- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Sang Penjaga Hati
...
TS
gembelsakti
[TAMAT] Sang Penjaga Hati
![[TAMAT] Sang Penjaga Hati](https://s.kaskus.id/images/2016/08/01/1000486_201608010238480397.jpg)
Thanks to quatzlcoatluntuk cover kerennya
Cinta
Satu kata tanpa bentuk dan arti yang nyata
Cinta yang membutakan setiap hati dan mata manusia
Cinta yang merubah jalan hidup ini
Cinta yang seperti borgol dan memenjarakan jiwa
Cinta juga yang memilih hati untuk bersemayam
Cinta tidak pernah salah dan dipersalahkan
Cinta....
Satu kata tanpa bentuk dan arti yang nyata
Cinta yang membutakan setiap hati dan mata manusia
Cinta yang merubah jalan hidup ini
Cinta yang seperti borgol dan memenjarakan jiwa
Cinta juga yang memilih hati untuk bersemayam
Cinta tidak pernah salah dan dipersalahkan
Cinta....
Entah apa sebenarnya apa itu cinta, terkadang membuat hati ini bahagia dan penuh semangat hidup terkadang pula membuat hati ini muak dan menangis, cerita ini hanya mengisahkan secuil arti cinta bagi seorang anak manusia yang sedang mencoba mencari apa arti Cinta itu sendiri...
Namaku Slamet, dan ini sepenggal kisah yang sampai sekarang masih aku kenang dan ingin membagikan kepada kalian semua...
Spoiler for INDEX:
PROLOG
Siang ini aku masih terjaga di dalam bangku bus antar kota yang akan mengantarku ke sebuah kota yang terkenal dengan Mendoan-nya, aku baru saja lulus SMP di kotaku sendiri dan mulai minggu depan aku harus bersekolah jauh dari kota asalku karena dorongan orang tua dan saudara yang sudah sukses yang sebelumnya bersekolah di situ, hampir 4 jam perjalanan ini memaksaku untuk merubah posisi duduk berkali kali...Pegel sikilku...Puanas bokongku...
Perjalanan ini berakhir setelah sang kernet berteriak...Terminal...Terminal...Habis...Habis....aku pun beranjak dari bangku bus ini, dan perlahan memasuki antrian penumpang untuk keluar melewati pintu belakang, aahhh...akhirnya sampai juga di kota ini, kota yang akan aku habiskan 3 tahun kedepan dan entah bagaimana nantinya saja...aku berjalan keluar dari terminal dengan menenteng tas sekolah yang penuh berisi baju dan travell bag pinjaman dari Pak Lik Mat, sesaat aku melihat ke arah bus dengan tulisan Santoso cukup besar di kaca depan...Matur suwun yo...
Dan kisah ini pun dimulai....
----------------------------------------------
Diubah oleh gembelsakti 18-11-2016 10:15
yusrillllll dan 20 lainnya memberi reputasi
19
546.9K
2.5K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gembelsakti
#1173
Episode 51
Banyaknya tamu didalam gedung serba guna ini tak menyurutkan semangatku untuk segera memasuki dan bertemu dengan pengantin di hari ini...terdengar senandung lagu bertemakan cinta yang mengalun merdu dari sudut ruangan seakan menggambarkan betapa bahagia dan senangnya sepasang raja dan ratu sehari yang berdiri di tengah tengah singgasana bertabur bunga dan di sorot lampu hias dari berbagai sudut...
