- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Sang Penjaga Hati
...
TS
gembelsakti
[TAMAT] Sang Penjaga Hati
![[TAMAT] Sang Penjaga Hati](https://s.kaskus.id/images/2016/08/01/1000486_201608010238480397.jpg)
Thanks to quatzlcoatluntuk cover kerennya
Cinta
Satu kata tanpa bentuk dan arti yang nyata
Cinta yang membutakan setiap hati dan mata manusia
Cinta yang merubah jalan hidup ini
Cinta yang seperti borgol dan memenjarakan jiwa
Cinta juga yang memilih hati untuk bersemayam
Cinta tidak pernah salah dan dipersalahkan
Cinta....
Satu kata tanpa bentuk dan arti yang nyata
Cinta yang membutakan setiap hati dan mata manusia
Cinta yang merubah jalan hidup ini
Cinta yang seperti borgol dan memenjarakan jiwa
Cinta juga yang memilih hati untuk bersemayam
Cinta tidak pernah salah dan dipersalahkan
Cinta....
Entah apa sebenarnya apa itu cinta, terkadang membuat hati ini bahagia dan penuh semangat hidup terkadang pula membuat hati ini muak dan menangis, cerita ini hanya mengisahkan secuil arti cinta bagi seorang anak manusia yang sedang mencoba mencari apa arti Cinta itu sendiri...
Namaku Slamet, dan ini sepenggal kisah yang sampai sekarang masih aku kenang dan ingin membagikan kepada kalian semua...
Spoiler for INDEX:
PROLOG
Siang ini aku masih terjaga di dalam bangku bus antar kota yang akan mengantarku ke sebuah kota yang terkenal dengan Mendoan-nya, aku baru saja lulus SMP di kotaku sendiri dan mulai minggu depan aku harus bersekolah jauh dari kota asalku karena dorongan orang tua dan saudara yang sudah sukses yang sebelumnya bersekolah di situ, hampir 4 jam perjalanan ini memaksaku untuk merubah posisi duduk berkali kali...Pegel sikilku...Puanas bokongku...
Perjalanan ini berakhir setelah sang kernet berteriak...Terminal...Terminal...Habis...Habis....aku pun beranjak dari bangku bus ini, dan perlahan memasuki antrian penumpang untuk keluar melewati pintu belakang, aahhh...akhirnya sampai juga di kota ini, kota yang akan aku habiskan 3 tahun kedepan dan entah bagaimana nantinya saja...aku berjalan keluar dari terminal dengan menenteng tas sekolah yang penuh berisi baju dan travell bag pinjaman dari Pak Lik Mat, sesaat aku melihat ke arah bus dengan tulisan Santoso cukup besar di kaca depan...Matur suwun yo...
Dan kisah ini pun dimulai....
----------------------------------------------
Diubah oleh gembelsakti 18-11-2016 10:15
yusrillllll dan 20 lainnya memberi reputasi
19
546.9K
2.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gembelsakti
#1234
Episode 54
Apa kabar cinta pertamaku ? Apakah kamu baik baik di sana ? Hari ini hampir 2 bulan semenjak aku pergi dari rumahmu...2 bulan aku mencoba pergi dari hatimu....2 bulan tanpa hadirmu lagi di sisiku...2 bulan juga aku meratap kesedihan ini sendiri...
Hampir setiap malam aku memikirkanmu...mengenang masa masa indah bersamamu...meski semua itu mungkin hanya akan menjadi kenangan terindah bersamamu...Dhis...aku kangen kamu...
Pagi ini aku beraktifitas seperti hari hari sebelumnya dalam beberapa bulan terakhir, aku mencoba membiasakan diri awali hari tanpa mendengar sapaan pagimu...tanpa mendengar suaramu saat membangunkanku menjelang subuh...akhir akhir ini aku mencoba menghilangkan kesepian ini dengan bermain game counter strike di kantor bersama teman teman atau ikut bermain futsal atau badminton untuk menghilangkan semua pikiran buruk dan membunuh waktu kesendirianku...
Sore ini aku ada pertandingan futsal antar departement termasuk beberapa kantor cabang se jabodetabek di sebuah tempat futsal di dekat kawasan stadion Soemantri Brojonegoro, aku sudah bersiap siap memakai seragam dan memakai sepatu di dalam mobil, aku berjalan setengah berlari menuju lapangan yang sudah mulai penuh dengan para pemain dan penonton dari berbagai departement...
