pagi itu, nggak seperti biasanya pukul 7 kami dibangunkan oleh bos, dengan nyawa yang masih berserakan kami pun menghadap, ternyata si bos mau pamit pulang selama 4 hari karena urusan mendadak, dan kami semua dikumpulkan untuk membahas rencana bersama,

kami semua pun berembuk, yang udah punya istri tentu saja pada mau pulang, yang masih jomblo, mau pulang kampung juga mau ngapain, lagian bentar lagi puasa, dan setelah berembuk, akhirnya gw, ujang, wahyu, dan yadi, yang masih jomblo memutuskan untuk stay di sini, gw sih seneng yah, lumayan buat istirahat, sebenarnya buka satu warung juga masih bisa, cuman, kapan lagi mau libur, setelah di putuskan, si bos dan keluarganya pun pamit, pas pamitan sama dina

mampus gw, kemakan candaan gw sendiri, gw cuman membisu, sementara anak anak terus ngecengin gw, sementara si bos sepertinya nggak tau apa yang sedang yang terjadi,

si bos pun memasuki mobilnya, lalu disusul dina dan mamahnya, setelah itu merekapun berangkat, kami semua kembali masuk, masih ngantuk banget, di dalam ada percakapan,

gw pun ngeloyor masuk, mengabaikan mereka yang masih asik ngobrol, hahh... dina dina, mengingat phpmu beberapa waktu yang lalu, membuat gw jadi sedikit ragu sama lo, bayangin aja misal gw nembak, misal

malah bisa kacau semuanya , gw nggak mau sikap dina jadi beda kalo misal gw membak dia, kadang kan ada yah, orang awalnya deket banget, bisa berubah menjadi jauh karena hal kayak gitu, dan gw nggak mau ambil resiko dina menjauhi gw, mending gini, status nggak jelas yang penting heppy.