Kaskus

Story

konigswoodAvatar border
TS
konigswood
Generation With No Mythologies To Follow
Love? What is that? Seems legit, can I have some on it?
Everybody talk about love, but what the true love mean?
Everybody sayin love more than his/her love
But I have Love for You more than words I can say
It is real? Nope maybe it is rael


Hai untuk seseorang disana, Aku sayang padamu ketika aku benar benar membencimu saat ini, maafkan aku yang terlalu angkuh untuk mengatakan aku sayang padamu, maafkan aku yang ternyata tidak berusaha saat engkau hendak meninggalkan ku terdampar disini





Just enjoy it, If there was same name, same place, same stories (Copy Paste) at this story, i just said So sorry im to terrible to hear that, cz My stories gonna using similar name similar place, if you wanna share it, please dont forgot the copyright

Moral? I dont give a fuck with it, so here we go!

Kita coba sedikit pengindexan ya, sebelumnya ga ada indexnya

Diubah oleh konigswood 11-01-2018 11:35
0
92K
501
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
konigswoodAvatar border
TS
konigswood
#79
Moment of Courage
Saat tengah asik berciuman, tiba – tiba ..

“Eh, bi ita, ada apa ya bi?” Ucapku saat mendapati Bi Ita di hadapan kami
“Anu mas, saya pamit pulang dulu mas, maaf mengganggu” ucap wanita setengah tua itu
“Oh iya bi, nggak ganggu kok”

Kemudian Bi Ita berjalan menuju pintu, aku dan Chynthia hanya bisa beradu pandang, sambil sesekali kaki kami saling menginjak

“Menurut lu, Bi Ita liat nggak tadi” Ucapnya dari bibir seksi itu
“Liat sih udah pasti, nggak mungkin kan dia kalo nggak liat kaya ngebiarin kita gitu” Ucapku
“Kalo dia lapor Papa gimana ham?” Ucapnya
“Ya resiko, lu sih mulai – mulai”
“Ah lu juga mau sih” sangkalnya
“Dah ah gua kesekolah Claudia dulu, udah jam 11 sekarang” Ucapku mengambil kunci mobil

Kemudian aku teringat peristiwa tadi, seandainya Bi Ita lapor Papa, konsekuensi yang akan kuterima sudah kuketahui, ya! Papa dan aku memiliki sebuah kesepakatan, dan kini aku menjadi parno sendiri dengan kesepakatan yang telah kami buat, semengerikan itukah kesepakatan kami? Tak terasa sambil berimajinasi aku tiba di sekolah Claudia, tanpa kuberitahu aku menunggu di tempat penjemputan sekolah ini

Sambil menunggu ku putar lagu – lagu yang berada pada Xduo dan menghubungkan dengan speaker mobilku

Kemudian mobil yang menjemput mulai bergerak maju, itu tanda bahwa sudah jam pulang sekolah, sengaja aku parkirkan mobilku, dan memilih berjalan kaki ke lobby tempat pintu keluar, aku berdiri dengan innocent disana sambil menunggu Claudia keluar

Semenit, dua menit, tiga menit, sepuluh menit, ku lihak wanita dengan perawakan yang kukenal berjalan dengan seorang lelaki yang sepertinya pernah kutemui, Ya dia Claudia dengan Mantan Pacarnya yang waktu itu di mall, namun nampaknya ada wajah tidak nyaman dari wajah Claudia

“Oh, udah di jemput cowo barunya toh? Pantes gua anter nggak mau” Ucap lelaki kecil tersebut (tinggi badannya memang lebih pendek dariku, mungkin hanya sekitar 170 atau 160)
“Yuk mas, kita pulang” ucapnya kesal

Tanpa banyak bicara aku menggandeng Claudia berjalan menuju mobilku

“Udah dipake berapa kali lu sama dia?” Ucap lelaki kecil itu, dengan muka sombong dan dengan suara lantang
“Eh lu kalo ngomong yang bener” Ucap Claudia sambil menunjuk - nunjuknya
“Alah lu kan perek” Terus lelaki itu

Ku lihat lelaki itu, ah bukan tandingan untuk kelahi, mana mungkin aku yang setinggi 190 berkelahi dengannya? Too EZ to get Rekt!, kulihat Claudia mulai memerah matanya, reflek aku mendekapnya dan berjalan, ku bukan pintu depan untuknya, kemudian ku masuki kokpit tercinta

“Mas,…” ucapnya terisak
“Ya?”
“Kenapa dia fitnah aku sambil teriak – teriak gitu ya?” ucapnya sambil sesenggukan
“Biarin aja lah, kalo dia nyamannya begitu” Ucapku santai, padahal dalam hatiku sudah sangat terbakar
“Gimana ya cara biar dia bisa berhenti kaya gitu?” Tanyanya
“Kamu sabar aja ya sayang, percaya deh sama Tuhan, dia punya cara yang lebih baik dari pada cara yang ada di benak kita” ucapku datar
“Aku pengen banget mukul dia, kalo bisa dia aku musnahin” ucapnya kesal
“Wuih Galak bu, santai aja”
“Kamu itu loh mas, udah tau aku di giniin, kok tanggapan kamu kayanya santai banget, seolah – olah everything is fine gitu?”
“Tenang aja, santai, rileks” Ucapku

