TS
Bali Option
PLACES OF INTEREST di LOMBOK (Database)

LIST OBJECT WISATA LOBOK


Telah banyak di buat Thread dan Post tentang Object Wisata Lombok
serta lokasi lokasi indah dan kudu dikunjungi bila ke Lombok.
Dan Thread ane ini, bukan bermaksud membuat informasai menjadi tumpang tindih
Semata mata atas dasar keinginan mengumpulkan sebuah Data Base tentang Lombok
buat ane sendiri
Dan ane kira juga akan bermanfaat buat agan agan disini.
LINK ke tiap tiap Object ne, Gan..!
Quote:
AIR TERJUN BENANG STOKEL dan BENANG KELAMBU
AIR TERJUN JERUK MANIS
AIR TERJUN MANGKU SAKTI dan MANGKU KODEK
AIR TERJUN SENDANG GILE dan TIU KELEP
OTAK KOKOQ
BUKIT MALIMBU
DESA BANYUMULEK
DESA BELEKA
DESA KARANG BAYAN
DESA dan MASJID BAYAN BELEQ
DESA LABUAPI
DESA LENDANG RE
DESA LOYOK
DESA PENUJAK
DESA PRINGGASELA
DESA SUKARARA
DESA TETEBATU
DESA TRADITIONAL DUSUN BELEQ
DESA TRADITIONAL ENDEL
DESA TRADITIONAL SADE
DESA TRADITIONAL SEGENTER
GILI AIR, GILI MENO dan GILI TRAWANGAN
GILI BIDARA
GILI KAPAL
GILI KEDIS
GILI BAGEK / KONDO
GILI NANGGU
GILI PETAGAN
GILI SUDAK
GILI SULAT dan GILI LAWANG
GILI TANGKONG
KAMPUNG MUTIARA SEKARBELA
MUSEUM LOMBOK
TAMAN NARMADA
PANTAI BELONGAS
PANTAI / TELUK EKAS
PANTAI GERUPUK
PANTAI KALIANTAN
PANTAI KUTA
PANTAI MAWI
PANTAI MAWUN
PANTAI SEGER
PANTAI SELONG BELANAK
PANTAI SENGGIGI
PANTAI SIRE
PANTAI SURGA
PANTAI PINK – PANTAI TANGSI
PANTAI TANJUNG AAN
TANJUNG RINGGIT
TANJUNG BLOAM
PURA AGUNG GUNUNG SARI
PURA LINGSAR
TAMAN MAYURA
PURA MERU
PURA PANGSUNG
PURA SURANADI
PUSUK PASS

Diubah oleh Bali Option 19-11-2017 20:08
0
15.7K
Kutip
63
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Domestik
10.2KThread•4.3KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Bali Option
#30
TAMAN NARMADA

TAMAN NARMADA

LOKASI
Kecamatan.: NARMADA
Kabupaten..: LOMBOK BARAT
Provinsi......: NTB
Quote:
Quote:
Spoiler for Pictures for Taman Narmada:











