- Beranda
- Stories from the Heart
Generation With No Mythologies To Follow
...
TS
konigswood
Generation With No Mythologies To Follow
Love? What is that? Seems legit, can I have some on it?
Everybody talk about love, but what the true love mean?
Everybody sayin love more than his/her love
But I have Love for You more than words I can say
It is real? Nope maybe it is rael
Everybody talk about love, but what the true love mean?
Everybody sayin love more than his/her love
But I have Love for You more than words I can say
It is real? Nope maybe it is rael
Hai untuk seseorang disana, Aku sayang padamu ketika aku benar benar membencimu saat ini, maafkan aku yang terlalu angkuh untuk mengatakan aku sayang padamu, maafkan aku yang ternyata tidak berusaha saat engkau hendak meninggalkan ku terdampar disini
Just enjoy it, If there was same name, same place, same stories (Copy Paste) at this story, i just said So sorry im to terrible to hear that, cz My stories gonna using similar name similar place, if you wanna share it, please dont forgot the copyright
Moral? I dont give a fuck with it, so here we go!
Kita coba sedikit pengindexan ya, sebelumnya ga ada indexnya
Spoiler for Sop Iler:
Diubah oleh konigswood 11-01-2018 11:35
0
92K
501
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
konigswood
#69
Dominique Theodora, St Lucas
“OK, congratz for your Papa marriage”
“Thanks, wont you say to her too?, cuz it also her mom marriage to”
“Woah… how luck you are”
“Thanks anyway, Can you speak in Bahasa?” Tanya Chynthia
“Just a little, hahaha im so lack to speak in Bahasa”
“Did Nathan didn’t join you?”
“Nathan? She didn’t went home this night”
“Oh… wanna breakfast? You should try special chicken porridge here”
“Usaha yah mas, maklum namanya juga wirausaha” Ledek Chynthia yang sedari tadi pasang muka kecut
Aku sudah paham apa yang di maksud dengan kalimat Thia itu, mungkin karena aku sedari tadi menghiraukannya
“Mau makan buryam? Yuk”
Di kedai bubur ayam ini, aku memesan porsi spesial lengkap dengan usus dan juga ampela, makan bubur ayam dengan kerupuk yang berada di atas mangkok itu…… ngalangin, makan bubur ayam baiknya kerupuknya dipisah, karena jika di letakan di bagian atas, hal itu akan mengganggu sendokan bubur ayam, sesungguhnya bubur ayam sudah di desain semenarik mungkin, sehingga kamu tidak perlu mengaduk bubur ayam, bubur 3 centong, kemudian ayam suwir, kedelai, cakwe, daun bawang, dan kuah kaldu, sehingga kamu tidak perlu mengaduknya
Setelah sarapan pagi kita langsung pulang, dan aku bersiap untuk mandi
“Ras, Kamu cantik hari ini, dan aku suka, kau lain sekali” ucapku sambil mengikuti alunan lagu yang sedang trend kala itu
“Hahaha, apa sih ham, jangan buat aku terbang deh, we already at rooftop, don’t make me high more”
“I Believe I can fly, If I can fly the first destination is you babe” ucapku sambil membuka bungkus tequila yang sudah kusiapkan
“Hahaha, lets fly high”
Sloki demi sloki semakin merasuk kedalam tubuh diiringi suara dentuman petasan yang ada di langit Jakarta malam itu, terlihat polusi asap yang bertambah dalam jumlah yang banyak, kami berdua betul – betul kehabisan akal pikiran kami, tanpa sehelai benang dengan iringan suara petasan aku menggumuli Laras, sempat terfikir olehku, betapa bejatnya aku yang telah bergumul dengan banyak wanita, dosakah aku?
“I Love you” Itu kalimat yang berulang kali kuucapkan sebagai modal untuk bergumul dengan wanita, sempat terfikir, tidak seharusnya aku melakukan ini, first second third and next its gonna be fine, but we don’t know whats happening when it goin to more… (ngomong apa coba, ngelindur sepertinya aku)
Sekitar pukul 2 pagi, aku mengajak Laras untuk turun dari rooftop ini dan beranjak menuju ke Apartment, dengan keramaian yang masih tersisa kupacu motorku menembus dinginnya jakarta dimalam hari
Sesaat aku memasuki parkiran motor, banyak hal yang mungkin ingin Laras tanyakan
“why we aint go home?”
