- Beranda
- Stories from the Heart
Sales, salahkah?
...
TS
cgyp
Sales, salahkah?
Quote:
The First
Seminggu lagi gw diwisuda S1, bahagia rasanya, namun satu kekhawatiran muncul : trus setelah ini apa? Kemana?
Lowongan lowongan lowongan, cuma itu yang terbersit di otak gw sewaktu gw bolak balik Koran edisi Maret 2010 ini, sampai akhirnya gw menemukan
"Dibutuhkan tenaga bla bla bla (banyak banget), tdk butuh pengalaman, min sma/d3/s1"
You know what I do next lah ya... 😃
--
"Ibu Cindi melamar untuk bagian IT admin ya?" Tanya si calon boss gw sewaktu interview
"Iya pak"
Standard interview berlanjut hingga akhirnya,
"Baiklah, tidak apa meski masih minggu depan lulus kuliahnya, besok Mb Cindi kesini lagi ya untuk menjalani test awal", mungkin karena tahu gw masih unyu-unyu, gw jadinya dipanggil mbak
"Baik pak"
--
"Nanti Mb Cindi akan dipandu oleh Mb Neri (bukan nama sebenarnya), testnya berupa kegiatan lapangan"
"Baik pak"
Gw masih gak kepikiran mau kek gimana testnya, sampai akhirnya gw dibawa sama Mb Neri ini ke sebuah perumahan di kota surab#y#
'tok 'tok 'tok
Salah satu pintu penduduk diketuk oleh Mb Neri, gw masih diem
"Hai selamat pagi bu, saya dari relawan kesehatan mau mengadakan bakti sosial kesehatan gratis, masuk dulu ya bu..", ujar Mb Neri dengan semangatnya ketika pintu dibuka oleh empunya rumah
"Jadi bu, ini alatnya untuk bakti sosial ini, namanya bantal ajaib (disamarkan lagi yee), caranya gini (sambil Mb Neri praktekin), tapi inget lho bu ini ndak dijual, cuma untuk bakti sosial hari ini saja, gimana bu? Enak mboten?", Wah keren banget ini Mb Neri bisa sksd kek gini ke orang yang baru dikenal
"Ooo ndak di jual ya mbak? Nek beli gitu piroan harganya Mb?" Tanya si Ibu
"Wahhh mahal ini bu, 1,5 juta, lagipula kan saya bilang ndak dijual bu, nanti Ibu cari ke apotik aja" ujar Mb Neri
"Oh gitu ya Mb? Mahal ya... Apotik mana mbak yg jual? Enake bantal ajaibnya" sambil merem si Ibu ngomongnya
"Baiklah bu karena saya ndak bisa lama-lama, saya mau pamit dulu, nah tapi sebelumnya saya mau tanya, Ibu sekarang umur berapa?" Tanya Mb Neri
"63 mbak" jawab si Ibu
Lali tiba-tiba Mb Neri menyalami tangan si Ibu
"Wahhh kebetulan, alhamdullilah bu, kami lagi ada program pembagian bantal ajaibnya ini untuk 2 orang warga yang berusia di atas 60 tahun, kebetulan ini tinggal satu, tadi satunya dah kami bagi untuk mbah sardi di ujung jalan sana" dengan semangat dan masih menyalami tangan si Ibu, mb Neri berujar
Stop! Pause bentar!
Pikir gw, kapan ke mbah sardinya? Oh mungkin kemarin, tapi kok Mb neri bilang 'tadi'? Atau mungkin sebelum nganter gw, dy nganter pelamar kerja lainnya? Oh iya bisa bisa, masuk masuk, oke lanjut
Lalu Mata si Ibu berbinar-binar
"Beneran mbak? Bantal ajaibnya buat saya? Wahhh makasih lho mbak" kata si Ibu
"Iya bu beneran, nah bu Isi biodata ini ya..." kata Mb Neri sambil menyerahkan selembar kertas, lalu Mb Neri kelanjutan
"Nah bu coba lihat ini tulisannya, bantalnya beneran kan harganya 1,5juta?! Karena ini hadiah, Ibu tahu hadiah kan?! Yang seperti di tivi-tivi itu lho bu, jadi Ibu cuma harus bayar pajaknya aja 10% yaitu 150rb, sedikit thooo bu?"
