Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

maize.farmerAvatar border
TS
maize.farmer
Sri Mulyani Sebut RI Tidak Krisis Ekonomi, Benarkah?
Jakarta -Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan Indonesia tidak sedang mengalami krisis ekonomi. Ekonomi Indonesia masih tumbuh sekitar 5%, meskipun melambat dari tahun-tahun sebelumnya.

Demikian disampaikan Sri Mulyani semalam, menjawab pertanyaan DPR soal kondisi ekonomi saat ini.

Benarkan Indonesia tidak sedang mengalami krisis ekonomi?

"Kalau dikatakan krisis, jauh sekali, tidak ada tanda-tanda ke arah sana," ujar Ekonom BCA David Sumual kepada detikFinance, Jumat (26/8/2016).

Menurutnya, kondisi ekonomi Indonesia saat ini memang tengah mengalami perlambatan, namun untuk disebut krisis ekonomi itu sangat jauh. Saat ini, ekonomi Indonesia masih tumbuh 5%. Angka ini dinilai lebih baik dibanding negara-negara lain yang mencatatkan pertumbuhan yang minim bahkan hingga minus.

Selain pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih bertumbuh di angka yang cukup baik, tingkat inflasi di Indonesia juga cukup terkendali. Konsumsi masyarakat juga masih aman. Terlebih, angka defisit terhadap APBN juga masih dalam batas aman di bawah 3%.

Dalam negara yang mengalami krisis, kata David, tentu tidak mungkin bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 5%. Biasanya, lanjut David, negara bisa disebut krisis ekonomi saat harga-harga melambung tinggi, angka inflasi mencapai di atas ratusan persen, dan defisit terhadap APBN juga di atas puluhan persen. Sebut saja Venezuela dan Brasil.

Saat ini, di Indonesia yang terjadi hanyalah perlambatan ekonomi bukan krisis ekonomi.

"Kayak di Venezuela defisit APBN di atas 10%, inflasi di atas ratusan persen, Brasil juga demikian. Kita defisit APBN di bawah 3%, ekonomi tumbuh 5%, inflasi sekitar 4%, jadi yang terjadi bukan krisis, yang terjadi perlambatan. Kalau dikatakan krisis nggak ada, fundamental kita kuat, malah ada pembalikan ke arah membaik," terang dia.

Lebih jauh David menjelaskan, Indonesia memang pernah mengalami krisis ekonomi di tahun 1998 dan 2008. Tahun 2009 dan 2014, perekonomian juga sulit. Sektor komoditas seperti pertambangan dan perkebunan yang dulu sempat jadi primadona mulai tumbang. Namun, perlahan ekonomi Indonesia mulai pulih.

Saat ini, kata David, Indonesia tidak bisa lagi menggantungkan diri kepada sektor komoditas. Indonesia harus mencari sumber pertumbuhan lain untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Sektor yang menyerap tenaga kerja lebih banyak atau padat karya bisa menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi ke depan.

"2009-2014 properti, komoditas, perkebunan booming, sekarang masih lambat jadi perlu digantikan seperti sektor jasa, infrastruktur, manufaktur, kini mulai meningkat. Sektor-sektor jasa, pariwisata, berpotensi tumbuh," ucap dia.

Perlahan tapi pasti, David menyebutkan, ekonomi Indonesia mulai pulih. Saat ini, Indonesia bisa kembali tumbuh di angka 5%. Ibaratnya, kata David, cuaca ekonomi Indonesia mulai cerah dari sebelumnya mendung dan gelap.

"Sekarang cuacanya cerah dari sedikit mendung, gelap. Ibaratnya ini, silver lining after the rain," ujar David.
(drk/ang)

http://finance.detik.com/read/2016/0...onomi-benarkah
0
4.7K
68
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Tampilkan semua post
butetyogyaAvatar border
butetyogya
#7
Quote:


Lady gaga mau 2 periode emoticon-Leh Uga


kalo rakyat udah bener bener pekok baru dah mungkin emoticon-Leh Uga



dan kecuali kalo ada film "Jackowi Adalah Kita Part 2" emoticon-Ultah

0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.