“Too far, and its too deep, calma I have one room here”
“Wake me up at 5, cuz I should at home”
Kemudian kami menaiki lift, setibanya di depan pintu apartment aku membuka pintu, dan terkejut, kenapa lampu disini menyala? Kuamati ruangan seluas 64 meter ini, dan aku tidak menemukan siapapun, di kamar mungkin, saat ku buka kamar
Surprise!! Lucas dan Theo dalam keadaan tanpa sehelai benang
“Lanjutin bro, sorry ganggu, lain kali di kunci” ucapku saat melihat wajah kaget dari mereka berdua
Laras shock melihat dua manusia tanpa pakaian di depan matanya sedang bercinta, padahal beberapa waktu yang lalu kami dalam posisi yang sama
“Let them have fun, take a sleep at my room over here, lock it, if you need something, just take it, I will sleep in sofa, good night”
“Night too…”, terdengar suara kunci berputar
Aku menyusun sofa agar aku nyaman tidur disini, sambil menunggu kantuk, aku masih berfikir, kok bukan Nathan yang kudapati, melainkan Theo? Nathan dosa apa ya, sampai – sampai Lucas yang terang sebagai pacarnya malah bermain kuda dengan Theo?
Ah, masa bodoh lah, peduli apa aku dengan urusan mereka?. Tak lama akupun tertidur, namun rintihan – rintihan masih kerap terdengar dari kamar Lucas, kamar yang biasa di pakai untuk kami para lelaki, aku, Daniel dan Lucas untuk beristirahat setelah berDotA, sedangkan kamar yang di pakai Laras, adalah kamar yang biasa dipakai Wanda dan Nathan
Pukul 5 pagi, aku terbangun karena aku setting Alarm, kudapati Laras tertidur disampingku, dengan pose memelukku, kubuka selimut yang menyelimuti tubuh kami, kemudian ku tepuk sedikit pipinya
“Wake up honey, its 5, come on, I will let you home”
“Ok ok, cuci muka dulu”
“Iya, kalau mau roti, ada di meja tuh, laper kan pasti?”
“Iya hahahaha, kamu sih tega, ga di ajak makan aku”
“Hehehehe….”
“Eh yang semalam itu siapa? I want to ask you last night, but you already dive in your dream”
“Lucas, my room mate, and also my class mate, son of owner this apartment”
“Oh.., Whats happening with your home? Why take apartment?”
“Nothing, I just need a place I can waste my time more, I need to kongkow near my college”
“Oh, do you have a BAE?”
“No, I don’t im happy with this relationship, Im not in charges to kept giving some attention”
“If I ask you to be? Will you?”
“What are you talking about?”
“Will you let me be your BAE?”
“You want it? Ok, now you are my BAE, but im sorry I cant like other people, which is can give attention anytime anywhere and anyplace, I just in doubt to having relationship, because I cant give, sorry if im to nerd”
“I know the consequences, im happy right now, my I huge you?”
“Do anything what makes you happy babe”
“Hahahaha, wheres your mate? Aint breakfast?”
“Still workout maybe”
“Ask him, because im so hungry right now, if he didn’t breakfast, I will eat all of this bread”
“Really?, LSD effect?”
“Maybe, hahahah”
“From now, don’t consume much LSD, I don’t wanna see you at fat”
“Im still sexy honey calma” ucapnya sambil mengecupku lembut
“Get tidy, lets go home, ga enak aku sama om Aji”
“Chill”
Kemudian aku mengarungi paginya kota ini dengan polutan yang sudah banyak tersebar di pagi hari ini, bukan Jakarta rasanya jika tanpa polutan
Sesampainya di rumah om Aji aku menyalaminya kemudian aku langsung pamit padanya untuk langsung pulang, dengan alasan “Keburu macet di pondok indah” aku bisa lebih cepat sampai dirumah untuk kembali melanjutkan tidur
Mobil lengkap 4 unit, kenapa pintu pagar tidak di kunci? Apa mungkin sudah ada yang bangun? Atau memang lupa di kunci sedari tadi malam?(pikirku saat tiba di rumah), ah ku kunci sajalah pintu ini, maklum rumahku tidak terdapat garasi, hanya terdapat carport
Saat sedang asik tidur
“Mas, bangun dong mas”
“Hm…”
“Mas, ayo dong bangun!”