Widih sadis.. jadi ini maksudnya bagi-bagi subsidi gitu Kali ya ke masyarakat, tapi kok mirip jualan ya.. ah positif positif, gw pengen lulus Tes lapangan ini
"Jadi saya harus bayar Mb?" Tanya si Ibu
"Pajaknya aja bu 150rb, ayo bu saya tunggu, ini subsidi terbatas lho bu, Ibu kan sudah ngisi biodata juga"
Tuh kan bener subsidi, apa kata gw, mungkin gw diuji untuk berpikir positif Dan tahu cara berkomunikasi dengan orang lain, sip sip
Kira-kira subsidi ini harus di ambil gak yah? Trus kalau si Ibu gak mau gimana? Ini kok si Ibu diem aja? Ini subsidi apa jualan sih? Eh iya harus positif, ini subsidi!
Dan kami masih menunggu keputusan si Ibu....
Diubah oleh cgyp 18-02-2017 15:09
weihaofei dan 16 lainnya memberi reputasi
17
48.1K
315
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
cgyp
#68
The 12th
Orang baru yang gw bawa namanya Dody, dia lulusan SMA dan sedang mencari pekerjaan untuk membantu kedua orang tuanya
Dody : ini kita mau kemana mbak
Gw : kita akan melakukan tes lapangan untuk mengetahui karakter komunikasi kamu
Dody : oh baik mbak
Gw membawa Dody di perumahan dekat kantor gw agar tidak susah nantinya untuk kembali ke kantor, gw ingat pesan Babeh Muklas untuk tidak terlalu lama berada di lapangan, jadi gw putuskan untuk membawa Dody memasuki 2 rumah penduduk saja dimana satunya pakai closing dan satunya tidak sampai closing
Setelah aktivitas tes lapangan gw selesai, gw berbincang-bincang dengan Dody
Gw : gimana Dody kesannya hari ini?
Dody : saya masih bingung mbak, apakah nanti saya kerjanya akan seperti mbak? Dari rumah ke rumah?
Gw : ya nanti lebih lanjutnya akan dijelaskan oleh Pak Muklas, kamu melamar untuk bagian apa disini?
Dody : Admin mbak
Gw : oh Admin, menurut kamu kerjaan Admin itu bagaimana?
Dody : ya di kantor mbak, mengatur administrasi kantor
Gw : nah untuk mengatur administrasi kantor kamu perlu tahu dulu apa saja yang perlu kamu atur kan di kantor?
Dody : iya mbak
Gw : ada pertanyaan lagi?
Dody : gajinya berapa mbak kalau jadi admin?
Gw : wah untuk gaji, karena itu bersifat private nanti langsung tanya Pak Muklas saja
Dody : kalau mbak kerjanya apa mbak?
Gw : saya kebetulan memilih jalur managerial, jadi biar saya bisa jadi manager seperti Pak Muklas
Dody : wah gimana caranya mbak?
