- Beranda
- Stories from the Heart
(Horror) Diary [TAMAT]
...
TS
ayanokouji
(Horror) Diary [TAMAT]
![(Horror) Diary [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2016/08/12/8901141_20160812100754.jpg)
Illustration courtesy of Awayaye
Halo, dan salam kenal buat agan-agan semua.
Perkenalkan saya anggota lama kaskus tapi newbie di forum SFTH.
Nah, berhubung saya lihat banyak yang menceritakan pengalamannya terutama untuk yang berbau-bau mistis. kebetulan saya dekat dengan seseorang yang memang punya kemampuan lebih untuk melihat yang semacam itu.
Cerita ini adalah berdasarkan kisah nyata, yang memang diambil langsung dari Diary dia
Langsung saja dimulai lah ya
Untuk Postingan pertama saya langsung Posting 2 part deh, karena prologue blum masuk ke cerita
Spoiler for Rules:
Atas permintaan yang punya Diary, mohon dibaca RULESnya sebelum membaca Diary ini ya :
1. Diary ini adalah hasil convert dari catatan di kertas menjadi bentuk elektronik. Jadi ini adalah benar-benar berasal dari Diary asli, kalau sampai ada yang baca dan tidak percaya, it's OK, tidak masalah tapi mohon jangan coba2 menantang apapun 'mahluk' yang disebutkan di Diary ini. Apabila terjadi sesuatu kami tidak bisa menolong.
2. Ini memang bukan urusan TS, tapi usahakan kalau sampai merasakan sesuatu yang tidak beres setelah baca isi Diary teman saya, harap dekatkan diri ke Tuhan segera. Karena seberapa besar Tuhan menolong itu tergantung dari iman kita ketika meminta. Dan percayalah, meminta saat belum melihat apapun dan ketika 'mereka' ada di depanmu itu akan menyebabkan bedanya besar Iman bagi yang tidak terbiasa.
Terimakasih sebelumnya, dan ingat baik2, jangan bermain-main dengan sesuatu dari dunia lain
Part I - Prologue (tanggal Diary - 3 September 2010)
Spoiler for Part I:
3 September 2010
Hallo Diary..
Mulai hari ini aku akan sedikit merubah apa yang aku tulis di dalam lembarmu yach..
Sebenarnya aku sih berniat tidak pernah berkeinginan untuk mengungkapkan rahasia ini, karena aku pasti akan dicap sebagai orang aneh..
Hanya kamu yang mau mendengarkan semua cerita aku tanpa mengeluh, mulai dari aku menyukai siapapun sampai sendirian seperti sekarang (hiks..hiks.. yahh aku tau, trims anyway)
Okay, jadi aku akan menceritakan pengalaman hari ini.. yaah ini kesekian kalinya sudah terjadi padaku, dan untuk teman sejatiku yaitu kamu my Diary, aku akan menuliskan ini, rahasiakan ini yaah..
Ceritanya aku akan mulai dari pengalaman tadi pagi..
Oh ya, sebelumnya aku akan kasihtau sedikit rahasia kepada kamu..
Kamu tau.. ehm.. aku ini bisa melihat hantu atau semacamnya.. guru Agamaku berkata ini adalah anugrah, menurutku lebih seperti kutukan.
Kamu tau, Diary? Mungkin tidak banyak orang yang tau, tapi hantu itu berbeda dengan setan atau semacamnya. Kalau misalkan diumpamakan, hantu itu lebih ke arwah orang-orang yang meninggal atau dalam Bahasa Inggris disebut dengan Ghost. Sedangkan setan bukan arwah, atau mungkin saja tadinya mereka arwah, yang pasti setan itu sudah lebih melewati tingkat keseraman dari Hantu. Dan diatas itu, masih ada lagi yang aku namakan jejadian. Nah, apabila setan itu bentuknya tidak dapat dikatakan bentuk apakah itu, kalau jejadian ini setidaknya sebagian besar dari bentuknya adalah bagian dari hewan-hewan.
