- Beranda
- Stories from the Heart
Novel : Kisah Para Keturunan Bajak Laut
...
TS
sun81
Novel : Kisah Para Keturunan Bajak Laut

Sejak dulu suka sekali menulis......membayangkan berbagai petualangan mulai yang manis, dramatis hingga romantis. Ini adalah karya novel pertamaku tentang petualangan. Sudah pernah kutulis di forum Lounge tapi banyak yang pada protes n pembacanya kurang

semoga di forum ini lebih banyak peminatnya
Baiklah, selamat menikmati ya! En bantu doanya supaya bisa diterbitkan dalam bentuk fisik.
Spoiler for :
Bila Petualangan penyihir cilik di belahan dunia Eropa dan kisah romantis manusia dan vampir dari Amerika bisa menembus pasar dunia, maka kisah pirates cilik pun seharusnya bisa juga kan?
Untuk updatenya dipastikan sebulan sekali tapi tergantung kuota ya.......maklum penulis modal pas-pasan

Untuk updatenya dipastikan sebulan sekali tapi tergantung kuota ya.......maklum penulis modal pas-pasan
Spoiler for Prolog:
Selama berabad-abad yang lampau, laut merupakan tempat terkaya di muka bumi. Ketika Laut menjadi jalan untuk mencapai penjuru dunia, menukar sutra dan rempah, menjadikan setiap tetes anggur berubah ke setiap keping emas dan perak, laut adalah surga bagi para penguasanya.
Hingga lahirlah para penguasa yang lebih besar lagi. Para penguasa yang serakah yang ingin menguasai semua kekayaan laut dan mencicipi sedikit banyak kenikmatan daratan. Bajak Laut. Nama-nama mereka dibisikkan dengan ketakutan di setiap deburan ombak dan setiap mendekati pantai, diteriakkan dengan jeritan yang takkan pernah dilupakan oleh semua tempat yang pernah disinggahinya.
Mereka mengambil semua yang dapat disentuh, menenggak semua yang dapat dinikmati lidah dan menghancurkan semua yang dapat diratakan.
Lebih dari tiga abad laut dan darat mereka jadikan sarang. Dan ketika puncaknya dunia semakin terasa sempit, mereka, para bajak laut mulai merasa tidak puas. Mereka mulai melirik bagian dari para bajak laut lainnya. Mereka mulai berperang antar sesama mereka. Mulai saling menghancurkan. Tidak lagi menghormati peraturan yang dulu mereka tegakkan dan mencari kepuasan sendiri dengan lebih serakah lagi.
Hingga terbelahlah laut dan kekuasaannya. Kelompok-kelompok yang merasa ketakutan mencoba berlindung di kubu-kubu yang lebih kuat. Kubu-kubu yang masih memegang prinsip dengan bayaran yang setimpal.
Tapi itu tak berlangsung lama. Ketika bulan pernama datang, di tengah ketenangan laut, terjadilah perang besar memecahkan kesunyian lautan. Dua kubu yang berbeda prinsip, berbeda pemimpin, berbeda tujuan dengan bantuan sekutu masing-masing saling menghancurkan. Pertempuran yang terjadi tujuh belas hari tujuh belas malam itu merusak kehidupan banyak pihak, sehingga pemerintahan beberapa kerajaan memutuskan untuk terlibat.
Son of Sea, kubu penguasa Timur dan Barat, di tengah tekanan kematian dan kekalahan melakukan kesepakatan dengan Kerajaan Inggris yang memiliki armada laut terbesar. Dengan menyerahkan lebih dari seribu peta tempat penyimpanan harta kekayaan miliknya dan para sekutunya, Son Of Sea diselamatkan dan dipulihkan seluruh kekuasaannya sebagai rakyat.
Dark Seas, kubu Utara dan Selatan, yang memiliki armada dua kali lipat daripada Son of Sea, akhirnya takluk di hadapan armada Inggris dan para sekutunya. Lebih dari seribu pengikut Dark Seas dihukum mati, sedangkan ratusan lainnya berhasil melarikan diri dan lenyap di telan kegelapan malam. Yang tertinggal hanyalah kapal induk Dark Starship bersama lebih dari tiga ribu peta harta karun.
