the.statsAvatar border
TS
the.stats
DAMPAK BURUK ATURAN DWI KEWARGANEGARAAN
Sebagaimana kita ketahui banyak teknokrat kelahiran maupun keturunan indonesia yang sukses di luar negeri, lalu ada wacana untuk mendayagunakan keahlian mereka dengan membawa mereka kembali ke tanah indonesia, dengan jalan memberlakukan aturan dwikewarganegaraan bagi mereka.

Saya agak bingung dengan wacana tersebut, karena ada beberapa pertanyaan dalam benak saya :

1. Apakah seseorang mau pindah dan menetap ke suatu tempat hanya karena faktor administrasi ataukah ada faktor lain yang lebih berperan yaitu fasilitas ?

jika ada seseorang peneliti muda indonesia yang memiliki kesempatan untuk pindah ke salah satu negara berikut Amerika atau Singapura, dengan kondisi :
a. jika dia pindah ke Amerika dia akan memperoleh fasilitas untuk mengembangkan penelitiannya
b. jika dia pindah ke Singapura dia akan memperoleh kewarganegaraan Singapura sehingga bisa menetap selamanya.
Menurut kalian apakah yang akan dia pilih ?

tentu saja dia pindah bukan karena pemerintah amerika menawarkan kewarganegaraan baginya tetapi karena dia mendapatkan kesempatan dan fasilitas untuk mengembangkan penelitiannya baik dari universitas, lembaga riset maupun industri. meskipun pemerintah amerika tidak memberikan kewarganegaraan baginya. pemerintah amerika sebagaimana pemerintah di negara lain akan menawarkan kewarganegaraan bahkan tanpa diminta, jika peneliti muda tersebut dikemudian hari dinilai prospektif dan penting bagi pemerintah amerika.

buat apa dia pindah ke singapura untuk memperoleh kewarganegaraan singapura jika dinegara tersebut dia tidak memperoleh fasilitas untuk melanjutkan penelitiannya.

Saya kira banyak peneliti indonesia yang enggan pulang kembali ke indonesia karena dia tahu di indonesia dia tidak bisa memperoleh fasilitas atau ruang untuk mengembangkan risetnya. hal ini karena tidak ada industri dalam negeri yang bisa mendukung riset tersebut kenapa ? karena ada beberapa sektor industri dalam negeri di indonesia yang sengaja dibonsai oleh industri luar. hal ini terjadi semenjak pak Harto lengser. sebagai contoh IPTN.

lalu kita ingat cerita tentang Risky Elson salah satu putra terbaik Indonesia lulusan Jepang yang memiliki keahlian dalam bidang motor penggerak dia mau kembali ke indonesia untuk mengembangkan mobil listrik nasional, sayangnya hasil risetnya berupa prototype mobil Tuxuci kurang mendapatkan support dari dalam negeri.

sampai akhirnya dia hijrah ke malaysia untuk mengembangkan risetnya yaitu mobil listrik di negara tersebut.

Pertanyaannya apakah Ricky Elson mau pindah ke malaysia karena pemerintah malaysia memberikan passpor bagi dia ? tentu bukan tetapi karena di malaysia dia bisa mendapatkan support dan fasilitas untuk mengembangkan risetnya.

Jadi menurut saya dari pada menawarkan dwikewarganegaraan ganda bagi teknokrat yang ada di perantauan lebih baik menawarkan fasilitas riset kepada para teknokrat tersebut. yang dicari para teknokrat adalah fasilitas dan ruang untuk mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu yang mereka miliki.

2. Seandainya saja ada teknokrat yang sudah mapan dan ingin membaktikan ilmunya di Indonesia tetapi dia sudah memiliki kewarganegaraan asing, apakah harus ditawarkan dwikewarganegaraan ?

Apakah seseorang harus memiliki kewarganegaraan indonesia untuk berbakti bagi negara dan masyarakat indonesia ?

Ada banyak cerita warga negara asing yang membaktikan dirinya bagi masyarakat indonesia :
1. Andre Graff (perancis) memabngun ratusan sumur bagi masyarakat sumba
2. Aurelien Francis (perancis) mendirikan organisasi perlindungan satwa
3. Elizabeth Karen (AS) menjadi seniman tradisional di Jawa Timur

apakah mereka membaktikan diri mereka disini karena mendapatkan tawaran dwikewarganegaraan ?

0
4.4K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.4KAnggota
Tampilkan semua post
benci.kaskusAvatar border
benci.kaskus
#5
Wah berat bahasannya gan.. emoticon-Frown
Otak Ane kagak sanggup menyerap. emoticon-Frown
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.