Dan diary, dari kesialanku mendapatkan kutukan kemampuan ini, syukurlah aku hanya bisa melihat hantu saja. Yaah, kadang memang ada sedikit pengecualian, yang membuatku enggak tau kenapa bisa melihat yang lebih aneh daripada hantu.
But I tell you my Diary, melihat hantu saja sudah cukup menakutkan lho. Jangan dikira penampilan mereka itu normal-normal saja.. yahh, memang ada yang normal dan tersamar tapi hampir disetiap kejadian mereka akan menunjukkan wujud asli mereka kalau mereka tau kita bisa melihat mereka, dan mereka selalu tau kalau aku bisa melihat mereka.
Upps… sudah jam 11 ternyata, tadinya aku mau menceritakan kejadian penglihatan yang kulihat hari ini, tapi sudah terlalu malam nih, besok aku janji pasti akan cerita padamu dehhh, jangan ngambek yahh
See you tomorrow my Diary, Mulai hari ini aku akan melaporkannya padamu kalau aku melihat sesuatu yang aneh itu, hehe.. Nite
Part II - Misteri Toilet Wanita di lantai 7 - catatan tanggal 4 September 2010
Spoiler for Part II:
4 September 2010
Hallo friend,
As my promise stated, aku bakal ceritain hal yang kemarin terjadi sama aku. Jangan takut yaah, karena aku sudah cukup takut untuk mengingat-ingat ini, jadi tolong semangati aku (he..he..)
Oookay, cerita ini bermulai waktu aku bersama cindy sedang ada ditoilet di lantai 7 kampus kemarin siang setelah kuliah pak Zainul.
Ingatkan aku untuk memarahi Cindy nanti karena dia meninggalkan aku sendirian di toilet itu..
Kau dengar? Meninggalkan aku!
Berkat dia aku jadi melihat.. yahh, sesuatu yang jauh dari menyenangkan..
Sewaktu aku keluar dari bilik toilet dan mencari-cari Cindy, aku tidak menemukannya dimana-mana, aku rasa sih dia pergi buru-buru menemui pacarnya.. ya Tuhan, persahabatan kita hanya sebatas selama pacar tidak mengganggu.
Lalu aku berpikir, ya sudahlah, aku akan membetulkan make-up sebentar dan akan pergi ke food court, sepertinya #### belum datang menjemputku deh, setidaknya aku harus terlihat cantik kaan (he-he-he)
Tiba-tiba aku merasakan udara menjadi dingin, cukup untuk membuat bibirmu bergetar secara reflek.
Dan itu jelas-jelas tidak benar, toilet ini kan jelas-jelas pengap dan tanpa AC dimanapun. Dan otakku baru saja berpikir kalau ada yang tidak beres nih..
Tiba-tiba sudah berdiri seorang wanita dibelakangku, rambutnya panjang dan menutupi separuh mukanya, dia memakai baju kaus berwarna merah menyala dan celana jeans.
Aku langsung berbalik dan reflek berkata kalau dia membuatku kaget. Dan hal berikutnya yang terjadi membuatku hampir saja mengompol
Dia menempelkan mukanya tepat didepan mukaku, kulitnya benar-benar mengerikan, kau tau karpet yang ada tonjolan-tonjolannya begitu? Mukanya dan seluruh kulitnya penuh dengan seperti itu. Dan warna kulitnya sangat pucat, seperti warna krem kekuningan. Dan yang paling mengerikan dari semuanya adalah bola matanya, warna urat darah dibola matanya berwarna coklat kekuningan dan pupil matanya hitam dan bebercak merah.
Dari situ aku langsung tau kalau aku sedang bertemu dengan hantu, dan kali ini bukan hantu yang baik.
Perlahan-lahan dia mendekati aku, tapi tidak pernah menempel pada badanku, mukanya sangat dekat pada mukaku, dan tangannya yang dipenuhi dengan tonjolan-tonjolan itu juga menggapai tubuhku seakan ingin menyentuhku, tapi sentuhan itu tidak pernah terjadi.
Aku merasakan bahwa sekitar 1 jam dia hanya memandangiku saja, berkali-kali berusaha menempelkan dirinya pada badanku, tapi tidak pernah berhasil. Jujur Diary, aku tidak tau kenapa dia tidak bisa menyentuhku, tapi syukurlah karena disaat itu, aku sama sekali tidak bisa bergerak.