Aku dan Adhis berdiri menunggu antrean bersama tamu undangan lain untuk menyalami dan memberikan ucapan selamat kepada sang pengantin hari ini...butuh berapa saat untuk menunggu karena banyaknya tamu yang di undang, maklum saja orang tua Edwin merupakan salah satu pejabat di suatu instansi di negeri ini...sampai akhirnya kami bertemu muka dengan pengantin yang berbahagia ini
"Selamat ya Mas...Mbak..." ucapku sambil bersalaman
"Slamet....Adhis...akhirnya datang juga yang di tunggu...." ucap Mbak Yanti setengah teriak
"Ini lo Mas...Slamet yang aku ceritain " lanjut Mbak Yanti sambil menatap Edwin
"Owh ini...makasih ya Met...udah jagain Yanti selama saya ga ada...Makasih juga udah datang..." ucap Edwin
"Sama sama Mas...sekali lagi selamat ya..." ucapku sambil mendekati Edwin
"Jaga Mbak Yanti bener bener...jangan pernah sakitin Mbak Yanti...atau aku bakal cari kamu..." bisikku
"Siap Met...percaya sama aku..." jawab Edwin sambil melihat ke arah Mbak Yanti
"Selamat ya Mas..Mbak..." ucap Adhis yang berdiri di belakangku
"Sama sama ya Adhis...kami doakan semoga cepet menyusul..." jawab Mbak Yanti dengan senyuman khas nya
"Aamiin..." jawabku sama Adhis hampir bersamaan
"Foto dulu ya..." ucap Mbak Yanti sambil memberikan kode kepada fotografer di depan panggung
"Mbak...kami langsung pamit ya...maaf ndak bisa lama lama...maklum dapet jadwal standby..." ucapku sambil bersalaman kembali
"Yaah...ga nunggu sampai kelar dong...ya udah ga papa...makasih udah penuhi janji...." ucap Mbak Yanti
"Siip Mbak..." ucapku sambil turun dari pangung menggandeng Adhis
Kami menikmati beberapa hidangan yang sudah di siapkan untuk para tamu undangan...nuansa khas betawi begitu terlihat kental pada acara resepsi pernikahan ini...di lihat dari ornamen dan jenis makanan yang di sajikan...selesai mencicipi beberapa makanan kami segera keluar gedung untuk pulang...
"Met...nanti klo kita nikah pake adat jawa atau nasional aja ? " tanya Adhis saat masuk ke dalam mobil
"Apa aja Dhis...asal nikah sama kamu..." jawabku sambil melepas jas hitam dan aku gantung di kursi belakang
"Hehehehe...jadi kapan mau ketemu Papah sama Mamahku ?" tanya Adhis
"Setelah kamu selesai ujian akhir dan di nyatakan lulus..." jawabku
"Siyap...mudah mudahan bisa ikut gelombang satu..." ucap Adhis
"Yang rajin kuliahnya...bener bener bikin tugas akhir nya...doaku selalu buat kamu Dhis..." ucapku sambil mencium tipis bibirnya
"Iya Met...aku janji untuk berikan yang terbaik buat aku..kamu dan orang tuaku..." jawab Adhis
"Trus mau kemana kita ? kamu mau pulang atau mau jalan ? " tanyaku
"Katanya kamu mau cari rumah kontrakan Met ? sekalian jalan jalan aja yuk..." jawab Adhis
"Okey siyap..." jawabku sambil menjalankan mobil ini keluar dari parkiran gedung serba guna ini
Sepanjang perjalanan kami membicarakan tentang berbagai hal tentang masa depan kami, tentang kemungkinan kemungkinan lain yang mungkin akan terjadi...hingga tanpa terasa kami sudah berada di pintu persimpangan kereta api di dekat stasiun bekasi...aku berencana mencari rumah tinggal yang di sewakan karena mungkin akan lebih nyaman jika ada saudara atau teman yang datang berkunjung...
kami berjalan mengelilingi beberapa komplek perumahan yang ada di sekitar stasiun bekasi, beberapa rumah yang di pasang tulisan di sewa atau di kontrakan kami datangi satu persatu...banyak yang rumahnya bagus tetapi harganya belum sesuai atau harganya sesuai tetapi rumahnya kurang nyaman...
Akhirnya setelah cukup lama mencari akhirnya setuju untuk menyewa sebuah rumah type 36 dengan 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi di sebuah perumahan yang masih sepi di utara stasiun bekasi...harga yang di berikan cukup murah hampir sama dengan biaya sewa kamar kost selama setahun...minggu depan baru bisa dipakai karena akan di rapikan terlebih oleh pihak pemiliknya
Setelah pembayaran DP selesai kami segera menuju jakarta untuk mengantarkan Adhis pulang...Tak banyak obrolan kami karena aku lihat Adhis terlelap di jok samping...mungkin kelelahan...