Gw : ya nanti kamu tanya saja Pak Muklas yah, pelan-pelan agar menyeluruh infonya
Dody : baik mbak
Gw : sudah yuk kita kembali ke kantor, sudah selesai ini tes lapangannya
Gw dan Dody pun kembali ke kantor dan setelah gw pastikan Babeh Muklas menangani Dody sampai Dody meninggalkan kantor baru gw berangkat pitching
Hari ini gw pitching sendirian, karena Mb Neri sedang membawa recruitment gw yang satu lagi, dan gw gak tahu Mb Neri pitching dimana, gw memutuskan untuk pitching dekat-dekat kantor saja, agar bisa pulang cepat atau pulang ke kosan jika gw kecapekan
Di tengah-tengah gw pitching gw melihat ada warnet, terbersit niat gw untuk sekedar browsing atau mengecek media sosial gw, gw rindu saat-saat itu dimana gw sangat akrab dan intens sekali dengan internet, meski hal-hal yang gw lakukan hanya browsing, gaming, dan hal-hal tidak penting lainnya
Ngomong-ngomong tentang gaming, gw bisa dikatakan gamer tapi bukan gamer sejati, karena gw maen game online bukan untuk menang dan expert, tapi hanya untuk fun saja. Beberapa game online yang sering gw maenin adalah Dota dan Audition Ayo Dance, Dota karena gw suka strategi dan game yang memeras otak, sedangkan ayo dance karena gw suka musik, mungkin kalau ada tes keseimbangan otak kanan dan otak kiri, gw seimbang kali yah
Gw pun mampir ke warnet, mengecek email, Friendster, dan facebook gw, di facebook gw bisa melihat kabar-kabar terbaru teman-teman gw, mayoritas ada yang jadi guru, namun ada juga yang sukses jadi programmer baik di jawa timur maupun di Jakarta, gw jadi mellow sekali lagi berpikir, mungkin mereka menikmati pekerjaan mereka tanpa harus bersusah-susah seperti gw, mereka dapat gaji bulanan sedangkan gw engga..
Ping, salah seorang teman kampus gw menyaba gw di chat facebook
Adit : hai cin
Gw : hai dit
Adit ini bisa dikatakan, well, TTM gw, dulu ketika gw masih kuliah menyelesaian tugas akhir bersama pacar gw, gw tahu bahwa pacar gw tidak terlalu cinta sama gw karena dengan gampangnya dia selingkuh sana sini, awalnya gw sedih dan larut dalam kesedihan gw, sampai akhirnya Adit ngajak gw kenalan, kosan Adit ini dulu ada di depan kosan gw, dia cowok terganteng di kosannya, dia memang ganteng, tinggi, putih, pembalap, dan gamer Dota juga, perfect
Singkat cerita gw dekat dengan Adit dan mulai sering keluar malam bareng untuk sekedar makan malam atau tak jarang pula Adit mengajak gw ke Lab nya untuk bermain Dota intranet bersama teman-teman kampusnya
Sebenarnya Adit juga sudah punya pacar, namun mereka LDR-an jadi ya mungkin Adit kurang perhatian juga, sehingga Adit merasa nyaman dengan gw, dan Adit pun mengutarakan hal itu dengan gw, karena gw juga posisinya sudah punya pacar, jadi saat itu gw dan Adit hanya mengisi kekosongan masing-masing saja tanpa ada komitmen apapun
Adit : gimana kabarmu cin?
Gw : baik dit
Adit : gak pernah update facebook ya sekarang? Sibuk?
Gw : ya sibuk kerjaan dit
Adit : kamu kerja dimana?
Tidak ada satupun teman-teman gw yang tahu apa pekerjaan gw dan dimana gw bekerja, semenjak lulus gw langsung menghilang begitu saja dan sibuk dengan kehidupan gw yang sekarang, meskipun gw tahu mereka mungkin ingin tahu kabar gw, tapi tidak ada yang berani memaksa gw untuk bercerita tentang pekerjaan gw, karena gw pun tidak pernah ikut campur atau bertanya-tanya tentang kehidupan teman-teman gw
Sombong? Engga gw gak sombong, prinsip gw, ketika orang itu ingin share, dia akan share, dan jika dia tidak sharing berarti dia tidak ingin sharing, dan gw tidak akan mencerca dengan pertanyaan-pertanyaan ke orang yang tidak ingin sharing dengan gw (Bahasa trennya sekarang = kepo), tidak ada manfaatnya juga untuk gw dan mungkin menurut orang tersebut juga tidak bermanfaat sharing ke gw, simple
Gw : aku di Surabaya aja
Adit : kerja apa cin?
