- Beranda
- Stories from the Heart
Aku, mereka dan Kamu [a boring story][TAMAT]
...
TS
FBR_master
Aku, mereka dan Kamu [a boring story][TAMAT]
![Aku, mereka dan Kamu [a boring story][TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2016/07/20/214867_20160720103657.jpg)
many thanks for a perfect cover by quatzlcoatl
Halo gan.. gue dari dulu pengen banget nulis sebenernya, tapi ga pernah bisa, gw harus nulis apa, harus gimana.. setelah gue baca beberapa thread fenomenal di SFTH sebulan terakhir, akhirnya gue ngeberaniin diri buat nulis cerita ini buat dinikmatin smua kalangan..
sebelumnya mohon maaf banget klo tulisan gue ngaco dari segi bahasa, dan mungkin sulit dicerna sama sebagian readers (I wrote by my own style) tapi gue berharap masukan-masukan dan sharing dari agan smua demi tercapainya tulisan-tulisan gue yang semakin baik di tiap part nya..
"boring boss cerita loe, pantesan sepi threadnya"
well, gue ga berharap thread ini rame, kalaupun rame, it's a bonus for me, I just wrote what I wanna write
Selamat ber-Boring-ria..
Quote:
PROLOGUE :
Hi there, I want to tell you about my life.. mostly about love and stuff..
Well, nama gue Ronan Leandro Akbar.. Call me whatever you want, tapi temen-temen gue seringan manggil “Nan”, actually gue juga rada ga sregg sama panggilan ini, gue prefer dipanggil Ronan, or Ron, atau Akbar aja juga boleh, tapi karena temen sekelas gue pas SMP ada yang namanya Roni, akhirnya mulai saat itu gue yang “ngalah” dapet panggilan Nan tadi.. kenapa ga Leandro? Guys, kita di Indonesia, ga mungkin manggil lengkap, biasa manggil nama sepotong-sepotong, entah yang dipotong itu didepan, ato belakang, masa manggil gw Le ato Dro, or even Andro? Android kali ahh

Sedikit gue cerita tentang diri gue ini biar loe-loe pada ada gambaran, or berimajinasi (please lah, jangan yang iya-iya ya imajinasinya
), tinggi badan gue 187cm (tinggi? Ya untuk ukuran Asia gue lumayan tinggi), and badan gue atletis juga, mungkin kalo tinggi itu karena sedari SMP doyan olahraga, terutama basket, yup doyan sob, saban hari ga pernah gue ninggalin olahraga biar pun cuma lari pagi, well kecuali gue sakit tentu. Rambut? Ada yang suka sama Deathnote? Yak, rambut gw berponi ke-emo-emo-an (WTF ni bahasa
) mirip kaya Light Yagami. Muka muka?? Sorry ga mao nyombong sob, tapi gue Alhamdulillah dikaruniai Allah punya muka yang goodlookin’, cool gitu lah
, otak gue juga lumayan tokcer bin encer, saking encernya malah sering keluar lewat kuping (ok stop it, conge itu mah
)Anjir sempurna amat idup lo jing!! Hahaha gue akuin idup gue emang menyenangkan, tapi ga ada gading yang ga retak toh?! dibalik itu semua masih banyak getir hidup yang gue rasain, mulai dari ekonomi gue ma nyokap yang pas-pasan, gue juga ga pernah ngerasain kasih sayang yang lengkap dari kedua orangtua gue (ok, selagi orangtua loe ada, sayangi mereka, kita akan baru merasa kehilangan ketika orang tersayang tersebut pergi meninggalkan kita selama-lamanya), gue produk dari broken home sedari umur 6 taon, babe gue maen gila sama janda bangs*t sebelah rumah, dan memilih kabur sama tu janda gatel ketimbang milih gue sama nyokap.. Ok that’s all I can tell you bout my shitty life..
Yukk kita mulai..
Part 1 : Dia adalah Dinan My very Dearest Friend
Part 2 : Hello Pelonco

Part 3 : siapa dia?
Part 4 : GUE COWOKNYA!!
Part 5 : biar aku membantumu
Part 6 : terima kasihku padamu
Part 7 : gadis manis itu bernama Zie
Part 8 : Sweating Lunch
Part 9 : Cemburu??