"Dhis...bangun...udah sampai..." ucapku sambil menepuk lembut bahunya
"mmmm.....masih ngantuk Met...bentar lagi..." jawab Adhis dengan mata masih terpejam
"Ya udah...aku tunggu sampai kamu bangun aja..." ucapku sambil membuka kaca samping sedikit agar masih ada celah untuk udara masuk
"Emang jam berapa sih Met...." tanya Adhis
"Bentar lagi maghrib sih...kenapa Dhis?" jawabku
"Belum mandi...lengket nih badan..." jawab Adhis sambil mengangkat kedua tangannya ke atas
"Ya mandi aja di dalam...aku juga mau numpang maghrib..." ucapku
"Ya udah yuk turun..." jawab Adhis
Aku berjalan mengikuti Adhis dari belakang...masih tampak Adhis berjalan sempoyongan mungkin karena masih capek dan mengantuk....
"Met...kamu mau makan apa ? ga ada makanan di sini..." tanya Adhis setelah selesai mandi
"Apa ya Dhis...kamu mau apa ?" tanyaku
"Makan seafood di jalan biak yuk...mau kepiting lada hitam ama cumi asam manis..." ucap Adhis
"Boleh...yuk" jawabku
"Aku ganti baju dulu bentar ya Met..." ucap Adhis
"Okey...aku tunggu di mobil ya..." jawabku
Kami nikmati indahnya malam ini...kami nikmati hidangan seafood yang tersaji di meja kami malam ini...mudah mudahan kebersamaan ini akan selalu ada meski ke depannya kita ndak tahu apa yang akan terjadi...
Waktu terus berlalu, detak jarum jam terus berputar tanpa sedikitpun terlambat sedetikpun...tak terasa hari terus berganti bulan dan matahari silih berganti bergulir menerangi siang dan malamku...dan sampai saat ini aku masih duduk di kursi tunggu di depan ruangan sidang tugas akhirnya Adhis...hampir 2 jam aku menunggu hasil sidang ini...namun sampai saat ini belum ada tanda tanda akan berakhir....
"Met...." ucap Adhis sambil muka nya menunduk sedih
"Gimana Dhis hasilnya ? " tanyaku sambil mendekati Adhis dengan perasaan khawatir
"Maafin aku Met...Aku...Aku...." ucapan Adhis terpotong karena berlari dan memelukku
"Dhis...." ucapku pelan
"Aku lulus Met hehehehehe..." ucap Adhis sambil tersenyum manis dengan setitik air mata kelopak mata indahnya
"Alhamdulillah....kamu bisa aja ngerjain aku Dhis..." jawabku sambil menyeka air mata bahagianya
"Hehehehe...biar seru tau..." jawab Adhis
"Selamat ya Dhis...akhirnya kamu jadi sarjana juga...kalah aku hehehe..." jawabku sambil duduk kembali di ruang tunggu...
"Ini berkat kamu juga Met...oh iya nanti kamu kuliah lagi Met...siapa tau karir kamu lebih baik..." jawab Adhis
"Iya...ntar aku cari kuliah yang bisa sabtu minggu aja...capek klo sore atau malem hehehe..." jawabku
"Iya Met...kamu cuti kan hari ini ?" ucap Adhis
"Iya aku cuti...jadi mau di rayain di mana nih ?" godaku
"Hmmm...di mana yah..." jawab Adhis sambil menaruh jari telunjuk nya di sela bibirnya
"Dah di mana aja...ndak perlu jauh atau mewah...asal sama kamu Met..." lanjut Adhis
"Hehehehe ya udah yuk jalan...cobain makan nasi mandhi aja yuk Dhis..." ucapku sambil menggandeng tangannya
"Nasi Mandhi ? nasi apaan itu Met ? " tanya Adhis
"Nasi khas timur tengah Dhis...di jamin enak deh..." ucapku
"Ya udah aku ikut aja...." jawab Adhis
Kami segera berkendara menyusuri jalanan ibukota dan berhenti di daerah manggarai, tepatnya di jalan tambak...ada sebuah restoran khas timur tengah di samping rumah sakit ibu dan anak...kami duduk lesehan beralaskan permadani dengan bantal tipis sebagai alas duduknya...kami pun segera memesan nasi mandhi dengan lauk kambing dan camilan roti khas timur tengah tak lupa pesan jus dan buah potong segar...