Gw : adalah, management trainee
Adit : weh bahasanya keren, ngapain aja kamu?
Gw : ya ini masih belajar-belajar tentang perusahaannya
Adit : gimana cowokmu?
Gw : baik-baik aja
Adit : masih sering selingkuh dia?
Gw : engga sih, dia sekarang posesif ke aku, akunya tapi sudah males kayaknya
Adit : loh kenapa?
Gw : dia malas, gak lulus-lulus, padahal Cuma nyelesein TA gitu aja
Adit : ya dibantu tho
Gw : kamu masih sama pacarmu?
Adit : iya masih, dia lagi di jatim mau ikut rekrutment PNS
Gw : lah emang kamu dimana?
Adit : aku di Jakarta, cin nomermu masih tetep? Nanti aku kontek lagi ya, aku ada kerjaan
Gw : iya tetep
Adit : take care
Gw : u too
Ping, ping, ping
Teman-teman kuliah gw mulai banyak yang mengirimkan chat lewat facebook gw, karena mereka tahu gw online, standar pertanyaan-pertanyaan yang di utarakan oleh mereka, intinya mereka ingin tahu keberadaan gw dan pekerjaan gw, gw juga terpaksa untuk kesekian kalinya menjawab dengan diplomatis dan teriris seperti sebelumnya waktu Ibu gw bertanya keg w
Gw merasa minder, down, dan membanding-bandingkan kondisi gw dengan teman-teman gw yang menurut gw mereka punya kehidupan yang lebih baik daripada gw, tidak sedikit pula yang bernasib baik menikah dengan cowok kaya yang bekerja di perusahaan international, jangankan menikah, ini mendapatkan uang saja gw sangat susah, sudah sesiang ini dan gw belum closing juga, rasanya bertubu-tubi sekali cobaan hidup ini
Mulai sekarang gw bertekad gw akan menarik diri dari kehidupan sosial teman-teman perkuliahan gw, gw akan focus menjalani karir gw di PT ini, agar nanti gw bisa jad manager seperti Babeh Muklas, karena yang gw tahu ketika gw sudah jadi manager, gw tidak perlu pitching lagi, dan disaat itulah gw akan mengumumkan dunia, GW MANAGER
Tapi masih jauh, hari ini gw belum closing…
Gw lanjutkan pitching, pitching, dan pitching hingga akhirnya gw bisa closing 1 alat di salah satu rumah penduduk di situ, lumayan mengangkat semangat gw sedikit, karena seharian ini gw down sekali
Sesampainya di kantor
Babeh Muklas : gimana ndok hari ini?
Gw : ah kusut beh, gimana td recruitmentku?
Babeh Muklas : anaknya gak terlalu positif, kita lihat saja besok dia datang lagi atau tidak, tenang aja ndok, hukum rata-rata pasti berlaku, tetap focus goalmu saja
Gw : iya beh
Masih jam 5 sore, gw sudah di kantor, menunggu teman-teman yang lain datang
Mb Neri : oiii cinn
Gw : ya mbak
Mb Neri : pitching dimana tadi?
Gw : deket-deket sini aja, gimana tadi orang barunya mbak?
