- Beranda
- Stories from the Heart
(Horror) Diary [TAMAT]
...
TS
ayanokouji
(Horror) Diary [TAMAT]
![(Horror) Diary [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2016/08/12/8901141_20160812100754.jpg)
Illustration courtesy of Awayaye
Halo, dan salam kenal buat agan-agan semua.
Perkenalkan saya anggota lama kaskus tapi newbie di forum SFTH.
Nah, berhubung saya lihat banyak yang menceritakan pengalamannya terutama untuk yang berbau-bau mistis. kebetulan saya dekat dengan seseorang yang memang punya kemampuan lebih untuk melihat yang semacam itu.
Cerita ini adalah berdasarkan kisah nyata, yang memang diambil langsung dari Diary dia
Langsung saja dimulai lah ya
Untuk Postingan pertama saya langsung Posting 2 part deh, karena prologue blum masuk ke cerita
Spoiler for Rules:
Atas permintaan yang punya Diary, mohon dibaca RULESnya sebelum membaca Diary ini ya :
1. Diary ini adalah hasil convert dari catatan di kertas menjadi bentuk elektronik. Jadi ini adalah benar-benar berasal dari Diary asli, kalau sampai ada yang baca dan tidak percaya, it's OK, tidak masalah tapi mohon jangan coba2 menantang apapun 'mahluk' yang disebutkan di Diary ini. Apabila terjadi sesuatu kami tidak bisa menolong.
2. Ini memang bukan urusan TS, tapi usahakan kalau sampai merasakan sesuatu yang tidak beres setelah baca isi Diary teman saya, harap dekatkan diri ke Tuhan segera. Karena seberapa besar Tuhan menolong itu tergantung dari iman kita ketika meminta. Dan percayalah, meminta saat belum melihat apapun dan ketika 'mereka' ada di depanmu itu akan menyebabkan bedanya besar Iman bagi yang tidak terbiasa.
Terimakasih sebelumnya, dan ingat baik2, jangan bermain-main dengan sesuatu dari dunia lain
Part I - Prologue (tanggal Diary - 3 September 2010)
Spoiler for Part I:
3 September 2010
Hallo Diary..
Mulai hari ini aku akan sedikit merubah apa yang aku tulis di dalam lembarmu yach..
Sebenarnya aku sih berniat tidak pernah berkeinginan untuk mengungkapkan rahasia ini, karena aku pasti akan dicap sebagai orang aneh..
Hanya kamu yang mau mendengarkan semua cerita aku tanpa mengeluh, mulai dari aku menyukai siapapun sampai sendirian seperti sekarang (hiks..hiks.. yahh aku tau, trims anyway)
Okay, jadi aku akan menceritakan pengalaman hari ini.. yaah ini kesekian kalinya sudah terjadi padaku, dan untuk teman sejatiku yaitu kamu my Diary, aku akan menuliskan ini, rahasiakan ini yaah..
Ceritanya aku akan mulai dari pengalaman tadi pagi..
Oh ya, sebelumnya aku akan kasihtau sedikit rahasia kepada kamu..
Kamu tau.. ehm.. aku ini bisa melihat hantu atau semacamnya.. guru Agamaku berkata ini adalah anugrah, menurutku lebih seperti kutukan.
Kamu tau, Diary? Mungkin tidak banyak orang yang tau, tapi hantu itu berbeda dengan setan atau semacamnya. Kalau misalkan diumpamakan, hantu itu lebih ke arwah orang-orang yang meninggal atau dalam Bahasa Inggris disebut dengan Ghost. Sedangkan setan bukan arwah, atau mungkin saja tadinya mereka arwah, yang pasti setan itu sudah lebih melewati tingkat keseraman dari Hantu. Dan diatas itu, masih ada lagi yang aku namakan jejadian. Nah, apabila setan itu bentuknya tidak dapat dikatakan bentuk apakah itu, kalau jejadian ini setidaknya sebagian besar dari bentuknya adalah bagian dari hewan-hewan.
Dan diary, dari kesialanku mendapatkan kutukan kemampuan ini, syukurlah aku hanya bisa melihat hantu saja. Yaah, kadang memang ada sedikit pengecualian, yang membuatku enggak tau kenapa bisa melihat yang lebih aneh daripada hantu.
