TS
Bali Option
PLACES OF INTEREST di LOMBOK (Database)

LIST OBJECT WISATA LOBOK


Telah banyak di buat Thread dan Post tentang Object Wisata Lombok
serta lokasi lokasi indah dan kudu dikunjungi bila ke Lombok.
Dan Thread ane ini, bukan bermaksud membuat informasai menjadi tumpang tindih
Semata mata atas dasar keinginan mengumpulkan sebuah Data Base tentang Lombok
buat ane sendiri
Dan ane kira juga akan bermanfaat buat agan agan disini.
LINK ke tiap tiap Object ne, Gan..!
Quote:
AIR TERJUN BENANG STOKEL dan BENANG KELAMBU
AIR TERJUN JERUK MANIS
AIR TERJUN MANGKU SAKTI dan MANGKU KODEK
AIR TERJUN SENDANG GILE dan TIU KELEP
OTAK KOKOQ
BUKIT MALIMBU
DESA BANYUMULEK
DESA BELEKA
DESA KARANG BAYAN
DESA dan MASJID BAYAN BELEQ
DESA LABUAPI
DESA LENDANG RE
DESA LOYOK
DESA PENUJAK
DESA PRINGGASELA
DESA SUKARARA
DESA TETEBATU
DESA TRADITIONAL DUSUN BELEQ
DESA TRADITIONAL ENDEL
DESA TRADITIONAL SADE
DESA TRADITIONAL SEGENTER
GILI AIR, GILI MENO dan GILI TRAWANGAN
GILI BIDARA
GILI KAPAL
GILI KEDIS
GILI BAGEK / KONDO
GILI NANGGU
GILI PETAGAN
GILI SUDAK
GILI SULAT dan GILI LAWANG
GILI TANGKONG
KAMPUNG MUTIARA SEKARBELA
MUSEUM LOMBOK
TAMAN NARMADA
PANTAI BELONGAS
PANTAI / TELUK EKAS
PANTAI GERUPUK
PANTAI KALIANTAN
PANTAI KUTA
PANTAI MAWI
PANTAI MAWUN
PANTAI SEGER
PANTAI SELONG BELANAK
PANTAI SENGGIGI
PANTAI SIRE
PANTAI SURGA
PANTAI PINK – PANTAI TANGSI
PANTAI TANJUNG AAN
TANJUNG RINGGIT
TANJUNG BLOAM
PURA AGUNG GUNUNG SARI
PURA LINGSAR
TAMAN MAYURA
PURA MERU
PURA PANGSUNG
PURA SURANADI
PUSUK PASS

Diubah oleh Bali Option 19-11-2017 20:08
0
15.7K
Kutip
63
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Domestik
10.2KThread•4.3KAnggota
Tampilkan semua post
TS
Bali Option
#12
DESA PRINGGASELA

DESA PRINGGASELA

LOKASI
Kecamatan.: PRINGGASELA
Kabupaten..: LOMBOK TIMUR
Provinsi......: NTB
Quote:
Quote:
Spoiler for Pictures for Desa Pringgasela:







TENUN GEDOGAN



Quote:
Jika Anda ingin melihat bermacam jenis tenunan dan songket, berkunjung dan berkelilinglah ke Desa pringgasela. Maka anda akan menemui wanita-wanita yang mengoperasikan alat tenun tradisional di depan rumah mereka. Hasil kerajinan mereka adalah kain tenun ikat dan songket tenun.
Bagi seorang gadis di Desa Pringgasela, menenun adalah sebuah kewajiban yang harus dikuasai. Kemampuan menenun merupakan salah satu bagian dari kebudayaan kearifan lokal Desa Pringgasela. Sebelum menikah, seorang gadis harus membuat sebuah tenunan untuk calon suaminya nanti. Selembar kain yang menjadi lambang cinta dan kepatuhan. Dengan menenun, seorang wanita bisa membantu suaminya dalam mencukupi kebutuhan hidup.
Di Desa Pringgasela ini, Anda bisa mengikuti proses penenunan yang dilakukan oleh seorang wanita. Mulai dari memintal benang, mengikat benang untuk mendapatkan motif, pewarnaan, hingga menenun. Semua itu dilakukan ketika seorang wanita mempunyai waktu luang, setelah menyelesaikan pekerjaan rutin di rumah.
Dalam menenun, wanita penenun Desa Pringgasela masih memegang nilai-nilai tradisional budaya. Anda akan menemui peralatan menenun yang masih sederhana, ada yang besar dan ada yang berukuran kecil. Untuk menghasilkan kain tenun ikat dibutuhkan alat tenun yang berukuran besar. Sebaliknya, untuk menghasilkan tenun songket biasanya menggunakan alat tenun yang berukuran kecil.
Peralatan tenun biasanya memiliki sekitar 15 alat yang digunakan untuk membuat motif yang rumit. Sedangkan untuk pewarnaan, para pengerajin tersebut masih menggunakan pewarna alami. Seperti dedaunan dan kayu-kayuan. Kombinasi antara bahan-bahan alami dan teknik menenun yang masih tradisional menghasilkan sebuah kain tenun yang berkualitas. Sehingga Anda jangan heran, bila produk dari Desa pringgasela ini terkenal sampai keluar Pulau Lombok.
Untuk mengerjakan sebuah kain tenun, seorang penenun membutuhkan waktu sekitar 3 minggu sampai 1 bulan. Tergantung dari ukuran dan kompleksitas motif. Kain tenun yang paling diminati para pengunjung yaitu tenun motif khas Suku Sasak. Seperti Primitif, Sarinadi, Songket Sunda dan Songket Lambe. Anda bisa mendapatkannya dengan harga yang bervariatif pula. Mulai dari Rp. 200.000,- sampai 3 juta rupiah.
Selain kain tenun yang baru saja selesai dikerjakan, Anda juga bisa menemui kain tenun yang berumur puluhan tahun. Kain tenun yang ini tebuat dari bahan bulu, yang sengaja disimpan oleh sang penenun. Kain tenun ini sangat cocok bagi Anda yang seorang kolektor. Anda juga bisa mendapatkan kain tenun yang bervariatif fungsinya. Tak hanya untuk pakaian adat saja, Anda juga bisa mendapatkan kain tenun untuk bed-cover, taplak meja, hiasan dinding, serta selendang. Kain tenun yang bervariatif tersebut sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh.
Desa Pringgasela berlokasi sekitar 54 Kilometer dari Kota Mataram, atau sekitar 1 jam perjalanan. Anda bisa mengunjunginya dengan menempuh rute Mataram-Cakranegara-Narmada-Sedau-Mantang-Kopang-Terara-Sikur-Masbagik-Pringgasela.
Spoiler for Tenun Gedogan Pringgasela, Lombok Timur:
Quote:
Tenun Gedogan adalah warisan industri tradisional Lombok yang hingga kini masih coba dipertahankan oleh para generasi berikutnya. Dinamakan tenun gedogan, karena proses pembuatannya yang menggunakan cara-cara, peralatan dan perlengkapan yang masih sangat sederhana dan tradisional.
Di antaranya batang (kerangka alat tenun), belide atau pemadat kain tenunan, pengahen, tutuk, jajak, penggun, penengol (semua istilah Sasak), nama-nama alat tersebut dibuat, dibakukan langsung dari nenek moyang atau sang penemunya.
Setiap merangkai benang menjadi kain, prosesnya dengan menghentakkan antara alat yang satu dengan lainnya yang terbuat dari kayu. Dari hentakan-hentakan itulah kemudian menimbulkan suara ketukan-ketukan (gedogan dalam bahasa Sasak).
M. Maliki, Ketua Kelompok Perajin Sentosa Sasak Tenun Pringgasela, Lombok Timur kemudian mengulas sejarah turun temurun tentang tenun gedogan. Pringgasela menurutnya menjadi salah satu daerah pencipta pertama tenun gedogan, sekitar 2 abad yang lalu.
Memang tidak ada sejarah tertulis tentang keberadaan tenun gedogan, termasuk angka tahun dimulainya proses menenun, karena banyak di antara penenun waktu itu tidak bisa baca tulis.
Tetapi, dari salah satu hasil tenunan yang diyakini pertama kali dibuat dan diperkirakan usianya di atas 200 tahun, kini masih disimpan. Hasil tenunan pertama itu diantaranya berupa selendang-selendang dan kain panjang. Disebut usianya di atas 200 tahun, karena sudah disimpan oleh beberapa generasi.
Lantaran usianya yang cukup tua itulah, kain-kain itu dikeluarkan pada waktu-waktu tertentu (upacara adat). Bahkan, oleh keyakinan masyarakat setempat, kain tenun gedogan pertama itu diyakini bisa menjadi syarat untuk mengobati berbagai jenis penyakit.
Tenun gedogan, dalam sejarahnya dibuat karena pada zamannya, masyarakat Pringgasela dulunya menjadi petani penghasil tanaman kapas. Sehingga muncullah ide, bagaimana kapas-kapas yang dihasilkan itu bisa menjadi benang dan dibuat kain. Dalam cerita turun-temurun juga, akhirnya diciptakanlah alat tenun tradisional itu, dan masih dipertahankan hingga kini.
Dulunya kain tenun gedogan adalah pekerjaan sampingan masyarakat setempat, karena hasil tenunannya hanya untuk memenuhi kebutuhan pakaian masyarakat di Pringgasela waktu itu.
Lama kelamaan, karena keunikannya itu, kain tenun gedogan diminati oleh masyarakat antardesa. Seiring perkembangan zaman, tahun 80-an, kain tenun Pringgasela mulai dikembangkan dan diarahkan untuk dikomersilkan.
Di tahun 90-an, nama kain tenun kian memasyarakat. Setelah warisan itu menjadi industri yang dikomersilkan. Tentu menjadi peluang bagi masyarakat, dari sisi ekonomi. Sehingga, banyak masyarakat yang tadinya menjadikan kegiatan menenun sebagai kegiatan sampingan, dan lebih memilih menjadi petani. Kini berbalik arah, membuat kain tenun gedogan kini menjadi mata pecaharian utama. Terlebih pemerintah juga turut peduli mendukung keberadaan industri tradisional ini.
Seiring perkembangannya lagi, industri tenun ini juga berkembang di beberapa daerah di NTB, di antaranya di Lombok Tengah, bahkan Sumbawa. Tidak terkecuali yang ada di Bali dan daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Dalam perkembangannya, di saat hasil-hasil gedogan telah banyak diproduksi, tantangannya selain harus bersaing dengan tenun gedogan daerah lain merebut pasar.
Kain tenun tradisional juga tengah dihadapkan pada berkembang pesatnya industri tekstil. Di mana, berbagai jenis kain dan motif telah mampu diciptakan perusahaan tekstil dalam dan luar negeri, termasuk dengan harga yang tentu berbeda jauh. “Tapi masih bisa kita bertahan. Tenun gedogan menjadi ciri khas daerah. Yang terpenting generasinya tetap berupaya mempertahankan kelestarian industri tradisional ini,”


Diubah oleh Bali Option 13-08-2016 16:00
0
Kutip
Balas