berlimpah untuk ditemukan. Berpacu dengan waktu dan para keturunan pengikut Dark Seas, Pemerintah, dan sekutunya membentuk kembali kubu Son of Sea.

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Suka dengan petualangan Aramos dkk......silahkan preorder langsung dgn dm ig @littlesun81
**Beberapa bagian dan bab telah saya edit/blur ya.......Mohon maaf untuk yang baru mulai membaca dan belum selesai 🙏🙏
Silahkan hilangkan rasa penasaran dengan memesan bukunya👍👍GBUs
#winddoghss
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Bab 1 A - B
Bab 2 A - C
Bab 3 A - B
Bab 3 C
Bab 4 A - C
Bab 5 A - B
Bab 6
Bab 7 A - B
Bab 8 A - B
Bab 9 A - B
Bab 10 A - B
Bab 10 C - D
Bab 10 E - F
Bab 11 A - B
Bab 11 C - D
Bab 12 A - B
Bab 13 A - B
Bab 13 C
Bab 14 A - B
Bab 15 A
Bab 15 B
Bab 15 C
Bab 16 A - B
Bab 16 C
Bab 17
Bab 18 A - B
Bab 18 C
Bab 19 A
Bab 19 B
Bab 20 A - B
Bab 21 A - B
Bab 21 C - D
Bab 21 E - F
Bab 21 G
Ane mau nanya
(Mohon berkenan di jawab)
Bab 22 A - B
Bab 22 C
Bab 23 A
Bab 23 B
Bab 24 A
Bab 24 B
Bab 25 A
Bab 25 B (Tamat)
Spoiler for KaryaQu yang lain...... (mampir ya!):
Diubah oleh sun81 29-06-2025 00:18
2
33.6K
Kutip
216
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
sun81
#11
Spoiler for Bab 8 A:
“Tua Bangka yang aneh. Dia membuatku terkejut saja dengan tawanya itu……Bisa dibayangkan kalau dia mati, pasti kita tiap malam akan mendengar suara tawa menyeramkan itu”
Julio menggigit sebuah burger jumbo dengan gemas. Mereka hari itu menikmati burger jumbo plus salad buah, sesuai dengan paket yang mereka bayarkan kemarin.
“Kamu, kalau tidak marah-marah pasti sumpahin orang. Apa tidak capek?”
“Lha, si tua Airflow itu memang aneh kan? Berapa susah sich dia harus mengakui bahwa Aramos berhasil mengatasi testnya, masa lebih dulu harus tertawa menakutkan seperti itu”
“Kurasa itu karena dia merasa sangat senang dengan Aramos….. Dia tampaknya begitu puas berhasil menemukan si Bombersfish ini”
Aramos tersipu-sipu. Bill telah menjelaskan secara gamblang apa yang terjadi setengah jam lalu di tingkat paling atas kapal itu. Dia sama seperti nytes lainnya, terkejut dengan reaksi Tuan Aiflow yang begitu bersemangat untuk usia setua itu.
Mereka menghabiskan salad buah dengan bersemangat, terutama ketika Bill menceritakan dengan antusias tentang reaksi Aron, Kevin dan Nick ketika Tuan Airflow menyatakan bahwa jawaban Aramos benar. Sesekali mereka tertawa terbahak-bahak melihat bagaimana Bill dan Andrea meniru mimic wajah ketiga kawan mereka yang sombong itu.
Ketika Aramos baru saja meletakkan garpunya, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh seorang wanita tua berpakaian abu-abu formal. Wanita berambut super pendek itu telah berdiri tepat diantara Aramos dan Julio tanpa suara. Pandangan matanya tegas tapi juga lembut.
Tapi yang paling menarik untuk mereka adalah penampilan wanita itu. Berbeda dengan sebagian besar orang di ruangan itu, wanita itu memakai jas dan celana panjang formal, sama seperti orang kantoran. Tak perlu diberitahu siapapun, mereka tahu mereka sedang berhadapan dengan seorang anggota The Dolphin.
“Nyonya Foodston, apa kabar?” Julio segera berdiri dan menjabat akrab tangan wanita tua itu.
Nyonya Foodston adalah Dolphin pembimbing Julio. Tampaknya mereka sudah cukup akrab, karena wanita tua itu terlihat sangat nyaman diantara mereka. Setelah mereka saling berkenalan satu sama lain, Nyonya Foodston mengambil tempat di antara Julio dan Aramos. Wanita itu mengeluarkan sesuatu dari tas tangannya yang berbentuk koper kotak hitam kuno..