But I tell you my Diary, melihat hantu saja sudah cukup menakutkan lho. Jangan dikira penampilan mereka itu normal-normal saja.. yahh, memang ada yang normal dan tersamar tapi hampir disetiap kejadian mereka akan menunjukkan wujud asli mereka kalau mereka tau kita bisa melihat mereka, dan mereka selalu tau kalau aku bisa melihat mereka.
Upps… sudah jam 11 ternyata, tadinya aku mau menceritakan kejadian penglihatan yang kulihat hari ini, tapi sudah terlalu malam nih, besok aku janji pasti akan cerita padamu dehhh, jangan ngambek yahh
See you tomorrow my Diary, Mulai hari ini aku akan melaporkannya padamu kalau aku melihat sesuatu yang aneh itu, hehe.. Nite
Part II - Misteri Toilet Wanita di lantai 7 - catatan tanggal 4 September 2010
Spoiler for Part II:
4 September 2010
Hallo friend,
As my promise stated, aku bakal ceritain hal yang kemarin terjadi sama aku. Jangan takut yaah, karena aku sudah cukup takut untuk mengingat-ingat ini, jadi tolong semangati aku (he..he..)
Oookay, cerita ini bermulai waktu aku bersama cindy sedang ada ditoilet di lantai 7 kampus kemarin siang setelah kuliah pak Zainul.
Ingatkan aku untuk memarahi Cindy nanti karena dia meninggalkan aku sendirian di toilet itu..
Kau dengar? Meninggalkan aku!
Berkat dia aku jadi melihat.. yahh, sesuatu yang jauh dari menyenangkan..
Sewaktu aku keluar dari bilik toilet dan mencari-cari Cindy, aku tidak menemukannya dimana-mana, aku rasa sih dia pergi buru-buru menemui pacarnya.. ya Tuhan, persahabatan kita hanya sebatas selama pacar tidak mengganggu.
Lalu aku berpikir, ya sudahlah, aku akan membetulkan make-up sebentar dan akan pergi ke food court, sepertinya #### belum datang menjemputku deh, setidaknya aku harus terlihat cantik kaan (he-he-he)
Tiba-tiba aku merasakan udara menjadi dingin, cukup untuk membuat bibirmu bergetar secara reflek.
Dan itu jelas-jelas tidak benar, toilet ini kan jelas-jelas pengap dan tanpa AC dimanapun. Dan otakku baru saja berpikir kalau ada yang tidak beres nih..
Tiba-tiba sudah berdiri seorang wanita dibelakangku, rambutnya panjang dan menutupi separuh mukanya, dia memakai baju kaus berwarna merah menyala dan celana jeans.
Aku langsung berbalik dan reflek berkata kalau dia membuatku kaget. Dan hal berikutnya yang terjadi membuatku hampir saja mengompol
Dia menempelkan mukanya tepat didepan mukaku, kulitnya benar-benar mengerikan, kau tau karpet yang ada tonjolan-tonjolannya begitu? Mukanya dan seluruh kulitnya penuh dengan seperti itu. Dan warna kulitnya sangat pucat, seperti warna krem kekuningan. Dan yang paling mengerikan dari semuanya adalah bola matanya, warna urat darah dibola matanya berwarna coklat kekuningan dan pupil matanya hitam dan bebercak merah.
Dari situ aku langsung tau kalau aku sedang bertemu dengan hantu, dan kali ini bukan hantu yang baik.
Perlahan-lahan dia mendekati aku, tapi tidak pernah menempel pada badanku, mukanya sangat dekat pada mukaku, dan tangannya yang dipenuhi dengan tonjolan-tonjolan itu juga menggapai tubuhku seakan ingin menyentuhku, tapi sentuhan itu tidak pernah terjadi.
Aku merasakan bahwa sekitar 1 jam dia hanya memandangiku saja, berkali-kali berusaha menempelkan dirinya pada badanku, tapi tidak pernah berhasil. Jujur Diary, aku tidak tau kenapa dia tidak bisa menyentuhku, tapi syukurlah karena disaat itu, aku sama sekali tidak bisa bergerak.
Setelah sekitar 1 jam itu, dia akhirnya mundur, kemudian matanya membelalak. Lebih besar dari lebar mata yang bisa dibuka oleh manusia normal, sepertinya seakan-akan semua kelopak matanya tertelan ke dalam rongga matanya. Kemudian warnanya bola matanya perlahan-lahan menjadi merah tua dan kemudian akhirnya menjadi hitam.