"Kok pesennya banyak Met...aku belum ambil uang lho..." tanya Adhis setelah pelayannya pergi
"Tenang aja...aku yang bayar...sebagai ucapan selamat atas kelulusan kamu..." jawabku
"Harusnya aku yang traktir Met...bukan kamu..." ucap Adhis
"Dah ndak papa...ntar uang kamu buat traktir temen temen kamu aja..." ucapku
"Makasih ya Met...aku makin sayang kamu deh..." jawab Adhis sambil memeluk lenganku
"emang selama ini ndak sayang Dhis ? " tanyaku
"Sayang dong..." jawab Adhis manja
"Kamu udah kasih tau Papah sama Mamah kamu klo kamu udah lulus ? " tanyaku
"Owh iya lupa...aku telpon dulu yah..." jawab Adhis sambil mencari ponselnya
"Kamu ini gimana to Dhis...Dhis..." ucapku sambil mengelengkan kepala
"Heheheh lupa..." jawab Adhis dengan senyuman khas nya
Cukup lama Adhis menelepon Papah dan Mamahnya...hingga pesanan datang Adhis masih sibuk ngobrol sama Mamahnya di ujung telepon sana...
"Met...Mamah mau ngomong sama kamu..." ucap Adhis sambil menyerahkan ponselnya kepadaku
"Hah ? mau ngomong apa ? " bisikku pelan
"Tau deh..." jawab Adhis sambil mengangkat bahunya tanda tidak tahu
"Siang Tante..." ucapku memulai pembicaraan
"Iya Tante...sama sama...." jawabku
"Baik Tante...saya paham kok...iya Tante....iya saya janji...sebentar...ini Dhis...." lanjutku sambil mengembalikan ponsel kepada Adhis
"Iya Mah...mamah ngomong apa sama Slamet ? " tanya Adhis
"Owh ya udah ntar di jemput kalo udah di bandara...daah Mama..." ucap Adhis menutup pembicaraan
"Met...kok muka kamu berubah ? kenapa ? " tanya Adhis
"Ndak papa kok Dhis...dah yuk di makan keburu dingin ndak enak..." jawabku
"Kamu yakin ga papa Met ? " tanya Adhis
"Iya Dhis..." jawabku sambil memasang senyum meski berat
Aku nikmati makanan di depan mataku dengan perasaan campur aduk, entah kenapa pikiranku melayang setelah mendengar ucapan Mamahnya Adhis...makanan yang seenak ini terasa hambar di mulutku...entah karena memang ada yang salah dengan masakannya atau lidah dan otakku ndak merespon rasa masakan ini....
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku yakin Takdir-Mu lebih baik dari yang aku inginkan
Beri aku kekuatan untuk memahami ini sebagai Anugerah-Mu
Aamiin...
Banyaknya tamu didalam gedung serba guna ini tak menyurutkan semangatku untuk segera memasuki dan bertemu dengan pengantin di hari ini...terdengar senandung lagu bertemakan cinta yang mengalun merdu dari sudut ruangan seakan menggambarkan betapa bahagia dan senangnya sepasang raja dan ratu sehari yang berdiri di tengah tengah singgasana bertabur bunga dan di sorot lampu hias dari berbagai sudut...