"Permisi ya...punten..." ucapku saat melewati rombongan wanita yang sedang asyik bersendau gurau di depan pintu masuk
"Eh iya maaf...." ucap salah satu wanita itu
"Oalah...Slamet...Met...sini duluan..." teriak salah seorang wanita yang lainnya
"Eh Mbak Lia...kenapa Mbak ? " jawabku sambil berjalan kembali ke arah segerombolan wanita itu
"Buru buru aja Met...emang udah mau main team kita ? " ucap Mbak Lia yang selama ini membantu urusan administrasi di kantorku
"Iya Mbak...5 menit lagi katanya...makanya mau pemanasan dulu..." jawabku
"Eh kenalin ini temen temenku...." ucap Mbak Lia
"Saya Slamet..." ucapku sambil menyalami satu persatu teman Mbak Lia
"Anna.." ucap wanita yang berkacamata agak tebal berkulit putih
"Ochi..." ucap wanita berjilbab dengan perawakan kecil tapi manis
"Hanum..." ucap wanita yang berbadan agak besar dibanding teman teman lainnya
"Sari..." ucap wanita yang berwajah timur tengah dengan rambut panjang agak berombak
"Maaf ya saya duluan ke dalam...udah di tungguin yang lain...maaf..." ucapku sambil berpamitan setelah beberapa pemain lain melambaikan tangan ke arahku
"Semangat ya Met...semoga menang..." ucap Mbak Lia
Aku hanya bisa memberikan tanda jempol ke arah Mbak Lia dan teman temannya sambil berlari memasuki lapangan, pertandingan sore ini di menangkan oleh teamku dengan skor tipis 3-2 dan aku menyumbang 1 gol yang 99% unsur kebetulan karena di depan gawang sudah tidak ada kiper nya hehehehe...
Selesai pertandingan aku duduk bersama teman teman lain dan kami mengobrol tentang pertandingan tadi...suara ponselku berbunyi dari dalam tasku dan segera aku ambil dan aku melihat nama Adhis di sana....
"Halo Dhis...." ucapku pelan
"Halo Met...lagi apa ? " tanya Adhis
"Barusan slese tanding futsal Dhis...ini masih di lapangan..." jawabku
"Owh..pantesan rame di belakang kamu....menang ga ? " tanya Adhis
"Alhamdulillah menang, tapi masih penyisihan...besok tanding lagi...oh iya kamu lagi apa Dhis ? " ucapku
"Lagi kangen kamu Met....hehehehe" jawab Adhis
"Hehehehehe...bisa aja kamu Dhis...oh iya kamu udah pulang kerja ? " ucapku mengalihkan pembicaraan
"Masih di kantor Met...males mau pulang...mending telpon kamu..." ucap Adhis
"Gimana kabar Papah sama Mamah kamu Dhis ? baik kan ? " tanyaku
"Papah sama Mamah baik baik aja Met...aku yang ga baik..." ucap Adhis
"Hah ? kamu sakit Dhis ? maaf ndak bisa nengokin...jauh soalnya..." ucapku
"Aku sakit semenjak terakhir kali ketemu kamu Met....hati aku yang sakit..." ucap Adhis
"Dhis....udah hampir 3 bulan semenjak kita pisah...jujur sampai sekarang aku masih belum bisa menerima keadaan ini..." ucapku sambil berjalan keluar dari kerumunan teman temanku
"Sama Met...mungkin aku bakal susah mencari penggantimu Met....aku masih sayang dan cinta kamu Met...." ucap Adhis
"Tapi Dhis...kita kan ndak mungkin bisa bersama...aku dan kamu beda...." ucapku lirih
"Aku sedang memikirkan untuk pindah agama buat kamu Met...." jawab Adhis
"Dhis...apa kamu pikirin dampaknya ? gimana nanti orang tua kamu kalo kamu lakuin itu ?" tanyaku
"Ga tau Met...terkadang pikiranku jadi kalut klo bahas masalah perbedaan ini..." ucap Adhis sambil menangis
"Jangan nangis Dhis...please..." ucapku
"Maaf Met....ya udah ntar aku telpon lagi ya...mau pulang dulu...kamu ati ati pulangnya nanti...jangan lupa minum vitamin nya...daah Slamet...love you..." ucap Adhis
"Iya Dhis...love you too..." jawabku
Tuut...Tuut...Tuut.... panggilan ini berakhir, dan sampai saat ini perasaan kami masih belum bisa berakhir...ndak tau sampai kapan akan terus begini....tanpa terasa mata ini tergenang dengan air mata yang tiba tiba mengalir
"Met...Slamet...udah mau balik ? " tanya Mbak Lia
