ujianjujurAvatar border
TS
ujianjujur
Kurikulum - bagian terlucu dari dunia pendidikan
Pernah merasa Kurikulum-nya kok gak nyambung ? yang dipelajari kok gak penting (buat anda) ?

Kondisi yang terasa "janggal" ini sudah cukup lama, contoh ...

Ketika TK dilarang belajar CALISTUNG, tapi Buku pelajaran Kelas 1 SD sudah penuh dengan materi yang memaksa siswa sudah bisa CALISTUNG sejak awal. Candaan yang tersisip dalam kurikulum yang menunjukan tidak adanya "kesepakatan" antar bagian.

Ketika siswa kelas 4 SD mulai diajarkan ttg Saluran Eustachius ?
Apakah mereka akan Paham ? atau sekedar dihapal ?
Lucunya, Mungkin sampai tamat SMApun, kita tidak perlu mengingat istilah tersebut ... kecuali calon dokter

Pemerintah juga melakukan Penghapusan Pelajaran Komputer di K13, yang justru dilakukan di tengah era serba teknologi....?


di saat Thailand serius menghadapi MEA, dengan mempelajari bahasa tetangga, K13 kita malah mengurangi jam belajar Bahasa Inggrispada K13. dan menambahkan jam Olahraga dan Seni

Pendidikan Matematika menjadi masalah di SD, sementara di SMA bukankah masalah terbesar justru adalah tentang karakter siswa ?
bukankah, harusnya "Karakter lebih mudah dibentuk saat SD?"
bukankah, hampir tidak mungkin merubah karakter siswa yang sudah SMA ?
mengapa tidak dipindahkan saja, sampai kelas 2 SD, gantikan matematika dengan pendidikan karakter,
dan biarkan Materi Matematikanya diundur 2 tahun.
karena memaksakan matematika di usia dini akan menimbulkan ketakutan pada siswa itu sendiri.


Kita sangat berharap pemerintah dapat melakukan perubahan kurikulum, sehingga lebih tepat sasaran dan sesuai dengan usia anak.

Pernah terlintas, Seandainya saja :
Spoiler for Seandainya Kurikulum disusun begini...:

Atau dengan model kurikulum 2080 yang seperti ini :


Quote:



Kondisi Kurikulum saat ini terlihat seperti disusun berdasarkan "Ketersediaan Kompetensi Guru" sesuai dengan jurusannya masing-masing
Jurusan perkuliahan yang ada, disediakan sesuai dengan kurikulum yang telah ada.
dan mungkin ini yang membuat pemerintah Menyusun Ulang Kurikulum berdasarkan Kebutuhan, bukan "Ketersediaan"

Migrasi ke K13 juga dilakukan pemerintah karena,
Kemampuan Math - Literacy - Science Siswa INDONESIA rendah (padahal nilai UN tinggi)
Nilai UN Tinggi = "Kurikulum Indonesia berhasil diserap siswa", Pemerintah lupa ada "KUNCI JAWABAN"
Test PISA gagal = Siswa tidak bisa
Kesimpulan = Kurikulum tidak sesuai




Spoiler for Sejuta Paket - Berantas Kunci Jawaban:


thread lainnya :
Benang Kusut Dunia Pendidikan
Kurikulum - Bagian Terlucu dari dunia pendidikan
Luhut Minta agar koruptor tak dipenjara, Pendapat anda ?Pentingkah Sekolah ?
Kekerasan di Sekolah, Siapa yang salah ?
Kendalikan mimpi dengan Posisi Tidur
Diubah oleh ujianjujur 21-10-2016 16:41
0
19.2K
204
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
EducationKASKUS Official
22.5KThread13.4KAnggota
Tampilkan semua post
4LaYztAvatar border
4LaYzt
#52
Izinkan ane berkhayal gan, menurut ane , pendidikan harus kembali dulu ke hakikat semulanya yaitu mendidik.
disini salah satu yang ane soroti adalah sistem kenaikan kelas, atau bisa disebut evaluasi siswa.
sistem pendidikan gak usah dikasih batasan tahun, biar aja siswa kalo gak bisa bisa rugi sendiri umurnya kebuang disekolah.

siswa yang lulus/naik tahap/naik kelas, haruslah siswa yang bener bener udah bisa, dan bener bener teruji.
maksudnya teruji adalah mereka sudah bisa menerapkan ilmunya, dari gak bisa jadi bisa.
jikalau belum teruji betul , maka jangan diluluskan , jangan di naikkan kelasnya, malah harusnya siswa sendiri yang minta tidak dinaikkan kelas karena merasa belum bisa dan rugi kalau lulus belum mampu melanjutkan ketingkat lanjutnya secara kemampuan (yang smk bekerja sesuai bidangnya, yang SMA kuliah sesuai perminatan dan bakatnya),

jadi yang harus direvolusi adalah pola pikirnya, bahwa pendidikan itu bukan kewajiban tapi kebutuhan mereka, dengan begitu orang tua gak harus nyuruh anaknya untuk sekolah, anaknya akan minta karena merasa butuh.

ane setuju sama pendapat bung TS , yang berpendapat untuk memfokuskan ilmu sesuai minat dan bakat, serta mengerucutkan pemilihannya kearah mana yang dibutuhkan pasar.
akan tetapi, itu akan percuma jikalau lulusannya / hasilnya tidak teruji dalam kenyataan pasarnya, hasilnya? ya itu lulusan yang pengangguran,
kalau begitukan mana percaya perusahaan sama lulusan pendidikan kita? mana ada yang percaya ngasih pekerjaan IT untuk lulusan SMK TKJ ? kalo nyalain komputer aja masih takut kesetrum emoticon-Big Grin

CMIIW yaemoticon-Smilie
lets disccus emoticon-Big Grin
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.