Aku dan Adhis berdiri menunggu antrean bersama tamu undangan lain untuk menyalami dan memberikan ucapan selamat kepada sang pengantin hari ini...butuh berapa saat untuk menunggu karena banyaknya tamu yang di undang, maklum saja orang tua Edwin merupakan salah satu pejabat di suatu instansi di negeri ini...sampai akhirnya kami bertemu muka dengan pengantin yang berbahagia ini
"Selamat ya Mas...Mbak..." ucapku sambil bersalaman
"Slamet....Adhis...akhirnya datang juga yang di tunggu...." ucap Mbak Yanti setengah teriak
"Ini lo Mas...Slamet yang aku ceritain " lanjut Mbak Yanti sambil menatap Edwin
"Owh ini...makasih ya Met...udah jagain Yanti selama saya ga ada...Makasih juga udah datang..." ucap Edwin
"Sama sama Mas...sekali lagi selamat ya..." ucapku sambil mendekati Edwin
"Jaga Mbak Yanti bener bener...jangan pernah sakitin Mbak Yanti...atau aku bakal cari kamu..." bisikku
"Siap Met...percaya sama aku..." jawab Edwin sambil melihat ke arah Mbak Yanti
"Selamat ya Mas..Mbak..." ucap Adhis yang berdiri di belakangku
"Sama sama ya Adhis...kami doakan semoga cepet menyusul..." jawab Mbak Yanti dengan senyuman khas nya
"Aamiin..." jawabku sama Adhis hampir bersamaan
"Foto dulu ya..." ucap Mbak Yanti sambil memberikan kode kepada fotografer di depan panggung
"Mbak...kami langsung pamit ya...maaf ndak bisa lama lama...maklum dapet jadwal standby..." ucapku sambil bersalaman kembali
"Yaah...ga nunggu sampai kelar dong...ya udah ga papa...makasih udah penuhi janji...." ucap Mbak Yanti
"Siip Mbak..." ucapku sambil turun dari pangung menggandeng Adhis
Kami menikmati beberapa hidangan yang sudah di siapkan untuk para tamu undangan...nuansa khas betawi begitu terlihat kental pada acara resepsi pernikahan ini...di lihat dari ornamen dan jenis makanan yang di sajikan...selesai mencicipi beberapa makanan kami segera keluar gedung untuk pulang...
"Met...nanti klo kita nikah pake adat jawa atau nasional aja ? " tanya Adhis saat masuk ke dalam mobil
"Apa aja Dhis...asal nikah sama kamu..." jawabku sambil melepas jas hitam dan aku gantung di kursi belakang
"Hehehehe...jadi kapan mau ketemu Papah sama Mamahku ?" tanya Adhis
"Setelah kamu selesai ujian akhir dan di nyatakan lulus..." jawabku
"Siyap...mudah mudahan bisa ikut gelombang satu..." ucap Adhis
"Yang rajin kuliahnya...bener bener bikin tugas akhir nya...doaku selalu buat kamu Dhis..." ucapku sambil mencium tipis bibirnya
"Iya Met...aku janji untuk berikan yang terbaik buat aku..kamu dan orang tuaku..." jawab Adhis
"Trus mau kemana kita ? kamu mau pulang atau mau jalan ? " tanyaku
"Katanya kamu mau cari rumah kontrakan Met ? sekalian jalan jalan aja yuk..." jawab Adhis
"Okey siyap..." jawabku sambil menjalankan mobil ini keluar dari parkiran gedung serba guna ini
Sepanjang perjalanan kami membicarakan tentang berbagai hal tentang masa depan kami, tentang kemungkinan kemungkinan lain yang mungkin akan terjadi...hingga tanpa terasa kami sudah berada di pintu persimpangan kereta api di dekat stasiun bekasi...aku berencana mencari rumah tinggal yang di sewakan karena mungkin akan lebih nyaman jika ada saudara atau teman yang datang berkunjung...
kami berjalan mengelilingi beberapa komplek perumahan yang ada di sekitar stasiun bekasi, beberapa rumah yang di pasang tulisan di sewa atau di kontrakan kami datangi satu persatu...banyak yang rumahnya bagus tetapi harganya belum sesuai atau harganya sesuai tetapi rumahnya kurang nyaman...
