- Beranda
- Stories from the Heart
Generation With No Mythologies To Follow
...
TS
konigswood
Generation With No Mythologies To Follow
Love? What is that? Seems legit, can I have some on it?
Everybody talk about love, but what the true love mean?
Everybody sayin love more than his/her love
But I have Love for You more than words I can say
It is real? Nope maybe it is rael
Everybody talk about love, but what the true love mean?
Everybody sayin love more than his/her love
But I have Love for You more than words I can say
It is real? Nope maybe it is rael
Hai untuk seseorang disana, Aku sayang padamu ketika aku benar benar membencimu saat ini, maafkan aku yang terlalu angkuh untuk mengatakan aku sayang padamu, maafkan aku yang ternyata tidak berusaha saat engkau hendak meninggalkan ku terdampar disini
Just enjoy it, If there was same name, same place, same stories (Copy Paste) at this story, i just said So sorry im to terrible to hear that, cz My stories gonna using similar name similar place, if you wanna share it, please dont forgot the copyright
Moral? I dont give a fuck with it, so here we go!
Kita coba sedikit pengindexan ya, sebelumnya ga ada indexnya
Spoiler for Sop Iler:
Diubah oleh konigswood 11-01-2018 11:35
0
92K
501
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
konigswood
#67
I really really hate you
“Liat deh, Papa sama Mas Graham Akur banget” Ucap wanita itu..
“Eh udah selesai? Mau pesen apa?” Ucapku
“Boleh, pesen roti Kebo aja deh ya”
“Pesen lah Clau sama yang jualnya, jangan ama Mas” Ucapku sambil bercanda
Setelah selesai nongkrong bersama satu keluarga, kami memutuskan untuk pulang.
Di tengah malam aku belum tidur karena masih asik bermain DotA2 di kagetkan dengan pintu kamarku yang tiba – tiba terbuka
“Kok lu belum tidur ham?” Ucapnya sambil bersandar di pundakku
“Belum ka, lah lu sendiri ngapain disini ka?”
“Biasa juga manggilnya Thia, kenapa jadi ka ka gitu sih?” ucapnya Manja
“Hehehe… bentar ya… udah Tier 3 ini, udah mau tier 4”
“Gua tidur sini ya ham, gua takut tidur dikamar sendiri”
“Loh? Takut apaan?”
“Takut, serem banget rumahnya, kayu semua warna gothic lagi”
“Minta temenin ama Claudia aja, kalau nggak tidur disana”
“Lebih parah kamar Claudia, deket Aquarium, gua takut kacanya pecah”
“Ya, senyamannya lu aja dah”
Kemudian suara klik kanan dan tuts keyboard semakin berisik, tanpa sebab Chynthia mencium bibirku, dan reflek aku kaget kemudian menghentikan aktivitasku untuk berdiam diri
“Ayo dong main lagi, masa bengong?”
“Lu maen cium – cium aja, ya gua bingung”
“Ah biasanya di cium Ale sama Keket nggak ada bingung – bingungnya”
“Nggak” tangkasku, Nathan… kenapa kamu ceritakan itu semua pada Chynthia?
“Udahan ah mainnya, aku ngantuk, yuk tidur” Ucapnya sambil merestart PC
“Thia, Apaan sih, gamenya belum selesai juga”
“Lagian kamu diem aja sih, aku kira udah selesai, yuk tidur” sambil menyeretku ke ranjang
Dengan berat hati aku menemaninya, Ya tuhan.. jangan berikan Abandon pada Konigswood ya tuhan
Aku melepas baju dan tidur hanya menggunakan Celana pendek saja, karena jujur tidur seperti ini lebih nyaman, sejam dua jam…. Aku kepikiran dengan DotA, abandon punisment itu mengerikan bruh, di tambah Chynthia yang tidur sambil memelukku.
Keesokan harinya....
“Mas bangun mas” Ucap gadis ini sambil menepuk – nepuk pipiku
“Ya nanti”
“Bangun, ayok lari pagi ah, ga sehat pagi – pagi tidur”
“Lu bener – bener ganggu ya, minta di seret lagi?, dari semalem bagus gua ga marah”
Kemudian dia berlalu, baguslah aku bisa melanjutkan tidurku
“Byuurrrr” Suara air yang disiram dari gelas
“Ah, rese lo”
“Yok lari pagi, udah seger kan?”