Selama berabad-abad lamanya kekayaan-kekayaan yang tersimpan mulai ditemukan. Ujung Utara Selatan, Barat ke Timur, semua tempat diaduk-aduk sekutu pemenang. Tapi, ternyata para sekutu hanya mampu memperoleh sebagian kecil dari seluruh peta yang ada. Dan di luar sana masih menanti kekayaan-kekayaan berlimpah untuk ditemukan. Berpacu dengan waktu dan para keturunan pengikut Dark Seas, Pemerintah, dan sekutunya membentuk kembali kubu Son of Sea.
Hingga lahirlah para penguasa yang lebih besar lagi. Para penguasa yang serakah yang ingin menguasai semua kekayaan laut dan mencicipi sedikit banyak kenikmatan daratan. Bajak Laut. Nama-nama mereka dibisikkan dengan ketakutan di setiap deburan ombak dan setiap mendekati pantai, diteriakkan dengan jeritan yang takkan pernah dilupakan oleh semua tempat yang pernah disinggahinya.
Mereka mengambil semua yang dapat disentuh, menenggak semua yang dapat dinikmati lidah dan menghancurkan semua yang dapat diratakan.
Lebih dari tiga abad laut dan darat mereka jadikan sarang. Dan ketika puncaknya dunia semakin terasa sempit, mereka, para bajak laut mulai merasa tidak puas. Mereka mulai melirik bagian dari para bajak laut lainnya. Mereka mulai berperang antar sesama mereka. Mulai saling menghancurkan. Tidak lagi menghormati peraturan yang dulu mereka tegakkan dan mencari kepuasan sendiri dengan lebih serakah lagi.
Hingga terbelahlah laut dan kekuasaannya. Kelompok-kelompok yang merasa ketakutan mencoba berlindung di kubu-kubu yang lebih kuat. Kubu-kubu yang masih memegang prinsip dengan bayaran yang setimpal.
Tapi itu tak berlangsung lama. Ketika bulan pernama datang, di tengah ketenangan laut, terjadilah perang besar memecahkan kesunyian lautan. Dua kubu yang berbeda prinsip, berbeda pemimpin, berbeda tujuan dengan bantuan sekutu masing-masing saling menghancurkan. Pertempuran yang terjadi tujuh belas hari tujuh belas malam itu merusak kehidupan banyak pihak, sehingga pemerintahan beberapa kerajaan memutuskan untuk terlibat.
Son of Sea, kubu penguasa Timur dan Barat, di tengah tekanan kematian dan kekalahan melakukan kesepakatan dengan Kerajaan Inggris yang memiliki armada laut terbesar. Dengan menyerahkan lebih dari seribu peta tempat penyimpanan harta kekayaan miliknya dan para sekutunya, Son Of Sea diselamatkan dan dipulihkan seluruh kekuasaannya sebagai rakyat.
Dark Seas, kubu Utara dan Selatan, yang memiliki armada dua kali lipat daripada Son of Sea, akhirnya takluk di hadapan armada Inggris dan para sekutunya. Lebih dari seribu pengikut Dark Seas dihukum mati, sedangkan ratusan lainnya berhasil melarikan diri dan lenyap di telan kegelapan malam. Yang tertinggal hanyalah kapal induk Dark Starship bersama lebih dari tiga ribu peta harta karun.
Selama berabad-abad lamanya kekayaan-kekayaan yang tersimpan mulai ditemukan. Ujung Utara Selatan, Barat ke Timur, semua tempat diaduk-aduk sekutu pemenang. Tapi, ternyata para sekutu hanya mampu memperoleh sebagian kecil dari seluruh peta yang ada. Dan di luar sana masih menanti kekayaan-kekayaan berlimpah untuk ditemukan. Berpacu dengan waktu dan para keturunan pengikut Dark Seas, Pemerintah, dan sekutunya membentuk kembali kubu Son of Sea.