Akhirnya setelah cukup lama mencari akhirnya setuju untuk menyewa sebuah rumah type 36 dengan 2 kamar tidur dan 1 kamar mandi di sebuah perumahan yang masih sepi di utara stasiun bekasi...harga yang di berikan cukup murah hampir sama dengan biaya sewa kamar kost selama setahun...minggu depan baru bisa dipakai karena akan di rapikan terlebih oleh pihak pemiliknya
Setelah pembayaran DP selesai kami segera menuju jakarta untuk mengantarkan Adhis pulang...Tak banyak obrolan kami karena aku lihat Adhis terlelap di jok samping...mungkin kelelahan...
"Dhis...bangun...udah sampai..." ucapku sambil menepuk lembut bahunya
"mmmm.....masih ngantuk Met...bentar lagi..." jawab Adhis dengan mata masih terpejam
"Ya udah...aku tunggu sampai kamu bangun aja..." ucapku sambil membuka kaca samping sedikit agar masih ada celah untuk udara masuk
"Emang jam berapa sih Met...." tanya Adhis
"Bentar lagi maghrib sih...kenapa Dhis?" jawabku
"Belum mandi...lengket nih badan..." jawab Adhis sambil mengangkat kedua tangannya ke atas
"Ya mandi aja di dalam...aku juga mau numpang maghrib..." ucapku
"Ya udah yuk turun..." jawab Adhis
Aku berjalan mengikuti Adhis dari belakang...masih tampak Adhis berjalan sempoyongan mungkin karena masih capek dan mengantuk....
"Met...kamu mau makan apa ? ga ada makanan di sini..." tanya Adhis setelah selesai mandi
"Apa ya Dhis...kamu mau apa ?" tanyaku
"Makan seafood di jalan biak yuk...mau kepiting lada hitam ama cumi asam manis..." ucap Adhis
"Boleh...yuk" jawabku
"Aku ganti baju dulu bentar ya Met..." ucap Adhis
"Okey...aku tunggu di mobil ya..." jawabku
Kami nikmati indahnya malam ini...kami nikmati hidangan seafood yang tersaji di meja kami malam ini...mudah mudahan kebersamaan ini akan selalu ada meski ke depannya kita ndak tahu apa yang akan terjadi...
Waktu terus berlalu, detak jarum jam terus berputar tanpa sedikitpun terlambat sedetikpun...tak terasa hari terus berganti bulan dan matahari silih berganti bergulir menerangi siang dan malamku...dan sampai saat ini aku masih duduk di kursi tunggu di depan ruangan sidang tugas akhirnya Adhis...hampir 2 jam aku menunggu hasil sidang ini...namun sampai saat ini belum ada tanda tanda akan berakhir....
"Met...." ucap Adhis sambil muka nya menunduk sedih
"Gimana Dhis hasilnya ? " tanyaku sambil mendekati Adhis dengan perasaan khawatir
"Maafin aku Met...Aku...Aku...." ucapan Adhis terpotong karena berlari dan memelukku
"Dhis...." ucapku pelan
"Aku lulus Met hehehehehe..." ucap Adhis sambil tersenyum manis dengan setitik air mata kelopak mata indahnya
"Alhamdulillah....kamu bisa aja ngerjain aku Dhis..." jawabku sambil menyeka air mata bahagianya
"Hehehehe...biar seru tau..." jawab Adhis
"Selamat ya Dhis...akhirnya kamu jadi sarjana juga...kalah aku hehehe..." jawabku sambil duduk kembali di ruang tunggu...