Kemudian dia berteriak sambil melompat kehadapanku, dan menghilang tepat didepan mukaku. Aku yakin aku mengompol sedikit kemarin.
Setelah itu suhu di toilet itu kembali pengap. Kakiku terasa kehilangan tulangnya dan aku terduduk di lantai toilet tanpa tenaga.
Kemudian suara handphoneku berbunyi mengagetkan aku, aku mengangkatnya dan #### ternyata menelponku. Dia mengatakan bahwa sudah 5 menit dia mencoba menelponku dan tidak diangkat-angkat. Aku meminta maaf dan berkata mungkin aku tidak mendengarnya tadi.
Ngomong-ngomong… waktu yang berlalu hanya 15 menit, tapi terasa seperti satu jam saat kejadian tadi..
Lain kali ingatkan aku jangan pernah lagi masuk di toilet lantai 7 sendirian ya.
UPDATED!!! PART XLV - "Serangan yang disengaja - II"
Spoiler for INDEX:
part III- Melayat
Part IV - Siapa yang mengikuti aku?
Part V - Bagaimana kutukan ini dimulai
Part VI - Perkemahan SMP
Part VII - Jurit Malam 1
Part VIII - Jurit Malam 2
Part IX - Penghuni Kampusku
Part X - Wanita dress putih
Part X (Final) - Wanita dress putih (lanjutan)
Part XI - Mereka ada di sekeliling kita
Part XII - Kalau kau jahat
Part XIII - Lauren dan ketiga anaknya
Part XIV- WARNING!! Baca catatan saya sebelum lanjut baca - Si Nenek dan Cucunya 1
Part XV - Si Nenek dan Cucunya 2
Part XVI - Wanita Dress Putih is back
Part XVII - Lift kampusku
Part XVIII - Tiga anak lauren kembali
Part XIX - Mahluk aneh
Part XX - Kampus sarang Kunti
Part XXI - Sang "dewa" jahat
Part XXII - Curiousity Kills the Cat
Part XXII - Bagian 2 - Robert and the Devil 1
Part XXII - Bagian 3 - Robert and the Devil 2
Part XXIII - Kembalinya si mahluk aneh
Part XXIV - Part I - si "dewa" jahat kembali 1
Part XXIV - Part II - si "dewa" jahat kembali 2
Part XXV - Robert
Part XXVI - aku dan kegelapan
part XXVII - Wewe Hitam
Part XXVIII - Wewe Hitam dan Wewe Putih
Part XXIX (bagian pertama) - He and Me (bag 1)
Part XXX (Bagian kedua) - He and Me (bag 2)
Part XXXI - sang pelindung
Part XXXII - Villa di gunung 1
Part XXXIII - Villa di gunung 2
Part XXXIV - Villa di gunung 3
Part XXXV - Villa di gunung (tamat) bag awal
Part XXXV - bagian akhir - Villa di gunung (tamat) bag akhir
Part XXXVI - Kutukan baru
Part XXXVI - Tambahan - Kutukan baru (tambahan)
Part XXXVII - Bagian Pertama - Iblis bag 1 -(Ketika dia terluka)
Part XXXVIII - bagian kedua - Iblis bag 2 - (si pemilik mata)
Part XXXIX - Cermin
Part XL - Ketika Ayano sakit
Part XLI - Goodbye
PART XLII - Mahluk di Jendela
PART XLIII - Akhir si "dewa" jahat
PART XLIII (lanjutan) - Akhir si "dewa" jahat (bag Akhir)
Part XLIV - Serangan yang disengaja - I
PART XLV - Serangan yang disengaja - 2 UPDATE
Bonus Story : Pengalaman TS dan yang punya Diary
Pengalaman bersama dia yang menulis Diary I
Bonus Story II Ketika yang tidak biasa melihat diperlihatkan
BONUS STORY III - Pengalaman Horror ketika main game
BONUS STORY IV : Kejadian di Malam Jumat Kliwon[
*SPECIAL* Bonus Story IV - part 2 - Elisa's POV
Bonus Story V - Part I
Bonus Story V - Part 2
Bonus Story V - part 3
Bonus Story VI
Bonus Story VII #awasbebehplusplus
Bonus Story VIII
Bonus Story IX
Bonus Story X
Bonus Story XI
BONUS PART XII - Bagian ketiga (Elisa POV)
Kiriman cerita dari para pembaca :
Kiriman cerita dari agan Gent4r - 1 (Gent4r, Romi vs Miss K)
Pengalaman agan Gent4r kedua
Kiriman cerita dari pembaca
Thread lainnya tentang saya dan Elisa
Saya dan Gadis bermata Indigo
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 39 suara
Berhubung banyak yang nyaranin Untuk ganti judul Thread, mohon masukan terkait itu :
Judul Thread tetap, soalnya daripada ribet nyari Threadnya lagi
56%
Judul Thread diganti ke judul Thread yang di dalem
33%
Judul Thread kudu diganti ke judul Thread yang beda dan lebih menarik
10%
Diubah oleh ayanokouji 19-11-2016 12:18
radorada dan 23 lainnya memberi reputasi
24
1.1M
Kutip
2.2K
Balasan
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
ayanokouji
#270
Berhubung Elisa lagi sibuk, maka kali ini updatenya cerita dari saya saja.