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Suka dengan petualangan Aramos dkk......silahkan preorder langsung dgn dm ig @littlesun81
**Beberapa bagian dan bab telah saya edit/blur ya.......Mohon maaf untuk yang baru mulai membaca dan belum selesai 🙏🙏
Silahkan hilangkan rasa penasaran dengan memesan bukunya👍👍GBUs
#winddoghss
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Bab 1 A - B
Bab 2 A - C
Bab 3 A - B
Bab 3 C
Bab 4 A - C
Bab 5 A - B
Bab 6
Bab 7 A - B
Bab 8 A - B
Bab 9 A - B
Bab 10 A - B
Bab 10 C - D
Bab 10 E - F
Bab 11 A - B
Bab 11 C - D
Bab 12 A - B
Bab 13 A - B
Bab 13 C
Bab 14 A - B
Bab 15 A
Bab 15 B
Bab 15 C
Bab 16 A - B
Bab 16 C
Bab 17
Bab 18 A - B
Bab 18 C
Bab 19 A
Bab 19 B
Bab 20 A - B
Bab 21 A - B
Bab 21 C - D
Bab 21 E - F
Bab 21 G
Ane mau nanya
(Mohon berkenan di jawab)
Bab 22 A - B
Bab 22 C
Bab 23 A
Bab 23 B
Bab 24 A
Bab 24 B
Bab 25 A
Bab 25 B (Tamat)
Spoiler for KaryaQu yang lain...... (mampir ya!):
Diubah oleh sun81 29-06-2025 00:18
2
33.6K
Kutip
216
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
sun81
#8
Spoiler for Bab 5 A:
“Aku sekamar dengan The Red, Laura Kema dan The Brown, Sunny The” Andrea terlihat senang. Sedangkan Aramos mengangguk mengerti. Tadi sekilas dia sempat membaca buku tahunan pemberian Andrea ketika menunggu kedua temannya menyelesaikan giliran mandi mereka. Di buku itu tidak hanya menjelaskan remaja-remaja yang akan bergabung dengan SOS, tapi juga tentang jenjang pendidikan yang akan mereka lalui.
Untuk Nytes yang baru bergabung disebut The Blue, sedangkan The Red, Nytes yang berseragam Putih Merah, adalah mereka yang telah lulus tes-tes The Blue. Biasanya dibutuhkan waktu satu hingga tiga tahun untuk The Blue menjadi The Red karena harus mengumpulkan Lima Ratus Poin untuk dinyatakan lulus. Sedangkan The Brown, Nytes yang berseragam Putih Coklat, adalah mereka yang telah lulus tes-tes The Red. Waktu yang dibutuhkan pun kurang lebih sama dan dengan jumlah poin yang sama. The Brown akan menjadi SOS Pirates setelah mengumpulkan lima ratus poin dan mendapatkan satu surat emas dari kapten kapal cabang Eightlyst State Ship setelah menjadi kru minimal satu tahun di kapal cabang tersebut dan dinilai layak oleh Kapten kapal cabang untuk mendapatkan surat emas tersebut. Ini adalah tahap tersulit. Waktu yang dibutuhkan adalah tidak terbatas. Karena tak jarang The Brown harus berganti kapal cabang Eightlyst State Ship beberapa kali, karena setelah setahun, kapten kapal cabang yang diikutinya merasa dia belum layak mendapatkan surat emas tersebut.
“Baiklah, kalian sudah bawa kantong harta karun kalian?” tanya Andrea. Gadis itu walaupun hanya setahun lebih tua dari Aramos dan memiliki badan lebih pendek beberapa senti dari Aramos, tapi cara bicaranya sangat mirip pemimpin.
Ketiga pemuda dihadapannya hanya mengangguk. Ada yang mengangguk semangat, ada yang lesu tapi ada juga yang acuh tak acuh.
“Kita memangnya akan kemana?” tanya Aramos semangat. Aramos melihat beberapa Nytes baru sudah mulai turun ke lantai bawah, adapula yang naik ke lantai atas. Tampaknya mereka ingin menjelajahi lebih jauh Eigtlyst State Ship.
“Berdasarkan buku panduan dasar SOS, kita harus mengalokasikan kebutuhan kita setiap hari dengan koin-koin yang ada pada kita. Nah, menurutku kita mulai saja dengan makanan”
“Wah, setuju aku” seru Bill. Awalnya Bill terlihat paling malas. Tapi tampaknya minat kepada makanan telah membangkitkan semangatnya kembali.