"Belum Mbak...kenapa ? " ucapku lirih
"Kamu nangis Met ? kenapa ? " tanya Mbak Lia
"Hehehe...ndak kok Mbak...kelilipan debu aja kok..." jawabku sambil menyeka mataku yang agak berair
"Abis telp Adhis ya Met ?" tanya Mbak Lia
"Hehehe...iya Mbak...tau aja..." jawabku
"Siapa yang ga tau sih Met...akhir akhir ini kamu kan berubah Met...sering murung sendirian..jarang tersenyum lagi...semenjak kamu ijin cuti untuk ke sulawesi itu..." tanya Mbak Lia
"Ndak kok Mbak...kecapekan aja kok..." jawabku berbohong
"Oh iya...kamu pulang lewat mana ke bekasi ? " tanya Mbak Lia
"Kenapa emang Mbak ? bisa lewat mana aja sih...toll bisa..jalan biasa juga bisa..." tanya ku
"Lewat Matraman situ ga ? hehehehe.." tanya Mbak Lia
"Mbak Lia mau ikutan pulang ? " tanyaku
"Tau aja kamu met...mau numpang sekalian hehehehe..." ucap Mbak Lia
"Ya udah, ntar aku muter dikit ndak papa...mau sekarang ? " jawabku
"Iya...tapi sama yang lain ga papa kan Met ? " ucap Mbak Lia
"Siapa Mbak ?" jawabku
"Sari...cowoknya ga bisa jemput...rumahnya di senen situ kok...ga papa kan ? " ucap Mbak Lia
"Ndak papa tuh naek mobil kotor gitu...aku bersihin dulu deh...berantakan soalnya....ntar langsung ke parkiran aja ya...aku ganti baju dulu..." jawabku sambil berjalan ke arah parkiran
Aku bersihkan mobil ini seadanya, aku semprotkan wewangian secukupnya yang selalu aku sediakan di dashboard depan untuk membantu menghilangkan bau mobil ini...
"Udah siap Mas Sopir ?" ucap Mbak Lia yang tiba tiba sudah berada di dekat ku
"Sudah Nyonyah...silahkan masuk...." jawabku sambil tersenyum
"Ayo jalan Mas Sopir..." ucap Mbak Lia yang sudah duduk di bangku depan sebelah kiri
"Iya nyah..." jawabku sambil menjalankan mobil ini perlahan keluar dari parkiran
"Sari diem aja...sakit gigi ? " ucap Mbak Lia kepada Sari yang duduk di bangku tengah
"Bentar mbak...lagi bales sms dulu..." ucap Sari
Perlahan mobil ini bergerak menyusuri jalan casablanca dan menuju kampung melayu...aku lebih banyak diam menyimak pembicaraan antara Mbak Lia dengan Sari...macetnya jalanan sore ini nenambah pilu nya rasa hatiku...
"Met...aku turun di deket gramedia aja yah...mau beli buku bentar..." ucap Mbak Lia
"Iya Mbak...bentar aku ambil jalur kiri dulu..." jawabku
"Dah sini aja....oh iya Sari...kamu pindah depan sini...kasihan Slamet sendirian..." ucap Mbak Lia
"Iya Mbak..." jawab Sari sambil keluar dari pintu tengah dan masuk di sebelahku
"Met...nitip Sari ya...jangan sampai lecet...awas jangan di lariin lho..." canda Mbak Lia sesaat sebelum mobil ini berjalan
"Siap Nyah...nanti saya report klo sudah selesai mengantar nona cantik ini sampai tujuan..." ucapku sambil tersenyum
Sepanjang perjalanan Sari banyak terdiam dan sibuk memainkan ponselnya motorazr warna pinknya, kadang mengetik pesan tetapi kadang menghapusnya lagi...entah maksud nya apa...
"Sari kerja di bagian mana ? kok ndak pernah ketemu..." tanyaku memecah kesunyian ini
"Oh sama kayak Mbak Lia...tapi di kantor cabang Bogor..." jawab Sari sambil memasukkan ponselnya ke dalam tas kerjanya
"Owh pantesan...baru lihat soalnya..." ucapku
"Oh iya nanti berhenti di deket kampus YAI situ aja yah Met..." ucap Sari
"Ndak sampai rumah aja ? sekalian udah nyampe sini..." tanyaku
"Ga usah...ngrepotin aja...deket kok...tinggal nyebrang aja..." jawab Sari
"Ya udah aku juga sekalian muter balik...aku anter aja yah...udah malem gini bahaya cewek secantik kamu jalan sendirian..." ucapku
"Ya udah klo ga ngrepotin...makasih ya..." jawab Sari sambil tersenyum
Setelah menunggu lampu traffic light perlimaan senen yang hampir 5 menit lebih nyala merahnya aku memutar balik dan berhenti di depan sebuah kantor pertamina...