Update Bonus Story V - part I
Jadi gini ceritanya agan-agan, sekitaran tahun lalu saya ada pergi ke daerah P******** untuk urusan kerjaan. Awalnya si Elisa udah saya ajak, cuman anaknya gak mau karena takut jadi omongan orang.

Alhasil pergilah saya dengan teman saya si Danu yang belakangan saya baru tau asli anaknya bebal-bin-oncom banget. Terutama soal mulutnya, yang kagak bisa di-rem sama sekali.
Nah, masalahnya tugas saya itu membutuhkan saya untuk pergi ke daerah yang cukup pedalaman, sekitar 3 jam perjalanan dari Hotel tempat saya menginap di Kota.
Sesampainya di bandara kota P********, saya dan teman saya langsung menyewa mobil untuk mempermudah berpergian di kota ini. Setelah menyetel GPS di HP, maka pergilah saya dan teman saya menuju Hotel tempat kami menginap. Rencananya, orang yang akan jadi pemandu kami akan mendatangi kami besok pagi di Hotel.
Sampailah kami di Hotel yang bisa dikatakan sangat bagus dan hanya berjarak 15 menit dari bandara.
Setelah proses check-in selesai dilakukan, yang dibumbui dengan cek-cok kecil masalah pembatalan kamar. Dimana si Danu maunya kamar kita tetep kepisah sedangkan saya kagak setuju secara biaya perjalanan kan saya yang biayain, dan itu kamar dipisah karena tadinya mau ajak Elisa, kalo sama2 cowo kamar pakek dipisah segala sih... buang-buang duit lah, toh saya dan dia gak ada yang maho.
Gangguan pertama lansung dimulai saat malam di hari pertama menginap.
Pertama yang kena bukan saya, tapi si Danu.
Gangguannya itu terjadi saat dia mandi (syukurlah saya udah mandi duluan). Baru lewat 2 menit dari si Danu masuk kamar mandi, tiba-tiba dia udah keluar dengan celana boxer dan badan masih basah plus rambut habis shampoan yang belum kelar di bilas.
"Monyett ni hotel" omel Danu.
Saya hanya bisa melihatnya dengan alis berkerenyit.
"Ah sikek nih beneran, setan kaga liat-liat waktu" cerocosnya.
"Setan apaan bro?" tanyaku.
"Lo bayangin dah" katanya kesal "Gua lagi shampoan tadi, tau-tau tangan gue berasa ada yang megang-megang"
Sebenarnya sih mendengar itu saya rada-rada takut, tapi ada rasa lucunya juga "Kali aja mo shampoin lo bro" ledekku.
"Yee. ogah deh, tangannya keriputan gitu, kalo yang dateng setan cewek cakep sih gua ajak tidur bareng sekalian" katanya
"hush, ngomong sembarangan lo bro" kataku "Trus, karena ngerasa dipegang tangannya lo buru-buru udahan?"
"Kagak cuy, masalahnya abis tangan gue dipegang-pegang, gue ngelirik ke atas, terus ngeliat kepala ngegantung di sudut kamar mandi coy" katanya lagi "Terus pas gue mo liat jelas tu pala uda ngilang"
Serrrrr.... wadow... saya paling anti denger yang beginian deh...
Masalahnya kalo ni anak aja bisa liat, uda pasti saya bakalan liat juga ujung-ujungnya. Semenjak deket ama Elisa entah gimana saya jadi 'belajar' buat ngeliat juga sih.