“Memangnya kita mulai darimana? Tadi aku melihat beberapa tempat makan.” Julio tampaknya mulai bersemangat juga. Aramos baru sadar ternyata mereka belum makan siang, sedangkan waktu telah menunjukkan lewat tengah hari.
“Seharusnya sesuai yang ditulis di buku, ada beberapa tempat yang menawarkan paket makanan seminggu. Jadi kita lebih hemat. Tapi kita lihat-lihat dulu sebelum memutuskan, deh”
Semua mengangguk setuju. Tanpa menunggu di komando mereka segera menuju ke lantai dua kapal. Tempat itu seperti mall kelas atas. Interiornya menarik dan banyak sekali orang yang berpakaian bajak laut mondar-mandir. Ada yang berseragam putih biru seperti mereka, ada yang berseragam putih merah, putih coklat, hingga berseragam bebas dengan tema bajak laut.
Ada yang berwajah ramah, ada pula yang dingin dan menakutkan. Aramos mempercepat langkahnya mengikuti teman-temannya, setelah dia sempat bertabrakan dengan seorang pria tua bungkuk dengan wajah menyeramkan. Luka dimata pria itu sengaja tidak ditutupi seperti bajak laut lainnya. Dari matanya yang lain, Aramos tahu pria itu merasa kesal padanya.
“Siapa itu?” tanya Julio ketika berlari mendekati mereka.
“Entahlah…..” Aramos mengatakan yang sebenarnya. Dia tidak tahu siapa pria tua itu, tapi yang pasti pria itu bukan tipe yang ramah.
Mereka kembali melongokkan kepala dan membaca brosur-brosur yang dibagikan oleh para Nytes senior tentang tempat makan-tempat makan yang ada di lantai dua itu. Tampaknya para Nytes senior itu bekerja paruh waktu di tempat makan-tempat makan Eightlyst State Ship.
“Ini kayaknya enak” kata Bill sambil menunjukkan brosur yang baru dibagikan Nytes senior berseragam putih merah dengan ikat kepala hitam bergambar tengkorak.
“Jangan….. Masa untuk seminggu kita harus membayar dua belas koin hitam. Itu sama dengan empat koin hijau, Bill”
“Lho tak masalah kan, kita tetap punya sisa”
Andrea menggeleng. Tiba-tiba perut Julio berbunyi. Bunyinya cukup keras. Wajah pemuda itu tampak memerah.
“Kalian bisa cepat nggak sih? Ini sudah lewat jam makan siang”
“kita beli makan siang biasa dulu saja, gimana?”
Semua menyetujui usul Aramos. Mereka segera memasuki sebuah cases yang menjual makanan timur tengah. Tampak beberapa Nytes senior sibuk melayani para pengunjung. Sedangkan ada juga nytes lainnya yang makan berkelompok seperti mereka.
Tapi yang paling menarik Aramos adalah, para Bajak laut berusia akhir tiga puluhan di sudut ruangan. Mereka terdiri dari seorang perempuan dan dua pria, salah satunya berkulit sangat gelap. Mereka tampaknya Bajak laut yang sudah professional. Wajah mereka terbakar matahari dan terlihat sangat garang.
Mereka terus-terusan menatap ke Aramos dan ketiga temannya, bahkan ketika kelompok mereka mengambil tempat di sudut ruangan lainnya.
“Ada apa?” tanya Bill sambil meyerahkan daftar menu kepadanya.
Dengan lirikan mata, Aramos memberikan kode. Tampaknya bukan hanya Bill, Julio dan Andrea pun mengerti maksudnya. Mereka bertiga segera menatap ke kelompok Bajak laut Professional itu.
“Mau apa mereka? Ah. Sudah…… coba aku tanyakan maksud tatapan mereka” kata Julio sambil hendak berdiri.
Dengan sigap, tangannya ditahan oleh Andrea. Andrea memaksanya duduk dan memajukan badannya seakan hendak membisikkan sesuatu.
“Jangan nekat. Itu kelompok inti kapal Cabang Crocodile Eyes. Salah satu kelompok terbesar dalam SOS. Terdiri dari para lulusan terbaik SOS”
“Bagaimana kamu tahu?”
