“wake up sleepy head.. dah pagiiiiiiiiiiiii..” ujarnya membangunkanku

“I am wake up.. just before you” jawabku seraya memandangnya

“you did? Then why you just wearing your shorts meanwhile I already set up? Come on, just take a bath ok!”

Ya ya, ternyata dia sudah rapi, dengan kaos longgar dan celana pantainya, tak lupa topi bulat lebar yang akan melindunginya dari cahaya sang mentari. Terlihat manis, cocok sekali dengan tubuhnya yang Indah

“and where are we going? Aren’t we gonna play with Aspac?”

“ohhh come on, you just believe it? It’s only our plan to take you here with us dear..”

“WHATTT?? Oh god, just great, now you tellin’ me, I, stuck up with you two in Bali??”

“isn’t great Ron? All I ask is only with you this two days, just two days, and after that you can back to your lovely dovey in Jakarta, oke?”

“tell her nothin’ bout this oke?! Or else, you don’t wanna know what gonna happen”

“no prob, I already said to her that we have sparing out of town.. your mine, and I would say nothing more than this, nooooowww, get your ass up to the bathroom please”
Maka dengan gontai aku melangkah ke kamar mandi
20 menit kemudian aku pun selesai membasuh diri, terlihat sprei sudah rapi, dan baju celana ku pun sudah siap diatasnya untuk kukenakan. Ohh god, this girl messing my bag. And yes, she is already prepare my underware too is she my wife of what??

Terlihat note kecil disamping bajuku

Ron, I’m starving, go catch us up ok

Sesampainya dibawah, ruang breakfast hotel ini ternyata sudah cukup ramai dipenuhi tamu-tamu hotel, didominasi para bule tentunya, mengingat hotel ini hanya berjarak sekitar 15 menit berjalan kaki dari pantai seminyak, cukup dekat untuk mereka segera berjemur bak ikan asin dipantai itu. Di depan pintu aku pun disambut senyum mba2 yang bertugas dan menyapaku dengan lembut.

“selamat pagi, silahkan pak” ujarnya tersenyum membimbingku.

“sudah ditunggu istrinya pak dimeja pojok dekat view swimming pool” maka kalimatnya ini membuatku berhenti berjalan dan mematung.

“mba salah orang kayanya” ujarku bingung

“dengan Pak Ronan kan? kaos biru bergaris putih, celana pendek kain dan sneakers Reebok, dan tinggi, semuanya sesuai note yang ditinggalkan istri bapak untuk saya, mari pak”

Ok ok, this is freakin’ me out, really.
Dan sosok gadis itu pun tertampil disudut restoran hotel, dengan topi yang telah dilepas, rambut yang digerai, menambah manis wajahnya. Dia melambaikan tangannya kepadaku, dengan sigap dia menarik kausku guna membuat badan ini sedikit terbungkuk dan mencium pipiku mesra, dan sikapnya ini pun sekali lagi membuat wajahku merah padam.

“Honey, what takes you so long?” ujarnya

“makasi ya mba” ucapnya tersenyum kepada mba2 hotel tadi.

“mau makan apa? Aku ambilin ya” tawarnya

“kak, lu udah gila apa ya, bikin gue malu tau ga! Pake bilang gue suami lu pula!” ujarku kesal

“hehe you’re mine Ron, I’ll do whatever I want with you”

“oke lah terserah” jawabku singkat, dibalas dengan senyumnya.

Maka pagi itu aku hanya melahap selembar roti dan telur, tak nafsu makan diri ini melihat tingkah laku gadis ini. tapi mungkin yang terjadi selanjutnya di hari ini tak disangka2 siapapun termasuk olehku sendiri.

“udah mam nya Ron? Ko Cuma makan itu aja? Aku ambil yang lain mau ya?” ujar Mk padaku

“nope, that’s enough kak, I’m full” jawabku

“yakin? Ya udah yu, kita berangkat, nanti telat, I wanna show you something, something that would blow your mind, big time” ucapnya penuh misteri

“apa itu kak?”

“but I want you to do me a favour ok?!”

“tergantung, kalo yang aneh2 gue ga mao”

“no.. whatever that is gonna happen before your eyes, you must promise me, don’t be mad, and don’t you ever mention our name ok” jawabnya

“okeey, this freakin’ me out, what the hell is happen?”