“Ini….. Aku membawanya sesuai perjanjianku dengan ayahmu sebelum meninggal. Dia ingin kamu memilikinya begitu kamu resmi menjad nytes. Semoga ini cukup memenuhi kebutuhan kamu dan temanmu di sini.” Nyonya Foodston tersenyum pada Aramos sebentar dan kembali mengalihkan pandangannya ke Julio.
Julio membuka kantong berwarna hijau itu dengan bersemangat. Dia kemudian menumpahkan seluruh isinya ke dalam vas bunga kosong yang berada di meja mereka. Koin-koin berwarna hitam, hijau dan merah berjatuhan ke dalam vas itu, menimbulkan suara yang cukup ribut. Seluruh ruangan kini menatap mereka, bahkan beberapa The Blue datang mendekat ke meja mereka.
“Wah, koin yang banyak sekali Julio.” Pekik Andrea takjub.
Kini vas bunga yang ukurannya cukup besar itu hampir penuh. Kalau dihitung-hitung pasti ada beratus-ratus koin hitam, hijau dan merah.
“Wah, kamu ternyata nytes yang kaya, Julio….. ayahku saja tidak memberikan koin sebanyak itu padaku.” Bill mengambil sebuah koin merah yang tergelincir keluar dari vas dan memasukkan ke vas itu.
“Julio, koin kamu lebih banyak dari yang dipunyai Aron, lho!”
Julio mengangkat keningnya. Tampaknya dia sekarang termasuk orang yang alergi dengan nama Aron. Gadis berambut coklat yang tak sengaja menyebutkan pemikirannya itu tampak gugup dipandangi Julio.
“Eh, maksud Melvia bukan membanding-bandingkan kamu dengan Aron, Julio……Dia hanya….”
“Sudahlah, Willem…… Julio tak apa-apa kok……Kelopak matanya saja yang keseleo sehingga sering melotot kayak itu”
Kata-kata Andrea sontak membuat Julio melotot ke arahnya. Nytes lain dan Nyonya Foodston langsung saja tertawa, sehingga suasana kembali cair. Andrea dengan cuek menggigit sepotong buah kiwi dari salad buahnya.
“Kamu sekarang bisa membeli apapun….. cobalah ke Cases Flazz di lantai dua, barang-barangnya bagus dan unik…..” Melvia tampak sudah pulih dari rasa shock dipelototin Julio.
“Aku takkan menggunakannya dulu untuk membeli barang-barang. Aku akan menyimpannya sementara”
“Benarkah? Wah, padahal ada sebuah pistol dari titanium, keluaran terbaru tahun ini di Cases Bullets….. Harganya sembilan koin merah”
“Benar…..atau kamu dapat membeli yang di Cases Targets. Pistol berhiaskan emas delapan belas karat, itu kembaran dari kepunyaan Kapten Silverbond, hanya lebih ringan dan kecil. Harganya….”
Aramos menatap ke nytes-nytes pemula itu dengan takjub. Tampaknya mereka telah mengetahui banyak hal, padahal mereka belum dua hari di kapal itu. Willem, Henry dan Farlon, yang juga tetangga terdekat kamar mereka, menjelaskan berbagai peralatan dan aksesoris lengkap dengan harganya masing-masing dengan fasih.
Julio sampai bingung. Belum lagi di tambah dengan tanggapan Melvia dan Carla, sambil menjelaskan tentang beberapa diskon di beberapa cases yang sedang berlangsung. Suasana sangat heboh.
Beberapa nytes senior pun berkumpul dan memberikan ide–ide mereka tentang beberapa hal yang harus dibeli. Kalau ditotal-total ada lebih dari selusin orang yang kini berkumpul di meja mereka. Tampaknya dalam sekejap Julio menjadi Nytes paling terkenal di Cases itu.
“Teman-teman……sudahlah….. Lihat Julio. Wajahnya yang biasa melotot, sangar….Kini mengkerut karena kebingungan. Jangan khawatir, bila Julio berminat dia pasti membelinya….Tapi aku yakin karena Julio termasuk orang yang bertanggung jawab, dia akan mendahulukan yang terpenting dulu. OK?”