Part 10 : Can I go Home with You??
Part 11 : kutunggu kau disini esok pagi..
Part 12 : Surprise On the Jogging Track
Part 13 : May I Call You....
Part 14 : maaf gue ga maksud..
Part 15 : HBD - Kenapa Kembali??
Part 16 : The Dark Side of Me - Bag 1
Part 16 : The Dark Side of Me - Bag 2
Part 16 : The Dark Side of Me - Bag 3
Part 16 : The Dark Side of Me - Bag 4
Part 16 : The Dark Side of Me - Bag 5 (Tamat)
Part 17 : Mencarimu - Bag 1
Part 17 : Mencarimu - Bag 2 A
Part 17 : Mencarimu - Bag 2 B (Selesai)
Part 18 : I'm always around - Part 1
Part 18 : I'm always around - Part 2 (Selesai)
Part 19 : Aku Menyesal - Bag 1
Spesial Part : Pamit undur diri
Spesial Part : Tolong!! (Bali I'm in Love) - Part 1
Spesial Part : Tolong!! (Bali I'm in Love) - Part 2
Spesial Part : Tolong!! (Bali I'm in Love) - Part 3 - Selesai
Part 19 : Aku Menyesal - Bag 2 - Selesai
Part 20 : Why me? - Part 1
Part 20 : Why me? - Part 2
Part 20 : Why me? - Part 3
Part 20 : Why me? - Part 4 - Selesai
Part 21 : The Lion Queen
Part 22 : Love, Love and Love
Part 23 : The Craziness of Her - Part 1
Part 23 : The Craziness of Her - Part 2
Part 23 : The Craziness of Her - Part 3
Part 23 : The Craziness of Her - Part 4
Part 23 : The Craziness of Her - Part 5
Part 23 : The Craziness of Her - Part 6
Part 23 : The Craziness of Her - Part 7
Part 23 : The Craziness of Her - Part 8
Part 23 : The Craziness of Her - Part 9 - Selesai
Spesial Part : Dia yang pernah singgah - Part 1
Spesial Part : Dia yang pernah singgah - Part 2
Spesial Part : Dia yang pernah singgah - Part 3 - Selesai
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 1
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 2
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 3
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 4
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 5
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 6
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 7
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 8
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 9
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 10
Part 24 : Dia yang Datang dan Pergi - Part 11
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 12
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 13
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 14
Sebuah Intermezzo - EPICLOGUE
Part 24 : Dia Yang Datang dan Pergi - Part 15 - Selesai
Part 25 - Sebuah Titik Balik - Part 1
Part 25 - Sebuah Titik Balik - Part 2
Part 25 - Sebuah Titik Balik - Part 3 - Selesai
Part 25 - Sebuah Titik Balik - Part 4 - Selesai (kali ini benar2 selesai)
Spoiler for last part by suzie:
Spesial Part : Just Another Story (Bag 1)
Spesial Part : Just Another Story (Bag 2) - END
Update
Epilog - Ini Bukan Sebuah Akhir Cerita
Selesai deh cerita cinta gue yang... whatever, you name it..



Diubah oleh FBR_master 17-04-2017 13:40
yongkygouwsa051 dan 12 lainnya memberi reputasi
13
383.3K
2.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
FBR_master
#271
Part 20 : Why me? - Part 1
“Zie, kamu udah siap?”
Tak berapa lama pun pesanku dibalas olehnya
“yuppp, yuk2 aku udah rapi Ron”
Maka berangkatlah aku dari rumah pagi itu, kebetulan jadwal kuliahku dengannya sama2 pagi hari itu. Tapi ada yang membuat dilemma ketika aku melangkahkan kaki dari pintu rumahku, terlihat Dinan terburu2 memarkirkan motornya di depan rumahku.
“Nan, bareng ya” ujarnya lesu
“lohh ko loe ga kasi kabar dulu Din? Duhh gimana ya” jawabku
“yaahhh.. ya udah deh gapapa, janji sama Zie ya?”