"Dah sini aja..deket kok...rumahku tinggal masuk gang situ kok..." ucap Sari
"Siyap...ati ati ya Sari..." jawabku
"Makasih ya Slamet...udah ngrepotin...ati ati baliknya ke bekasi..." jawab Sari sambil tersenyum dan melambaikan tangannya
"Sama sama Sari..." jawabku
Aku kembali bertarung dengan macetnya jalan ibukota untuk mencapai rumah di bekasi...tak lupa aku sms Mbak Lia bahwa Sari sudah aku antar sampai jalanan depan rumahnya...cantik juga Sari...wajah ayu nya khas timur tengah...sayang sekali sudah punya pacar....
---------------------------------------------------------------------------------
Terima kasih kalian
Barisan para mantan
Dan semua yang pergi
Tanpa sempat aku miliki
Tak satupun yang aku sesali
Hanya membuatku semakin terlatih
Terlatih Patah Hati
Apa kabar cinta pertamaku ? Apakah kamu baik baik di sana ? Hari ini hampir 2 bulan semenjak aku pergi dari rumahmu...2 bulan aku mencoba pergi dari hatimu....2 bulan tanpa hadirmu lagi di sisiku...2 bulan juga aku meratap kesedihan ini sendiri...
Hampir setiap malam aku memikirkanmu...mengenang masa masa indah bersamamu...meski semua itu mungkin hanya akan menjadi kenangan terindah bersamamu...Dhis...aku kangen kamu...
Pagi ini aku beraktifitas seperti hari hari sebelumnya dalam beberapa bulan terakhir, aku mencoba membiasakan diri awali hari tanpa mendengar sapaan pagimu...tanpa mendengar suaramu saat membangunkanku menjelang subuh...akhir akhir ini aku mencoba menghilangkan kesepian ini dengan bermain game counter strike di kantor bersama teman teman atau ikut bermain futsal atau badminton untuk menghilangkan semua pikiran buruk dan membunuh waktu kesendirianku...
Sore ini aku ada pertandingan futsal antar departement termasuk beberapa kantor cabang se jabodetabek di sebuah tempat futsal di dekat kawasan stadion Soemantri Brojonegoro, aku sudah bersiap siap memakai seragam dan memakai sepatu di dalam mobil, aku berjalan setengah berlari menuju lapangan yang sudah mulai penuh dengan para pemain dan penonton dari berbagai departement...
"Permisi ya...punten..." ucapku saat melewati rombongan wanita yang sedang asyik bersendau gurau di depan pintu masuk
"Eh iya maaf...." ucap salah satu wanita itu
"Oalah...Slamet...Met...sini duluan..." teriak salah seorang wanita yang lainnya
"Eh Mbak Lia...kenapa Mbak ? " jawabku sambil berjalan kembali ke arah segerombolan wanita itu
"Buru buru aja Met...emang udah mau main team kita ? " ucap Mbak Lia yang selama ini membantu urusan administrasi di kantorku
"Iya Mbak...5 menit lagi katanya...makanya mau pemanasan dulu..." jawabku
"Eh kenalin ini temen temenku...." ucap Mbak Lia
"Saya Slamet..." ucapku sambil menyalami satu persatu teman Mbak Lia
"Anna.." ucap wanita yang berkacamata agak tebal berkulit putih
"Ochi..." ucap wanita berjilbab dengan perawakan kecil tapi manis
"Hanum..." ucap wanita yang berbadan agak besar dibanding teman teman lainnya
"Sari..." ucap wanita yang berwajah timur tengah dengan rambut panjang agak berombak
"Maaf ya saya duluan ke dalam...udah di tungguin yang lain...maaf..." ucapku sambil berpamitan setelah beberapa pemain lain melambaikan tangan ke arahku
"Semangat ya Met...semoga menang..." ucap Mbak Lia
Aku hanya bisa memberikan tanda jempol ke arah Mbak Lia dan teman temannya sambil berlari memasuki lapangan, pertandingan sore ini di menangkan oleh teamku dengan skor tipis 3-2 dan aku menyumbang 1 gol yang 99% unsur kebetulan karena di depan gawang sudah tidak ada kiper nya hehehehe...
