- Beranda
- Stories from the Heart
Generation With No Mythologies To Follow
...
TS
konigswood
Generation With No Mythologies To Follow
Love? What is that? Seems legit, can I have some on it?
Everybody talk about love, but what the true love mean?
Everybody sayin love more than his/her love
But I have Love for You more than words I can say
It is real? Nope maybe it is rael
Everybody talk about love, but what the true love mean?
Everybody sayin love more than his/her love
But I have Love for You more than words I can say
It is real? Nope maybe it is rael
Hai untuk seseorang disana, Aku sayang padamu ketika aku benar benar membencimu saat ini, maafkan aku yang terlalu angkuh untuk mengatakan aku sayang padamu, maafkan aku yang ternyata tidak berusaha saat engkau hendak meninggalkan ku terdampar disini
Just enjoy it, If there was same name, same place, same stories (Copy Paste) at this story, i just said So sorry im to terrible to hear that, cz My stories gonna using similar name similar place, if you wanna share it, please dont forgot the copyright
Moral? I dont give a fuck with it, so here we go!
Kita coba sedikit pengindexan ya, sebelumnya ga ada indexnya
Spoiler for Sop Iler:
Diubah oleh konigswood 11-01-2018 11:35
0
92K
501
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
konigswood
#63
Beyonding Godlike!!!!
“Ham, Bangun ham, bantuin Mama pindahan dulu kesini” Ucap papa dari balik pintu
“Iya Pa, sebentar mandi dulu”
“Ya udah, Papa tunggu di meja makan ya”
Dengan penuh rasa malas aku mandi dan kemudian naik menuju meja makan, disana ada Claudia dan Chynthia yang tersenyum saat melihatku
“Mas, Aku ikut di mobil mas ya” Pinta Claudia di tengah sarapan pagi
“Ikut tinggal ikut” Ucapku cuek
Roti tawar sudah habis, susu full cream juga sudah habis, kemudian kami berangkat ke bilangan jakarta selatan, kondisi lalu lintas tentu sangat macet, barang – barang mereka banyak, dengan 4 mobil (semua mobil yang kami miliki, kecuali Claudia yang belum waktunya untuk memiliki), sekali jalan keangkut semua.
Sesampainya dirumah aku langsung membantu menurunkan barang – barang mereka dan membantu menyusunnya, aku membantu menata kamar Claudia yang letaknya bersebelahan dengan Kolam ikan milik Papa yang berisi sejumlah ikan hias
“Dek, kayanya ini kaca samping ngga usah di dekor dek, biar viewnya bagus, jadi kamu bisa liat ikan kan nikmat”
“Iya sih mas, aku ngeri kalau kacanya pecah kalo di dekor mas”
“Ngga, ini kaca anti pecah kok, kamu lempar batu juga batunya mental”
“Ah ngga ah mas, ngeri tau, nanti kalau airnya jebol ke kamarku gimana?”
“Hahahahah, liat nih” ucapku sambil mengambil botol minum yang berisi
“Tuh liat kan? Kacanya solid bisa mantul”
“Ah tetep ngeri”
Kemudian setelah selesai, aku menumpang untuk merebahkan badan di kasurnya
“Mas, aku mau nanya deh, kemarin yang bule itu pacar mas ya?”
“Bule mana?”
“Itu loh yang kemaren pake jam warna Kuning”
“Oh Laras? Itu temen deket mas”
“Oh, seberapa deket? Mas sama Kak Laras?”