“hmm.. iya Din.. gue ga mao ninggalin dia dengan kondisi kaya gini, dia begini kan gegara gue juga”
“ya wes, tapi jangan loe berlarut2 ngerasa bersalah gitu lah Nan, kan emang udah jalannya gitu, ambil hikmahnya aja”
“iya Din paham, Cuma.. gue ga bisa aja jauh sama dia saat ini”
“Nan.. loe.. suka sama Zie?”
Degg.. waktu terasa berhenti ketika ia bertanya hal ini kepadaku
“hmm.. gue.. gue ga ngerti Din maksud loe apa”
“…… which part that you didn’t understand? Do you like her?”
“…………..”
“jawab Nan!?”
“i.. iya.. gue rasa.. gue mulai suka sama dia”
“…….. ok, it explain everything”
“Are you OK with that?” tanyaku
“it’s matter of your heart, not mine, you didn’t have to ask me” jawabnya senyum, entah apa arti senyumnya waktu itu
“ok, gue cabut duluan ya, ga enak Zie nya nungguin loe kelamaan, keep in touch ya Nan” ujarnya berlalu dari hadapanku.
Terasa tak enak dadaku usai ia berlalu, memang waktuku untuk sekadar bersamanya jauh berkurang semenjak Zie kecelakaan. Tapi entah mengapa, hari ini aku merasa aku harus bersamanya, tapi Zie lebih membutuhkanku saat ini.
Skipp… tak lama berjalan, terlihat dihadapanku rumah minimalis yang cukup besar berlantai 2, dengan berpagar hitam cukup tinggi, well, hampir setinggiku, jadi aku cukup berjinjit untuk bisa melongok keadaan rumah itu dari luar. Ada pohon mangga yang cukup rimbun dirumahnya, berbuah cukup lebat, memang sedang musimnya, dibawahnya terlihat kursi dan meja bundar, nampaknya untuk bersantai disore hari, atau…. Ah whatever.. X5 silver terlihat dicarport rumahnya, dengan didampingi mobil hatchback manis berkelir pink, yeahh.. its really pink dude, with sailormoon sticker on the back
I really do feel pity on my self 
Tiiiiinnnnnnngg tongggggg.. bunyi bell terdengar setelah bell ku tekan, ya eyaaaa lah diteken bunyi, masa bunyi sendiri
Terlihat olehku seorang wanita paruh baya memakai daster dan lap dibahunya.
“assalamualaykum, pagiiii.. Zie nya ada?”
“nun sewuuu, mas iki sopo?”
“kulo Ronan bu, koncone Zie, kulo wes ono janji”
“eaaallaaahh iso jawi toh cah bagus.. masuk2”
“isone yo sitik ae bu hehe”
Aku pun menunggu di ruang tamu, sejenak kuperhatikan foto2 didinding rumah ini, terlihat foto keluarga, Zie dan kedua orangtuanya, dan…… adiknya, perempuan, tapi aku tak pernah melihatnya. Tak berapa lama, gadis ini pun akhirnya keluar dari singgasananya
lebayyy loo mprettt 
“pagiii Ron” sapanya
“morning dear” senyumku
“udah sarapan?? Kalau belum makan dulu yukk, aku temenin” ujarnya menawarkan padaku
“belum Zie, tapi nanti aja dikampus, nanti kesiangan macet” tolakku
“oohhh no no no no…” ditariknya tanganku ke arah ruang makan rumahnya
“disni wajib makan kalau belum, mau makan apa? Bukde jum bikin nasi goreng, ada ayam goreng, ataaaaauuu”
“aku roti aja” potongku
Terlihat disudut meja ada roti tawar, dan aku memang tidak terbiasa sarapan, jadi kalau sampai dipaksa maka asupan karbo ku harus ditekan seminimal mungkin, sangat mengantuk efeknya padaku kalau sarapan
“hmmm.. okeyy, tapi buat sendiri ya Ron, aku ga bisa ngolesin selai dengan 1 tangan” senyumnya
“its okey Zie, no worries, I can do it by my self” ujarku
“nih susunya, dingin atau hangat? Kalau mau hangat aku minta bukde jum buat ngangetinnya”
“begini aja cukup ko”
Maka masuklah selembar roti itu ke dalam mulutku, dengan ditonton olehnya tersenyum.
Skip...
Tercenganglah diriku ini begitu memasuki mobil berlogo H ini, believe me, mungkin hanya pedalnya yang berwarna hitam, sisanya.. Pink
jok, dashboard, steer, even soundsystemnya juga pink.