Ok.. paten ini bakal jadi nightmare deh ni perjalanan ama ni anak satu... uda jalan berduaan ama cowok pake plus ngeliat yang aneh-aneh pula.
Ehh.. udah begitu si Danu bukannya uda tau abis diganggu uda diem tenang karena ketakutan, dia malah ngomong "Udah setan-setan ye, kalo lo orang mau nunjukkin ke gue jangan yang jelek, yang cakep boleh deh dateng" katanya.
Bangke kan?
Begitu dia ngomong gitu, langsung deh jendela kamar hotel bergetar kayak kena angin yang kenceng dari luar.
'Dayuuuum' pikir gue. Salah bawa orang nihh.
Jadi sebelum ni anak mulai ngomong macem-macem lagi, maka segeralah saya suruh tidur dia.
Tapi emang dasar sial... "berkat" ni anak, sukses kita orang berdua gak dikasih tidur tenang tu malem.
Kira-kira lewat jam 11 malem, saat kita orang lagi mencoba tidur, tiba-tiba hawa jadi dingin banget.
Dan hawa dingin itu datengnya dari punggung saya. Alias dari tempat si Danu tidur.
Saya membalikkan posisi tidur saya menjadi menghadap si Danu. Cahaya lampu dari luar menembus masuk lewat jendela yang gordennya tidak tertutup. Dan di tembok di sebelah tempat tidur Danu, sesosok bayangan tinggi dan besar sedang berdiri diam.
BRAKKK
Jendela hotel yang tadinya terkunci rapat menghentak terbuka dengan keras.
Angin dingin memasuki ruangan kami.
Bayangan yang diam itu kini memperlihatkan siluet sosok dengan rambut berkibar-kibar dan gaun yang juga berkibar-kibar.
Bayangan itu kini bergerak perlahan, saya bisa melihatnya seakan-akan memutar badannya hingga menatap ke arah Danu yang sedang tidur, rambutnya berkibar-kibar bersama dengan gaunnya.
Siluet itu menunduk perlahan ke arah Danu, mengulurkan tangannya dan... ehh? memeluk Danu?.
Seketika itu, Danu menjadi kejang-kejang.
"Oy!! Bro!!" sayapun berteriak memanggilnya karena khawatir.
Danu mengingau.
"Ehh.. mbak cantik deh.." Danu berbicara dalam tidurnya.
wew...
"Hah? penunggu disini?" sambung ingau Danu
Anjaayyy...beneran dikasih unjuk
"Gak papa deh... mbak cakep sih..." ingau Danu lagi
Ehh?? kaga salah ni anak?
"Aduh mbak... pelan-pelan aja... aduhh ampun mbak.." ingau Danu sambil tersenyum-senyum.
Wew... cape deh ni anak.... kaga liat-liat yak yang ngegodain apaan gitu...
Melihat Danu begitu, sayapun melanjutkan tidur saya. Toh sepertinya dia malah senang.
Sekitar beberapa menit saya mulai terlelap, terdengar suara teriakan dari Danu.
"Ahhh.. ampuun!! tolong!! aduuhhh!! ampuun!! please jangan!! awww!!" teriaknya dalam ingauan.
saya membuka sedikit mata saya... tadinya saya akan bersifat masa bodo, karena itu resiko dari Danu sendiri sudah bermain-main api dengan 'mereka'.
Tapi akhirnya saya mencoba bangun.
Kalau ini anak kenapa-kenapa saat jalan dengan saya, bisa-bisa saya yang disuruh tanggung jawab, begitu dalih saya dalam pikiran saya.
Tapi belum sempat saya beranjak dari tempat tidur. Pundak saya ditepuk.
Secara reflek saya melihat ke arah belakang.
Sesosok kepala yang sedang di pegangi oleh tubuh tak berkepala sedang berada hanya beberapa senti dari wajah saya.
Kepala yang dipegang oleh tubuh itu dalam keadaan hancur. Separuh tengkoraknya pecah dan mengeluarkan cairan putih otak dan darah yang meleleh menutupi separuh mukanya.
Sedangkan pada separuh wajah yang tidak hancur terlihat bola mata yang hampir keluar dengan darah yang menetes-netes dari mata dan hidungnya, lidahnya menggantung lemas dari separuh mulutnya yang ikut hancur.
Warna kulit mahluk itu keunguan dengan semburat urat berwarna merah terlihat di seluruh wajahnya yang hancur.