Mb Neri : wah bagus, semoga besok dia datang lagi
Gw : baguslah
Mb Neri : kenapa kamu? Lesu gitu
Gw : gak apa-apa mbak, mungkin belum minum baygon aja
Mb Neri : lah kok baygon, mending stella aja, jadi wangi
Gw : oh iya, habis ini tak nyari stella
Sedikit terhibur juga dengan kedatangan Mb Neri, setelah semua berkumpul, kamipun melakukan aktivitas seperti biasa, kali ini lebih cepat pukul 8 malam sudah selesai, karena mungkin masih banyak yang di lapangan untuk mengejar target goal masing-masing
Mb Neri : beh masih jam 8 nih, ayolah behhhh nav-an kita
Babeh Muklas : apa sih kon iku?! Huhhhh
Babeh Muklas ini orang Sulawesi yang gemar berbahasa jawa, jadi kadang agak aneh dan lucu ketika babeh berbicara dengan Bahasa jawa dan logat Sulawesi
Alfred : ayo beh, sekarang beh
Babeh Muklas : opo sih arek-arek iki
Mb Neri : beh jangan berwajah bloon gitu beh, kumisnya tambah kayak lele aja beh
Babeh Muklas : kurang ajar kau yah dengan babehmu
Mb Neri : selamat siang pak, dengan pak Muklas ya?
Babeh Muklas : iya bu, siapa ya?
Mb Neri : saya bidadari dari langit mau ngasih berita bagus pak
Babeh Muklas : bidadari kok item?
Mb Neri : iya pak, tadi habis sauna deket matahari
Babeh Muklas : kenapa gak langsung ke mataharinya saja? Biar matek kon
Huahahahahaha… dan seisi ruanganpun tertawa, selalu selalu dan selalu kami menyisipkan 5 langkah komunikasi dalam setiap bercandaan kami dan itu awesome menurut gw
Gw : mang ayo mo kemana nih?
Mb Neri : ayo cin pitchingin babeh biar berangkat, konser kitah
Gw : oouh,, beh special hari ini hanya untuk manusia yang sisa umurnya 20 tahun seperti babeh, diskon beh
Babeh Muklas : weh sudah bisa bully babeh kau ya, Ner kau ini leader gak bener
Mb Neri : huahahahahaha, wes beh kesuwen, tak jual loh beh nanti
Babeh Muklas : apanya yang mo kau jual?
Mb Neri : sisa umur babeh… huahahahahahah
Babeh Muklas : sialan, Cuma kalian ini yang berani bully babeh loh, setan memang
Kamipun berangkat karaoke untuk melepas lelah seharian, ya gw, Mb Neri, Alfred, Ical, dan tak lupa babeh Muklas
Hey yang ada disana, yang ada disini, jangan bikin keki…
Suara Mb Neri bagus menyanyikan salah satu lagu band kotak
Gw pun terlarut dengan kebahagiaan bersama kru babeh Muklas ini, semangat gw muncul kembali, gw gak peduli gimana mereka-mereka yang memandang gw remeh, gimana temen-temen gw memandang gw, gimana keluarga gw memandang gw, gw ingin sukses, dan gw akan buktikan ke mereka, ini hidup gw, dan ini perjuangan gw
Orang baru yang gw bawa namanya Dody, dia lulusan SMA dan sedang mencari pekerjaan untuk membantu kedua orang tuanya
Dody : ini kita mau kemana mbak
Gw : kita akan melakukan tes lapangan untuk mengetahui karakter komunikasi kamu
Dody : oh baik mbak
Gw membawa Dody di perumahan dekat kantor gw agar tidak susah nantinya untuk kembali ke kantor, gw ingat pesan Babeh Muklas untuk tidak terlalu lama berada di lapangan, jadi gw putuskan untuk membawa Dody memasuki 2 rumah penduduk saja dimana satunya pakai closing dan satunya tidak sampai closing
Setelah aktivitas tes lapangan gw selesai, gw berbincang-bincang dengan Dody
Gw : gimana Dody kesannya hari ini?
Dody : saya masih bingung mbak, apakah nanti saya kerjanya akan seperti mbak? Dari rumah ke rumah?
Gw : ya nanti lebih lanjutnya akan dijelaskan oleh Pak Muklas, kamu melamar untuk bagian apa disini?
Dody : Admin mbak
Gw : oh Admin, menurut kamu kerjaan Admin itu bagaimana?