“Aku hanya mengenal salah seorang dari mereka Miss Dora Kopah, atau lebih dikenal dengan Miss Tear Crocodile. Dia berhasil mengalahkan enam orang DST, ketika pertempuran memperebutkan Batu Mata Naga di laut China…”
“DST?” tanya Aramos bingung
“Dark Seas Tail….. kelompok para keturunan Dark Seas yang masih dendam dengan SOS. Kebanyakan anggotanya adalah keturunan dari para leluhurnya yang dihukum mati oleh Sekutu”
Aramos menatap Julio. Pria itu menjelaskan DST dengan wajah tanpa ekspresi. Aramos tak dapat menebak suasana hati Pemuda Latin itu.
“Kelompok Crocodile Eyes yang berhasil menemukan lebih dari selusin tempat persembunyian harta karun itu? Wah, aku harus minta tanda tangan mereka” Bill tampak serius membuat teman-temannya menatap heran.
“Mereka mungkin akan minta tanganmu sebagai gantinya” Ucapan Julio ketus, tapi tampaknya bersungguh-sungguh.
“Mereka hebat sekali ya?”
“Begitulah. Setiap tahun ayahku mengikuti pertemuan antara para petinggi SOS dan The Dolphins. Dan kelompok mereka sudah delapan tahun berturut-turut tak pernah absen menemukan harta karun. Itu belum pernah terjadi selama SOS baru ini dibentuk”
“Memangnya ayah kamu salah satu petinggi SOS?”
Andrea menarik hidung Aramos dengan gemas.
“Bukan, ayahku hanya anggota biasa. Seluruh lulusan SOS berhak mengikuti pertemuan itu dengan membeli undangan, seperti reunilah….. Kalau petinggi, itu adalah ayahnya Bill…….”
“Oh ya? Gendut kok bisa?”
Kali ini giliran Julio yang mendapatkan cubitan di lengan oleh Andrea.
“Sopan sedikit, kenapa sih?”
“Nggak apa-apa kok. Ayahku hanya orang biasa juga. Kebetulan dia dipercayai untuk sebagai kepala seksi penyedia makanan instant untuk setiap kapal cabang Eighlyst State ship yang hendak terjun ke lapangan, biasa dikenal dengan istilah dafoma section.”
“Oh…..Pantas saja….. kepala konsumsi toch”
“Jangan sembarangan. Itu bagian yang krusial. Saat kapal cabang diutus untuk mencari harta karun, sebagian besar waktu difokuskan untuk pencarian, sehingga makanan instant itu perlu…..”
“Mereka pergi……………” Aramos menundukkan wajahnya dalam-dalam.
Ketiga SOS Pirates itu melewati meja mereka. dengan takut-takut Aramos mengangkat wajahnya. Benar saja, dia sempat mendapatkan tatapan tajam dari pria dengan tubuh super besar yang bertato menyeramkan di wajahnya. Kelompok itu berhenti sejenak di depan pintu masuk, menatap meja mereka dan berjalan berpisah ke segala arah.
Untuk Nytes yang baru bergabung disebut The Blue, sedangkan The Red, Nytes yang berseragam Putih Merah, adalah mereka yang telah lulus tes-tes The Blue. Biasanya dibutuhkan waktu satu hingga tiga tahun untuk The Blue menjadi The Red karena harus mengumpulkan Lima Ratus Poin untuk dinyatakan lulus. Sedangkan The Brown, Nytes yang berseragam Putih Coklat, adalah mereka yang telah lulus tes-tes The Red. Waktu yang dibutuhkan pun kurang lebih sama dan dengan jumlah poin yang sama. The Brown akan menjadi SOS Pirates setelah mengumpulkan lima ratus poin dan mendapatkan satu surat emas dari kapten kapal cabang Eightlyst State Ship setelah menjadi kru minimal satu tahun di kapal cabang tersebut dan dinilai layak oleh Kapten kapal cabang untuk mendapatkan surat emas tersebut. Ini adalah tahap tersulit. Waktu yang dibutuhkan adalah tidak terbatas. Karena tak jarang The Brown harus berganti kapal cabang Eightlyst State Ship beberapa kali, karena setelah setahun, kapten kapal cabang yang diikutinya merasa dia belum layak mendapatkan surat emas tersebut.