Kata-kata Andrea disambut gumaman semua nytes. Aramos dan Bill hanya dapat mengulum senyum. Walaupun Julio terlihat sangat kesal ketika disindir oleh Andrea, tapi dia juga terlihat sangat lega karena kini para nytes mulai kembali ke meja mereka masing-masing. Walaupun pembahasan mereka masih terus berlanjut dengan teman semeja mereka.
Julio menggigit sebuah burger jumbo dengan gemas. Mereka hari itu menikmati burger jumbo plus salad buah, sesuai dengan paket yang mereka bayarkan kemarin.
“Kamu, kalau tidak marah-marah pasti sumpahin orang. Apa tidak capek?”
“Lha, si tua Airflow itu memang aneh kan? Berapa susah sich dia harus mengakui bahwa Aramos berhasil mengatasi testnya, masa lebih dulu harus tertawa menakutkan seperti itu”
“Kurasa itu karena dia merasa sangat senang dengan Aramos….. Dia tampaknya begitu puas berhasil menemukan si Bombersfish ini”
Aramos tersipu-sipu. Bill telah menjelaskan secara gamblang apa yang terjadi setengah jam lalu di tingkat paling atas kapal itu. Dia sama seperti nytes lainnya, terkejut dengan reaksi Tuan Aiflow yang begitu bersemangat untuk usia setua itu.
Mereka menghabiskan salad buah dengan bersemangat, terutama ketika Bill menceritakan dengan antusias tentang reaksi Aron, Kevin dan Nick ketika Tuan Airflow menyatakan bahwa jawaban Aramos benar. Sesekali mereka tertawa terbahak-bahak melihat bagaimana Bill dan Andrea meniru mimic wajah ketiga kawan mereka yang sombong itu.
Ketika Aramos baru saja meletakkan garpunya, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh seorang wanita tua berpakaian abu-abu formal. Wanita berambut super pendek itu telah berdiri tepat diantara Aramos dan Julio tanpa suara. Pandangan matanya tegas tapi juga lembut.
Tapi yang paling menarik untuk mereka adalah penampilan wanita itu. Berbeda dengan sebagian besar orang di ruangan itu, wanita itu memakai jas dan celana panjang formal, sama seperti orang kantoran. Tak perlu diberitahu siapapun, mereka tahu mereka sedang berhadapan dengan seorang anggota The Dolphin.
“Nyonya Foodston, apa kabar?” Julio segera berdiri dan menjabat akrab tangan wanita tua itu.
Nyonya Foodston adalah Dolphin pembimbing Julio. Tampaknya mereka sudah cukup akrab, karena wanita tua itu terlihat sangat nyaman diantara mereka. Setelah mereka saling berkenalan satu sama lain, Nyonya Foodston mengambil tempat di antara Julio dan Aramos. Wanita itu mengeluarkan sesuatu dari tas tangannya yang berbentuk koper kotak hitam kuno..
“Ini….. Aku membawanya sesuai perjanjianku dengan ayahmu sebelum meninggal. Dia ingin kamu memilikinya begitu kamu resmi menjad nytes. Semoga ini cukup memenuhi kebutuhan kamu dan temanmu di sini.” Nyonya Foodston tersenyum pada Aramos sebentar dan kembali mengalihkan pandangannya ke Julio.
Julio membuka kantong berwarna hijau itu dengan bersemangat. Dia kemudian menumpahkan seluruh isinya ke dalam vas bunga kosong yang berada di meja mereka. Koin-koin berwarna hitam, hijau dan merah berjatuhan ke dalam vas itu, menimbulkan suara yang cukup ribut. Seluruh ruangan kini menatap mereka, bahkan beberapa The Blue datang mendekat ke meja mereka.
“Wah, koin yang banyak sekali Julio.” Pekik Andrea takjub.
Kini vas bunga yang ukurannya cukup besar itu hampir penuh. Kalau dihitung-hitung pasti ada beratus-ratus koin hitam, hijau dan merah.
“Wah, kamu ternyata nytes yang kaya, Julio….. ayahku saja tidak memberikan koin sebanyak itu padaku.” Bill mengambil sebuah koin merah yang tergelincir keluar dari vas dan memasukkan ke vas itu.
“Julio, koin kamu lebih banyak dari yang dipunyai Aron, lho!”