Dody : ya di kantor mbak, mengatur administrasi kantor
Gw : nah untuk mengatur administrasi kantor kamu perlu tahu dulu apa saja yang perlu kamu atur kan di kantor?
Dody : iya mbak
Gw : ada pertanyaan lagi?
Dody : gajinya berapa mbak kalau jadi admin?
Gw : wah untuk gaji, karena itu bersifat private nanti langsung tanya Pak Muklas saja
Dody : kalau mbak kerjanya apa mbak?
Gw : saya kebetulan memilih jalur managerial, jadi biar saya bisa jadi manager seperti Pak Muklas
Dody : wah gimana caranya mbak?
Gw : ya nanti kamu tanya saja Pak Muklas yah, pelan-pelan agar menyeluruh infonya
Dody : baik mbak
Gw : sudah yuk kita kembali ke kantor, sudah selesai ini tes lapangannya
Gw dan Dody pun kembali ke kantor dan setelah gw pastikan Babeh Muklas menangani Dody sampai Dody meninggalkan kantor baru gw berangkat pitching
Hari ini gw pitching sendirian, karena Mb Neri sedang membawa recruitment gw yang satu lagi, dan gw gak tahu Mb Neri pitching dimana, gw memutuskan untuk pitching dekat-dekat kantor saja, agar bisa pulang cepat atau pulang ke kosan jika gw kecapekan
Di tengah-tengah gw pitching gw melihat ada warnet, terbersit niat gw untuk sekedar browsing atau mengecek media sosial gw, gw rindu saat-saat itu dimana gw sangat akrab dan intens sekali dengan internet, meski hal-hal yang gw lakukan hanya browsing, gaming, dan hal-hal tidak penting lainnya
Ngomong-ngomong tentang gaming, gw bisa dikatakan gamer tapi bukan gamer sejati, karena gw maen game online bukan untuk menang dan expert, tapi hanya untuk fun saja. Beberapa game online yang sering gw maenin adalah Dota dan Audition Ayo Dance, Dota karena gw suka strategi dan game yang memeras otak, sedangkan ayo dance karena gw suka musik, mungkin kalau ada tes keseimbangan otak kanan dan otak kiri, gw seimbang kali yah
Gw pun mampir ke warnet, mengecek email, Friendster, dan facebook gw, di facebook gw bisa melihat kabar-kabar terbaru teman-teman gw, mayoritas ada yang jadi guru, namun ada juga yang sukses jadi programmer baik di jawa timur maupun di Jakarta, gw jadi mellow sekali lagi berpikir, mungkin mereka menikmati pekerjaan mereka tanpa harus bersusah-susah seperti gw, mereka dapat gaji bulanan sedangkan gw engga..
Ping, salah seorang teman kampus gw menyaba gw di chat facebook
Adit : hai cin
Gw : hai dit
Adit ini bisa dikatakan, well, TTM gw, dulu ketika gw masih kuliah menyelesaian tugas akhir bersama pacar gw, gw tahu bahwa pacar gw tidak terlalu cinta sama gw karena dengan gampangnya dia selingkuh sana sini, awalnya gw sedih dan larut dalam kesedihan gw, sampai akhirnya Adit ngajak gw kenalan, kosan Adit ini dulu ada di depan kosan gw, dia cowok terganteng di kosannya, dia memang ganteng, tinggi, putih, pembalap, dan gamer Dota juga, perfect
Singkat cerita gw dekat dengan Adit dan mulai sering keluar malam bareng untuk sekedar makan malam atau tak jarang pula Adit mengajak gw ke Lab nya untuk bermain Dota intranet bersama teman-teman kampusnya
Sebenarnya Adit juga sudah punya pacar, namun mereka LDR-an jadi ya mungkin Adit kurang perhatian juga, sehingga Adit merasa nyaman dengan gw, dan Adit pun mengutarakan hal itu dengan gw, karena gw juga posisinya sudah punya pacar, jadi saat itu gw dan Adit hanya mengisi kekosongan masing-masing saja tanpa ada komitmen apapun
Adit : gimana kabarmu cin?