“Baiklah, kalian sudah bawa kantong harta karun kalian?” tanya Andrea. Gadis itu walaupun hanya setahun lebih tua dari Aramos dan memiliki badan lebih pendek beberapa senti dari Aramos, tapi cara bicaranya sangat mirip pemimpin.
Ketiga pemuda dihadapannya hanya mengangguk. Ada yang mengangguk semangat, ada yang lesu tapi ada juga yang acuh tak acuh.
“Kita memangnya akan kemana?” tanya Aramos semangat. Aramos melihat beberapa Nytes baru sudah mulai turun ke lantai bawah, adapula yang naik ke lantai atas. Tampaknya mereka ingin menjelajahi lebih jauh Eigtlyst State Ship.
“Berdasarkan buku panduan dasar SOS, kita harus mengalokasikan kebutuhan kita setiap hari dengan koin-koin yang ada pada kita. Nah, menurutku kita mulai saja dengan makanan”
“Wah, setuju aku” seru Bill. Awalnya Bill terlihat paling malas. Tapi tampaknya minat kepada makanan telah membangkitkan semangatnya kembali.
“Memangnya kita mulai darimana? Tadi aku melihat beberapa tempat makan.” Julio tampaknya mulai bersemangat juga. Aramos baru sadar ternyata mereka belum makan siang, sedangkan waktu telah menunjukkan lewat tengah hari.
“Seharusnya sesuai yang ditulis di buku, ada beberapa tempat yang menawarkan paket makanan seminggu. Jadi kita lebih hemat. Tapi kita lihat-lihat dulu sebelum memutuskan, deh”
Semua mengangguk setuju. Tanpa menunggu di komando mereka segera menuju ke lantai dua kapal. Tempat itu seperti mall kelas atas. Interiornya menarik dan banyak sekali orang yang berpakaian bajak laut mondar-mandir. Ada yang berseragam putih biru seperti mereka, ada yang berseragam putih merah, putih coklat, hingga berseragam bebas dengan tema bajak laut.
Ada yang berwajah ramah, ada pula yang dingin dan menakutkan. Aramos mempercepat langkahnya mengikuti teman-temannya, setelah dia sempat bertabrakan dengan seorang pria tua bungkuk dengan wajah menyeramkan. Luka dimata pria itu sengaja tidak ditutupi seperti bajak laut lainnya. Dari matanya yang lain, Aramos tahu pria itu merasa kesal padanya.
“Siapa itu?” tanya Julio ketika berlari mendekati mereka.
“Entahlah…..” Aramos mengatakan yang sebenarnya. Dia tidak tahu siapa pria tua itu, tapi yang pasti pria itu bukan tipe yang ramah.
Mereka kembali melongokkan kepala dan membaca brosur-brosur yang dibagikan oleh para Nytes senior tentang tempat makan-tempat makan yang ada di lantai dua itu. Tampaknya para Nytes senior itu bekerja paruh waktu di tempat makan-tempat makan Eightlyst State Ship.
“Ini kayaknya enak” kata Bill sambil menunjukkan brosur yang baru dibagikan Nytes senior berseragam putih merah dengan ikat kepala hitam bergambar tengkorak.
“Jangan….. Masa untuk seminggu kita harus membayar dua belas koin hitam. Itu sama dengan empat koin hijau, Bill”
“Lho tak masalah kan, kita tetap punya sisa”
Andrea menggeleng. Tiba-tiba perut Julio berbunyi. Bunyinya cukup keras. Wajah pemuda itu tampak memerah.
“Kalian bisa cepat nggak sih? Ini sudah lewat jam makan siang”
“kita beli makan siang biasa dulu saja, gimana?”
Semua menyetujui usul Aramos. Mereka segera memasuki sebuah cases yang menjual makanan timur tengah. Tampak beberapa Nytes senior sibuk melayani para pengunjung. Sedangkan ada juga nytes lainnya yang makan berkelompok seperti mereka.