“Ka, lu bisa ga sih ga gangguin gua sebentar aja?”
“Ayok… katanya adek gua, harus semangat”
“Nggak!”
“Masih capek ya gara – gara semalem?” tanyanya
Semalam? Kamu bobo dimana? Sama siapa? Berbuat apa? Oh no, Chynthia, god damn it
“Semalem? Wah lu yang nggak – nggak aja, waktu itu udah kan, masa lagi – lagi, ya kira – kira lah”
“Alah, semalem lu juga menikmati kok, mana ada orang tidur kok bisa menikmati?, dah buruan bangun, udah jam setengah enam, keburu panas”
“Iya – iya bawel lu”
Dengan berat hati aku melangkah dan bersiap diri untuk lari pagi, suasana dirumahku kalau pagi hari seperti ini nampak ramai dengan para orang tua yang asik berlari ataupun bermain sepeda di sekitar jogging track
“Lu sering lari pagi” Tanyaku sambil berlari
“Rutin bukan sering lagi, buat jaga kesehatan”
“Oh, pantes”
“Pantes apa?” Tanyanya heran
“Pantes lu ngeselin” ucapku sambil menyambitkan handuk kemukanya, dan kemudian berlari sekencang – kencangnya
“Graham……… “Teriaknya sambil mengejarku
Model secantik kamu dan bodi proporsional ternyata rajin lari pagi toh, kirain pakai obat – obatan supaya tetap menarik, saking letihnya aku berlari, aku beristirahat di sebuah kursi dan membeli minum di minimarket
“Dor, Ketangkep kan” Ucapnya sambil menjambak rambutku
“Hehehehe….”
“Sini minumnya, minum sendirian, nggak bagi – bagi nih dasar pelit” Gerutunya sambil merebut air mineral
“Jangan di abisin juga kali” ujarku saat mendapati botol yang tadi masih banyak terisi kini sudah masuk di tempat sampah
“Hehehe haus” dan seketika tubuhku terasa berat karena dia langsung minta di gendong
“Eh, malu diliatin ama orang – orang”
“Alah bilang aja nggak mau gendong”
“Malu tau, rame disini”
“Ya udah nanti dari gerbang rumah sampai kamar gendong” ucapnya turun dari gendonganku
“Apa sih?, so asik lu”
“Eh ham, liat deh ke sana, itu Kak Alesia itu bukan sih?”
“Bentar, coba gua kesana”
“Gua ikut, tunggu” ucapnya sambil mengalungkan handuk di lehernya
Ternyata memang Alesia yang kami temui pagi itu
“Hey Ale, wanna join with us?” ucap Chynthia
Say no Please!!
“Eh udah selesai? Mau pesen apa?” Ucapku
“Boleh, pesen roti Kebo aja deh ya”
“Pesen lah Clau sama yang jualnya, jangan ama Mas” Ucapku sambil bercanda
Setelah selesai nongkrong bersama satu keluarga, kami memutuskan untuk pulang.
Di tengah malam aku belum tidur karena masih asik bermain DotA2 di kagetkan dengan pintu kamarku yang tiba – tiba terbuka
“Kok lu belum tidur ham?” Ucapnya sambil bersandar di pundakku
“Belum ka, lah lu sendiri ngapain disini ka?”
“Biasa juga manggilnya Thia, kenapa jadi ka ka gitu sih?” ucapnya Manja
“Hehehe… bentar ya… udah Tier 3 ini, udah mau tier 4”
“Gua tidur sini ya ham, gua takut tidur dikamar sendiri”
“Loh? Takut apaan?”
“Takut, serem banget rumahnya, kayu semua warna gothic lagi”
“Minta temenin ama Claudia aja, kalau nggak tidur disana”
“Lebih parah kamar Claudia, deket Aquarium, gua takut kacanya pecah”
“Ya, senyamannya lu aja dah”
Kemudian suara klik kanan dan tuts keyboard semakin berisik, tanpa sebab Chynthia mencium bibirku, dan reflek aku kaget kemudian menghentikan aktivitasku untuk berdiam diri
“Ayo dong main lagi, masa bengong?”
