Anak Mata Tangga, Sebuah Labirin Tangguh.

Anggun. Begitu anggunnya dirimu. Seorang dara berlapis perak yang berkilau dibawah sinar elektrik, malam itu. Aku tidak mengerti perasaan ini, mungkin sudah lama aku tidak merasakannya lagi. Detak jantung yang saling menyaut layaknya lantunan melodi, bagai magnet super kental yang mengajakku pergi.

Hai wanita siapa namamu? Lalu kamu berkata tanpa ragu..

"Vira... Nice to meet you!"

Kisah ini begitu rapuh, bagai anak tangga yang tangguh. Aku tau sudah banyak cerita tentang "pasukan gincu rona merah" yang melukiskan perjalanan hidup ku. Mulai dari mana itu? Seorang dara cantik berambut hitam, mungil yang menghilang ditelan panasnya bumi, yoo Tyas pa kabar kamu??

Bisikan itu, nasehat itu, membuat kuping ku otomatis tertutup. Cercaan nada tinggi, angkuh, sombong, bayangkan itu! Lantunan melodi nan berisik hanya milikmu yang sanggup membuat ku terbangun dari tidur, lalu menyendiri. Introspeksi tentang semua yang telah aku alami. Seorang yang elegan, romantis, penuh kejutan, seorang Ratu dalam kastil kokoh sulit ditembus, gambaran dirimu secara utuh. Yoo Rey pa kabar kamu??

Setelahnya, surat yang tertulis mempertemukan ku dengan dia. Wanita super pintar, penyayang, halus selembut awan, menemukan dirinya di satu titik sudut yang tidak terlihat. Diantara bangku sekolah 8-2 siang. Yang selalu datang untuk menghibur, menemani waktu sendiri, membiarkan ku, bebas menembus bilur-bilur masa lalu. Yoo Lit pa kabar kamu??

Disini, disebuah lorong panjang bagai labirin dengan kristal putih menguning tergantung di langit-langit.
Kokoh dan mewah. Seruan ku padanya, sebuah bangunan menjulang berbentuk roket di sebuah kota metropolis.
Ketika jam lengan menunjukkan angka sempurna, malam itu secara tidak sengaja aku bertegur sapa.
Dengan dia! Seorang wanita khas pusat kota dengan uraian panjang hitam rambutnya. Aku mengenalnya, tentu saja aku tidak bisa melupakannya! Wanita yang berselaput misteri, kehadirannya ialah tragedi, wajahnya adalah cerita, tubuhnya ialah kisah, tanda tanya adalah namanya. Yoo what's up Vira pa kabar kamu??

Malam purnama ini aku bersabda kepada mereka. Tiang-tiang awan yang berbicara, santapan pagi menjelang tanpa tanya, apakah kisah ini akan terus berjalan? Bagai sebuah retorika yang mengajak ku untuk menulis sebuah tragedi saban malam. Cantiknya 'dia' dengan segala cerita dibalik senyumnya. Cerita abadi tentang tikungan tajam yang menukik akan hubungan ku dengannya akan membuahkan sebab. 2006. Angka sial sebut ku, 26 untukmu!

Dry Gin and Vodka, Nikmatilah Selagi bisa!

-Fredo