“hahahahhahahah..”
“kenapa Ron ketawa?”
“waaww.. your oldman surely not lied bout this pink car hahahaha”
“hehehe.. I love pink Ron, kamu ga suka?”
“no no Zie, its your car, yang kamu suka pasti kamu sayang kan.. aku bukan cowo yang senang dengan satu warna, I love any color, but I just can’t imagine your car its really… really pink like this, and sailormoon, really? Hahahah.. I just like your taste”
“hheeeeeuuuhhhh, ngejeeekkkk” sungutnya
Lets get party started nya Pink pun kebetulan diputar oleh stasiun radio berlambang ceplakan bibir ini.
Well, seperti yang sudah kubayangkan, setibanya kami dikampus, semua mata memandang mobil ini, its surely eyecatching, tapi terbelalaklah mereka yang melihat mobil ini terparkir, yang keluar bukanlah wanita seperti yang mereka harapkan, yeaaahhh.. its me dude, problem?
hahaha
“ga malu Ron?” tanyanya
“malu kenapa?”
“kamu jadi pusat perhatian tuh hahahahah”
“ahhh biar aja, peduli amat, yang penting aku sama kamu” senyumku, maka merahlah pipinya saat itu, bak udang rebus, so sweet really
“daahh ahh malah gombal, kalau kamu mau, kita besok pake X5 nya papa besok ya”
“ahhh ga ga, pakai ini aja gapapa ko”
“benerr?? Ya udah, ketemu dikantin ya siang, byeeeee Ronan” lambainya
Sesampaikan dikelas, masih ada waktu sekitar 15 menit sebelum jam pertama kuliah dimulai, terlihat kelas sudah hampir penuh, terlihat gadis ini tersenyum dan menghampiriku.
“Haiiii.. gimana kabar kak Zie Ron?”
“Alhamdulillah better than ever”
“uhhmm.. nih aku pinjemin buku catetan sama buku cetaknya, udah aku tandain biar kamu enak kejer ketinggalan pas kemarin2 kamu ga masuk”
“waaww.. so kind of you Ra, gapapa nih? Jadi enak gue hehe” selorohku
“iyaaaaa gpp, pake aja, pulangin ya kalo udah”
“iyoo Rara, makasih ya” ucapku senyum
“sama2, ohh iya, aku, echa, heri sama kamu 1 kelompok ya, ada tugas paper ekonomi makro”
“ohh great, paper already? Oke2, bahannya udah dapet?”
“belum Ron, sore ngumpul ya, bahas paper kita”
“sore? Hmmm.. oke I’ll try, ga janji juga tapi ya, just call me ok Ra”
Setelah 4 jam mata kuliah yang membosankan ini selesai, mataku sangat mengantuk dibuatnya, aku berniat untuk stay di kelas ini untuk memejamkan mata, ajakan demi ajakan teman kelasku kutolak demi memenuhi hasratku untuk sekedar istirahat. Tapi untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, belum lama mata ini terpejam, ada saja kejadian yang menggangguku. Bahuku terasa diguncang2 oleh seseorang. Setelah terbuka mata ini, kupandang dirinya.
“Ron.. maaf ganggu kamu, bisa ngomong sebentar?” ujarnya
“hemmm? Kenapa? Ngomong aja” jawabku
“Ron.. aku tau, cukup banyak cewe yang deketin kamu saat ini, terlebih ada Dinan dan senior kita, tapi.. tau ga Ron, maaf aku ngomong gini, aku suka sama kamu Ron dari awal kita ketemu, apa kita bisa lebih dari sekedar teman?” ucapnya
Mata kata2 itu sukses membuat mataku menjadi segar kembali.
Tak berapa lama pun pesanku dibalas olehnya
“yuppp, yuk2 aku udah rapi Ron”
Maka berangkatlah aku dari rumah pagi itu, kebetulan jadwal kuliahku dengannya sama2 pagi hari itu. Tapi ada yang membuat dilemma ketika aku melangkahkan kaki dari pintu rumahku, terlihat Dinan terburu2 memarkirkan motornya di depan rumahku.