“Kenapa tanya begitu? Hayo…” ucapku menyudutkannya supaya berhenti bertanya lebih jauh
“Nggak kok nggak”
Setelah penat aku kembali ke kamarku dan menjalankan DotA 2, kemudian disana satu team lengkap, Cuma mereka sedang climb MMR
“Cie yang climbing MMR, MMR 4k mah terima aja, skill emang segitu berarti” ucapku melalui group chat kemereka, di tahun 2011 MMR 4k itu sudah termasuk besar
“Jangan maen dulu lu, nanti kita latihan” Lucas
“Ok, gua nontonin support bebal dulu deh”
“Siapa support bebal?” Ucap Daniel, daniel ini berada di role 4 dan 3
“Itu tuh…. Ah ngga tega gua bilangnya”
Kemudian ku amati permainan dari Nathan, jujur dia ini Role 5 tapi main seperti role 3, yang kerjaannya Offside terus, sehingga sering membuat kami naik pitam
“Offside aja terus Nath, cupuh” Ucapku melalui steam chat
“Bacot lu, carry penakut”
“MMR gua 5k, MMR 4k kalo di kasih tau nurut”
Keterangan untuk penjelasan dari game DOTA 2
Role, terdapat 5 Role dalam dota
1, Carry = bertugas memenangkan teamnya dengan membunuh lawan mereka, tipikal hero Carry lemah di awal permainan, namun sangat kuat di menit akhir permainan (jika mendapatkan Farm yang baik)
2, Midlaner = memiliki tugas yang sama dengan Carry, namun carry lebih serakah dalam urusan farm, namun midlaner ini tipikal hero yang fleksibel, terkadang kuat di awal, atau kuat di tengah atau kuat di akhir permainan, dan aku sangat suka di role ini, karena creep wave yang cepat, serta musuh yang juga sibuk farm, semua tergantu skill player untuk mendeni creep dan melakukan last hit
3, Offlaner = Bertugas untuk mengganggu hero carry musuh, supaya farm lebih sulit, dan offlaner adalah hero yang bertugas untuk initiate clash, tipikal hero offlaner adalah Escaping from enemy yang mudah, dan cooldown spell yang cepat, hero offlaner adalah hero yang sering mati konyol
4, Semi support = bertugas untuk mengganggu offlaner mereka, supaya tidak mendapat level dan juga membantu mengamankan carry, dengan melakukan deni dan harras
5, Support = bertugas untuk mengawasi carry menstabilkan laju creep, dan mendedikasikan seluruh jiwa raga demi carry dan juga team
Last hit = melakukan serangan terakhir untuk membunuh, karena dalam system dota, yang terakhir melakukan serangan akan mendapatkan gold dari membunuh
Deni = melakukan serangan terakhir pada sekutu, tujuan dari deni adalah mencegah musuh mendapatkan gold dan exp
Fogging = bersembunyi di balik pepohonan
Juking = meledek musuh dengan atraksi nekat
Offside = berada pada zona yang tidak aman dan melebihi vision team
Ward = item memberikan vision
Zone out = Tidak berkutik
Kemudian 4 orang tersebut party bersama dan kemudian terjadi hiruk pikuk yang biasa terjadi, sedangkan aku hanya Diam dan membaca chat mereka satu persatu
Malam ini malam Natal, Mama pergi kegereja bersama dengan Chynthia dan Claudia, sedangkan aku dan Papa mengantar mereka dan memutuskan untuk ngopi bersama di warung kopi sebrang gereja, Aku dan Papa tidak merayakan Natal, karena kita beragama Islam (rasanya malu mengetik ini saat ini, karena mengingat, dahulu Jarang sekali aku menunaikan kewajibanku, mungkin sampai saat ini masih hitungan jari aku menunaikan kewajibanku)
“Ham, dulu waktu Papa nikah sama Mama Lisa, kenapa kamu ngundang Mama Lena tanpa persetujuan Papa?” Ucap papa setelah memesan kopi dan juga Roti Kebo
“Apa yang salah dari tindakan ku Pa?” Tanyaku balik sambil memandang Papa dengan keheranan
“Jelas salah ham, kamu kan udah gede, masa masih nggak tahu kalau kelakuan Mama Lena itu gimana?” Jawabnya sambil merendahkan mama
“Pa, seburuk apapun itu, Mama Lena tetap Mamaku, mungkin Mama pernah melakukan dosa besar kepada Papa, lantas Papa akan membenci Mama seumur hidup? Pa, banyak hal yang seharusnya tidak dijadikan beban, hari itu hari bahagia kita pa, Aku memiliki Mama baru, Aku senang karena nantinya Mama Lisa akan memberikan perhatian lebih ke Papa, mungkin hal itu tidak Papa dapatkan dari Mama, salahkah Aku jika Aku berbagi kebahagiaan dengan Mama Lena?” Terangku panjang lebar, yang kemudian terhenti karena Kopi dan Roti sudah siap santap
“Kamu belum paham hidup ini ham, suatu saat tak ada satu orangpun yang ingin kamu bagi kebahagiaanya, terlebih ketika kamu dalam kondisi sulit bahkan emosi mengalahkan semuanya” Jelas Papa sambil menyantap Roti
“Papa gimana di kantor? Kapan mau go Public? Emang ngga sayang kalau ada Force Majeur?” Aku berusaha mengalihkan topik pembicaraan
“Nanti, Papa cari cara deh biar masuk ke Bursa Efek”
“Nanti Aku bantu kok Pa”
“Harus, kalau nggak mau bantu ngapain dikuliahin?”