Setelah mendengar jawaban itu aku malah di hujani pertanyaan macem – macem olehnya

“Mas emang suka ya kalo aku di bilang kaya tadi? Mas keliatannya ga ada usaha buat belain aku atau apa gitu kek, mas tuh ngeselin ya, bingung aku sama mas, nggak habis fikir aku sama pola pikir mas, entah kenapa Kaka bisa cinta mati sama orang kaya kamu mas” Ucapnya yang kini malah memakiku

Ok here we go kid, I will teach you, dunia itu kejam, bahkan orang yang terlihat baik – baik saja dapat menipumu dalam beribu bahasa, bahkan orang yang terlihat jahat malah ternyata orang baik? Dunia hanyalah panggung sandiwara, kamu jangan terlalu mudah terkecoh, I have my path to give him some lesson of life, just wait in a while kid

Setibanya di rumah, Claudia langsung masuk kamar tanpa menunggu kubukakan pintu, dia masuk dengan tergesa – gesa, dan terlihat dari gestur dan mimik mukanya yang berjalan dengan langkah seribu yang sangat cepat, saat aku turun dan membuka pintu rumah, Chynthia memandangiku dengan gestur bertanya ada apa?

“Biasa anak kecil baru mulai pacaran” ucapku santai
“Kok lu belum berangkat? Udah jam 12 ini” ucapku
“Nanti mepet aja” ucapnya simpel
“Jakarta macet, nggak usah sok” kemudian aku masuk kamar

Di dalam kamar ku lakukan misi balas dendam Claudia, ku buka akun FB nya, terpampang dari wall to wallny ada seorang lelaki yang mengatakan hal – hal yang tak sedap dimata, dan terpampang profile picture orang yang sama dengan tadi siang, got it kid, u r mine now, get ready kid

Ku telephone orang yang biasa di suruh Papa untuk melakukan pengintaian atau mungkin bisa di bilang sejenis preman atau mungkin tukang pukul? Pokoknya seperti itulah orang yang akan kuhubungi

“Bang, gua ada kerjaan nih, honor 5 juta aja, lu bikin satu orang ini masuk RS aja bang, nanti fotonya gua kirim ke lu lewat WA”
“Oke, Kirim 50% dulu, sesudah selesai gua kasih laporan lu lunasin kaya biasa” Ucapnya dari sebrang telephone
“Oke, gua M Banking nih abis ini, 10Q bang” ucapku
“Sama – sama” Kemudian telephone dimatikan

Segera ku kirim uang tersebut, sesudahnya aku menuju ruang makan, dan kudapati masih ada Chynthia disitu, namun dengan pakaian yang sudah rapih

“Kok masih belum berangkat? Udah setengah satu” Ucapku
“Itu mobil Papa, ngalangin mobil gua, mana gua nggak tau dimana kunci mobilnya”

Papa dan mama memang berangkat menggunakan satu mobil, ya itu mobil mama, alasannya mama tidak suka naik mobil tinggi, jadi mau tidak mau mobil Mercedes benz mesin kompresor yang dibawanya

“Oh, bentar gua ambilin kuncinya, kenapa lu nggak bilang ama gua dari tadi, kalau dari tadi kan lu bisa udah berangkat”

Kemudian aku keluar bersamaan dengannya, kudapati mobil ku tepat di belakang mobil Volkswagen miliknya, aku kemudian tersenyum dan ketawa padanya

“Kenapa lu? Sakit jiwa?” ucapnya bingung
“Mobil Papa ya yang ngalangin mobil lu?”
“Iya itu, emang lu udah nggak bisa liat?” ucapnya kesal
“Ahahahah, itu mobil gua, ahahahaha”
“Ih Rese lu, kalau parkir mobil itu yang bener tong, ah bikin gua telat aja lu, anterin gua kekampus pokoknya, ga mau tau gua” Ucapnya sambil menoyor kepalaku
“Dah nih kuncinya, lu bawa aja, gua ngampus bawa motor nanti” ucapku
“Anterin!!” Ucapnya keras
“Nggak, dah sana lu berangkat” ucapku sambil berlalu

Baru selangkah aku berjalan menuju pintu, dia berusaha membalikkan badanku, dan bugh… lututnya menyerang bagian vital tubuhku, aku langsung lemas

“Rese lu, cuman suruh anter aja nggak mau, rasain tuh, selamat merintih graham ku sayang, aku sayang sama kamu” ucapnya kemudian membuka mobilku

Argh,…. Chynthia kamu apa – apaan sih
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.