Selesai pertandingan aku duduk bersama teman teman lain dan kami mengobrol tentang pertandingan tadi...suara ponselku berbunyi dari dalam tasku dan segera aku ambil dan aku melihat nama Adhis di sana....
"Halo Dhis...." ucapku pelan
"Halo Met...lagi apa ? " tanya Adhis
"Barusan slese tanding futsal Dhis...ini masih di lapangan..." jawabku
"Owh..pantesan rame di belakang kamu....menang ga ? " tanya Adhis
"Alhamdulillah menang, tapi masih penyisihan...besok tanding lagi...oh iya kamu lagi apa Dhis ? " ucapku
"Lagi kangen kamu Met....hehehehe" jawab Adhis
"Hehehehehe...bisa aja kamu Dhis...oh iya kamu udah pulang kerja ? " ucapku mengalihkan pembicaraan
"Masih di kantor Met...males mau pulang...mending telpon kamu..." ucap Adhis
"Gimana kabar Papah sama Mamah kamu Dhis ? baik kan ? " tanyaku
"Papah sama Mamah baik baik aja Met...aku yang ga baik..." ucap Adhis
"Hah ? kamu sakit Dhis ? maaf ndak bisa nengokin...jauh soalnya..." ucapku
"Aku sakit semenjak terakhir kali ketemu kamu Met....hati aku yang sakit..." ucap Adhis
"Dhis....udah hampir 3 bulan semenjak kita pisah...jujur sampai sekarang aku masih belum bisa menerima keadaan ini..." ucapku sambil berjalan keluar dari kerumunan teman temanku
"Sama Met...mungkin aku bakal susah mencari penggantimu Met....aku masih sayang dan cinta kamu Met...." ucap Adhis
"Tapi Dhis...kita kan ndak mungkin bisa bersama...aku dan kamu beda...." ucapku lirih
"Aku sedang memikirkan untuk pindah agama buat kamu Met...." jawab Adhis
"Dhis...apa kamu pikirin dampaknya ? gimana nanti orang tua kamu kalo kamu lakuin itu ?" tanyaku
"Ga tau Met...terkadang pikiranku jadi kalut klo bahas masalah perbedaan ini..." ucap Adhis sambil menangis
"Jangan nangis Dhis...please..." ucapku
"Maaf Met....ya udah ntar aku telpon lagi ya...mau pulang dulu...kamu ati ati pulangnya nanti...jangan lupa minum vitamin nya...daah Slamet...love you..." ucap Adhis
"Iya Dhis...love you too..." jawabku
Tuut...Tuut...Tuut.... panggilan ini berakhir, dan sampai saat ini perasaan kami masih belum bisa berakhir...ndak tau sampai kapan akan terus begini....tanpa terasa mata ini tergenang dengan air mata yang tiba tiba mengalir
"Met...Slamet...udah mau balik ? " tanya Mbak Lia
"Belum Mbak...kenapa ? " ucapku lirih
"Kamu nangis Met ? kenapa ? " tanya Mbak Lia
"Hehehe...ndak kok Mbak...kelilipan debu aja kok..." jawabku sambil menyeka mataku yang agak berair
"Abis telp Adhis ya Met ?" tanya Mbak Lia
"Hehehe...iya Mbak...tau aja..." jawabku
"Siapa yang ga tau sih Met...akhir akhir ini kamu kan berubah Met...sering murung sendirian..jarang tersenyum lagi...semenjak kamu ijin cuti untuk ke sulawesi itu..." tanya Mbak Lia
"Ndak kok Mbak...kecapekan aja kok..." jawabku berbohong
"Oh iya...kamu pulang lewat mana ke bekasi ? " tanya Mbak Lia
"Kenapa emang Mbak ? bisa lewat mana aja sih...toll bisa..jalan biasa juga bisa..." tanya ku
"Lewat Matraman situ ga ? hehehehe.." tanya Mbak Lia
"Mbak Lia mau ikutan pulang ? " tanyaku
"Tau aja kamu met...mau numpang sekalian hehehehe..." ucap Mbak Lia
"Ya udah, ntar aku muter dikit ndak papa...mau sekarang ? " jawabku
"Iya...tapi sama yang lain ga papa kan Met ? " ucap Mbak Lia
"Siapa Mbak ?" jawabku
"Sari...cowoknya ga bisa jemput...rumahnya di senen situ kok...ga papa kan ? " ucap Mbak Lia
"Ndak papa tuh naek mobil kotor gitu...aku bersihin dulu deh...berantakan soalnya....ntar langsung ke parkiran aja ya...aku ganti baju dulu..." jawabku sambil berjalan ke arah parkiran
Aku bersihkan mobil ini seadanya, aku semprotkan wewangian secukupnya yang selalu aku sediakan di dashboard depan untuk membantu menghilangkan bau mobil ini...