"Ini berkat kamu juga Met...oh iya nanti kamu kuliah lagi Met...siapa tau karir kamu lebih baik..." jawab Adhis
"Iya...ntar aku cari kuliah yang bisa sabtu minggu aja...capek klo sore atau malem hehehe..." jawabku
"Iya Met...kamu cuti kan hari ini ?" ucap Adhis
"Iya aku cuti...jadi mau di rayain di mana nih ?" godaku
"Hmmm...di mana yah..." jawab Adhis sambil menaruh jari telunjuk nya di sela bibirnya
"Dah di mana aja...ndak perlu jauh atau mewah...asal sama kamu Met..." lanjut Adhis
"Hehehehe ya udah yuk jalan...cobain makan nasi mandhi aja yuk Dhis..." ucapku sambil menggandeng tangannya
"Nasi Mandhi ? nasi apaan itu Met ? " tanya Adhis
"Nasi khas timur tengah Dhis...di jamin enak deh..." ucapku
"Ya udah aku ikut aja...." jawab Adhis
Kami segera berkendara menyusuri jalanan ibukota dan berhenti di daerah manggarai, tepatnya di jalan tambak...ada sebuah restoran khas timur tengah di samping rumah sakit ibu dan anak...kami duduk lesehan beralaskan permadani dengan bantal tipis sebagai alas duduknya...kami pun segera memesan nasi mandhi dengan lauk kambing dan camilan roti khas timur tengah tak lupa pesan jus dan buah potong segar...
"Kok pesennya banyak Met...aku belum ambil uang lho..." tanya Adhis setelah pelayannya pergi
"Tenang aja...aku yang bayar...sebagai ucapan selamat atas kelulusan kamu..." jawabku
"Harusnya aku yang traktir Met...bukan kamu..." ucap Adhis
"Dah ndak papa...ntar uang kamu buat traktir temen temen kamu aja..." ucapku
"Makasih ya Met...aku makin sayang kamu deh..." jawab Adhis sambil memeluk lenganku
"emang selama ini ndak sayang Dhis ? " tanyaku
"Sayang dong..." jawab Adhis manja
"Kamu udah kasih tau Papah sama Mamah kamu klo kamu udah lulus ? " tanyaku
"Owh iya lupa...aku telpon dulu yah..." jawab Adhis sambil mencari ponselnya
"Kamu ini gimana to Dhis...Dhis..." ucapku sambil mengelengkan kepala
"Heheheh lupa..." jawab Adhis dengan senyuman khas nya
Cukup lama Adhis menelepon Papah dan Mamahnya...hingga pesanan datang Adhis masih sibuk ngobrol sama Mamahnya di ujung telepon sana...
"Met...Mamah mau ngomong sama kamu..." ucap Adhis sambil menyerahkan ponselnya kepadaku
"Hah ? mau ngomong apa ? " bisikku pelan
"Tau deh..." jawab Adhis sambil mengangkat bahunya tanda tidak tahu
"Siang Tante..." ucapku memulai pembicaraan
"Iya Tante...sama sama...." jawabku
"Baik Tante...saya paham kok...iya Tante....iya saya janji...sebentar...ini Dhis...." lanjutku sambil mengembalikan ponsel kepada Adhis
"Iya Mah...mamah ngomong apa sama Slamet ? " tanya Adhis
"Owh ya udah ntar di jemput kalo udah di bandara...daah Mama..." ucap Adhis menutup pembicaraan
"Met...kok muka kamu berubah ? kenapa ? " tanya Adhis
"Ndak papa kok Dhis...dah yuk di makan keburu dingin ndak enak..." jawabku
"Kamu yakin ga papa Met ? " tanya Adhis
"Iya Dhis..." jawabku sambil memasang senyum meski berat
Aku nikmati makanan di depan mataku dengan perasaan campur aduk, entah kenapa pikiranku melayang setelah mendengar ucapan Mamahnya Adhis...makanan yang seenak ini terasa hambar di mulutku...entah karena memang ada yang salah dengan masakannya atau lidah dan otakku ndak merespon rasa masakan ini....
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku yakin Takdir-Mu lebih baik dari yang aku inginkan
Beri aku kekuatan untuk memahami ini sebagai Anugerah-Mu
Aamiin...
jenggalasunyi dan 4 lainnya memberi reputasi
5