“just promise me Ron, both of us loved you in the past and I still do till now, but I don’t wanna see you suffer with your relationship that you workin right now”

“I’m happy with her, and I don’t know what are you tryin’ to say, but if your intention to make us apart, believe me, that’s not gonna work”
Gadis ini menjawabku dengan senyumnya, dan menarik tanganku pergi menjauh dari resto hotel. Sepanjang jalan lobby dia menggenggam tanganku mesra, seakan kami memang sepasang kekasih di tempat ini.

“mau jalan apa naik mobil Ron?” tanyanya manja

“gue nurut aja mba, I’m your “slave” right?” jawabku

“hihihihi, ga gitu juga kaleee, jalan aja yukk biar romantis”

“up to you babe” balasku senyum padanya dan merona lah wajahnya

“andai ini nyata, but thanks for calling me like that, its really something”
Aku pun hanya melempar senyum padanya, sepanjang jalan kuperhatikan, jalan disini memanglah bersih, coba Jakarta seperti ini.

“Ron, apa kamu tau?”

“ga tau kak”

“ihhh nyebelin” ujarnya memanyunkan bibirnya, dan mulai mencubit pinggangku

“aku masih sayang sama kamu Ron” ujarnya lagi seraya menjatuhkan kepalanya kelenganku

“……………., I know, but like the other, my answer is not changing”

“its oke, tapi apapun yang akan terjadi dipulau ini, aku ga berniat buat cari kesempatan untuk memaksakan hatimu untukku Ron, begitu juga Mc” ucapnya, membuatku makin berpikir keras, sebenarnya apa yang akan ditunjukkannya kepadaku.

“kak, ini sebenarnya ada apa sih? Apa yang mau loe tunjukin ke gue?”
Tapi gadis ini tak menjawabnya sepatah katapun, hanya senyuman manisnya yang kudapat sepanjang pertanyaanku tentang apa yang mau ditujukkannya padaku.

tak terasa kami telah tiba di pantai ini, Mk pun mengambil sesuatu dari kantung celananya

“pake ini Ron” ucapnya memberiku sunglasses besutan apparel amerika.

“belum terlalu terik ko kak, ga perlu lah” tolakku

“udah pake aja” paksanya seraya menarik kaosku dan memasangkannya untukku

“and take off your shirt” pintanya

“really?” tanyaku

“please, you’ll understand”

“ini bukan Cuma akal2an loe aja kan kak?”

“Please Ron, aku ga mau ngeliat orang yang aku sayang menderita dan tau dari orang lain” ucapnya serak, seraya memeluk tubuhku erat.

“oke2, gue jadi makin penasaran ada apa ini kak, dan don’t cry ok, I will do what you say” maka gadis ini pun melepaskan pelukannya padaku, pada saat ini pun aku segera melepaskan kaosku. Melihat ini pun dia segera menghapus sedihnya dan tersenyum padaku.
Dia pun mengambil hp dari tas mungilnya, dan menekan tombol call.

“beb, kamu dimana? Oke2, dari sini ke arah kiri pantai ya, kamu dimananya? Oke udah siap ko, aku sama Ronan udah pake sunglasses, iya2, topi juga udah aku pake, oke don’t go anywhere, don’t you lose her oke” terdengar dia berbicara dengan seseorang disana, kemungkinan Mc.

“her? Siapa yang loe maksud kak?”
Lagi2 dia hanya tersenyum menjawabnya

“inget janjimu ya Ron” ucapnya mengingatkan

“I will..”

Terlihat banyak sekali payung2 di pantai, yang dihiasi para bule dibawahnya, rindangnya barisan pohon kelapa seakan menjadi payungku berjalan diiringi gadis ini disampingku. Sekitar 50 m, terlihat gadis yang terlihat sangat mirip Mk melambai dengan mengenakan bikini 2 piece nya, Mc tentunya. Tangannya pun terturun mengindikasikan kami agar lay low, maka mengendap2 lah kami menghampirinya. Seketika itu pula tangannya menunjuk kearah bibir pantai, aku dan Mk pun menengok ke arah yang dimaksud. Maka pagi yang cerah itu pun seakan menjadi kelabu, dinaungi awan kelam di pulau dewata ini.