Obrolan semakin larut, dan kami menikmati suasana malam di warung kopi yang penuh nyamuk, namun dengan kehangatan kebersamaan bersama Papa, Aku merasa Invulnerable dari nyamuk – nyamuk itu.
“Liat deh, Papa sama Mas Graham Akur banget” Ucap wanita itu..
“Iya Pa, sebentar mandi dulu”
“Ya udah, Papa tunggu di meja makan ya”
Dengan penuh rasa malas aku mandi dan kemudian naik menuju meja makan, disana ada Claudia dan Chynthia yang tersenyum saat melihatku
“Mas, Aku ikut di mobil mas ya” Pinta Claudia di tengah sarapan pagi
“Ikut tinggal ikut” Ucapku cuek
Roti tawar sudah habis, susu full cream juga sudah habis, kemudian kami berangkat ke bilangan jakarta selatan, kondisi lalu lintas tentu sangat macet, barang – barang mereka banyak, dengan 4 mobil (semua mobil yang kami miliki, kecuali Claudia yang belum waktunya untuk memiliki), sekali jalan keangkut semua.
Sesampainya dirumah aku langsung membantu menurunkan barang – barang mereka dan membantu menyusunnya, aku membantu menata kamar Claudia yang letaknya bersebelahan dengan Kolam ikan milik Papa yang berisi sejumlah ikan hias
“Dek, kayanya ini kaca samping ngga usah di dekor dek, biar viewnya bagus, jadi kamu bisa liat ikan kan nikmat”
“Iya sih mas, aku ngeri kalau kacanya pecah kalo di dekor mas”
“Ngga, ini kaca anti pecah kok, kamu lempar batu juga batunya mental”
“Ah ngga ah mas, ngeri tau, nanti kalau airnya jebol ke kamarku gimana?”
“Hahahahah, liat nih” ucapku sambil mengambil botol minum yang berisi
“Tuh liat kan? Kacanya solid bisa mantul”
“Ah tetep ngeri”
Kemudian setelah selesai, aku menumpang untuk merebahkan badan di kasurnya
“Mas, aku mau nanya deh, kemarin yang bule itu pacar mas ya?”
“Bule mana?”
“Itu loh yang kemaren pake jam warna Kuning”
“Oh Laras? Itu temen deket mas”
“Oh, seberapa deket? Mas sama Kak Laras?”
“Kenapa tanya begitu? Hayo…” ucapku menyudutkannya supaya berhenti bertanya lebih jauh
“Nggak kok nggak”
Setelah penat aku kembali ke kamarku dan menjalankan DotA 2, kemudian disana satu team lengkap, Cuma mereka sedang climb MMR
“Cie yang climbing MMR, MMR 4k mah terima aja, skill emang segitu berarti” ucapku melalui group chat kemereka, di tahun 2011 MMR 4k itu sudah termasuk besar
“Jangan maen dulu lu, nanti kita latihan” Lucas
“Ok, gua nontonin support bebal dulu deh”
“Siapa support bebal?” Ucap Daniel, daniel ini berada di role 4 dan 3
“Itu tuh…. Ah ngga tega gua bilangnya”
Kemudian ku amati permainan dari Nathan, jujur dia ini Role 5 tapi main seperti role 3, yang kerjaannya Offside terus, sehingga sering membuat kami naik pitam
“Offside aja terus Nath, cupuh” Ucapku melalui steam chat
“Bacot lu, carry penakut”
“MMR gua 5k, MMR 4k kalo di kasih tau nurut”
Keterangan untuk penjelasan dari game DOTA 2
Role, terdapat 5 Role dalam dota
1, Carry = bertugas memenangkan teamnya dengan membunuh lawan mereka, tipikal hero Carry lemah di awal permainan, namun sangat kuat di menit akhir permainan (jika mendapatkan Farm yang baik)
2, Midlaner = memiliki tugas yang sama dengan Carry, namun carry lebih serakah dalam urusan farm, namun midlaner ini tipikal hero yang fleksibel, terkadang kuat di awal, atau kuat di tengah atau kuat di akhir permainan, dan aku sangat suka di role ini, karena creep wave yang cepat, serta musuh yang juga sibuk farm, semua tergantu skill player untuk mendeni creep dan melakukan last hit