“Eh Clau, ada apa clau?” ucapku saat mendapati Claudia berada di kamarku
“Mas, aku pinjam motor dong, aku mau pergi”
“Oh itu kuncinya di meja dekat tv ambil aja, yang ada logonya K”
“Makasih Mas ganteng” ucapnya manja sambil mencium pipiku, dan berlalu meninggalkan kamarku
Namun, baru saja terpejam, Claudia kembali kekamarku
“Mas, kok motornya aneh, mati mulu, sama belum ditarik gasnya udah kaya mau jalan”
“Loh Clau, itu kan kopling, emang kamu belum ngerti cara pakai kopling?”
“Ih Mas, kenapa nggak bilang sih kalau kopling, aku kan nggak bisa naik kopling”
“Hahahahaha, emang mau kemana sih?”
“Aku mau ke mall sebentar,anterin dong mas, mumpung ada diskon mas, hehehe”
“Sana ajak Ka Thia aja, dia rajin kalo ada diskon”
“Ka Thia udah pergi duluan sama Mama, aku di tinggal, gara – gara tadi aku nggak mau ikut Mama ke distro”
“Hahaha itu salah kamu sendiri, dah ah Mas mau tidur, semalam mas tahun baruan nggak tidur”
“Ah, mas mah pacaran terus sih”
“Biarin wek”
“Ayok anterin, kalau nggak mau nanti aku bilangin Mama”
“Nggak, wek”
“Mas Ganteng, anterin dong, nanti Aku cium deh kalo mas mau anterin”
“Cium? Coba cium kalo berani sama mas”
Kemudian bibir kami saling berpagutan, meskipun hanya french kiss
“Udah mas, ayok anterin aku”
“Mas kan nggak bilang kalo abis kamu cium mas anterin, hahahah emang enak, makasih ya ciumannya, kamu nakal ya ternyata”
“Ih mas ngebetein, masa aku naik taksi? Ongkosnya kan bisa buat belanja”
“Iya, ah kamu mah rese”
“Hehehe” ucapnya tersenyum setelah ku iyakan keinginannya
Setibanya di mall, Claudia langsung menuju sebuah toko yang di atasnya terpampang jelas, Discount up to 80 %, wah gilak, ku lihat ada beberapa produk seperti baju yang harga normalnya mencapai 500 ribu namun di jual seharga 100 ribu, pantes Claudia uring – uringan
Setelah membeli banyak barang, kami pun bingung bagaimana membawanya pulang, karena ini terlalu banyak
“Emang kalo belanja harus sebanyak itu ya?” tanyaku saat Claudia keluar dari toko
“Thanks, wont you say to her too?, cuz it also her mom marriage to”
“Woah… how luck you are”
“Thanks anyway, Can you speak in Bahasa?” Tanya Chynthia
“Just a little, hahaha im so lack to speak in Bahasa”
“Did Nathan didn’t join you?”
“Nathan? She didn’t went home this night”
“Oh… wanna breakfast? You should try special chicken porridge here”
“Usaha yah mas, maklum namanya juga wirausaha” Ledek Chynthia yang sedari tadi pasang muka kecut
Aku sudah paham apa yang di maksud dengan kalimat Thia itu, mungkin karena aku sedari tadi menghiraukannya
“Mau makan buryam? Yuk”
Di kedai bubur ayam ini, aku memesan porsi spesial lengkap dengan usus dan juga ampela, makan bubur ayam dengan kerupuk yang berada di atas mangkok itu…… ngalangin, makan bubur ayam baiknya kerupuknya dipisah, karena jika di letakan di bagian atas, hal itu akan mengganggu sendokan bubur ayam, sesungguhnya bubur ayam sudah di desain semenarik mungkin, sehingga kamu tidak perlu mengaduk bubur ayam, bubur 3 centong, kemudian ayam suwir, kedelai, cakwe, daun bawang, dan kuah kaldu, sehingga kamu tidak perlu mengaduknya
Setelah sarapan pagi kita langsung pulang, dan aku bersiap untuk mandi
31 Desember 2011 Late night at Rooftop some building in Jakarta
“Ras, Kamu cantik hari ini, dan aku suka, kau lain sekali” ucapku sambil mengikuti alunan lagu yang sedang trend kala itu
“Hahaha, apa sih ham, jangan buat aku terbang deh, we already at rooftop, don’t make me high more”
“I Believe I can fly, If I can fly the first destination is you babe” ucapku sambil membuka bungkus tequila yang sudah kusiapkan
“Hahaha, lets fly high”
Sloki demi sloki semakin merasuk kedalam tubuh diiringi suara dentuman petasan yang ada di langit Jakarta malam itu, terlihat polusi asap yang bertambah dalam jumlah yang banyak, kami berdua betul – betul kehabisan akal pikiran kami, tanpa sehelai benang dengan iringan suara petasan aku menggumuli Laras, sempat terfikir olehku, betapa bejatnya aku yang telah bergumul dengan banyak wanita, dosakah aku?