Tapi yang paling menarik Aramos adalah, para Bajak laut berusia akhir tiga puluhan di sudut ruangan. Mereka terdiri dari seorang perempuan dan dua pria, salah satunya berkulit sangat gelap. Mereka tampaknya Bajak laut yang sudah professional. Wajah mereka terbakar matahari dan terlihat sangat garang.
Mereka terus-terusan menatap ke Aramos dan ketiga temannya, bahkan ketika kelompok mereka mengambil tempat di sudut ruangan lainnya.
“Ada apa?” tanya Bill sambil meyerahkan daftar menu kepadanya.
Dengan lirikan mata, Aramos memberikan kode. Tampaknya bukan hanya Bill, Julio dan Andrea pun mengerti maksudnya. Mereka bertiga segera menatap ke kelompok Bajak laut Professional itu.
“Mau apa mereka? Ah. Sudah…… coba aku tanyakan maksud tatapan mereka” kata Julio sambil hendak berdiri.
Dengan sigap, tangannya ditahan oleh Andrea. Andrea memaksanya duduk dan memajukan badannya seakan hendak membisikkan sesuatu.
“Jangan nekat. Itu kelompok inti kapal Cabang Crocodile Eyes. Salah satu kelompok terbesar dalam SOS. Terdiri dari para lulusan terbaik SOS”
“Bagaimana kamu tahu?”
“Aku hanya mengenal salah seorang dari mereka Miss Dora Kopah, atau lebih dikenal dengan Miss Tear Crocodile. Dia berhasil mengalahkan enam orang DST, ketika pertempuran memperebutkan Batu Mata Naga di laut China…”
“DST?” tanya Aramos bingung
“Dark Seas Tail….. kelompok para keturunan Dark Seas yang masih dendam dengan SOS. Kebanyakan anggotanya adalah keturunan dari para leluhurnya yang dihukum mati oleh Sekutu”
Aramos menatap Julio. Pria itu menjelaskan DST dengan wajah tanpa ekspresi. Aramos tak dapat menebak suasana hati Pemuda Latin itu.
“Kelompok Crocodile Eyes yang berhasil menemukan lebih dari selusin tempat persembunyian harta karun itu? Wah, aku harus minta tanda tangan mereka” Bill tampak serius membuat teman-temannya menatap heran.
“Mereka mungkin akan minta tanganmu sebagai gantinya” Ucapan Julio ketus, tapi tampaknya bersungguh-sungguh.
“Mereka hebat sekali ya?”
“Begitulah. Setiap tahun ayahku mengikuti pertemuan antara para petinggi SOS dan The Dolphins. Dan kelompok mereka sudah delapan tahun berturut-turut tak pernah absen menemukan harta karun. Itu belum pernah terjadi selama SOS baru ini dibentuk”
“Memangnya ayah kamu salah satu petinggi SOS?”
Andrea menarik hidung Aramos dengan gemas.
“Bukan, ayahku hanya anggota biasa. Seluruh lulusan SOS berhak mengikuti pertemuan itu dengan membeli undangan, seperti reunilah….. Kalau petinggi, itu adalah ayahnya Bill…….”
“Oh ya? Gendut kok bisa?”
Kali ini giliran Julio yang mendapatkan cubitan di lengan oleh Andrea.
“Sopan sedikit, kenapa sih?”
“Nggak apa-apa kok. Ayahku hanya orang biasa juga. Kebetulan dia dipercayai untuk sebagai kepala seksi penyedia makanan instant untuk setiap kapal cabang Eighlyst State ship yang hendak terjun ke lapangan, biasa dikenal dengan istilah dafoma section.”
“Oh…..Pantas saja….. kepala konsumsi toch”
“Jangan sembarangan. Itu bagian yang krusial. Saat kapal cabang diutus untuk mencari harta karun, sebagian besar waktu difokuskan untuk pencarian, sehingga makanan instant itu perlu…..”
“Mereka pergi……………” Aramos menundukkan wajahnya dalam-dalam.
Ketiga SOS Pirates itu melewati meja mereka. dengan takut-takut Aramos mengangkat wajahnya. Benar saja, dia sempat mendapatkan tatapan tajam dari pria dengan tubuh super besar yang bertato menyeramkan di wajahnya. Kelompok itu berhenti sejenak di depan pintu masuk, menatap meja mereka dan berjalan berpisah ke segala arah.
