Terlahir Karena Tak Diinginkan (Based on true story)
TS
cicitwits
Terlahir Karena Tak Diinginkan (Based on true story)
Hai kaskuser...
Gak terasa nih thread ane udah masuk tahun ke 5.
Terima kasih untuk yg sudah baca², subscribe & ngecendolin ya 😊
Terima kasih untuk segala support nya semoga thread ini bisa menyemangati sesama.
Quote:
Panggil aja aku, CIKA.
Iya, itu memang nama panggilan dari keluarga ku yg di Bandung. Maklum keluarga ku ada dimana-mana, aku dan ortu suka pindah2 tempat tinggal. Aku kuliah di salah satu universitas ternama di Semarang.
Selama Ayah belum bebas dari penjara, aku dan Bunda seakan begitu akrab dari biasanya. Yach, mungkin itu pun karena semakin banyak yang Bunda rahasiakan dari Ayah, hanya aku saja yang tahu. Bunda diantar pulang oleh siapa, pergi kemana, dan siapa saja pria yang terlihat akrab dengan Bunda. Di sisi lain ekonomi keluarga memang sangat sulit, makanya Bunda berbuat seperti itu. Dekat dengan pria lain mungkin agar ada sedikit pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari. Untungnya saja rumah ini bertetanggaan dengan Uwa Ida, sehingga ia pun ikut mengawasi setiap langkah Bunda agar tidak kebablasan.
Setiap kali menjenguk Ayah, Bunda selalu saja memasang wajah cemberut. Ayah terlihat sedih memang, tapi apa yang bisa diperbuat sekarang ini? Selain kita hanya bisa bersabar.
Aku ingin marah dengan keadaan ini.
Aku ingin marah kepada Bunda.
Yang telah menyeretku masuk ke kehidupannya.
Aku ingin marah kepada Ayah.
Yang telah menghancurkan kebahagiaan masa kecil ku, aku tidak lagi hidup bersama keluarga yang utuh. Dan bisa menjalani kehidupan normal seperti kebanyakan teman-teman ku.
Aku ingin marah kepada Mama.
Yang tidak pernah mencari tahu kabar ku. Yang tidak ada memberiku semangat lagi.
Terlebih lagi dengan cerita Bunda yang menghancurkan hati ku.
Jika memang cerita itu benar adanya, aku dilahirkan karena sebuah kecelakaan mengapa tidak kalian bunuh saja aku selagi Tuhan belum memberi garis takdir dan memberiku ruh untuk hidup??
Aku ingin pergi jauh dari kalian.
Kalian tidak perlu lagi repot memikirkan ku yang tidak bisa memberikan apa-apa.
Seorang pun tidak pernah tahu apa yang aku rasakan. Aku tidak lagi banyak bercerita, apalagi curhat tentang masalah pribadi. Semua hal yang aku lalui menjadikan ku sedikit acuh dan pendiam. Aku tidak lagi peduli dengan apa yang dilakukan Bunda di belakang Ayah, aku hanya akan bercerita jika diminta. Mungkin Ayah pun menyadari ada perubahan dari diri ku. Saat aku tidak lagi ikut menjenguk Ayah di penjara, aku hanya beralasan sedang ada ujian di sekolah jadi harus banyak belajar. Iya, kini aku menjadi orang yang penyendiri.