“I Love you” Itu kalimat yang berulang kali kuucapkan sebagai modal untuk bergumul dengan wanita, sempat terfikir, tidak seharusnya aku melakukan ini, first second third and next its gonna be fine, but we don’t know whats happening when it goin to more… (ngomong apa coba, ngelindur sepertinya aku)
Sekitar pukul 2 pagi, aku mengajak Laras untuk turun dari rooftop ini dan beranjak menuju ke Apartment, dengan keramaian yang masih tersisa kupacu motorku menembus dinginnya jakarta dimalam hari
Sesaat aku memasuki parkiran motor, banyak hal yang mungkin ingin Laras tanyakan
“why we aint go home?”
“Too far, and its too deep, calma I have one room here”
“Wake me up at 5, cuz I should at home”
Kemudian kami menaiki lift, setibanya di depan pintu apartment aku membuka pintu, dan terkejut, kenapa lampu disini menyala? Kuamati ruangan seluas 64 meter ini, dan aku tidak menemukan siapapun, di kamar mungkin, saat ku buka kamar
Surprise!! Lucas dan Theo dalam keadaan tanpa sehelai benang
“Lanjutin bro, sorry ganggu, lain kali di kunci” ucapku saat melihat wajah kaget dari mereka berdua
Laras shock melihat dua manusia tanpa pakaian di depan matanya sedang bercinta, padahal beberapa waktu yang lalu kami dalam posisi yang sama
“Let them have fun, take a sleep at my room over here, lock it, if you need something, just take it, I will sleep in sofa, good night”
“Night too…”, terdengar suara kunci berputar
Aku menyusun sofa agar aku nyaman tidur disini, sambil menunggu kantuk, aku masih berfikir, kok bukan Nathan yang kudapati, melainkan Theo? Nathan dosa apa ya, sampai – sampai Lucas yang terang sebagai pacarnya malah bermain kuda dengan Theo?
Ah, masa bodoh lah, peduli apa aku dengan urusan mereka?. Tak lama akupun tertidur, namun rintihan – rintihan masih kerap terdengar dari kamar Lucas, kamar yang biasa di pakai untuk kami para lelaki, aku, Daniel dan Lucas untuk beristirahat setelah berDotA, sedangkan kamar yang di pakai Laras, adalah kamar yang biasa dipakai Wanda dan Nathan
Pukul 5 pagi, aku terbangun karena aku setting Alarm, kudapati Laras tertidur disampingku, dengan pose memelukku, kubuka selimut yang menyelimuti tubuh kami, kemudian ku tepuk sedikit pipinya
“Wake up honey, its 5, come on, I will let you home”
“Ok ok, cuci muka dulu”
“Iya, kalau mau roti, ada di meja tuh, laper kan pasti?”
“Iya hahahaha, kamu sih tega, ga di ajak makan aku”
“Hehehehe….”
“Eh yang semalam itu siapa? I want to ask you last night, but you already dive in your dream”
“Lucas, my room mate, and also my class mate, son of owner this apartment”
“Oh.., Whats happening with your home? Why take apartment?”
“Nothing, I just need a place I can waste my time more, I need to kongkow near my college”
“Oh, do you have a BAE?”
“No, I don’t im happy with this relationship, Im not in charges to kept giving some attention”
“If I ask you to be? Will you?”
“What are you talking about?”
