Episode 50





"Ini Met....datang ya..."ucap Mbak Yanti sambil menyerahkan sebuah undangan berwarna merah

"Ini serius Mbak ? " tanyaku lirih

"Iya Met...kamu datang ya sama Adhis...janji ya...." jawab Mbak Yanti

"Iya Mbak...tapi bentar...ceritanya gimana dulu ? " tanyaku lagi

"Jadi gini Met...4 bulan kemarin Edwin datang ke rumahku...dia cerita kenapa selama ini lost contact...penyebabnya karena semua akses di blokir sama keluarganya...terutama ibu nya...ibunya kurang setuju sama aku..." ucap Mbak Yanti

"Trus ?" ucapku

"Nah Edwin keukeuh mau nya sama aku...akhirnya setelah berjuang meyakinkan kepada orang tua nya kita dapat restu untuk menikah..." jawab Mbak Yanti

"Owh gitu...selamat ya Mbak...aku ikut bahagia...." ucapku tersenyum

"Aku juga mau ucapin banyak terima kasih buat kamu Met...." jawab Mbak Yanti

"Buat apa Mbak ?" tanyaku

"Kamu yang selalu support aku selama ini, ajari aku untuk selalu percaya bahwa Tuhan punya rencana terbaik jika kita yakin dan mau berusaha...makasih juga udah kasih aku masukan untuk menjaga cinta ini hanya untuk edwin di saat aku labil..." jawab Mbak Yanti

"Sama sama Mbak..." ucapku sambil tersenyum

"Trus kamu gimana sama Adhis Met ?" tanya Mbak Yanti

"Aku mau ketemu Orang tua nya dulu mbak...tapi mungkin setelah Adhis selesai tugas akhir...doa in ya Mbak..." ucapku

"Iya Met...aku doain yang terbaik buat kamu sama Adhis..." jawab Mbak Yanti

"Ya udah aku balik ke bekasi dulu ya Mbak...insyaallah aku datang saat ijabnya..." pamitku sambil mengulurkan tanganku

"Aku anter sampai parkiran ya Met..." jawab Mbak Yanti

"Ndak usah mbak..." ucapku

"Dah sini..." ucap Mbak Yanti sambil menarik lenganku



Aku ikutin langkah Mbak Yanti sampai ke parkiran di depan kantor....



"Kamu masuk dulu Met...." ucap Mbak Yanti saat kami sampai di samping mobil yang aku bawa

"Mbak Yanti mau kemana ?" tanyaku ketika melihat Mbak Yanti ikut masuk ke dalam mobil

"Jalan ke belakang bentar Met..." ucap Mbak Yanti

"Iya..." jawabku



Aku jalankan mobil ini pelan menuju parkiran belakang yang cukup sepi karena memang jarang ada yang pakai...parkiran ini biasanya dipakai untuk bongkar muat barang keperluan kantor...



"Dah di sini saja....berhenti..." ucap Mbak Yanti

"Maksudnya gimana sih Mbak...?" tanyaku



Mbak Yanti ndak menjawab tetapi malah mendekatiku dan memeluk lenganku dengan erat...tampak tetes air mata nya jatuh membasahi lenganku...tangisnya terisak terdengar pelan...



"Kok nangis Mbak ? kenapa ? " tanyaku

"Kamu diem aja Met...biarin aku nangis dulu..." jawab Mbak Yanti

"iya Mbak..." ucapku singkat



Setelah hampir 5 menit mbak Yanti menangis, akhir nya tangis nya mereda...nafas nya masih sesekali sesengukan dan mata nya sembab...make up nya sebagian hilang karena di sapu berkali kali dengan tissue...