Spoiler for Bab 5 B:
“Saat ini Kapal Eightlyst State Ship ramai sekali oleh SOS Pirates. Mereka datang untuk melaporkan perkembangan pencarian peta harta karun yang masing-masing dipercayakan kepada mereka. Tapi, kabar terakhir yang kutahu, tahun ini belum ada satupun kapal cabang yang memecahkan dan memperoleh harta karun.” Andrea menatap kembali daftar menu di tangannya.
Sepuluh menit lewat pukul tiga sore ketika mereka keluar dari sebuah case aksesoris bajak laut. Setelah memutuskan mengambil paket menu seminggu di case Hotpan dengan harga per paket delapan koin hitam, mereka memutuskan merelakskan mata dan pikiran mereka dengan mengelilingi case-case aksesoris khusus untuk bajak laut.
Mereka telah memasuki tiga toko, tapi tak ada satupun yang berbelanja. Mereka masih bingung mau membeli aksesoris yang bagaimana untuk menemani seragam mereka.
Ketika tiba di toko keempat mereka berpapasan dengan Aron Berstard dan dua temannya, Forwed bersaudara. Penampilan mereka luar biasa. Mereka tampaknya telah cukup banyak berbelanja aksesoris. Walaupun kelihatan sedikit norak, apalagi Nick mengenakan wig berwarna hijau neon, Aramos sempat iri juga mereka dapat berbelanja tanpa hitung-hitungan.
“Wah….wah…..kelompok bawah SOS tampaknya sedang cuci mata. Hati-hati saja jangan sampai ada yang dicuri, karena terlalu ingin tapi tak mampu membelinya”
Julio maju, wajahnya tampak gelap. Aron segera mundur dan dengan gugup bersama teman-temannya pergi menjauh sambil berbisik-bisisk.
“Kamu itu kebiasaan ya! Sedikit-sedikit fisik……sedikit-sedikit fisik…..Untuk apa juga melayani orang seperti Aron dengan gaya seperti itu. Bisa-bisa kamu dihukum”
Andrea mendorong Julio ke samping, dan masuk ke toko. Ketiga pemuda yang menemaninya hanya dapat berpandangan.
“Dasar cewek” dengus Julio.
“Tapi benar katanya. Kita itu kalau tidak berpikiran jernih bisa-bisa dihukum.”
Julio mengangkat bahunya. Dia masuk ke toko dan mulai melihat berbagai koleksi ikat kepala. Tampaknya itu merupakan area favoritnya.
“Tapi mereka hebat ya! Berbelanja sepuasnya tak takut koinnya habis”
Bill menariknya memasuki sebuah cases. “Itu karena mereka pasti sudah mendapatkan banyak warisan koin dari orang tua atau kakak mereka. maklum. Orang tua Aron kedua-duanya adalah lulusan SOS. Mereka bahkan dipercayakan memimpin sebuah kapal cabang milik SOS. Sedangkan Forwed itu memiliki banyak kakak. Ada yang menjadi anak buahnya Berstard, ada yang menjadi anak buah kapal cabang lain. Bahkan ada yang senior Nytes.”
Aramos menyentuh sebuah pisau kecil yang terbuat gagangnya berbentuk kepala Singa. Warnanya yang kuning keemasan, sangat mewah dan mengesankan. Tadi, dia sempat melihat pisau yang sama terselip di ikat pinggang Aron , yang juga baru, tidak standard seperti milik mereka.
“Kamu mau membelinya?”
Bill tampak mengenakan sebuah wig berwarna hitam dengan panjang sampai pinggangnya. Kesannya yang seharusnya sangar, justru terlihat sangat lucu ketika dikenakan oleh Billy.
Aramos tertawa kecil. Dia menggeleng dan menuju ke area wig.
“Lho….. kenapa? Pisau itu bagus sekali”
“Tapi harganya lima koin hijau, Bill. Buang-buang koin saja”
Bill hanya mengangkat bahu. Dia mengganti wig hitam tadi dengan wig berwarna pelangi dengan model seperti penyany metal, berdiri berduri lebih dari dua puluh sentimeter.
0
Kutip
Balas