Julio mengangkat keningnya. Tampaknya dia sekarang termasuk orang yang alergi dengan nama Aron. Gadis berambut coklat yang tak sengaja menyebutkan pemikirannya itu tampak gugup dipandangi Julio.
“Eh, maksud Melvia bukan membanding-bandingkan kamu dengan Aron, Julio……Dia hanya….”
“Sudahlah, Willem…… Julio tak apa-apa kok……Kelopak matanya saja yang keseleo sehingga sering melotot kayak itu”
Kata-kata Andrea sontak membuat Julio melotot ke arahnya. Nytes lain dan Nyonya Foodston langsung saja tertawa, sehingga suasana kembali cair. Andrea dengan cuek menggigit sepotong buah kiwi dari salad buahnya.
“Kamu sekarang bisa membeli apapun….. cobalah ke Cases Flazz di lantai dua, barang-barangnya bagus dan unik…..” Melvia tampak sudah pulih dari rasa shock dipelototin Julio.
“Aku takkan menggunakannya dulu untuk membeli barang-barang. Aku akan menyimpannya sementara”
“Benarkah? Wah, padahal ada sebuah pistol dari titanium, keluaran terbaru tahun ini di Cases Bullets….. Harganya sembilan koin merah”
“Benar…..atau kamu dapat membeli yang di Cases Targets. Pistol berhiaskan emas delapan belas karat, itu kembaran dari kepunyaan Kapten Silverbond, hanya lebih ringan dan kecil. Harganya….”
Aramos menatap ke nytes-nytes pemula itu dengan takjub. Tampaknya mereka telah mengetahui banyak hal, padahal mereka belum dua hari di kapal itu. Willem, Henry dan Farlon, yang juga tetangga terdekat kamar mereka, menjelaskan berbagai peralatan dan aksesoris lengkap dengan harganya masing-masing dengan fasih.
Julio sampai bingung. Belum lagi di tambah dengan tanggapan Melvia dan Carla, sambil menjelaskan tentang beberapa diskon di beberapa cases yang sedang berlangsung. Suasana sangat heboh.
Beberapa nytes senior pun berkumpul dan memberikan ide–ide mereka tentang beberapa hal yang harus dibeli. Kalau ditotal-total ada lebih dari selusin orang yang kini berkumpul di meja mereka. Tampaknya dalam sekejap Julio menjadi Nytes paling terkenal di Cases itu.
“Teman-teman……sudahlah….. Lihat Julio. Wajahnya yang biasa melotot, sangar….Kini mengkerut karena kebingungan. Jangan khawatir, bila Julio berminat dia pasti membelinya….Tapi aku yakin karena Julio termasuk orang yang bertanggung jawab, dia akan mendahulukan yang terpenting dulu. OK?”
Kata-kata Andrea disambut gumaman semua nytes. Aramos dan Bill hanya dapat mengulum senyum. Walaupun Julio terlihat sangat kesal ketika disindir oleh Andrea, tapi dia juga terlihat sangat lega karena kini para nytes mulai kembali ke meja mereka masing-masing. Walaupun pembahasan mereka masih terus berlanjut dengan teman semeja mereka.
Spoiler for Bab 8 B:
“Ini keterangannya. Terdapat dua ratus enam puluh tiga koin hitam. seratus tujuh puluh enam koin hijau dan tiga ratus delapan koin merah. Cobalah kau cek Julio!” Nyonya Foodstone menyerahkan sebuah kertas yang terlihat tua dan lusuh.
“Tak perlu, Nyonya Foodstone. Terima kasih. Aku yakin kau telah mengaturnya sesuai” Julio segera menandatangani surat tanda terima itu dan mengembalikan ke Nyonya Foodstone. ”Sekarang, perkenankanlah saya mentraktir anda sebagai tanda terima kasih”
Wanita tua itu tiba-tiba tertawa geli. Wajahnya yang sedikit kaku tadi kini terlihat sangat rileks.
********
Julio menandatangani beberapa berkas di Cases B’Coins, satu-satunya tempat penyimpanan koin di Eightlyst State Ship. Sesaat setelah mereka mengantar Nyonya Foodstone ke kapal untuk kembali ke dunia luar, mereka segera menuju B’Coins untuk menyimpan koin milik Julio yang super banyak.
Dengan alasan bahwa karena tak memiliki sanak keluarga, Julio meminta agar Aramos diikutsertakan sebagai pihak yang juga dapat mengambil koin itu apabila diperlukan.