Setelah sekitar 1 jam itu, dia akhirnya mundur, kemudian matanya membelalak. Lebih besar dari lebar mata yang bisa dibuka oleh manusia normal, sepertinya seakan-akan semua kelopak matanya tertelan ke dalam rongga matanya. Kemudian warnanya bola matanya perlahan-lahan menjadi merah tua dan kemudian akhirnya menjadi hitam.
Kemudian dia berteriak sambil melompat kehadapanku, dan menghilang tepat didepan mukaku. Aku yakin aku mengompol sedikit kemarin.
Setelah itu suhu di toilet itu kembali pengap. Kakiku terasa kehilangan tulangnya dan aku terduduk di lantai toilet tanpa tenaga.
Kemudian suara handphoneku berbunyi mengagetkan aku, aku mengangkatnya dan #### ternyata menelponku. Dia mengatakan bahwa sudah 5 menit dia mencoba menelponku dan tidak diangkat-angkat. Aku meminta maaf dan berkata mungkin aku tidak mendengarnya tadi.
Ngomong-ngomong… waktu yang berlalu hanya 15 menit, tapi terasa seperti satu jam saat kejadian tadi..
Lain kali ingatkan aku jangan pernah lagi masuk di toilet lantai 7 sendirian ya.
UPDATED!!! PART XLV - "Serangan yang disengaja - II"
Spoiler for INDEX:
part III- Melayat
Part IV - Siapa yang mengikuti aku?
Part V - Bagaimana kutukan ini dimulai
Part VI - Perkemahan SMP
Part VII - Jurit Malam 1
Part VIII - Jurit Malam 2
Part IX - Penghuni Kampusku
Part X - Wanita dress putih
Part X (Final) - Wanita dress putih (lanjutan)
Part XI - Mereka ada di sekeliling kita
Part XII - Kalau kau jahat
Part XIII - Lauren dan ketiga anaknya
Part XIV- WARNING!! Baca catatan saya sebelum lanjut baca - Si Nenek dan Cucunya 1
Part XV - Si Nenek dan Cucunya 2
Part XVI - Wanita Dress Putih is back
Part XVII - Lift kampusku
Part XVIII - Tiga anak lauren kembali
Part XIX - Mahluk aneh
Part XX - Kampus sarang Kunti
Part XXI - Sang "dewa" jahat
Part XXII - Curiousity Kills the Cat
Part XXII - Bagian 2 - Robert and the Devil 1
Part XXII - Bagian 3 - Robert and the Devil 2
Part XXIII - Kembalinya si mahluk aneh
Part XXIV - Part I - si "dewa" jahat kembali 1
Part XXIV - Part II - si "dewa" jahat kembali 2
Part XXV - Robert
Part XXVI - aku dan kegelapan
part XXVII - Wewe Hitam
Part XXVIII - Wewe Hitam dan Wewe Putih
Part XXIX (bagian pertama) - He and Me (bag 1)
Part XXX (Bagian kedua) - He and Me (bag 2)
Part XXXI - sang pelindung
Part XXXII - Villa di gunung 1
Part XXXIII - Villa di gunung 2
Part XXXIV - Villa di gunung 3
Part XXXV - Villa di gunung (tamat) bag awal
Part XXXV - bagian akhir - Villa di gunung (tamat) bag akhir
Part XXXVI - Kutukan baru
Part XXXVI - Tambahan - Kutukan baru (tambahan)
Part XXXVII - Bagian Pertama - Iblis bag 1 -(Ketika dia terluka)
Part XXXVIII - bagian kedua - Iblis bag 2 - (si pemilik mata)
Part XXXIX - Cermin
Part XL - Ketika Ayano sakit
Part XLI - Goodbye
PART XLII - Mahluk di Jendela
PART XLIII - Akhir si "dewa" jahat
PART XLIII (lanjutan) - Akhir si "dewa" jahat (bag Akhir)
Part XLIV - Serangan yang disengaja - I
PART XLV - Serangan yang disengaja - 2 UPDATE
Bonus Story : Pengalaman TS dan yang punya Diary
Pengalaman bersama dia yang menulis Diary I
Bonus Story II Ketika yang tidak biasa melihat diperlihatkan