3, Offlaner = Bertugas untuk mengganggu hero carry musuh, supaya farm lebih sulit, dan offlaner adalah hero yang bertugas untuk initiate clash, tipikal hero offlaner adalah Escaping from enemy yang mudah, dan cooldown spell yang cepat, hero offlaner adalah hero yang sering mati konyol
4, Semi support = bertugas untuk mengganggu offlaner mereka, supaya tidak mendapat level dan juga membantu mengamankan carry, dengan melakukan deni dan harras
5, Support = bertugas untuk mengawasi carry menstabilkan laju creep, dan mendedikasikan seluruh jiwa raga demi carry dan juga team
Last hit = melakukan serangan terakhir untuk membunuh, karena dalam system dota, yang terakhir melakukan serangan akan mendapatkan gold dari membunuh
Deni = melakukan serangan terakhir pada sekutu, tujuan dari deni adalah mencegah musuh mendapatkan gold dan exp
Fogging = bersembunyi di balik pepohonan
Juking = meledek musuh dengan atraksi nekat
Offside = berada pada zona yang tidak aman dan melebihi vision team
Ward = item memberikan vision
Zone out = Tidak berkutik
Kemudian 4 orang tersebut party bersama dan kemudian terjadi hiruk pikuk yang biasa terjadi, sedangkan aku hanya Diam dan membaca chat mereka satu persatu
Jakarta, 24 December 2011
Malam ini malam Natal, Mama pergi kegereja bersama dengan Chynthia dan Claudia, sedangkan aku dan Papa mengantar mereka dan memutuskan untuk ngopi bersama di warung kopi sebrang gereja, Aku dan Papa tidak merayakan Natal, karena kita beragama Islam (rasanya malu mengetik ini saat ini, karena mengingat, dahulu Jarang sekali aku menunaikan kewajibanku, mungkin sampai saat ini masih hitungan jari aku menunaikan kewajibanku)
“Ham, dulu waktu Papa nikah sama Mama Lisa, kenapa kamu ngundang Mama Lena tanpa persetujuan Papa?” Ucap papa setelah memesan kopi dan juga Roti Kebo
“Apa yang salah dari tindakan ku Pa?” Tanyaku balik sambil memandang Papa dengan keheranan
“Jelas salah ham, kamu kan udah gede, masa masih nggak tahu kalau kelakuan Mama Lena itu gimana?” Jawabnya sambil merendahkan mama
“Pa, seburuk apapun itu, Mama Lena tetap Mamaku, mungkin Mama pernah melakukan dosa besar kepada Papa, lantas Papa akan membenci Mama seumur hidup? Pa, banyak hal yang seharusnya tidak dijadikan beban, hari itu hari bahagia kita pa, Aku memiliki Mama baru, Aku senang karena nantinya Mama Lisa akan memberikan perhatian lebih ke Papa, mungkin hal itu tidak Papa dapatkan dari Mama, salahkah Aku jika Aku berbagi kebahagiaan dengan Mama Lena?” Terangku panjang lebar, yang kemudian terhenti karena Kopi dan Roti sudah siap santap
“Kamu belum paham hidup ini ham, suatu saat tak ada satu orangpun yang ingin kamu bagi kebahagiaanya, terlebih ketika kamu dalam kondisi sulit bahkan emosi mengalahkan semuanya” Jelas Papa sambil menyantap Roti
“Papa gimana di kantor? Kapan mau go Public? Emang ngga sayang kalau ada Force Majeur?” Aku berusaha mengalihkan topik pembicaraan
“Nanti, Papa cari cara deh biar masuk ke Bursa Efek”
“Nanti Aku bantu kok Pa”
“Harus, kalau nggak mau bantu ngapain dikuliahin?”
Obrolan semakin larut, dan kami menikmati suasana malam di warung kopi yang penuh nyamuk, namun dengan kehangatan kebersamaan bersama Papa, Aku merasa Invulnerable dari nyamuk – nyamuk itu.
“Liat deh, Papa sama Mas Graham Akur banget” Ucap wanita itu..
0