“Nan, bareng ya” ujarnya lesu
“lohh ko loe ga kasi kabar dulu Din? Duhh gimana ya” jawabku
“yaahhh.. ya udah deh gapapa, janji sama Zie ya?”
“hmm.. iya Din.. gue ga mao ninggalin dia dengan kondisi kaya gini, dia begini kan gegara gue juga”
“ya wes, tapi jangan loe berlarut2 ngerasa bersalah gitu lah Nan, kan emang udah jalannya gitu, ambil hikmahnya aja”
“iya Din paham, Cuma.. gue ga bisa aja jauh sama dia saat ini”
“Nan.. loe.. suka sama Zie?”
Degg.. waktu terasa berhenti ketika ia bertanya hal ini kepadaku
“hmm.. gue.. gue ga ngerti Din maksud loe apa”
“…… which part that you didn’t understand? Do you like her?”
“…………..”
“jawab Nan!?”
“i.. iya.. gue rasa.. gue mulai suka sama dia”
“…….. ok, it explain everything”
“Are you OK with that?” tanyaku
“it’s matter of your heart, not mine, you didn’t have to ask me” jawabnya senyum, entah apa arti senyumnya waktu itu
“ok, gue cabut duluan ya, ga enak Zie nya nungguin loe kelamaan, keep in touch ya Nan” ujarnya berlalu dari hadapanku.
Terasa tak enak dadaku usai ia berlalu, memang waktuku untuk sekadar bersamanya jauh berkurang semenjak Zie kecelakaan. Tapi entah mengapa, hari ini aku merasa aku harus bersamanya, tapi Zie lebih membutuhkanku saat ini.
Skipp… tak lama berjalan, terlihat dihadapanku rumah minimalis yang cukup besar berlantai 2, dengan berpagar hitam cukup tinggi, well, hampir setinggiku, jadi aku cukup berjinjit untuk bisa melongok keadaan rumah itu dari luar. Ada pohon mangga yang cukup rimbun dirumahnya, berbuah cukup lebat, memang sedang musimnya, dibawahnya terlihat kursi dan meja bundar, nampaknya untuk bersantai disore hari, atau…. Ah whatever.. X5 silver terlihat dicarport rumahnya, dengan didampingi mobil hatchback manis berkelir pink, yeahh.. its really pink dude, with sailormoon sticker on the back
I really do feel pity on my self 
Tiiiiinnnnnnngg tongggggg.. bunyi bell terdengar setelah bell ku tekan, ya eyaaaa lah diteken bunyi, masa bunyi sendiri

Terlihat olehku seorang wanita paruh baya memakai daster dan lap dibahunya.
“assalamualaykum, pagiiii.. Zie nya ada?”
“nun sewuuu, mas iki sopo?”
“kulo Ronan bu, koncone Zie, kulo wes ono janji”
“eaaallaaahh iso jawi toh cah bagus.. masuk2”
“isone yo sitik ae bu hehe”
Aku pun menunggu di ruang tamu, sejenak kuperhatikan foto2 didinding rumah ini, terlihat foto keluarga, Zie dan kedua orangtuanya, dan…… adiknya, perempuan, tapi aku tak pernah melihatnya. Tak berapa lama, gadis ini pun akhirnya keluar dari singgasananya
lebayyy loo mprettt 
“pagiii Ron” sapanya
“morning dear” senyumku
“udah sarapan?? Kalau belum makan dulu yukk, aku temenin” ujarnya menawarkan padaku
“belum Zie, tapi nanti aja dikampus, nanti kesiangan macet” tolakku
“oohhh no no no no…” ditariknya tanganku ke arah ruang makan rumahnya
“disni wajib makan kalau belum, mau makan apa? Bukde jum bikin nasi goreng, ada ayam goreng, ataaaaauuu”
“aku roti aja” potongku
Terlihat disudut meja ada roti tawar, dan aku memang tidak terbiasa sarapan, jadi kalau sampai dipaksa maka asupan karbo ku harus ditekan seminimal mungkin, sangat mengantuk efeknya padaku kalau sarapan

“hmmm.. okeyy, tapi buat sendiri ya Ron, aku ga bisa ngolesin selai dengan 1 tangan” senyumnya
“its okey Zie, no worries, I can do it by my self” ujarku
“nih susunya, dingin atau hangat? Kalau mau hangat aku minta bukde jum buat ngangetinnya”
“begini aja cukup ko”
Maka masuklah selembar roti itu ke dalam mulutku, dengan ditonton olehnya tersenyum.