Gw : baik dit
Adit : gak pernah update facebook ya sekarang? Sibuk?
Gw : ya sibuk kerjaan dit
Adit : kamu kerja dimana?
Tidak ada satupun teman-teman gw yang tahu apa pekerjaan gw dan dimana gw bekerja, semenjak lulus gw langsung menghilang begitu saja dan sibuk dengan kehidupan gw yang sekarang, meskipun gw tahu mereka mungkin ingin tahu kabar gw, tapi tidak ada yang berani memaksa gw untuk bercerita tentang pekerjaan gw, karena gw pun tidak pernah ikut campur atau bertanya-tanya tentang kehidupan teman-teman gw
Sombong? Engga gw gak sombong, prinsip gw, ketika orang itu ingin share, dia akan share, dan jika dia tidak sharing berarti dia tidak ingin sharing, dan gw tidak akan mencerca dengan pertanyaan-pertanyaan ke orang yang tidak ingin sharing dengan gw (Bahasa trennya sekarang = kepo), tidak ada manfaatnya juga untuk gw dan mungkin menurut orang tersebut juga tidak bermanfaat sharing ke gw, simple
Gw : aku di Surabaya aja
Adit : kerja apa cin?
Gw : adalah, management trainee
Adit : weh bahasanya keren, ngapain aja kamu?
Gw : ya ini masih belajar-belajar tentang perusahaannya
Adit : gimana cowokmu?
Gw : baik-baik aja
Adit : masih sering selingkuh dia?
Gw : engga sih, dia sekarang posesif ke aku, akunya tapi sudah males kayaknya
Adit : loh kenapa?
Gw : dia malas, gak lulus-lulus, padahal Cuma nyelesein TA gitu aja
Adit : ya dibantu tho
Gw : kamu masih sama pacarmu?
Adit : iya masih, dia lagi di jatim mau ikut rekrutment PNS
Gw : lah emang kamu dimana?
Adit : aku di Jakarta, cin nomermu masih tetep? Nanti aku kontek lagi ya, aku ada kerjaan
Gw : iya tetep
Adit : take care
Gw : u too
Ping, ping, ping
Teman-teman kuliah gw mulai banyak yang mengirimkan chat lewat facebook gw, karena mereka tahu gw online, standar pertanyaan-pertanyaan yang di utarakan oleh mereka, intinya mereka ingin tahu keberadaan gw dan pekerjaan gw, gw juga terpaksa untuk kesekian kalinya menjawab dengan diplomatis dan teriris seperti sebelumnya waktu Ibu gw bertanya keg w
Gw merasa minder, down, dan membanding-bandingkan kondisi gw dengan teman-teman gw yang menurut gw mereka punya kehidupan yang lebih baik daripada gw, tidak sedikit pula yang bernasib baik menikah dengan cowok kaya yang bekerja di perusahaan international, jangankan menikah, ini mendapatkan uang saja gw sangat susah, sudah sesiang ini dan gw belum closing juga, rasanya bertubu-tubi sekali cobaan hidup ini
Mulai sekarang gw bertekad gw akan menarik diri dari kehidupan sosial teman-teman perkuliahan gw, gw akan focus menjalani karir gw di PT ini, agar nanti gw bisa jad manager seperti Babeh Muklas, karena yang gw tahu ketika gw sudah jadi manager, gw tidak perlu pitching lagi, dan disaat itulah gw akan mengumumkan dunia, GW MANAGER
Tapi masih jauh, hari ini gw belum closing…
Gw lanjutkan pitching, pitching, dan pitching hingga akhirnya gw bisa closing 1 alat di salah satu rumah penduduk di situ, lumayan mengangkat semangat gw sedikit, karena seharian ini gw down sekali
Sesampainya di kantor
Babeh Muklas : gimana ndok hari ini?