BONUS STORY III - Pengalaman Horror ketika main game
BONUS STORY IV : Kejadian di Malam Jumat Kliwon[
*SPECIAL* Bonus Story IV - part 2 - Elisa's POV
Bonus Story V - Part I
Bonus Story V - Part 2
Bonus Story V - part 3
Bonus Story VI
Bonus Story VII #awasbebehplusplus
Bonus Story VIII
Bonus Story IX
Bonus Story X
Bonus Story XI
BONUS PART XII - Bagian ketiga (Elisa POV)
Kiriman cerita dari para pembaca :
Kiriman cerita dari agan Gent4r - 1 (Gent4r, Romi vs Miss K)
Pengalaman agan Gent4r kedua
Kiriman cerita dari pembaca
Thread lainnya tentang saya dan Elisa
Saya dan Gadis bermata Indigo
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 39 suara
Berhubung banyak yang nyaranin Untuk ganti judul Thread, mohon masukan terkait itu :
Judul Thread tetap, soalnya daripada ribet nyari Threadnya lagi
56%
Judul Thread diganti ke judul Thread yang di dalem
33%
Judul Thread kudu diganti ke judul Thread yang beda dan lebih menarik
10%
Diubah oleh ayanokouji 19-11-2016 12:18
radorada dan 23 lainnya memberi reputasi
24
1.1M
Kutip
2.2K
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
ayanokouji
#681
Spoiler for Part XXVI:
1 Oktober 2011
Diary…
Ini adalah jam 02:00 pagi….
Kalau selama ini karena sudah begitu seringnya aku berurusan dengan ‘mereka’ sehingga aku sama sekali tidak pernah memikirkan ketakutanku yang terbesar, maka hari ini aku dipaksa untuk mengetahui ketakutanku.
Aku bahkan tidak menyadarinya selama ini. Kalau ternyata aku sangat takut dengan kegelapan total.
Kegelapan dimana kau tidak bisa melihat apapun. Kegelapan dimana aku merasa lumpuh.
Aku tidak tau kalau ternyata terror dari ‘mereka’ yang tidak bisa kulihat langsung dengan ‘mata’ ini, tapi hanya melalui kegelapan, lebih menakutkan bagiku.
Diary.. kau pasti sadar tentang mati lampu total tadi kan?
Ketakutanku yang paling besar baru kuketahui dalam kegelapan total itu.
Mati lampu total mengakibatkan kegelapan total pada rumah kostku.
Sisi negative dari mengontrak sendirian adalah kau tidak mendapatkan rasa kebersamaan karena ada yang bersama dirimu saat terjadi hal-hal seperti contohnya, mati lampu.
Rasa panas di ruangan membuka mataku.
Dan perasaan aneh merayap naik ke perutku ketika aku membuka mataku dan mendapati kegelapan yang sama seperti ketika aku menutup mataku.
Suasana saat itu sangat hening. Bahkan terlalu hening.
Aku merasakan perasaan kecil. Seakan-akan aku sedang berada di dalam ruangan gelap yang sangat besar ketimbang sebuah kamar kecil berukuran 2.5 x 2 meter.
“Sial… mati lampu.. panas…” aku bersuara dengan sedikit keras. Kegelapan dan keheningan ini entah mengapa sangat menggangguku.
Aku turun dari tempat tidur dan berjalan dengan hati-hati ke arah meja tulisku untuk berusaha mendapatkan handphoneku untuk sedikit cahaya.
Tapi aku merasakan kalau meja tulis yang biasanya bisa dicapai dengan dua sampai tiga langkah, tidak dapat kutemukan.
Entah karena kegelapan ini atau keheningan yang membuatku gelisah sehingga aku tidak menemukan arah ke meja tulisku itu.
“SRETT..SRETT..SRETT..SRETTT…”
Terdengar bunyi seperti sesuatu sedang menggaruk-garuk kayu.