Skip...
Tercenganglah diriku ini begitu memasuki mobil berlogo H ini, believe me, mungkin hanya pedalnya yang berwarna hitam, sisanya.. Pink
jok, dashboard, steer, even soundsystemnya juga pink. “hahahahhahahah..”
“kenapa Ron ketawa?”
“waaww.. your oldman surely not lied bout this pink car hahahaha”
“hehehe.. I love pink Ron, kamu ga suka?”
“no no Zie, its your car, yang kamu suka pasti kamu sayang kan.. aku bukan cowo yang senang dengan satu warna, I love any color, but I just can’t imagine your car its really… really pink like this, and sailormoon, really? Hahahah.. I just like your taste”
“hheeeeeuuuhhhh, ngejeeekkkk” sungutnya
Lets get party started nya Pink pun kebetulan diputar oleh stasiun radio berlambang ceplakan bibir ini.
Well, seperti yang sudah kubayangkan, setibanya kami dikampus, semua mata memandang mobil ini, its surely eyecatching, tapi terbelalaklah mereka yang melihat mobil ini terparkir, yang keluar bukanlah wanita seperti yang mereka harapkan, yeaaahhh.. its me dude, problem?
hahaha“ga malu Ron?” tanyanya
“malu kenapa?”
“kamu jadi pusat perhatian tuh hahahahah”
“ahhh biar aja, peduli amat, yang penting aku sama kamu” senyumku, maka merahlah pipinya saat itu, bak udang rebus, so sweet really
“daahh ahh malah gombal, kalau kamu mau, kita besok pake X5 nya papa besok ya”
“ahhh ga ga, pakai ini aja gapapa ko”
“benerr?? Ya udah, ketemu dikantin ya siang, byeeeee Ronan” lambainya
Sesampaikan dikelas, masih ada waktu sekitar 15 menit sebelum jam pertama kuliah dimulai, terlihat kelas sudah hampir penuh, terlihat gadis ini tersenyum dan menghampiriku.
“Haiiii.. gimana kabar kak Zie Ron?”
“Alhamdulillah better than ever”
“uhhmm.. nih aku pinjemin buku catetan sama buku cetaknya, udah aku tandain biar kamu enak kejer ketinggalan pas kemarin2 kamu ga masuk”
“waaww.. so kind of you Ra, gapapa nih? Jadi enak gue hehe” selorohku
“iyaaaaa gpp, pake aja, pulangin ya kalo udah”
“iyoo Rara, makasih ya” ucapku senyum
“sama2, ohh iya, aku, echa, heri sama kamu 1 kelompok ya, ada tugas paper ekonomi makro”
“ohh great, paper already? Oke2, bahannya udah dapet?”
“belum Ron, sore ngumpul ya, bahas paper kita”
“sore? Hmmm.. oke I’ll try, ga janji juga tapi ya, just call me ok Ra”
Setelah 4 jam mata kuliah yang membosankan ini selesai, mataku sangat mengantuk dibuatnya, aku berniat untuk stay di kelas ini untuk memejamkan mata, ajakan demi ajakan teman kelasku kutolak demi memenuhi hasratku untuk sekedar istirahat. Tapi untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, belum lama mata ini terpejam, ada saja kejadian yang menggangguku. Bahuku terasa diguncang2 oleh seseorang. Setelah terbuka mata ini, kupandang dirinya.
“Ron.. maaf ganggu kamu, bisa ngomong sebentar?” ujarnya
“hemmm? Kenapa? Ngomong aja” jawabku
“Ron.. aku tau, cukup banyak cewe yang deketin kamu saat ini, terlebih ada Dinan dan senior kita, tapi.. tau ga Ron, maaf aku ngomong gini, aku suka sama kamu Ron dari awal kita ketemu, apa kita bisa lebih dari sekedar teman?” ucapnya
Mata kata2 itu sukses membuat mataku menjadi segar kembali.
khodzimzz dan 8 lainnya memberi reputasi
9