“Lu maen cium – cium aja, ya gua bingung”
“Ah biasanya di cium Ale sama Keket nggak ada bingung – bingungnya”
“Nggak” tangkasku, Nathan… kenapa kamu ceritakan itu semua pada Chynthia?
“Udahan ah mainnya, aku ngantuk, yuk tidur” Ucapnya sambil merestart PC
“Thia, Apaan sih, gamenya belum selesai juga”
“Lagian kamu diem aja sih, aku kira udah selesai, yuk tidur” sambil menyeretku ke ranjang
Dengan berat hati aku menemaninya, Ya tuhan.. jangan berikan Abandon pada Konigswood ya tuhan
Aku melepas baju dan tidur hanya menggunakan Celana pendek saja, karena jujur tidur seperti ini lebih nyaman, sejam dua jam…. Aku kepikiran dengan DotA, abandon punisment itu mengerikan bruh, di tambah Chynthia yang tidur sambil memelukku.
Keesokan harinya....
“Mas bangun mas” Ucap gadis ini sambil menepuk – nepuk pipiku
“Ya nanti”
“Bangun, ayok lari pagi ah, ga sehat pagi – pagi tidur”
“Lu bener – bener ganggu ya, minta di seret lagi?, dari semalem bagus gua ga marah”
Kemudian dia berlalu, baguslah aku bisa melanjutkan tidurku
“Byuurrrr” Suara air yang disiram dari gelas
“Ah, rese lo”
“Yok lari pagi, udah seger kan?”
“Ka, lu bisa ga sih ga gangguin gua sebentar aja?”
“Ayok… katanya adek gua, harus semangat”
“Nggak!”
“Masih capek ya gara – gara semalem?” tanyanya
Semalam? Kamu bobo dimana? Sama siapa? Berbuat apa? Oh no, Chynthia, god damn it
“Semalem? Wah lu yang nggak – nggak aja, waktu itu udah kan, masa lagi – lagi, ya kira – kira lah”
“Alah, semalem lu juga menikmati kok, mana ada orang tidur kok bisa menikmati?, dah buruan bangun, udah jam setengah enam, keburu panas”
“Iya – iya bawel lu”
Dengan berat hati aku melangkah dan bersiap diri untuk lari pagi, suasana dirumahku kalau pagi hari seperti ini nampak ramai dengan para orang tua yang asik berlari ataupun bermain sepeda di sekitar jogging track
“Lu sering lari pagi” Tanyaku sambil berlari
“Rutin bukan sering lagi, buat jaga kesehatan”
“Oh, pantes”
“Pantes apa?” Tanyanya heran
“Pantes lu ngeselin” ucapku sambil menyambitkan handuk kemukanya, dan kemudian berlari sekencang – kencangnya
“Graham……… “Teriaknya sambil mengejarku
Model secantik kamu dan bodi proporsional ternyata rajin lari pagi toh, kirain pakai obat – obatan supaya tetap menarik, saking letihnya aku berlari, aku beristirahat di sebuah kursi dan membeli minum di minimarket
“Dor, Ketangkep kan” Ucapnya sambil menjambak rambutku
“Hehehehe….”
“Sini minumnya, minum sendirian, nggak bagi – bagi nih dasar pelit” Gerutunya sambil merebut air mineral
“Jangan di abisin juga kali” ujarku saat mendapati botol yang tadi masih banyak terisi kini sudah masuk di tempat sampah
“Hehehe haus” dan seketika tubuhku terasa berat karena dia langsung minta di gendong
“Eh, malu diliatin ama orang – orang”
“Alah bilang aja nggak mau gendong”
“Malu tau, rame disini”
“Ya udah nanti dari gerbang rumah sampai kamar gendong” ucapnya turun dari gendonganku
“Apa sih?, so asik lu”
“Eh ham, liat deh ke sana, itu Kak Alesia itu bukan sih?”
“Bentar, coba gua kesana”
“Gua ikut, tunggu” ucapnya sambil mengalungkan handuk di lehernya
Ternyata memang Alesia yang kami temui pagi itu
“Hey Ale, wanna join with us?” ucap Chynthia
Say no Please!!
0