Saya dapat mengingatnya dengan jelas, karena wujud mengerikan itu tidak bisa saya lupakan sampai sekarang karena itu adalah salah satu penampakan paling frontal yang pernah saya alami.
Walaupun setelah penampakan itu, semua pandangan saya mengabur dan gelap seketika...
Saya pingsan...
- bersambung di part 2 -
Update Bonus Story V - part I
Spoiler for Bonus Story V : Dikerjain Rame-rame:
Jadi gini ceritanya agan-agan, sekitaran tahun lalu saya ada pergi ke daerah P******** untuk urusan kerjaan. Awalnya si Elisa udah saya ajak, cuman anaknya gak mau karena takut jadi omongan orang.

Alhasil pergilah saya dengan teman saya si Danu yang belakangan saya baru tau asli anaknya bebal-bin-oncom banget. Terutama soal mulutnya, yang kagak bisa di-rem sama sekali.
Nah, masalahnya tugas saya itu membutuhkan saya untuk pergi ke daerah yang cukup pedalaman, sekitar 3 jam perjalanan dari Hotel tempat saya menginap di Kota.
Sesampainya di bandara kota P********, saya dan teman saya langsung menyewa mobil untuk mempermudah berpergian di kota ini. Setelah menyetel GPS di HP, maka pergilah saya dan teman saya menuju Hotel tempat kami menginap. Rencananya, orang yang akan jadi pemandu kami akan mendatangi kami besok pagi di Hotel.
Sampailah kami di Hotel yang bisa dikatakan sangat bagus dan hanya berjarak 15 menit dari bandara.
Setelah proses check-in selesai dilakukan, yang dibumbui dengan cek-cok kecil masalah pembatalan kamar. Dimana si Danu maunya kamar kita tetep kepisah sedangkan saya kagak setuju secara biaya perjalanan kan saya yang biayain, dan itu kamar dipisah karena tadinya mau ajak Elisa, kalo sama2 cowo kamar pakek dipisah segala sih... buang-buang duit lah, toh saya dan dia gak ada yang maho.
Gangguan pertama lansung dimulai saat malam di hari pertama menginap.
Pertama yang kena bukan saya, tapi si Danu.
Gangguannya itu terjadi saat dia mandi (syukurlah saya udah mandi duluan). Baru lewat 2 menit dari si Danu masuk kamar mandi, tiba-tiba dia udah keluar dengan celana boxer dan badan masih basah plus rambut habis shampoan yang belum kelar di bilas.
"Monyett ni hotel" omel Danu.
Saya hanya bisa melihatnya dengan alis berkerenyit.
"Ah sikek nih beneran, setan kaga liat-liat waktu" cerocosnya.
"Setan apaan bro?" tanyaku.
"Lo bayangin dah" katanya kesal "Gua lagi shampoan tadi, tau-tau tangan gue berasa ada yang megang-megang"
Sebenarnya sih mendengar itu saya rada-rada takut, tapi ada rasa lucunya juga "Kali aja mo shampoin lo bro" ledekku.
"Yee. ogah deh, tangannya keriputan gitu, kalo yang dateng setan cewek cakep sih gua ajak tidur bareng sekalian" katanya
"hush, ngomong sembarangan lo bro" kataku "Trus, karena ngerasa dipegang tangannya lo buru-buru udahan?"
"Kagak cuy, masalahnya abis tangan gue dipegang-pegang, gue ngelirik ke atas, terus ngeliat kepala ngegantung di sudut kamar mandi coy" katanya lagi "Terus pas gue mo liat jelas tu pala uda ngilang"
Serrrrr.... wadow... saya paling anti denger yang beginian deh...
Masalahnya kalo ni anak aja bisa liat, uda pasti saya bakalan liat juga ujung-ujungnya. Semenjak deket ama Elisa entah gimana saya jadi 'belajar' buat ngeliat juga sih.
Ok.. paten ini bakal jadi nightmare deh ni perjalanan ama ni anak satu... uda jalan berduaan ama cowok pake plus ngeliat yang aneh-aneh pula.
Ehh.. udah begitu si Danu bukannya uda tau abis diganggu uda diem tenang karena ketakutan, dia malah ngomong "Udah setan-setan ye, kalo lo orang mau nunjukkin ke gue jangan yang jelek, yang cakep boleh deh dateng" katanya.
Bangke kan?