“Will you let me be your BAE?”
“You want it? Ok, now you are my BAE, but im sorry I cant like other people, which is can give attention anytime anywhere and anyplace, I just in doubt to having relationship, because I cant give, sorry if im to nerd”
“I know the consequences, im happy right now, my I huge you?”
“Do anything what makes you happy babe”
“Hahahaha, wheres your mate? Aint breakfast?”
“Still workout maybe”
“Ask him, because im so hungry right now, if he didn’t breakfast, I will eat all of this bread”
“Really?, LSD effect?”
“Maybe, hahahah”
“From now, don’t consume much LSD, I don’t wanna see you at fat”
“Im still sexy honey calma” ucapnya sambil mengecupku lembut
“Get tidy, lets go home, ga enak aku sama om Aji”
“Chill”
Kemudian aku mengarungi paginya kota ini dengan polutan yang sudah banyak tersebar di pagi hari ini, bukan Jakarta rasanya jika tanpa polutan
Sesampainya di rumah om Aji aku menyalaminya kemudian aku langsung pamit padanya untuk langsung pulang, dengan alasan “Keburu macet di pondok indah” aku bisa lebih cepat sampai dirumah untuk kembali melanjutkan tidur
Mobil lengkap 4 unit, kenapa pintu pagar tidak di kunci? Apa mungkin sudah ada yang bangun? Atau memang lupa di kunci sedari tadi malam?(pikirku saat tiba di rumah), ah ku kunci sajalah pintu ini, maklum rumahku tidak terdapat garasi, hanya terdapat carport
Saat sedang asik tidur
“Mas, bangun dong mas”
“Hm…”
“Mas, ayo dong bangun!”
“Eh Clau, ada apa clau?” ucapku saat mendapati Claudia berada di kamarku
“Mas, aku pinjam motor dong, aku mau pergi”
“Oh itu kuncinya di meja dekat tv ambil aja, yang ada logonya K”
“Makasih Mas ganteng” ucapnya manja sambil mencium pipiku, dan berlalu meninggalkan kamarku
Namun, baru saja terpejam, Claudia kembali kekamarku
“Mas, kok motornya aneh, mati mulu, sama belum ditarik gasnya udah kaya mau jalan”
“Loh Clau, itu kan kopling, emang kamu belum ngerti cara pakai kopling?”
“Ih Mas, kenapa nggak bilang sih kalau kopling, aku kan nggak bisa naik kopling”
“Hahahahaha, emang mau kemana sih?”
“Aku mau ke mall sebentar,anterin dong mas, mumpung ada diskon mas, hehehe”
“Sana ajak Ka Thia aja, dia rajin kalo ada diskon”
“Ka Thia udah pergi duluan sama Mama, aku di tinggal, gara – gara tadi aku nggak mau ikut Mama ke distro”
“Hahaha itu salah kamu sendiri, dah ah Mas mau tidur, semalam mas tahun baruan nggak tidur”
“Ah, mas mah pacaran terus sih”
“Biarin wek”
“Ayok anterin, kalau nggak mau nanti aku bilangin Mama”
“Nggak, wek”
“Mas Ganteng, anterin dong, nanti Aku cium deh kalo mas mau anterin”
“Cium? Coba cium kalo berani sama mas”
Kemudian bibir kami saling berpagutan, meskipun hanya french kiss
“Udah mas, ayok anterin aku”
“Mas kan nggak bilang kalo abis kamu cium mas anterin, hahahah emang enak, makasih ya ciumannya, kamu nakal ya ternyata”
“Ih mas ngebetein, masa aku naik taksi? Ongkosnya kan bisa buat belanja”
“Iya, ah kamu mah rese”
“Hehehe” ucapnya tersenyum setelah ku iyakan keinginannya
Setibanya di mall, Claudia langsung menuju sebuah toko yang di atasnya terpampang jelas, Discount up to 80 %, wah gilak, ku lihat ada beberapa produk seperti baju yang harga normalnya mencapai 500 ribu namun di jual seharga 100 ribu, pantes Claudia uring – uringan
Setelah membeli banyak barang, kami pun bingung bagaimana membawanya pulang, karena ini terlalu banyak
“Emang kalo belanja harus sebanyak itu ya?” tanyaku saat Claudia keluar dari toko
0