“SRETT..SRETT..SRETT..SRETT…”
Bunyi itu sedikit menggema dalam kesunyian ini sehingga aku tidak dapat menemukan sumber asal suara itu.
“Suara apa itu?” aku sengaja bersuara dengan sedikit keras. Berusaha menenangkan jantungku sendiri yang berdebar dengan kencang bersamaan dengan firasat burukku yang semakin meningkat.
Suara itu berhenti…
“Suaranya hilang.. mungkin tikus..” ucapku lagi mengatakan isi pikiranku dengan lantang untuk menyembunyikan gemetar yang mulai merayap sampai ke bibirku.
Aku benar-benar benci kegelapan ini.
“Hshhhhhh….Hsshhhhhhhhh… Hssshhhhhhhhh….”
Bunyi hembusan napas. Dan aku sangat yakin aku tidak membayangkannya.
“Siapa disitu?” aku sedikit berteriak. Di dalam hatiku aku berkata berulang kali.. tolong jangan ada apa-apa.. tolong jangan ada apa-apa, sambil berdoa berulang-ulang.
Kemudian kembali hening.
Rasa dingin merayap dari ujung kakiku hingga naik sampai punggungku. Aku menyadari kalau ujung jemariku mulai gemetaran juga.
“…….. kkkkkkaakkkkkkkkkkkkkkkkkkkk……..”
Suara serak itu.. seperti suara katak yang berpuluh kali lebih serak. Namun suara itu terdengar sangat pelan.
“Siapa itu?!” aku berteriak tapi aku tidak bisa menyembunyikan suara bergetar yang keluar dari mulutku.
Sunyi lagi.
Tapi kali ini kesunyian itu tidak lama.
“Srekk..srekk..srekkk…”
Suara langkah yang di seret. “Srekkk…Srekkk…Srekkkk….” Dan suara seretan langkah itu semakin mendekat.
Tenggorokanku tercekat dan aku panik.
Aku berusaha berjalan mundur, berusaha mencari tempat tidurku.. atau apa sajalah yang bisa membuatku mengetahui arah di kamar yang gelap ini.
Dan kakiku menyandung sesuatu yang dingin dan keras.
“Aduh!?” seruku ketika mendarat pada pantatku.
“Hahhhhhh…. Hahhhhhh… Hahhhhhhh…..”
Aku tidak dapat melihatnya, tapi seluruh tubuhku bisa merasakan keberadaan ‘sesuatu’ yang tepat berada di depanku. ‘Sesuatu’ itu berada begitu dekat, dan entah bagaimana, aku merasa ‘sesuatu’ itu sedang menatap ke arahku.
“Hahhhhh….Hahhhhh….Hahhhhhhh…….”
Aku membeku, tidak ada suara apapun yang bisa keluar dari mulutku. Hanya terdengar suara desahan yang seakan menggema di seluruh ruangan ini.
“Srekkk…Srekkk…Srekkk….”
Suara langkah yang diseret itu mendekat… dan semakin mendesak.
Dan itu cukup untuk membuat kepanikanku pecah.
“AHHHHH!!!”
Aku berteriak histeris. “AAHHHHHHHH!!!!”
“ROBERT!! MBAK *********!! KALIAN DISANA KAN? PLEASE…PLEASE…PLEASE….” Aku berteriak-teriak histeris tanpa bisa ditahan.
‘PATS’
Lampu menyala.
Tepat ketika kegelapan menghilang dan digantikan dengan terang lampu tidur yang temaram, aku melihat bayangan yang memudar. Aku tidak bisa melihat dengan jelas bayangan apakah itu. Tapi bayangan itu seperti sesosok ‘mahluk’ yang bertangan panjang dan dalam posisi jongkok. Jarak tangannya yang terulur berjarak berberapa centi di depan wajahku.
Ternyata kegelapan membuatku merasakan kalau aku bergerak mundur ke arah tempat tidur, tapi ternyata aku malah menjauh dari tempat tidur.
Selain itu, meja tulis yang kucari-cari dan tidak kutemukan ternyata berada tepat di belakangku, hanya berjarak sekitar 30 centi lagi.
jenggalasunyi dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Kutip
Balas