Begitu dia ngomong gitu, langsung deh jendela kamar hotel bergetar kayak kena angin yang kenceng dari luar.
'Dayuuuum' pikir gue. Salah bawa orang nihh.
Jadi sebelum ni anak mulai ngomong macem-macem lagi, maka segeralah saya suruh tidur dia.
Tapi emang dasar sial... "berkat" ni anak, sukses kita orang berdua gak dikasih tidur tenang tu malem.
Kira-kira lewat jam 11 malem, saat kita orang lagi mencoba tidur, tiba-tiba hawa jadi dingin banget.
Dan hawa dingin itu datengnya dari punggung saya. Alias dari tempat si Danu tidur.
Saya membalikkan posisi tidur saya menjadi menghadap si Danu. Cahaya lampu dari luar menembus masuk lewat jendela yang gordennya tidak tertutup. Dan di tembok di sebelah tempat tidur Danu, sesosok bayangan tinggi dan besar sedang berdiri diam.
BRAKKK
Jendela hotel yang tadinya terkunci rapat menghentak terbuka dengan keras.
Angin dingin memasuki ruangan kami.
Bayangan yang diam itu kini memperlihatkan siluet sosok dengan rambut berkibar-kibar dan gaun yang juga berkibar-kibar.
Bayangan itu kini bergerak perlahan, saya bisa melihatnya seakan-akan memutar badannya hingga menatap ke arah Danu yang sedang tidur, rambutnya berkibar-kibar bersama dengan gaunnya.
Siluet itu menunduk perlahan ke arah Danu, mengulurkan tangannya dan... ehh? memeluk Danu?.
Seketika itu, Danu menjadi kejang-kejang.
"Oy!! Bro!!" sayapun berteriak memanggilnya karena khawatir.
Danu mengingau.
"Ehh.. mbak cantik deh.." Danu berbicara dalam tidurnya.
wew...
"Hah? penunggu disini?" sambung ingau Danu
Anjaayyy...beneran dikasih unjuk
"Gak papa deh... mbak cakep sih..." ingau Danu lagi
Ehh?? kaga salah ni anak?
"Aduh mbak... pelan-pelan aja... aduhh ampun mbak.." ingau Danu sambil tersenyum-senyum.
Wew... cape deh ni anak.... kaga liat-liat yak yang ngegodain apaan gitu...
Melihat Danu begitu, sayapun melanjutkan tidur saya. Toh sepertinya dia malah senang.
Sekitar beberapa menit saya mulai terlelap, terdengar suara teriakan dari Danu.
"Ahhh.. ampuun!! tolong!! aduuhhh!! ampuun!! please jangan!! awww!!" teriaknya dalam ingauan.
saya membuka sedikit mata saya... tadinya saya akan bersifat masa bodo, karena itu resiko dari Danu sendiri sudah bermain-main api dengan 'mereka'.
Tapi akhirnya saya mencoba bangun.
Kalau ini anak kenapa-kenapa saat jalan dengan saya, bisa-bisa saya yang disuruh tanggung jawab, begitu dalih saya dalam pikiran saya.
Tapi belum sempat saya beranjak dari tempat tidur. Pundak saya ditepuk.
Secara reflek saya melihat ke arah belakang.
Sesosok kepala yang sedang di pegangi oleh tubuh tak berkepala sedang berada hanya beberapa senti dari wajah saya.
Kepala yang dipegang oleh tubuh itu dalam keadaan hancur. Separuh tengkoraknya pecah dan mengeluarkan cairan putih otak dan darah yang meleleh menutupi separuh mukanya.
Sedangkan pada separuh wajah yang tidak hancur terlihat bola mata yang hampir keluar dengan darah yang menetes-netes dari mata dan hidungnya, lidahnya menggantung lemas dari separuh mulutnya yang ikut hancur.
Warna kulit mahluk itu keunguan dengan semburat urat berwarna merah terlihat di seluruh wajahnya yang hancur.
Saya dapat mengingatnya dengan jelas, karena wujud mengerikan itu tidak bisa saya lupakan sampai sekarang karena itu adalah salah satu penampakan paling frontal yang pernah saya alami.
Walaupun setelah penampakan itu, semua pandangan saya mengabur dan gelap seketika...
Saya pingsan...
- bersambung di part 2 -
Diubah oleh ayanokouji 05-08-2016 16:14
marcellaal memberi reputasi
0
Kutip
Balas