Aramos dapat melihat keterkejutan Andrea dan Bill, tapi kedua teman mereka itu tak menanyakan apapun. Sementara Aramos merasa sangat tidak nyaman. Bagaimanapun koin itu jumlahnya sangat banyak, dan dia diminta menjadi salah satu pemiliknya juga.
“Kurasa itu bukan ide yang bagus, Julio…..aku tak bisa”
“Sudahlah. Seperti kujelaskan tadi malam. Ini adalah milikmu juga. Ayolah. Kita tak ingin bermalam di sini kan? Ingat, kita harus mengerjakan beberapa tugas juga……”
Aramos memandang Bill dan Andrea. Kedua temannya itu hanya tersenyum mendukung. Dengan dipaksa Julio, Aramos kini menggenggam sebuah pena. Tampak sekali Tuan Banks, salah satu pegawai di B’coins sudah tak sabar. Dia segera menunjukkan beberapa lembar kertas ke hadapan Aramos untuk ditanda tangani.
Dalam semenit, Aramos sudah menandatangani sepuluh lembar arsip. Sama dengan Julio yang kini duduk santai di sebelahnya.
Aramos meneliti Koran Eightlyst yang tiap pagi diletakkan di depan pintu mereka. Koran yang terdiri dari sepuluh lembar itu menyajikan berbagai informasi dan berita terbaru. Bill sedang menelpon ayahnya di koridor, sedangkan Julio sedang mandi, jadi dia cukup santai meneliti daftar lowongan yang terbit.
Walaupun ada beberapa berita yang tampaknya menarik, berdasarkan headlinenya, Aramos lebih mementingkan lowongan pekerjaan. Sebagian besar lowongan dipasang oleh Cases. Tampaknya mereka sejak musim sekolah lagi, membutuhkan lebih banyak tenaga Nytes. Tawaran mereka rata-rata sama, dua koin hitam per jam.
Tiba-tiba mata Aramos tertumbuk pada sebuah lowongan kerja. Terletak disudut terbawa Koran Eighlyst. Pengumumannya mungkin tidak panjang tapi sangat menarik.
Dicari : Nytes muda, teliti dan bersemangat untuk menjadi
Penjaga perpustakaan setiap weekend (Sabtu dan Minggu).
Bagi yang berminat silahkan menghubungi
Kepala Pemelihara sebelum besok siang.
Sebagai pernghargaan, Nytes akan menerima pembayaran satu koin
Hijau per jam.
Aramos membaca lowongan tersebut berkali-kali. Tawaran itu sangat menarik. Satu koin hijau per jam. Itu artinya hanya dengan bekerja beberapa jam, dia dapat memenuhi kebutuhan makan hariannya selama seminggu.
Bunyi air yang berhenti, menyadarkan Aramos. Dengan segera dia melipat Koran dan meletakkan di meja. Sambil berpura-pura memandang lautan di luar, Aramos mencoba memikirkan cara agar dia dapat ke perpustakaan dan memenuhi lowongan tadi.
“Sedang apa kamu?”
Julio keluar hanya dengan mengenakan jubah mandi. Sambil mengacak rambutnya yang basah, matanya melotot ke Aramos. Dalam keadaan tanpa berseragam, tampak sekali perbedaan antara dia dengan Julio yang sudah berumur enam belas tahun. Tiga tahun lebih tua darinya.
“Melamun ya? Jangan bilang baru sebentar kamu sudah rindu kampung halaman”
Aramos tersenyum kecil. Bukannya dia ingin melepaskan masa lalunya, tapi dia juga sedikit heran karena tak terbersit sedikitpun di pikirannya untuk kembali ke rumah ataupun kampung halamannya. Tapi kalaupun mengatakan kebenaran apa yang dipikirkannya, rasanya hanya akan membuat Julio marah besar, jadi lebih baik dia mengalihkan pembicaraan.
“Bukan apa-apa. Hanya membayangkan bagaimana menjadi bajak laut yang baik”
“Huh! Kamu tidak akan dapat membayangkannya. Bajak Laut itu dengan kata ‘baik’ berbanding terbalik. Yah, walaupun tak heran juga sih…..kamu kan keturunan Bombersfish”
Aramos beranjak mengambil handuknya dan bersiap untuk mandi.
“Yah, aku pun tak bisa membayangkannya”
1
Kutip
Balas