"Udah Met....makasih ya..." ucap Mbak Yanti

"Iya Mbak...klo masih mau nangis lagi...aku siap nungguin kok..." jawabku

"Cukup kok Met...aku cuma mau nangis di pelukanmu...makanya aku ajak kamu ke sini biar ga di lihat orang..." ucap Mbak Yanti

"Emang kenapa harus nangis mbak ? bukannya harusnya bahagia karena mau menikah sama edwin ? " tanyaku

"Justru itu Met....perasaanku masih ada buat kamu...dan aku akan melepaskan semua dengan tangisan ini..." jawab Mbak Yanti

"Lupain perasaan buat aku mbak...edwin jauh lebih baik dari aku...aku yakin edwin akan bahagiain kamu mbak..." ucapku sambil tersenyum

"Iya Met...aku ga akan khianatin cinta ini..." jawab Mbak Yanti



Tanpa aku sadari Mbak Yanti mulai mendekat dan mencium bibirku perlahan...aku masih terdiam ndak percaya dengan keadaan ini...ciuman Mbak Yanti semakin lama semakin kuat menarik bibirku, lidahnya perlahan mulai menjalar di setiap rongga mulutku...dekapan erat tangannya seperti memaksaku untuk segera membalas perlakuannya...

Aku rendahkan bahuku dan aku peluk mesra Mbak Yanti, lidahku bergerak mengikuti permainan lidahnya...air liur kami menetes di sela sela bibir kami yang terus menyatu...tangannya menjelajah ke setiap lekuk tubuhku...nafas nya tersengal dan muka nya memerah...



"Cukup Mbak..." ucapku sambil menarik bibirku

"Aku sayang kamu Met..." ucap Mbak Yanti dengan nafas tak teratur

"Iya Mbak...tapi inget mbak...Mbak Yanti akan segera menikah dengan Edwin " jawabku masih memeluk mbak Yanti

"Iya Met...aku tau...ini aku lakuin sebagi ucapan terima kasih ku selama ini..." ucap Mbak Yanti

"Ndak harus seperti ini juga mbak...kalo mbak Yanti bahagia..aku juga akan ikut bahagia..." ucapku sambil mencium keningnya

"Mungkin aku akan ikut ke luar negeri Met...Edwin di terima kerja di sana...mungkin setelah menikah aku urus persiapan ke sana..." ucap Mbak Yanti

"Bagus dong Mbak...jadi ndak jauh jauhan lagi..." jawabku

"Iya sih Met...cuma aku mikir ibu..." ucap Mbak Yanti

"Kan bisa di omongin lagi mbak...enak nya gimana.." jawabku

"Makasih ya Met...aku harus balik kantor " ucap Mbak Yanti sambil melepas pelukannya

"Sama sama mbak...maaf kalo tadi aku lancang...terbawa suasana...maaf" ucapku

"Ga papa Met...untung masih bisa berhenti sebelum semakin jauh ya Met..." jawab Mbak Yanti sambil tersenyum

"Jaga itu buat suamimu Mbak..." ucapku sambil menunjuk bagian bawahnya

"Iya Met...makasih udah jaga aku.." ucap Mbak Yanti sambil mencium bibirku tipis

"Dah ayo jalan ke depan..." lanjut Mbak Yanti


Aku jalankan mobil ini menuju parkiran depan, Mbak Yanti masih mengandeng lengan kiriku, hinga sampai di dekat pintu masuk aku berhenti...


"Aku pulang ya Mbak...makasih buat semuanya...doain aku segera menyusul.." ucapku

"Ati ati di jalan ya Met...salam buat Adhis...jangan lupa datang ya...klo ga aku bakal marah besar sama kamu..." jawab Mbak Yanti

"Iya Mbak...assalamu'alaikum..." ucapku

"Wa'alaikumsalam...daah Slamet..." jawab Mbak Yanti sambil turun dari mobil

"Daah Mbak..." jawabku singkat



Sepanjang perjalanan aku masih membolak balikkan undangan berwarna merah ini....sesekali aku melihat bayangan wajah mbak Yanti dari kartu undangan ini....semoga kamu bahagia mbak...doain aku segera menyusul...
























-----------------------------------------------------
aku pasti datang mbak...