Quote:
Taman Narmadaterletak di Desa Lembuah, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, sekitar 10 kilometer sebelah timur Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Taman yang luasnya sekitar 2 ha ini dibangun pada tahun 1727 oleh Raja Mataram Lombok, Anak Agung Ngurah Karang Asem, sebagai tempat upacara Pakelem yang diselenggarakan setiap purnama kelima tahun Caka (Oktober-November). Selain tempat upacara, Taman Narmada juga digunakan sebagai tempat peristirahatan keluarga raja pada saat musim kemarau.
Nama Narmada diambil dari Narmadanadi, anak Sungai Gangga yang sangat suci di India. Bagi umat Hindu, air merupakan suatu unsur suci yang memberi kehidupan kepada semua makhluk di dunia ini. Air yang memancar dari dalam tanah (mata air) diasosiasikan dengan tirta amerta (air keabadian) yang memancar dari Kensi Sweta Kamandalu. Dahulu kemungkinan nama Narmada digunakan untuk menamai nama mata air yang membentuk beberapa kolam dan sebuah sungai di tempat tersebut. Lama-kelamaan digunakan untuk menyebut pura dan keseluruhan kompleks Taman Narmada.
Taman Narmada yang sekarang ini adalah hasil pembangunan dan serangkaian perbaikan/pemugaran yang berlangsung dari waktu ke waktu. Sewaktu para petugas dari Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala bersama dengan para petugas Kantor Wilayah Depdikbud Nusa Tenggara Barat meneliti dan mengumpulkan data sebagai langkah awal pemugaran, mereka berpendapat bahwa pemugaran secara memuaskan tidak mungkin, karena bahannya kurang dari 50%. Banyak bagian yang telah rusak terutama tebing-tebing kolam, taman, pagar maupun bangunan. Pada tahun 1980 sampai 1988 rekonstruksi Taman Narmada dapat diselesaikan.
Setelah direkonstruksi oleh pemerintah melalui Ditjen Kebudayaan, Direktorat Perlindungan dan pembinaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Taman Narmada dijadikan sebagai kompleks bangunan cagar budaya dengan daftar induk inventarisasi peninggalan sejarah dan purbapakala pusat nomor 1839. Dengan demikian, sesuai dengan peraturan yang berlaku kelestarian Taman Narmada dilindungi oleh pemerintah.
Kompleks Taman Narmada dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu: Gerbang Utama, Jabalkap, Telaga Kembar, Gapura Gelang/Paduraksa, Mukedes, Telaga Padmawangi, Balai Loji, Balai Terang, Patandaan, Bangunan Sakapat, Balai Bancingah, Pura Kelasa dan Pura Lingsar.
Gerbang utama yang berbentuk gapura bentar dan berada di sebelah utara. Setelah gerbang utama kita akan memasuki halaman Jabalkap, yang di dalamnya terdapat Telaga Kembar. Di bagian selatan Jabalkap terdapat sebuah gapura yang bernama Gapura Gelang atau Paduraksa yang menghubungkan antara halaman Jabalkap dengan halaman Mukedes. Pada halaman Mukedes terdapat beberapa buah bangunan, antara lain Sanggah Pura, Balai Pamerajan dan Balai Loji (salah satu diantara bangunan kediaman raja). Di sebelah tenggara halaman Mukedes terdapat gapura yang menuju ke halaman Pasarean. Di halaman Paseran ini terdapat juga Balai Loji, Telaga Padmawangi, Pawedayan, Pawargan, Balai Terang, dan sebuah bangunan baru yang tidak jelas statusnya. Balai Terang adalah sebuah bangunan yang berfungsi sebagai tempat istirahat/tidur raja, berbentuk panggung yang seluruhnya terbuat dari kayu. Bagian atas bangunan yang terbuka dipergunakan untuk menikmati pemandangan ke arah Meru pura di sebelah timurnya. Pintu dan jendela Balai Terang ini bermotif bulan tunggal dan tumbuh-tumbuhan.
Di sebelah timur halaman Pasarean terdapat Pura Kelasa atau Pura Narmada. Bentuk arsitekturnya menyerupai punden berundak. Bagian yang paling suci terdapat di halaman tengah pada undak yang paling atas (pura di Bali umumnya halaman paling suci adalah yang paling belakang). Pura ini tergolong pura jagat atau pura umum bagi semua penganut Hindu Dharma dan merupakan salah satu di antara delapan pura tua di Pulau Lombok. Pura Narmada terletak di atas tebing berundak-undak, sedang di bawah lembah tebing terdapat kolam duyung dan telaga segara anak.
Sebelah selatan halaman Pasarean terdapat halaman Patandaan. Pada halaman patandaan ini terdapat dua bangunan sakapat yaitu sejenis wantilan atau panggung terbuka bertiang empat. Pada halaman inilah sering diselenggarakan berbagai pertunjukan. Sedangkan di sebelah selatan Patandaan terdapat halaman Bancingah. Yang tertinggal di halaman ini sekarang hanyalah tembok keliling halaman dengan dua gapura bentar.
Unsur-unsur bangunan yang lain sebenarnya masih banyak, antara lain Pancuran Sembilan (siwak) yang letaknya di atas Segara Anak. Bentuk bangunannya dorogancet dengan dua bagian terpisah menyerupai bangunan tradisional di Jawa Tengah. Bangunan ini termasuk bangunan sakral baik bagi penganut Hindu Dharma maupun penganut Waktu Telu.
Selain itu, ada pula Balai Petirtaan yang sumber mata airnya berasal dari Gunung Rinjani. Balai Petirtaan juga merupakan tempat pertemuan tiga sumber air, yakni Suranadi, Lingsar, dan Narmada. Karena mata airnya berasal dari Gunung Rinjani dan tempat pertemuan tiga sumber mata air lainnya, maka air yang ada di Balai Petirtaan dipercaya dapat menjadikan orang yang meminum dan membasuh mukanya dengan air di situ akan awet muda.
Bangunan-bangunan lain di kompleks Taman Narmada dalam wujud pertamanan sudah sulit ditelusuri keasliannya. Menurut peta tahun 1899 taman di kompleks Taman Narmada diantaranya adalah: Taman Bidadari, Taman Anyar, Taman Paresak, dan Taman Kelasa. Taman Anyar dan Taman Kelasa saat ini telah menjadi perkampungan penduduk. Sedangkan Taman Paresak saat ini telah menjadi kebun buah-buahan dengan tanaman utamanya ialah buah manggis.

0
Kutip
Balas