Gw : ah kusut beh, gimana td recruitmentku?
Babeh Muklas : anaknya gak terlalu positif, kita lihat saja besok dia datang lagi atau tidak, tenang aja ndok, hukum rata-rata pasti berlaku, tetap focus goalmu saja
Gw : iya beh
Masih jam 5 sore, gw sudah di kantor, menunggu teman-teman yang lain datang
Mb Neri : oiii cinn
Gw : ya mbak
Mb Neri : pitching dimana tadi?
Gw : deket-deket sini aja, gimana tadi orang barunya mbak?
Mb Neri : wah bagus, semoga besok dia datang lagi
Gw : baguslah
Mb Neri : kenapa kamu? Lesu gitu
Gw : gak apa-apa mbak, mungkin belum minum baygon aja
Mb Neri : lah kok baygon, mending stella aja, jadi wangi
Gw : oh iya, habis ini tak nyari stella
Sedikit terhibur juga dengan kedatangan Mb Neri, setelah semua berkumpul, kamipun melakukan aktivitas seperti biasa, kali ini lebih cepat pukul 8 malam sudah selesai, karena mungkin masih banyak yang di lapangan untuk mengejar target goal masing-masing
Mb Neri : beh masih jam 8 nih, ayolah behhhh nav-an kita
Babeh Muklas : apa sih kon iku?! Huhhhh
Babeh Muklas ini orang Sulawesi yang gemar berbahasa jawa, jadi kadang agak aneh dan lucu ketika babeh berbicara dengan Bahasa jawa dan logat Sulawesi
Alfred : ayo beh, sekarang beh
Babeh Muklas : opo sih arek-arek iki
Mb Neri : beh jangan berwajah bloon gitu beh, kumisnya tambah kayak lele aja beh
Babeh Muklas : kurang ajar kau yah dengan babehmu
Mb Neri : selamat siang pak, dengan pak Muklas ya?
Babeh Muklas : iya bu, siapa ya?
Mb Neri : saya bidadari dari langit mau ngasih berita bagus pak
Babeh Muklas : bidadari kok item?
Mb Neri : iya pak, tadi habis sauna deket matahari
Babeh Muklas : kenapa gak langsung ke mataharinya saja? Biar matek kon
Huahahahahaha… dan seisi ruanganpun tertawa, selalu selalu dan selalu kami menyisipkan 5 langkah komunikasi dalam setiap bercandaan kami dan itu awesome menurut gw
Gw : mang ayo mo kemana nih?
Mb Neri : ayo cin pitchingin babeh biar berangkat, konser kitah
Gw : oouh,, beh special hari ini hanya untuk manusia yang sisa umurnya 20 tahun seperti babeh, diskon beh
Babeh Muklas : weh sudah bisa bully babeh kau ya, Ner kau ini leader gak bener
Mb Neri : huahahahahaha, wes beh kesuwen, tak jual loh beh nanti
Babeh Muklas : apanya yang mo kau jual?
Mb Neri : sisa umur babeh… huahahahahahah
Babeh Muklas : sialan, Cuma kalian ini yang berani bully babeh loh, setan memang
Kamipun berangkat karaoke untuk melepas lelah seharian, ya gw, Mb Neri, Alfred, Ical, dan tak lupa babeh Muklas
Hey yang ada disana, yang ada disini, jangan bikin keki…
Suara Mb Neri bagus menyanyikan salah satu lagu band kotak
Gw pun terlarut dengan kebahagiaan bersama kru babeh Muklas ini, semangat gw muncul kembali, gw gak peduli gimana mereka-mereka yang memandang gw remeh, gimana temen-temen gw memandang gw, gimana keluarga gw memandang gw, gw ingin sukses, dan gw akan buktikan ke mereka, ini hidup gw, dan ini perjuangan gw
0