"Udah siap Mas Sopir ?" ucap Mbak Lia yang tiba tiba sudah berada di dekat ku
"Sudah Nyonyah...silahkan masuk...." jawabku sambil tersenyum
"Ayo jalan Mas Sopir..." ucap Mbak Lia yang sudah duduk di bangku depan sebelah kiri
"Iya nyah..." jawabku sambil menjalankan mobil ini perlahan keluar dari parkiran
"Sari diem aja...sakit gigi ? " ucap Mbak Lia kepada Sari yang duduk di bangku tengah
"Bentar mbak...lagi bales sms dulu..." ucap Sari
Perlahan mobil ini bergerak menyusuri jalan casablanca dan menuju kampung melayu...aku lebih banyak diam menyimak pembicaraan antara Mbak Lia dengan Sari...macetnya jalanan sore ini nenambah pilu nya rasa hatiku...
"Met...aku turun di deket gramedia aja yah...mau beli buku bentar..." ucap Mbak Lia
"Iya Mbak...bentar aku ambil jalur kiri dulu..." jawabku
"Dah sini aja....oh iya Sari...kamu pindah depan sini...kasihan Slamet sendirian..." ucap Mbak Lia
"Iya Mbak..." jawab Sari sambil keluar dari pintu tengah dan masuk di sebelahku
"Met...nitip Sari ya...jangan sampai lecet...awas jangan di lariin lho..." canda Mbak Lia sesaat sebelum mobil ini berjalan
"Siap Nyah...nanti saya report klo sudah selesai mengantar nona cantik ini sampai tujuan..." ucapku sambil tersenyum
Sepanjang perjalanan Sari banyak terdiam dan sibuk memainkan ponselnya motorazr warna pinknya, kadang mengetik pesan tetapi kadang menghapusnya lagi...entah maksud nya apa...
"Sari kerja di bagian mana ? kok ndak pernah ketemu..." tanyaku memecah kesunyian ini
"Oh sama kayak Mbak Lia...tapi di kantor cabang Bogor..." jawab Sari sambil memasukkan ponselnya ke dalam tas kerjanya
"Owh pantesan...baru lihat soalnya..." ucapku
"Oh iya nanti berhenti di deket kampus YAI situ aja yah Met..." ucap Sari
"Ndak sampai rumah aja ? sekalian udah nyampe sini..." tanyaku
"Ga usah...ngrepotin aja...deket kok...tinggal nyebrang aja..." jawab Sari
"Ya udah aku juga sekalian muter balik...aku anter aja yah...udah malem gini bahaya cewek secantik kamu jalan sendirian..." ucapku
"Ya udah klo ga ngrepotin...makasih ya..." jawab Sari sambil tersenyum
Setelah menunggu lampu traffic light perlimaan senen yang hampir 5 menit lebih nyala merahnya aku memutar balik dan berhenti di depan sebuah kantor pertamina...
"Dah sini aja..deket kok...rumahku tinggal masuk gang situ kok..." ucap Sari
"Siyap...ati ati ya Sari..." jawabku
"Makasih ya Slamet...udah ngrepotin...ati ati baliknya ke bekasi..." jawab Sari sambil tersenyum dan melambaikan tangannya
"Sama sama Sari..." jawabku
Aku kembali bertarung dengan macetnya jalan ibukota untuk mencapai rumah di bekasi...tak lupa aku sms Mbak Lia bahwa Sari sudah aku antar sampai jalanan depan rumahnya...cantik juga Sari...wajah ayu nya khas timur tengah...sayang sekali sudah punya pacar....
---------------------------------------------------------------------------------
Terima kasih kalian
Barisan para mantan
Dan semua yang pergi
Tanpa sempat aku miliki
Tak satupun yang aku sesali
Hanya membuatku semakin terlatih
Terlatih Patah Hati
Diubah oleh gembelsakti 19-08-2016 11:17
jenggalasunyi dan 3 lainnya memberi reputasi
4